Prosedur Penelitian S PGSD 1104662 chapter3

Nita Nalaratih Aswari, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Evaluasi ini berupa soal-soal atau tes yang dikerjakan secara individu untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Tes ini disusun berdasarkan indikator yang ingin dicapai sebagai penjabaran dari kompetensi dasar, serta dilakukan setiap akhir pembelajaran. Bentuk soal yang diberikan adalah berupa soal cerita penjumlahan dan pengurangan pecahan. b. Instrumen Non tes Instrumen non tes yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Lembar observasi Lembar observasi bertujuan untuk mengukur tingkat aktivitas guru selama proses mengajar berlangsung. Lembar observasi ini diisi oleh observer saat proses pembelajaran berlangsung pada setiap siklus. Adapun lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu APKG. Selain lembar observasi aktivitas guru, ada pula lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving . b. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memvisualisasikan keadaan rill di dalam kelas ketika proses pembelajaran. Berguna sebagai bukti otentik pelaksanaan penelitian berbentuk foto, yaitu foto saat proses berlangsungnya pembelajaran dan proses evaluasi siswa.

G. Prosedur Penelitian

Dalam Pelaksanaan Tindakan Kelas PTK ini peneliti menggunakan model Kemmis McTaggart. Dimana penelitian ini diprediksi akan tercapai melalui dua tahapan siklus, kedua tahapan tersebut meliputi; perencanaan, pelaksanaan tindakan, pemantauan observasi dan refleksi. Adapun penjabarannya yaitu sebagai berikut: Siklus I 1. Perencanaan Nita Nalaratih Aswari, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah selaku pimpinan sekolah. b. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan Pendekatan Problem Solving. c. Membuat rencana pembelajaran berbasis Pendekatan Problem Solving. d. Membuat lembar kerja siswa. e. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK. f. Menyusun alat evaluasi pembelajaran. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan proses penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan sendiri terdiri dari proses pembelajaran menggunakan Pendekatan Problem Solving , evaluasi dan refleksi pada setiap siklus. Adapun penjabaran rencana siklus pertama yaitu: a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya RPP. Materi yang diajarkan pada siklus I adalah: 1 Menjumlahkan pecahan yang penyebutnya sama 2 Menjumlahkan pecahan yang penyebutnya berbeda 3 Menjumlahkan pecahan campuran 4 Menyelesaikan soal cerita mengenai penjumlahan pecahan b. Melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer. c. Melakukan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah menerima materi pelajaran. 3. Refleksi Setelah pengamatan selesai dilakukan, kemudian peneliti bersama teman sejawat melakukan kegiatan refleksi pada akhir tiap tindakan. Pada kegiatan refleksi, peneliti dan observer mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan berupa hasil LKS, tes dan lembar observasi dan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas dan guru. Kolaborasi dengan teman sejawat akan menamakan peran sentral dalam Nita Nalaratih Aswari, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memutuskan nilai keberhasilan seberapa jauh tindakan telah membawa perubahan: apa atau dimana perubahan terjadi, mengapa demikian, apa kelebihan atau kekurangan, langkah-langkah penyempurnaan dan sebagainya. Berdasarkan hasil refleksi tersebut maka peneliti mencoba untuk mengatasi kekurangan atau kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan pada siklus ke-1 sebagai perbaikan dari siklus sebelumnya dan menjadi masukan untuk pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya. Siklus II 1. Perencanaan a. Membuat rencana pembelajaran siklus II berbasis Pendekatan Problem Solving. b. Membuat lembar kerja siswa. c. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK. d. Menyusun alat evaluasi pembelajaran. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan proses penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan sendiri terdiri dari proses pembelajaran menggunakan Pendekatan Problem Solving , evaluasi, dan refleksi pada setiap siklus. Penelitian terdiri dari tiga siklus. Adapun penjabaran rencana siklus kedua yaitu: a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya RPP. Materi yang diajarkan pada siklus II adalah: 1 Mengurangi pecahan yang penyebutnya sama 2 Mengurangi pecahan yang penyebutnya berbeda 3 Mengurangi pecahan campuran 4 Menyelesaikan soal cerita mengenai pengurangan pecahan. b. Melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer. c. Melakukan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah menerima materi pelajaran. Nita Nalaratih Aswari, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Refleksi Setelah pengamatan selesai dilakukan, kemudian peneliti bersama teman sejawat melakukan kegiatan refleksi pada akhir tiap tindakan. Pada kegiatan refleksi, peneliti dan observer mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan berupa hasil LKS, Tes dan lembar observasi serta mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas dan guru. Kolaborasi dengan teman sejawat akan menamakan peran sentral dalam memutuskan nilai keberhasilan seberapa jauh tindakan telah membawa perubahan: apa atau dimana perubahan terjadi, mengapa demikian, apa kelebihan atau kekurangan, langkah-langkah penyempurnaan dan sebagainya. Berdasarkan hasil refleksi tersebut maka peneliti mencoba untuk mengatasi kekurangan atau kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan pada siklus ke-2 sebagai perbaikan dari siklus sebelumnya dan menjadi masukan untuk pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.

H. Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data