Provident Agro 2015 Annual Report
117
LEGAL PROCEEDINGS INVOLVING THE COMPANY
In 2015, there were legal cases or lawsuits against the Company’s subsidiaries. They represented the
continuation of the cases in prior years. The cases and their corresponding status were among others:
PERKARA PENTING YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN
Pada tahun 2015, terdapat perkara hukum atau gugatan hukum terhadap Entitas Anak. Perkara tersebut merupakan
perkara lanjutan dari tahun sebelumnya. Perkara yang sedang dihadapi Perseroan dan status penyelesaiannya
adalah sebagai berikut:
1. Perkara Sengketa Tanah di Kabupaten Agam PT Mutiara Agam
Land Disputes against PT Mutiara Agam in Agam Regency
Perkara No. Case No.
Perkara No. 14PDTG2008PN.LB.BS Case No. 14PDTG2008PN.LB.BS
Para Pihak Parties
KaumSuku Tanjung di Nagari Manggopoh yang diwakili oleh penghulu-penghulu dan penguasa tanah ulayat yaitu: i A. DT. Majo Sati; ii D. DT. Talut Api; iii SY. DT. Bintaro Rajo, SKm.; iv N. DT. Ganto Suaro; dan v JP.
DT. Bintaro Hitam “Para Penggugat”. Tanjung PeopleCommunity in Nagari Manggopoh represented by headmen and owners of communal land,
namely: i A. DT. Majo Sati; ii D. DT. Talut Api; iii SY. DT. Bintaro Rajo, SKm.; iv N.DT.Ganto Suaro; and v JP.DT.Bintaro Hitam “the Plaintiffs”.
Melawan
Against i MAG; ii Minang Agro MIA; dan iii Pemerintah Negara Republik Indonesia di Jakarta, cq. Kepala Badan
Pertanahan Nasional di Jakarta, cq. Kepala Kantor Wilayah Pertanahan Propinsi Sumatera Barat di Padang, cq. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Agam di Lubuk Basung “Para Tergugat”.
i MAG;iiMinang Agro MIA; and iii Government of the Republic of Indonesia in Jakarta, cq. Head of Land Authority in Jakarta, cq. Head of Land Regional Office, Province of West Sumatera, in Padang, cq. Head of
Land Regional Office of Agam Regency at Lubuk Basung “the Defendants”. Pokok Perkara
Subtance of the Case Perkara ini merupakan Peninjauan Kembali atas Putusan Mahkamah Agung No. 749PKPdt2011 tanggal 19
Maret 2012 “Putusan Peninjauan Kembali” terhadap sengketa atas sebidang tanah pertanianperkebunan seluas ±2.500 Ha terletak di Anak Aia Gunuang dan sekitarnya, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung,
Kabupaten Agam “Tanah” yang menurut Para Penggugat termasuk ke dalam wilayah tanah Sertifikat HGU No. 4, Gambar Situasi Khusus No. 011990 tanggal 26 Mei 1990 atas nama MAG dengan luas total 8.625
Ha “HGU No. 4”. Sita eksekusi telah dilaksanakan dua kali oleh juru sita, namun gagal untuk mengeluarkan perintah. Perseroan mencatat bahwa Tanah dalam objek perkara yang tercantum dalam Putusan Peninjauan
Kembali tersebut berlokasi di Kecamatan Lubuk Basung berbeda dengan HGU No. 4 yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Mutiara. Sita eksekusi ketiga atas Tanah dalam objek perkara ditunda sampai batas waktu
yang belum ditentukan.
This case was a Reconsideration on Verdict of Supreme Court No. 749PKPdt2011 dated March 19, 2012 “Reconsideration Verdict” regarding dispute on agricultureplantation land with an area of ±2,500 Ha, located
in Anak Aia Gunuang and its surrounding, Nagari Manggopoh, Lubuk Basung Subdistrict, Agam Regency “the Land”, which according to the Plaintiffs was included in the land area of HGU Certificate No. 4, Exclusive
Site Plan No. 011990 dated May 26, 1990 on behalf of MAG with the total width of 8,625 Ha “HGU No. 4”. Confiscation had been conducted twice by the bailiff, but failed to stipulate an order. The Company recorded
that the Land in case object listed in Reconsideration Verdict was located in Lubuk Basung Subdistrict, which is contradicted with HGU No. 4 which was located in Tanjung Mutiara Subdistrict. The third confiscation was
postponed until the undertermined time limit.
Status Penyelesaian Perkara Status of Settlement
Sampai dengan tanggal dikeluarkannya Laporan Tahunan ini, PT Mutiara Agam belum menerima panggilan sita eksekusi lanjutan dari Pengadilan Negeri Lubuk Basung.
As of the date of this Annual Report, PT Mutiara Agam has not received further summon for confiscation from district court of Lubuk Basung.
2. Perkara Tindak Pidana PT Langgam Inti Hibrindo