xiv 1 Densitas density yang menunjukan tingkat kepadatan campuran yang
diteliti. 2 Ketahanan dan kekuatan stability, menunjukan ketahanan campuran aspal
terhadap beban berulang yang bekerja diatasnya sehingga tidak terjadi rutting.
3 Daya rembes permeability menunjukan tingkat kekedapan campuran aspal terhadap infiltrasi air maupun uap air.
4 Kelelehan plastis flow yang menunjukan besaran deformasi vertikal dari campuran aspal akibat adanya beban.
b. Mengetahui komposisi optimum campuran aspal bergradasi rapat dengan bahan filler-nya adalah abu sekam. Nilai optimum ini mencakup proporsi kadar aspal
emulsi yang optimum dan kadar abu sekam yang optimum.
1.3. Batasan Masalah
Untuk mendukung tujuan penelitian, dibutuhkan batasan-batasan sebagai berikut: a. Penelitian ini sebatas mengkaji besarnya pengaruh abu sekam terhadap aspal
emulsi jenis kationik CSS-1 pada CEBR b. Jenis aspal yang digunakan adalah aspal emulsi CSS-1 produksi PT. Hutama
Prima Jawa Tengah. c. Jenis agregat baik kasar, sedang dan halus ditentukan menurut spesifikasi
gradasi agregat The Asphalt Institute MS-19 1979 dan spesifikasi Bina Marga 1991.
d. Jenis pasir yang digunakan adalah jenis pasir muntilan, Jawa Tengah.
1.4. Manfaat
Penelitian ini nantinya diharapkan memiliki manfaat praktis. Diantara manfaat- manfaat yang ada adalah:
a. Diharapkan tersedia suatu jenis campuran yang murah dan mudah. Hal ini didasarkan pada dua hal:
1 Diantara bahan penyusun campuran aspal emulsi bergradasi rapat CEBR adalah abu sekam yang harganya relatif murah dan mudah mendapatkannya.
Oleh karena itu campuran aspal yang menggunakan filler dari abu sekam
xv tentunya lebih murah produksinya dibanding jika menggunakan bahan lain
seperti abu batu yang terkenal mahal dan sulit. 2 Dibanding dengan aspal panas, proses produksi dan pengerjaan campuran
aspal dengan cara emulsi lebih murah karena membutuhkan peralatan dan pekerja yang lebih sedikit. Keuntungan ini tentu akan mempengaruhi harga
akhir penggunaan campuran aspal emulsi yang lebih murah dan mudah. b. Meningkatkan nilai guna sekam padi yang selama ini masih tergolong kurang
optimal. Penggunaan sekam yang merupakan sisa penggilingan padi selama ini masih sangat terbatas padahal ketersediaan abu sekam sangat melimpah di
Indonesia. Uji coba penggunaan abu sekam padi pada campuran aspal untuk keperluan konstruksi jalan diharapkan dapat meningkatkan nilai guna dan nilai
jual abu sekam, yang berarti meningkatkan kesejahteraan petani.
1.5. Hipotesa Penelitian
Hipotesa dari penelitian ini adalah “Berdasarkan sifat-sifat fisis dan kimiawinya, abu sekam dapat menjadi filler yang baik bagi campuran emulsi bergradasi rapat
CEBR sebagaimana jenis filler lain seperti abu batu, abu terbang, dll”.
1.6. Sistematika Penulisan