Kecamatan Japara, Kramatmulya, Cipicung, Cigandamekar dan Sindangagung Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, 2011.
Meluasnya pengembangan komoditas ubi jalar di Kabupaten Kuningan disebabkan karena selain wilayahnya mempunyai struktur agroklimat yang
mendukung juga dipacu oleh munculnya industri pengolahan pasta ubi jalar, yaitu PT. Galih Eestetika yang hampir semua produknya diekspor ke
Jepang dengan volume permintaan sebesar 200.000 tontahun dan adanya kemitraan dengan PT. Sun Yasai yang berlokasi di Lembang
Jawa Barat Yulianti, 2006. Pengembangan komoditas unggulan ubi jalar berorientasi
agribisnis di Kabupaten Kuningan dengan didukung oleh luasnya lahan sawah 29.980.714 ha irigasi teknis, setengah teknis, sederhana dan
tadah hujan merupakan sektor terpenting yang dapat dan perlu diupayakan guna meningkatkan pendapatan masyarakat. Akan tetapi,
pengembangan tersebut di masa sekarang dan yang akan datang akan dihadapkan pada berbagai tantangan yang semakin berat dan kompleks.
Kemajuan agribisnis komoditas unggulan sangat tergantung dari kekuatan dan kemauan seluruh masyarakat pelaku utama, pelaku usaha,
stakeholder dan pemerintah untuk mengembangkan komoditas unggulan khususnya ubi jalar dalam rangka meningkatkan pendapatan para petani
Said dan Intan, 2001. Peran masyarakat agribisnis dalam persaingan baik pasar lokal, regional maupun dunia masih sangat kurang. Oleh
karena itu, upaya dan kemauan masyarakat pertanian dalam mengembangkan komoditas unggulan agribisnis sangat diperlukan.
Sehubungan dengan pentingnya Pengembangan Komoditas Ubi Jalar Berbasis Agribisnis, maka perlu dilakukan serangkaian penelitian
untuk menyusun Strategi Pengembangan Komoditas Ubi Jalar Ipomoea batatas L. Berbasis Agribisnis sehingga diperoleh hasil yang diharapkan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Potensi dari subsistem-subsistem agribisnis dan kelayakan secara finansial apa saja yang dapat mendukung dalam pengembangan
komoditas ubi jalar di Kabupaten Kuningan. 2. Faktor strategis internal dan eksternal apa yang dapat menentukan
keberhasilan dalam pengembangan komoditas ubi jalar di Kabupaten Kuningan.
3. Bagaimana rumusan, formulasi dan penentuan strategi untuk mengembangankan komoditas ubi jalar berbasis agribisnis di
Kabupaten Kuningan.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi potensi dari subsistem-subsistem agribisnis dan
kelayakan secara finansial dalam pengembangan komoditas ubi jalar yang berbasis agribisnis di Kabupaten Kuningan
2. Mengkaji faktor-faktor startegis internal dan eksternal yang dapat menentukan keberhasilan pengembangan komoditas ubi jalar
berbasis agribisnis di Kabupaten Kuningan 3. Merumuskan, memformulasikan dan menentukan strategi dalam
pengembangan komoditas ubi jalar berbasis agribisnis di Kabupaten Kuningan.
Manfaat penelitian ini diharapkan : 1. Menjadi referensi bagi peneliti yang memiliki ketertarikan untuk
mengembangkan penelitian serupa 2. Bahan pertimbangan bagi seluruh pengambil keputusan dalam
menentukan kebijakan dalam pengembangan komoditas ubi jalar berbasis agribisnis di Kabupaten Kuningan
3. Bahan informasi bagi masyarakat umum, pelaku utama dan pelaku usaha khususnya yang berkaitan dengan peluang agribisnis komoditas
ubi jalar Ipomoea batatas L. di Kabupaten Kuningan.
1.4. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik suatu hipotesis sebagai berikut :
1. Komoditas ubi jalar di Kabupaten Kuningan secara finansial layak dilaksanakan dan berpotensi untuk dikembangkan berdasarkan
subsistem-subsistem agribisnis yang ada. 2. Diduga bahwa Faktor strategis internal berupa
t
ersedianya SDM, SDA dan kelembagaan tani, sistim dan pola tanam yang sesuai, pengalaman
usahatani ubi jalar cukup memadai. Adapun faktor strategis eksternal berupa
t
erjangkaunya biaya produksi budidaya, sewa lahan dan tenaga kerja,
m
unculnya industri pengolahan ubi jalar, permintaan pasar
demand yang cukup luas dan
p
osisi tawar ubi jalar di tingkat petani semakin
membaik yang
dapat menentukan
keberhasilan pengembangan ubi jalar di Kabupaten Kuningan.
3. Diduga bahwa rumusan strategi pengembangan komoditas ubi jalar berbasis agribisnis di Kabupaten Kuningan ada pada strategi kuadran I,
yaitu strategi agresif, yaitu strategi yang menunjukkan bahwa situasi yang sangat menguntungkan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA