Uji Homogenitas Teknik analisis data

Rara Ayu Yuvina, 2016 PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MATA PELAJARAN MEMBUAT DOKUMEN SMK PASUNDAN 1 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Untuk menghitung JK E urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9 Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok JK TC dengan rumus: JK TC = JK Res – JK E 10 Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok RJK TC dengan rumus: RJK TC = JK TC k – 2 11 Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error RJKE dengan rumus: RJK E = JK E n – k 12 Mencari nilai uji F dengan rumus: F= RJK TC RJK E 13 Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F nilai tabel F, maka distribusi berpola linier. 14 Mencari nilai F tabel pada taraf signifikansi 95 atau α = 5 menggunakan rumus: F tabel = F 1- db TC, db E dimana db TC = k - 2 dan db E = n - k 15 Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan. Jika F hitung F tabel maka data dinyatakan berpola linier Jika F hitung F tabel maka data dinyatakan tidak berpola linier

1.3 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua kelompoknya, yaitu dengan melihat perbedaan varians kelompoknya. Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Burlett. Dimana kriteria yang digunakan adalah apabila nilai hitung nilai tabel , maka H menyatakan varians skornya homogen ditolak, namun dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus Sambas Ali Muhidin, 2010: 96:  = ln [� − ��. � � � ] Dimana: Rara Ayu Yuvina, 2016 PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MATA PELAJARAN MEMBUAT DOKUMEN SMK PASUNDAN 1 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu S i 2 = Varians tiap kelompok data db i = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Barlett = Log S 2 gab ∑db i S 2 gab = Varians gabungan =    db S db S i gab 2 2 . Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini Sambas, 2010: 97 adalah: 1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut. 2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut: Model Tabel Uji Barlett Sampel db = n - 1 S i 2 LogS i 2 db.Log S i 2 db. S i 2 1 2 3 ... ... ... ∑ 3. Menghitung varians gabungan. 4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai barlett. 6. Menghitung nilai  . 7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat kesimpulan. Nilai 2  hitung nilai 2  tabel , variasi data dinyatakan homogen Nilai 2  hitung nilai 2  tabel , variasi data dinyatakan tidak homogen

3.8. Teknik analisis data

1. Teknik Analisis Deskripsi

Teknik analisis deskripsi merupakan bagian dari teknis analisis data. Menurut Sambas dan Uep 2011, hlm.163, menyatakan bahwa: Rara Ayu Yuvina, 2016 PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MATA PELAJARAN MEMBUAT DOKUMEN SMK PASUNDAN 1 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Analisis statistika deskriptif adalah analisis data penelitian secara deskriptif yang dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah yang telah diuraikan di latar belakang. Untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat kondusifitas lingkungan belajar pada mata pelajaran membuat dokumen di SMK Pasundan 1 Cimahi, untuk mengetahui gambaran tingkat motivasi belajar siswa dan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran Membuat Dokumen di kelas XI AP 1 dan XI AP 2 di SMK Pasundan 1 Cimahi. Dari ketiga variabel penelitian tersebut, untuk mendeskripsikan setiap variabel digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari jawaban responden. Data yang diperoleh melalui pengumpulan angket tersebut kemudian diolah, makan diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang didapat untuk masing-masing variabel. Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis deskriptif ini menurut Sugiyono 2002, hlm.81, yaitu: a. Menentukan jumlah skor kriterium SK dengan menggunakan rumus: SK = ST x JB x JR. b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus: ∑ x i = x 1 x 2 x 3 ...... + x n. c. Membuat daerah kontinum. Langkah-langkahnya sebagai berikut:  Menentukan kontinum tertinggi dan terendah Sangat Tinggi : K = ST X JB X JR Sangat Rendah : K = SR x JB x JR  Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus: R = � � ���− � ℎ 5 Rara Ayu Yuvina, 2016 PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MATA PELAJARAN MEMBUAT DOKUMEN SMK PASUNDAN 1 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Menentukan daerah kontinum sangat tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih R dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi  Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti dibawah ini: Tabel 3. 6 Skala Penafsiran Skor Rata-Rata Variabel X No Skor Kriterium Kategori Penafsiran 1. 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Kondusif Sangat Tidak Kondusif 2. 1,80 – 2,59 Tidak Kondusif Tidak Kondusif 3. 2,60 – 3,39 Cukup Kondusif Cukup Kondusif 4. 3,40 – 4,19 Kondusif Kondusif 5. 4,20 – 5,00 Sangat Kondusif Sangat Kondusif Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2016 Tabel 3. 7 Skala Penafsiran Skor Rata-Rata Variabel Y No Skor Kriterium Kategori Penafsiran 1. 1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Rendah 2. 1,80 – 2,59 Rendah Rendah 3. 2,60 – 3,39 Sedang Sedang 4. 3,40 – 4,19 Tinggi Tinggi 5. 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2016 Tabel 3. 8 Skala Penafsiran Skor Rata-Rata Variabel Z No Skor Kriterium Kategori Penafsiran 1. 1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Rendah 2. 1,80 – 2,59 Rendah Rendah 3. 2,60 – 3,39 Sedang Sedang Rara Ayu Yuvina, 2016 PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MATA PELAJARAN MEMBUAT DOKUMEN SMK PASUNDAN 1 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. 3,40 – 4,19 Tinggi Tinggi 5. 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Tinggi

2. Teknik Analisis Inferensial

Teknik analisis data yang kedua adalah teknis analisis inferensial. Analisis inferensial dilakukan untuk menjawab pertanyaan rumusan masalah no 2 dan 3 yang telah dikemukakan di latar belakang, yaitu untuk mengetahui “Adakah pengaruh tingkat kondusifitas lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran membuat dokumen kelas XI di SMK Pasundan 1 Cimahi” dan “Adakah pengaruh tingkat motivasi belajar siswa terhadap tingkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran membuat dokumen di kelas XI di SMK Pasundan 1 Cimahi ”. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah regresi sederhana. Adapun langkah-langkah yang penulis gunakan dalam analisis regresi menurut M. Nazir dalam Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm.104 yaitu: 1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris. 2. Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variabel independen. 3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak. 4. Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok dengan teori. Penulis menggunakan model regresi sederhana Ŷ = a + bX Keterangan: Ŷ = variabel tak bebas terikat X = variabel bebas a = penduga bagi intersap α b = penduga bagi koefisien regresi β α dan β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistika sampel. Mengingat data variabel penelitian ini diukur dalam bentuk skala ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval, maka semua data Rara Ayu Yuvina, 2016 PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MATA PELAJARAN MEMBUAT DOKUMEN SMK PASUNDAN 1 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasikan menjadi skala interval. Pola pengubahan di atas digunakan untuk setiap item dari seluruh item instrumen, secara teknis operasional pengubahan data dari ordinal ke interval menggunakan Metode Succesive Interval MSI. Metode Succesive Interval MSI dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan pada Microsoft Excel , yaitu Program Succesive Interval . Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja worksheet Excel . 2. Klik “ Analize ” pada Menu Bar. 3. Klik “ Succesive Interval ” pada menu Analize , hingga muncul kotak dialog “ Method Of Succesive Interval ”. 4. Klik “ Drop Down ” untuk mengisi Data range pada kotak dialog InputI, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya. 5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list √ Input Label in first now. 6. Pada Option Min Value isikanpilih 1 da Max Value isikanpilih 5. 7. Masih pada Option, check list √ Display Summary. 8. Selanjutnya pada Output , tentukan Cell Output , hasilnya akan ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”. Setelah data ditransformasikan dari skala ordinal ke skala interval, hipotesis dapat langsung diuji dengan menggunakan uji persyaratan regresi yang meliputi uji mormalitas, linieritas dan homogenitas, setelah itu dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui signifikansinya.

3.9. Pengujian Hipotesis