HASIL DAN ANALISIS HASIL DAN ANALISIS

35

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

IV. Data Hasil Pengujian

Dalam pengujian, harga intensitas medan magnet H dinaikkan secara bertahap dengan besar selang interval tertentu mulai dari nol melalui catu daya searah variabel. Harga H dihitung dengan persamaan[14]: H = 9,36 I 1 4.1 Dimana I 1 adalah besar arus kumparan primer yang terukur melalui ampare meter A. Untuk setiap perubahan harga H, harga kerapatan fluks B yang sesuai akan terukur pada fluxmeter F. Pengujian dilakukan sampai harga B tidak berubah lagi dengan kenaikan harga H arus I 1 . Data-data hasil pengujian pengujian diperlihatkan dalam tabel 4.1. Tabel 4.1. Data Hasil Pengujian I Amp H Atm B Tesla I Amp H Atm B Tesla 0,0 0,60 5,616 224,1 0,05 0,468 4,2 0,65 6,084 244,3 0,10 0,936 24,1 0,75 7,02 252,1 0,15 1,404 43,0 0,85 7,956 261,4 0,20 1,872 62,9 1,0 9,36 270,0 0,25 2,34 82,8 1,1 10,296 278,2 0,30 2,808 103,0 1,25 11,7 280,5 0,35 3,276 123,1 1,40 13,404 282,2 0,40 3,744 144,0 1,55 14,508 284,3 0,45 4,212 164,2 1,70 15,912 286,7 0,50 4,68 183,9 1,85 17,316 288,6 0,55 5,148 203,8 2,0 18,72 288,6 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 35

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

IV. Data Hasil Pengujian

Dalam pengujian, harga intensitas medan magnet H dinaikkan secara bertahap dengan besar selang interval tertentu mulai dari nol melalui catu daya searah variabel. Harga H dihitung dengan persamaan[14]: H = 9,36 I 1 4.1 Dimana I 1 adalah besar arus kumparan primer yang terukur melalui ampare meter A. Untuk setiap perubahan harga H, harga kerapatan fluks B yang sesuai akan terukur pada fluxmeter F. Pengujian dilakukan sampai harga B tidak berubah lagi dengan kenaikan harga H arus I 1 . Data-data hasil pengujian pengujian diperlihatkan dalam tabel 4.1. Tabel 4.1. Data Hasil Pengujian I Amp H Atm B Tesla I Amp H Atm B Tesla 0,0 0,60 5,616 224,1 0,05 0,468 4,2 0,65 6,084 244,3 0,10 0,936 24,1 0,75 7,02 252,1 0,15 1,404 43,0 0,85 7,956 261,4 0,20 1,872 62,9 1,0 9,36 270,0 0,25 2,34 82,8 1,1 10,296 278,2 0,30 2,808 103,0 1,25 11,7 280,5 0,35 3,276 123,1 1,40 13,404 282,2 0,40 3,744 144,0 1,55 14,508 284,3 0,45 4,212 164,2 1,70 15,912 286,7 0,50 4,68 183,9 1,85 17,316 288,6 0,55 5,148 203,8 2,0 18,72 288,6 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 36 Kurva saturasi dari bahan inti generator sinkron yang diuji diperlihatkan dalam gambar 4.1. Gambar 4.1. Kurva B-H Hasil Pengujian IV.2. Analisis Dari hasil pengujian dan kurva gambar 4.1, diperoleh bahwa daerah linier berada antara H = 0 sampai H = 6,084 Atm. Kerapatan fluks magnet B dalam daerah linier berada antara B = 0 sampai B = 244,3 Tesla. Dalam daerah linier kenaikan arus yang kecil menyebabkan kenaikan B yang besar. Daerah knee berada antara H = 6,084 Atm sampai H = 10,296 Atm. Kerapatan fluks magnet berada antara B = 244,3 Tesla sampai B = 278,2 Tesla. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 37 Material uji mulai jenuh pada harga B = 244,3 Tesla. Dalam daerah ini kenaikan B sangat kecil untuk kenaikan arus yang besar. Dari hasil pengujian, material akan jenuh pada B = 288,6 Tesla. Pada daerah jenuh saturasi, kenaikan H tidak membuat B berubah naik. Dari gambar 4.1 dapat diketahui titik kerja generator. Titik kerja generator akan berada sedikit diluar daerah lutut knee atau sedikit di atas B = 278,2 Tesla. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN