Persiapan Sampel dan Ekstraksi Buah Merah

commit to user 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Sampel dan Ekstraksi Buah Merah

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah buah merah yang berasal dari Papua. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 g. Buah merah segar dipisahkan dari jantung atau empulurnya kemudian daging buah yang menempel pada bagian luar bijinya diambil. Daging buah merah kemudian diekstraksi untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya. Ekstraksi soxhlet 30 g buah merah dengan 150 mL petroleum eter menghasilkan ekstrak berwarna coklat kemerahan. Ekstraksi soxhlet dengan menggunakan petroleum eter dilakukan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder yang bersifat non polar. Soxhlet merupakan cara ekstraksi yang biasa digunakan untuk mengisolasi minyak dari biji dan buah. Residu kering dari proses ekstraksi soxhlet mempunyai berat 25,9 g. Etanol sebanyak 125 mL digunakan untuk maserasi residu tersebut selama1x24 jam. Pada saat pertengahan maserasi sampel diaduk untuk membantu mempercepat proses distribusi solven ke dalam jaringan tanaman sehingga senyawa yang terkandung dalam jaringan tanaman dapat terekstrak sempurna. Maserasi diulang 3 kali yaitu setelah disaring residunya direndam lagi dengan 125 mL etanol kemudian disaring lagi begitu seterusnya sampai 3 kali pengulangan. Tujuannya agar meminimalkan golongan senyawa metabolit sekunder yang tertinggal. Setelah penyaringan yang terakhir dihasilkan filtrat berwarna merah kehitaman sebanyak 325 mL. Untuk memperoleh ekstrak kental, filtrat dipekatkan dengan menggunakan vacuum rotary evaporator pada temperatur 40 o C. Hasilnya diperoleh ekstrak kental berminyak berwarna merah kehitaman sebanyak 6,90 g dengan rendemen 26,59. Untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang ada dalam ekstrak etanol buah merah yang diperoleh maka dilakukan identifikasi dengan skrining fitokimia. commit to user 23

B. Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder dengan Skrining Fitokimia