Berdasarkan alur penelitian, langkah yang ditempuh dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu analisis analysis, desain design, pengembangan
development dan penilaian evaluation. Langkah penelitian ini dibatasi hingga tahap uji coba terbatas sehingga penelitian ini tidak menguji pengaruh produk
terhadap kemampuan siswa.
1. Tahap Analisis Analysis
a. Analisis Wacana
Proses analisis wacana meliputi 3 tahapan yaitu: 1.
Pembuatan teks dasar Teks dasar dibuat dengan cara menghaluskan teks. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan ketepatan dan kejelasan teks. Penghalusan teks
dilakukan dengan
cara penghapusan
atau penyisipan
katakalimatfrasa. Teks dasar yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari teks dasar buku ajar yang dihasilkan pada penelitian sebelumnya.
2. Penurunan proposisi mikro makro
Tahap ini dilakukan dengan menemukan proposisi mikro yang dikaji dari teks dasar. Proposisi mikro memiliki tingkat abstraksi yang
paling rendah. Dari proposisi mikro ini dapat ditarik proposisi yang lebih makro. Beberapa proposisi makro dapat menghasilkan proposisi yang
lebih makro lagi yang disebut proposisi utama. Proposisi makro dapat diturunkan bekali-kali sesuai dengan abstraksi yang diinginkan. Menurut
Setiadi Agus 2001:54, penurunan proposisi makro dapat dilakukan dengan menerapkan aturan makro yaitu proses penghapusan, generalisasi
dan konstruksi. 3.
Pembuatan struktur makro Tahap ini dilakukan dengan memetakan proposisi makro dan proposisi
mikro sehingga membentuk bagan representasi materi. Bagan representasi materi ini digunakan untuk menentukan tahapan pembelajaran literasi
sains yang nantinya memudahkan peneliti untuk membuat lesson sequance map.
b. Melakukan validasi pada setiap tahap analisis pada dosen pembimbing.
2. Tahap Desain Design
a. Penyusunan lesson sequence map.
Lesson sequence map merupakan bagan peta yang menunjukan tahapan- tahapan proses pembelajaran dalam literasi sains. Dimulai
dengan tahap kontak, tahap kuriositi, tahap elaborasi, tahap pengambilan keputusan, tahap nexus dan tahap penilaian. Pembuatan Lesson Sequence
Map berdasarkan teks dasar yang akan dikembangkan pada multimedia pembelajaran.
b. Kesesuaian teks dasar dengan teks media
Teks dasar yang dihasilkan dari analisis wacana konten senyawa karbon dan konteks obat herbal kemudian ditansformasi ke dalam bentuk
teks media, lalu teks media yang dihasilkan divalidasi kesesuaiannya dengan teks dasar. Langkah ini dilakukan agar materi dalam multimedia
merepresentasikan materi dalam teks dasar buku ajar selain itu langkah ini dilakukan agar materi bersifat teachable mudah diajarkan dan subjek
yang akan diinformasikan kepada peserta didik yang bersifat accesable mudah dipahami.
c. Transformasi teks media ke dalam bentuk representasi multimedia
Transformasi teks media ke dalam bentuk representatif multimedia dilakukan dengan cara merancang teks software dan mengidentifikasi
bentuk presentasi pendukung materi. Kedua langkah ini dilakukan bersamaan dalam satu tahap desain untuk mempermudah pekerjaan dalam
pengembangan storyboard. Kolom teks media digunakan untuk menampilkan materi yang bersifat
teachable mudah diajarkan sedangkan kolom teks software berisi materi subjek yang akan diinformasikan kepada peserta didik yang bersifat
accesable mudah dipahami. Kolom bentuk presentasi merupakan pengembangan teks keluaran dan keterampilan intelektual yang diisi
dengan menambahkan tanda checklist √ pada kolom teks, grafis diam,
animasi, audio atau video.
d. Pembuatan story board
Story board dibuat untuk merancang tampilan multimedia yang akan dibuat. Story board berisi kolom teks, audio dan visualisasi dengan
keterangan mengenai konten dan visualisasi yang digunakan untuk membuat multimedia.
e. Melakukan validasi ahli terhadap setiap desain multimedia yang telah
dibuat pada dosen pembimbing
3. Tahap Pengembangan Development