Finishing Semen Portland Finishing Marble

18 Haluskan permukaan acian dengan menggunakan roskam baja, dengan cara menekan roskam baja ke atas atau ke abawah sejauh jangkauan tangan, bila perlu percikkan afar dengan bantuan kwas untuk memudahkan menghaluskan permukaan acian.

4. Finishing Semen Portland

Semen portland sering digunakan untuk bahan finishing permukaan plesteran. Kehalusan semen portland sangat berpengaruh ke pada kehalusan permukaan. Untuk itu semen portland yang sudah terlihat bergumpal-gumpal dan dirasakan oleh tengan terasa kasar perlu disaring terlebih dahulu sebelum dipakai utnuk bahan finishing. Pembuatan adonan bahan dari portland semen dengan cara mencampur semen portland tersebut dengan air sampai kekentalan cukup untuk dihamparkan. Alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan ini sama seperti alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan finishing kapur, begitu pula cara pengerjaannya dan langkah-langkah kerjanya. Untui itu perhatikan saja cara kerja finishing kapur sebagaimana yang telah dijelaskan terdahulu.

5. Finishing Marble

Marble adalah berasal dari bantuan-bantuan yang berwarna-warni Marble digunakan untuk bahan finishing permukaan plesteran berbentuk butiran-butiran seperti pasir yang mempunyai ukuran ± 2 mm. Marble dapat dibeli di toko-toko bahan bangunan atau di dapat dari pecahan batu disaring terlebih dahulu sesuai dengan ukuran butiran yang dikendaki. Bahan pengikat butiran maeble dapat menggunakan semen portland. Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan finishing dengan bahan marble hampir sama dengan pelaksanaan pekerjaan finishing acian kapur atau semen portland, perbedaannya pada cara menyelesaikan pekerjaan finishing yaitu dengan menggunakan sendok spesi. Berikut ini dijelaskan Iangkah-langkah mengerjakan finishing dengan bahan marble : 6 Siapkan permukaan plesteran 7 Siapkan peralatan finishing dan bahan yang akan dipergunakan 8 Siapkan campuran semen portland dalam bentuk acian 9 hamparkan adukan acian pada permukaan plesteran secara merata 10 Hamparkan butiran marble dengan sendok spesi pada permukaan acian yang masih basah secara merata. Biarkan beberapa saat hingga antara acian dan marble menyatu dengan sempurna. RENCANA ANGGARAN BIAYA PENDAHULUAN Kegiatan estimasi merupakan salah satu proses utama dalam proyek konstuksi untuk menjawab pertanyaan, “Berapa besar dana yang harus disediakan untuk sebuah bangunan?”. Hal ini diperlukan bagi investor apabila hendak membuat keputusan investasi. Berbeda dengan penyedia jasa, kegiatan estimasi diperluksn untuk proses mendapatkan pekerjaan melalui tenderlelang. Tingkat ketepatan biaya sebuah bangunan ditentukan oleh berbagai faktor yang datangnya bisa dari dalam maupun dari luar proyek. Berbagai faktor yang datang dari dalam antara lain: tingkat kompleksitas bangunan, lokasi proyek, ketersediaan alat, sistem dalam perusahaan, analisis yang digunakan, dan masih banyak lagi. Sedangkan faktor yang berasal dari luar proyek antara lain: faktor ekonomi, keamanan publik, kebijakan pemerintah, faktor sosial dan politik, dll. Kegiatan estimasi merupakan dasar untuk membuat sistem pembiayaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi serta merupakan “peramalan kejadian” pada proses pelaksanaan dan memberi “nilai” pada masing-masing kejadian tersebut. Estimasi dilakukan dengan lebih dahulu mempelajari gambar rencana dan spesifikasi. Berdasarkan gambar rencana dapat diketahui kebutuhan material, baik jenis maupun kuantitas yang nantinya akan digunakan. Perhitungan kebutuhan jenis dan kuantitas material harus dilakukan secara teliti dan setiap jenis material itu harus ditentukan harganya. Sedangkan spesifikasi dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan mutukualitas setiap jenis material. Dalam melakukan kegiatan estimasi, seorang estimator harus memahami proses konstruksi secara menyeluruh, termasuk jenis dan kebutuhan alat karena faktor tersebut dapat memengaruhi biaya konstruksi. Perbedaan metode konstruksi berpengaruh terhadap perencanaan anggaran biaya. Pihak yang menguasai berbagai metode konstruksi dan mampu memilih dan memutuskan untuk menggunakan metode yang tepat dalam merealisasikan proyek akan dapat membuat rencana anggaran biaya yang efisien. Berbagai hal yang ikut berkontribusi dalam rencana anggaran biaya adalah produktivitas tenaga kerja, ketersediaan materialketersediaan peralatan, cuaca, jenis kontrak, masalah kualitas, etika, sistem pengendalian, dan kemampuan manajemen. ESTIMATOR Seseorang yang berprofesi khusus dalam pembuatan anggaran biaya proyek disebut sebagai estimator. Seorang estimator tidak hanya mampu bmelakukan kuantifikasi atas semua yang disajikan dalam gambar kerja dan spesifikasi, tetapi juga harus mampu mengantisipasi semua kegiatan konstruksi yang akan terjadi. Gambar kerja dan spesifikasi tidak dapat mencerminkan metode konstruksi dan seluruh proses yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek, melainkan hanya menyatakan hasil akhir yang diharapkan dari proses konstruksi,. Sebelum menentukan keputusannya seorang estimator harus melakukan analisis terhadap semua faktor yang berhubungan dengan proyek. Kualifikasi seorang estimator ditentukan oleh kemampuannya, dimana estimator diharapkan mampu membacamenginterpretasikan gambar dan spesifikasi, mampu memvisualisasikan bentuk tiga dimensi proyek dari gambar disain, mengerti hal-hal mengenai produktivitas tenaga kerja dan kinerja peralatan, kreatif dan mampu mencari alternatif metode konstruksi, mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik, sabar dan teliti dalam melakukan pekerjaan, mempunyai pengetahuan matematika dasar, mempunyai pengetahuan tentang perasi dan prosedur lapangan, mampu mengidentifikasi dan menetralisasi resiko, dapat berorganisasi dengan baik, mampu menyampaikan estimasi secara logis dan jelas, mampu membuat atau membantu jadwal konstruksi, mengerti dan mampu menggunakan sistem biaya pekerjaan perusahaan, memahami hubungan kontraktual, mampu membangun strategi sukses dalam fase pelelangan dan negoisasi proyek, mampu mengatasi batas waktu, dan mempunyai standar kode etik yang tinggi. Gambar 1.1 : Pengetahuan yang hars dimiliki estimator JENIS-JENIS ESTIMASI Estimasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :  Estimasi kelayakan, untuk menentukan apakah proyek tersebut layak dibangun. Biaya yang diperhitungkan dalam estimasi ini mencakup biaya untuk akuisisi tanah, perancangan, depresiasi, pajak, bunga modal, pemeliharaan dan perbaikan tahunan, dan lain-lain.  Estimasi konseptual, dilakukan selama proses perancangan berlangsung, setiap terjadi revisi estimasi maka tingkat ketelitian atau akurasi biaya akan meningkat sesuai tahap perancangan. Jenis-jenis estimasi konseptual :

1. Estimasi harga satuan fungsional, yang menggunakan fungsi dari