Pembuatan profil adukan semen pasir
Cara lain untuk menjaga kestabilan sewaktu penggeseran cetakan
yaitu dengan menambahkan papan pada bagian bawah cetakan,
seperti pada gambar 4.21. Berikut ini akan dijelaskan secara umum cara mengerjakan
pembuatan profil adukan semen pasir pada dinding tembok yang telah diplester.
Background atau bidang plesteran dikasarkan tepat pada bagian yang akan dikerjakan. Kalau konstruksi moulding tersebut besar,
sebaiknya diberi paku atau kawat kasa sebagai perkuatan.
Adukan yang dipergunakan sama dengan komposisi adukan plesteran Binding. Yang perlu diperhatikan ialah pasir harus disaring.
Penghamparan adukan harus secara bertahap hingga mencapai ketebalan yang dikchendakhi dan dilanjutkan dengan penggoresan
adukan dengan cetakan secara her ulang kali. Hasil penggoresan adukan
dengan cetakan
dikatakan sempurna
apabila seluruh permukaan hasil goresan tidak ada yang kropos. Kalau proses finishing terbuat dari bahan yang herbeda dari komposisi
adukan plesteran seperti yang telah dijelaskan di atas, maka biasanya pisau penggores dibuat dua.
Mata pisau berbeda kira-kira 3 mm, ke sisi dalam, seperti terlihat pada gambar 4.22.
Memulai pekerjaan finishing, lepaskan pisau penggores adukan, biarkan pisau penggores untuk pekerjaan finishing. Bahan untuk pekerjaan
finishing dapat dipergunakan semen atau gips ditambah air secukupnya. Penghamparan semen campur air atau gips campur air dapat memper-
gunakan raskam baja, sendok spesi yang kecil dan kuas. Lakukan penghamparan berulang kali diiringi penggoresan dengan
cetakan hingga diperoleh hasil yang benar-benar halus, licin, bersih, dan tidak terdapat bagian yang kropos.
Gambar 4.23 memperlihatkan cara penyetelan cetakan terhadap plesteran yang mempunyai ketebalan berbeda.
Seperti telah dijelaskan terdahulu bahwa pekerjaan pembuatan profil adukan semen pasir dapat dilakukan pada berbagai tempat. Teknik
penghamparan adukan hingga finishing sama dengan penjelasan terdahulu. Yang menjadi perbedaan adalah bentuk cetakan dan cara
penyetelan cetakan terhadap bidang kerja. Berikut ini akan dijelaskan posisi cetakan terhadap sudut luar dua
dinding tembok seperti diperlihatkan pada gambar 4.24. Sedangkan gambar 4.25 memperlihatkan cara merencanakan bentuk
cetakan yang akan dibuat. Perlu diperhatikan dalam penyetelan papan bilah pengantar untuk
membuat variasi sudut luar ini, adalah ketepatan posisi papan bilah pengantar terhadap kedua papan dasar atau papan bergeser.
Kalau posisi papan bilah pengantar dengan cetakan longgar, maka kedudukan cetakan tidak stabil dan akan berpengaruh terhadap basil
penggoresan.
Gambar 4.24. Posisi cetakan untuk membuat
variasi sudut bentuk O.olo
Gambar 4.25. Merencanakan cetakan
Metoda lain untuk membuat variasi sudut luar dinding tembok atau moulding seperti diperlihatkan pada gimbal. 4.26.
Papan dasar atau apapun bergeser hanya dibuat satu. Untuk membuat pembuatan profil adukan semen pasir pada sudut antara
dinding tembok dan flafon biasa dikebal dnegan nama list flafon, terlebih dahulu harus dilakukan
Gambar 4.26. Membuat variasi sudut luar dinding tembok penggambaran bentuk list. Selanjutnya dapat ditentukan bagian
yang akan dijadikan list dan bagian yang akan dijadikan sebagai cetakan. Untuk lebih jelas perhatikan gambar 4.27
Dalam membuat list flafon ini, cetakan digeserkan dengan tekanan secara merata. Supaya cetakan dapat digeserkan secara sempurna
maka pada dinding tembok dipakukan papan bilah pengantar. Penempatan papan bilah pengantar harus tepat, setelah melalui proses
set out pada bidang kerja. Karena pekerjaan dilakukan pada bagian sudut dalam, selain dari papan dasar yang bergeser pada dinding,
bagian flafon juga tersentuhAergeser oleh papan perletakan pilau pen
—
giores. Oleh karena itu, bagian flafon yang tersentuh harus benar-benar rata dan tidak mudah berubah. Untuk lebih jelas perhatikan gambar
4.28.
Proses penghamparan adukan dan proses finishing sama seperti uraian yang telah dijelaikan terdahulu.
Bagian yang tidak dapat dibentuk dengan cetakan, seperti pada sudut ruangan, maka cara untuk menyelesaikan bagian tersebut
dapat mempergunakan joint rule. Posisi penggoresan adukan dengan joint rule hendaknya selalu
merata dansejajar pada bagian yang akan dipotong. Penggoresan dilakukan secara berulang kali hingga diperoleh
basil yang bail. Untuk lebih jelas perhatikan gambar 4.29.
Penyetelan papan bilah pengantar pada tiang persegi perlu direncanakan sebaik mungkin. Sebaiknya papan bilah pengantar
dilebihkan, sehingga sewaktu mengerjakan penggoresan adukan pada bagian pertemuan sudut luar tidak mengalami kesulitan. Pada
bagian bawah papan dasar atau papan bergeser dilengkapi dengan papan penahan yang fungsinya untuk menjaga kesetabilan sewaktu
menggerakkan cetakan, terutama pada bagian papan penahan yang dilebihkan. Dan juga papan bilah pengantar dicowak sebesar
papan penahan dan ditambah beberapa milimeter sehingga
cetakan dapat bergerak dengan bebas. Untuk lebih jelas lihat gambar 4.30.
Gambar 4.30. Posisi cetakan dan papan bilah pengantar
Proses penghamparan adukan penggoresan adukan dengan cetakan, serta finishing sama seperti penjelasan terdahulu.
Gambit. 4.31. menunjukkan basil pekerjaan pada tiang persegi.