Pembangunan Aplikasi E-Learning Dengan Menerapkan Konsep Cloud Computing
Pembimbing
Irawan Afrianto, S.T., M.T
Oleh :
Dian Nurhardianty_10107606
PEMBANGUNAN APLIKASI
E-LEARNING
DENGAN
MENERAPKAN KONSEP
CLOUD
(2)
Minimnya sumber daya
manusia untuk membangun
aplikasi e-learning
Minimnya dana bagi
sekolah untuk membeli
perangkat-perangkat
komputer (infrastruktur)
yang mendukung aplikasi
(3)
1
•
Bagaimana menerapkan konsep cloud computing
pada aplikasi e-learning
2
•
Bagaimana cara menekankan biaya operasional
dalam membangun aplikasi e-learning
3
•
Bagaimana membangun e-learning agar dapat
memberikan nilai bisnis pada aplikasinya
(4)
MAKSUD
TUJUAN
Untuk membangun aplikasi
e-learning dengan menerapkan
konsep cloud computing
Meminimalkan biaya
operasional dalam membangun
aplikasi e-learning
Menerapkan konsep cloud
computing sebagai layanan
software as a seervice (SaaS)
dimana nantinya pengguna
dapat berlangganan sesuai
dengan kebutuhan saja
Menjadikan e-learning sebagai
aplikasi bisnis dengan
menyediakan layanan dan
fasilitas yang berbeda-beda
(5)
1
•
Aplikasi yang dibangun sebagai layanan
Software as a Service
(
SaaS)
2
•
Studi kasus untuk saat ini hanya di SMAN di Bandung
3
•
Fasilitas layanan e-learning meliputi : Data guru, Data siswa, kelas,
Materi mata pelajaran, tugas, diskusi, dan latihan tryout
4
•
Fasilitas yang ada di tryout yaitu Latihan soal tryout, Nilai,
History dan Ranking
5
•
Tipe file yang bisa di upload : txt, rtf, pdf, doc, docx, pptx.
(6)
Istilah e-learning
banyak mengandung
pengertian yang
sangat luas. Salah
satu dari pengertian
e-learning,
diantaranya :
E-learning merupakan
suatu jenis belajar
mengajar yang
memungkinkan
tersampaikannya bahan
ajar ke siswa dengan
menggunakan media
internet, komputer atau
media jaringan
komputer lain
E-LEARNING
(7)
CLOUD COMPUTING
Apa itu
cloud
computing ?
Secara sederhana,
cloud
computing
yaitu
“
layanan
teknologi informasi yang bisa
dimanfaatkan atau diakses oleh
pelanggannya melalui jaringan
internet”
LANDASAN TEORI
(8)
SAAS
•
Memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa
memanfaatkan sunber daya perangkat lunak dengan cara
berlangganan
PAAS
•
Layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai yang
dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi
IAAS
•
Meyediakan sumber daya pemrosesan (prosesor, memori,
dan storage)
(9)
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
Hardware
Software
Wireless
Membangun
Aplikasi
e-learning
(10)
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
(PENJELASAN)
Pihak sekolah memberikan instruksi kepada tenaga ahli/
engineer
untuk membangun aplikasi
e-learning
Tenaga ahli/
engineer
merancang untuk membangun aplikasi
e-learning
Pihak sekolah
membutuhkan berbagai infrastruktur (hardware,
software, wireless) untuk mendukung aplikasi
e-learning
yang
dibangun
Pihak sekolah perlu mengeluarkan biaya untuk
maintenance,
baik
(11)
SOLUSI YANG DITAWARKAN
CLOUD
COMPUTING
On
Demand
Rapid
Elasticity
Broadband
Network
Access
Resouce
Pooling
Measured
(12)
SOLUSI YANG DITAWARKAN (PENJELASAN)
•
Menyediakan jenis paket
ON DEMAND
•
Menyediakan storage
RAPID ELASTICITY
•
Dapat diakses dari semua browser
kapan pun dan dimana pun berada
asalkan terhubung dengan internet
BROADBAND
NETWORK ACCESS
•
Sumber daya komputasi tersedia
secara terpusat
RESOURCE POOLING
•
Sumber daya komputasi disediakan
secara terukur
(13)
ANALISIS SISTEM YANG DIKEMBANGKAN
E-learning Cloud Data center Infrastrukture e-learning Admin
Admin
Admin
Admin
Admin
Admin Sekolah 1
Sekolah 2
Sekolah 3
Sekolah 4
Sekolah 5 Sekolah 6
(14)
ALUR SISTEM YANG DIKEMBANGKAN
Admin
Sekolah
Daftar dan pilih paket
Paket 1
Paket 2
Paket 3
Mengisi form pendataran
Pendaftaran berhasil
Cek email
Bank
Melakukan
pembayaran Informasi
pendaftaran
HP
Konfirmasi pembayaran
via sms
Klik link
sekolah
Tampilan utama
(15)
ALUR SISTEM YANG DIKEMBANGKAN
Pendaftaran
Pembayaran
(16)
ALUR PENDAFTARAN
Pilih Paket
Mengisi
form
pendataran
Informasi
akun
Informasi
paket dan
pembayaran
Link
sekolah
Keterangan Alur proses
pembayaran :
Admin daftar dan memilih paket
yang diinginkan
Admin mengisi form pendaftaran
Setelah selesai mengisi form
pendaftaran, maka admin akan
mendapat informasi pendaftaran
melalui email
(17)
ALUR PEMBAYARAN
Cek email
Pembayaran
Konfirmasi
Keterangan alur proses pembayaran :
Admin mengecek email untuk melihat informasi dan prosedur
proses pembayaran
Admin melakukan pembayaran ke Bank
Setelah melakukan pembayaran, Admin melakukan konfirmasi telah
melakukan pembayaran via sms dengan format :
BAYAR (spasi)
(18)
ALUR AKTIVASI
Link
sekolah
Halaman Utama
E-learning
Login
Mengatur
Konten
Keterangan Alur proses aktivasi:
Admin membuka email kembali
Kemudian admin meng-klik
link
sekolah yang terdaftar
Setelah meng-klik link sekolah, maka akan masuk ke
Halaman Utama
E-learning
Selanjutnya admin dapat login dan melakukan pengaturan konten yang
(19)
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)
1 Konten History Siswa Mata Pelajaran Tryout Soal Mengelola Siswa_tryout Cloud Materi Siswa_matpel Paket Admin Memiliki Fitur Guru_matpel Memiliki Memiliki memiliki Fitur_paket memilki Guru n n 1 Mengolah n 1 n n n memiliki n 1 1 n n n n n n 1 n 1 n n 1 Id_cloud Nama_cloud Nama_sekolah Alamat_sekolah Telepon_sekolah Status verifikasi Email_sekolah Tgl_verifikasi Nama_admin Username Password Id_paket Nama_paket Storage Id_fitur Nama_fitur Id_fitur Id_paket Logo_sekolah Nama_sekolah Kontak_sekolah Id_cloud NIP Nama_guru Tempat_lahir Tgl_lahir Alamat Telepon Status Username Password Id_cloud NIS Nama_siswa Tempat_lahir Tgl_lahir Alamat Telepon Username Password Id_soal soal Id_tryout pilihan1 pilihan2 pilihan3 pilihan4 pilihan5 Kunci Id_tryout Tanggal_tryout Lama_tryout Id_history NIS Id_tryout Id_materi materi Nama_file Id_matpel Nama_kelas matpel Kelas Id_matpel NIP Id_matpel NIS NIS Id_tryout tanggal_ikut Diskusi Id_diskusi waktu diskusi ditambahkan_oleh Id_matpel Verifikasi_oleh n tgl_tryout nilai mata_pelajaran status verifikasi n 1 email email tahun_ajaran Tugas Id_tugas judul Tgl_upload Nama_file Penambah Id_matpel Memiliki 1 n menambah n 1 shared memiliki memilki n 1 Id_matpel 1 NIP Id_matpel Id_paket menambah n 1 1(20)
DIAGRAM KONTEKS
Elearning Cloud
SISWA GURU
Data login siswa Data pendaftaran Data kelas Data mata pelajaran Data materi Data tugas Data komentar Data tryout Data history
Data login guru Data guru Data siswa Data konten Data paket Data pendaftaran Data kelas Data mata pelajaran Data materi Data tugas Data komentar Data tryout Data soal Info login siswa
Info pendaftaran Info data kelas Info data pelajaran Info data materi Info komentar Info data tryout Info data history
Info login guru Info data guru Info data siswa Info data paket Info pendaftaran Info data kelas Info data pelajaran Info data materi Info komentar Info data tryout Info data soal
ADMIN
Info pendaftaran Data pendaftaran
Data login admin Data paket Data fitur Data cloud Info admin
Info login admin Info data paket Info data fitur Info cloud Info admin
(21)
DFD LEVEL 1
Login 1 GURU 2 Pendaftaran EMAIL 3 Pengolahan paket 4 Pengolahan konten 5 Pengolahan data siswa 6 Pengolahan data guru 8 Pengolahan tryout siswa guru Materi Mata_pelajaran tryout History soalPaket SISWA 7 Pengolahan kelas Guru_matpel Siswa_matpel Siswa_tryout Data tryout Konten Data login guru
Info login guru Data login siswa
Info login siswa
Data login siswa Data login guru Data pendaftaran siswa
Info pendaftaran siswa
Info pendaftaran Data pendaftaran
Data pengolahan paket
Data pengolahan konten Info data pengolahan paket
Info pengolahan konten Data siswa Info data siswa
Data pengolahan paket
Data pengolahan konten Info pengolahan konten
Data siswa Info siswa
Data guru Info data guru Info login siswa Info login guru
Data mata pelajaran
Data mata pelajaran Data guru
Info data guru Info data tambah kelas, edit kelas, hapus kelas, masuk kelas Data tambah kelas, edit kelas, hapus kelas, masuk kelas
Info tryout Data tryout Info soal Info history
Data tambah tryout, edit tryout, hapus tryout. Aktifkan/non aktifkan Info tambah tryout, edit tryout, hapus tryout, aktifkan/non aktifkan
Data masuk kelas, ambil kelas, keluar kelas Info data siswa masuk kelas, ambil kelas, keluar kelas
9 Pengolahan
user
ADMIN Data login admin Info login admin
Data paket Info paket
Cloud
Info data pengolahan user Data pengolahan user Info cloud
Admin Info admin
Fitur Fitur_paket Info data fitur
Info data paket, info data fitur Data paket, data fitur
Info materi
Info data pengolahan paket
Info mata pelajaran Info mata pelajaran
(22)
DFD LEVEL 2 PROSES 7 PENGOLAHAN KELAS
SISWA GURU 7.1 Tambah kelas 7.2 Edit kelas 7.3 Hapus kelas 7.4 Masuk kelas 7.5 Ambil kelas Siswa_matpel Data mata pelajaranData tambah kelas Info data tambah kelas
Data edit kelas Info data edit kelas
Data hapus kelas Info data hapus kelas
Data guru masuk kelas Info data guru masuk kelas Data siswa masuk kelas Info data siswa masuk kelas
Data siswa ambil kelas baru Info data siswa ambil kelas baru Mata pelajaran
materi
Info materi
Info materi Info data tambah kelas
Info hapus data kelas
Info data guru masuk kelas
Info mata pelajaran Info materi Info materi Info materi
Guru_matpel Data mata pelajaran
Data hapus kelas
7.6 Keluar kelas
Data siswa keluar kelas Info siswa keluar kelas Data tambah kelas
Data edit kelas Info data edit kelas
(23)
DFD LEVEL 3 PROSES 7.4 MASUK KELAS
7.4.1 Tambah materi 7.4.2 Edit materi 7.4.3 Hapus materi 7.4.5 Lihat materi 7.4.6 Download materi SISWA GURU Data edit materiData tambah materi Info data tambah materi
Info data edit materi
Data hapus materi Info data hapus materi
Data lihat materi Data lihat materi
Data download materi Info data download materi materi
Mata_pelajaran
Data download materi Info data tambah materi
Data tambah materi
Info data edit materi
Data lihat materi Info data hapus materi
Data materi
Siswa_matpel Data edit materi
Data hapus materi
Info data lihat materi
Data pelajaran 7.4.4
Share materi Data share materi Data share materi
Info data shared materi
Info data download materi Data download materi Info mata pelajaran
Info data lihat materi
Info data share materi
Info data lihat materi
Data materi
Info mata pelajaran Info mata pelajaran
Info data edit materi Data edit materi
Guru_matpel Data mata pelajaran
7.4.10
Diskusi diskusi
Data tambah komentar
Data diskusi Info data tambah komentar
Info dats diskusi Info data tambah komentar
Data tambah komentar 7.4.7 Tambah Tugas 7.4.8 Hapus tugas 7.4.9 Download tugas Tugas
Info data tambah tugas Data tambah tugas
Info data download materi
Info data tambah tugas
Data tambah tugas Data tambah tugas Info data tambah tugas
Data hapus tugas Info data hapus tugas
Data download tugas Info data download tugas Info data hapus tugas
Data hapus tugas
Data download tugas Info data download tugas
Data hapus tugas Info data hapus tugas
Data download tugas Info download tugas
(24)
DFD LEVEL 2 PROSES 8 PENGOLAHAN TRYOUT
8.1 Tambah tryout 8.2 Edit tryout 8.3 Hapus tryout GURU tryout soal Mata_pelajaran Data tambah tryoutInfo data tambah tryout Data edit tryout
Info edit tryout Info data hapus tryout
Data hapus tryout
Info soal Info soal Info soal
Info soal Data edit tryout Data tambah tryoutInfo data tambah tryout
Info mata pelajaran Data hapus tryout Info data hapus tryout
Info mata pelajaran Info data edit tryout
8.5 Ambil tryout
8.6 Pilih tryout ini Siswa_tryout Data tryout
Info mata pelajaran
Info mata pelajaran Data tryout yang dipilih
Info tryout yang dipilih Info soal SISWA
Data ambil tryout Info data ambil tryout
Data tryout yang dipilih Info data tryout yang dipilih
Data ambil tryoutInfo data ambil tryout Info soal 8.4
Aktifkan/ Non aktifkan Data aktifkan/ non aktifkan tryout
Info data aktifkan/ non aktifkan tryout
Info mata pelajaran Data aktifkan/non aktifkan tryout
Info data aktifkan/non aktifkan tryout Info soal
8.7 Mulai tryout
8.8
Lihat tryout History Info data tryout yang akan dimulai
Info data lihat tryout Info data lihat history Data lihat tryout
Data tryout yang akan dimulai
Data lihat history Info soal Info data tryout yang akan dimulai
Data tryout yang akan dimulai Info mata pelajaran Info mata pelajaran
(25)
IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING
•
Bagian dimana pengguna komputer (user)
atau client berada untuk mengakses
sistem cloud computing
FRONT END
•
Bagian dimana
„cloud‟
dari sistem cloud
computing berada
(26)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
1
•
Sistem ini sudah mampu mengoptimalkan biaya
operasional dalam membangun aplikasi e-learning
2
•
Dengan sistem ini sekolah dapat berlangganan dan
membayar sesuai dengan kebutuhan sajah dengan
memanfaatkan layanan
Software as a Service
(SaaS)
3
•
Sistem ini sudah dapat digunakan sebagai aplikasi
bisnis dengan menyediakan jenis paket fan fitur yang
berbeda-beda
(27)
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran :
1
•
Aplikasi yang dibangun masih memiliki
tampilan antarmuka yang relatif sederhana,
mengingat bahwa aplikasi yang dibangun
harus mampu menarik minat penggunanya
2
•
Aplikasi harus dapat lebih informatif dan
kreatif lagi dalam menyediakan paket
layanan, serta perlunya penambahan
fitur-fitur e-learning yang lain di setiap paket.
(28)
(29)
(30)
(31)
PEMBANGUNAN APLIKASI
E-LEARNING
DENGAN
MENERAPKAN KONSEP
CLOUD COMPUTING
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
Oleh :
DIAN NURHARDIANTY
10107606
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
(32)
(33)
(34)
i
ABSTRAK
PEMBANGUNAN APLIKASI E-LEARNING DENGAN MENERAPKAN KONSEP CLOUD COMPUTING
Oleh
DIAN NURHARDIANTY 10107606
E-learning berati pembelajaran yang menggunakan jasa bantuan elektronika, khususnya perangkat komputer. Sistem e-learning ini menawarkan kemudahan dalam proses belajar mengajar, terutama dalam memberikan materi-materi mata pelajaran disekolah. Mungkin bagi beberapa orang sudah merasakan manfaat adanya e-learning. Tapi masih banyak yang belum merasakannya. Karena ada beberapa masalah yang menyebabkan belum semuanya bisa merasakan adanya e-learning terutama sekolah yang ingin membangun aplikasi e-learning, diantaranya: (a) Minimnya sumber daya manusia terutama sekolah untuk membangun aplikasi e-learning; (b) Minimnya dana bagi sekolah untuk membeli berbagai infrastruktur untuk mendukung aplikasi e-learning yang dibangun.
Dengan melihat masalah tersebut maka terciptalah inovasi baru yaitu dengan menerapkan konsep cloud computing sebagai layanan software as a service (SaaS) yang menyediakan jenis paket yang berbeda-beda dengan harga sesuai yang disediakan. Dengan pemodelan perangkat lunak yang digunakan adalah model terstruktur penyimpanan infrastruktur cloud computing
menggunakan Virtual Private Server (VPS). Dimana nantinya sekolah dapat memanfaatkan sumber daya perangkat lunak dengan sistem menyewa jasa/layanan e-learning yang disediakan dengan cara berlangganan dan hanya membayar sesuai yang dibutuhkan saja.
Berdasarkan hasil pengujian, dengan konsep cloud computing sistem ini dinilai sudah cukup baik yaitu sudah dapat mengoptimalkan biaya operasional sekolah yang ingin memiliki website e-learning. Sehingga sekolah tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi untuk membangun web e-learning.
Kata kunci : E-learning, Cloud Computing, Software as a Service, Virtual Private Server
(35)
i
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF E-LEARNING APPLICATION WHICH APPLY CLOUD COMPUTING CONCEPT
By
DIAN NURHARDIANTY 10107606
Elearning is a learning which use electronic communication especially among computer. E larning system offers an easy learning, the main propose is giving some educate at school. For some people it might be so useful because of e-learning exist. But those some people who couldn’t get e-learning for, caused some problems, it’s like : (a) human resources are really minimize for developing an e-learning application (b) funding of resources are really minimize for school where they’ll build some infrastructure and which support an e-learning application
As we know about the problem , so we create a new innovation which apply cloud computing concept software as a serve (SaaS) and provide some kind of package and price as well. Depict on software which using a model structur saving cloud computing using Virtual Private Server (VPS). In the future, the school could use some software resource integration with system e-learning which the school have to subscribes and pay as its need.
According of result test with a cloud computing concept on this system. Based on it, its well enough for optimating operates cost at school where they want have an e-learning website. However, they don’t issue a high outcome for having an eleraning website.
Keywords : E-learning, Cloud Computing, Software as a Service, Virtual Private Server
(36)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi limpahan rahmat, hidayah dan nikmat ilmu kepada kita semua. Sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul
“PEMBANGUNAN APLIKASI E-LEARNING DENGAN MENERAPKAN
KONSEP CLOUD COMPUTING” untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi Strata I Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan tugas akhir ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, baik ditinjau dari tata cara penulisan maupun dari materi yang dikaji, dan masih jauh untuk dikatakan sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Oleh karena itu ijinkanlah penulis untuk menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada :
1. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan sejak awal menempuh pendidikan hingga tugas akhir ini selesai. 2. Bapak Dr. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku ketua jurusan teknik informatika.
(37)
iv
4. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku pembimbing yang selalu memberikan bimbingan, pengarahan, dan masukannya yang bermanfaat bagi penulis.
5. Bapak Ir. Taryana Suryana, M.Kom., selaku dosen penguji I. 6. Ibu Dian Dharmayanti, S.T., selaku dosen penguji III
7. Bapak Irfan Maliki, S.T., MT., selaku dosen wali IF-13 angkatan 2007. 8. Muhammad Iman Permana (A Iman) yang sudah membantu dalam
memberikan tema judul skripsi, memberikan masukan-masukan dan nasihat-nasihat dalam mengerjakan skripsi.
9. Siti Sofwah (Sofie) dan Nurmeina Fitri (Fitri) teman terbaik yang selalu bersama-sama dari awal kuliah dan selalu memberikan semangat dalam segala hal.
10.Seluruh teman seperjuangan IF-13 angkatan 2007 atas kebersamaan dan kekompakannya selama kuliah.
11.Seluruh teman-teman bimbingan tugas akhir yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin.
Bandung, Februari 2012
(38)
v
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii KATA PENGANTAR ... iii DAFTAR ISI ...v DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR TABEL ... xii DAFTAR SIMBOL ... xv DAFTAR LAMPIRAN ... xvi BAB IPENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang Masalah ...1 1.2 Identifikasi Masalah ...2 1.3 Maksud dan Tujuan ...3 1.4 Batasan Masalah ...3 1.5 Metedologi Penelitian ...4 1.6 Sistematika Penulisan ...6
(39)
vi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...9
2.1 E-learning ...9
2.1.1 Sejarah Perkembangan E-learning ...9
2.1.2 Keuntungan E-learning ... 11
2.1.3 Istilah-istilah dalam E-learning ... 13
2.2 Pengenalan Cloud Computing ... 14
2. 2.1 Definisi Cloud Computing ... 14 2. 2.2 Sejarah Perkembangan Cloud Computing ... 16 2.3 Bahasa Pemrograman Web ... 28 2.3.1 PHP (Hypertext Preprocessor) ... 28 2.3.2 HTML (HyperText Markup Language) ... 30 2.3.3 JavaScript ... 32 2.3.4 CSS (Casceding Style Sheet) ... 32 2.4 Basis Data ... 33 2.5 Database Management System (DBMS) ... 34 2.6 MySQL ... 38 2.6.1 Keistimewaam MySQL ... 40
(40)
vii
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 43
3. 1 Analisis Sistem ... 43 3. 1.1 Analisis Masalah ... 43 3.1.2 Analisis sistem yang berjalan ... 44 3.1.3 Solusi yang di tawarkan ... 46 3.1.4 Analisis sistem yang dikembangkan ... 48 3.1.5 Alur sistem yang dikembangkan ... 49 3.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 54 3.2.1 Analisis Perangkat Keras (Hardware) ... 54 3.2.2 Analisis Perangkat Lunak (Software) ... 55 3.2.3 Analisis Pengguna (User) ... 55 3.2.4 Analisis Basis Data (Database) ... 56 3.3 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 57 3.3.1 Diagram Konteks ... 58 3.3.2 DFD (Data Flow Diagram) ... 58 3.3.3 Spesifikasi Proses ... 65 3.3.4 Kamus Data ... 79 3.4 Perancangan Sistem ... 82
(41)
viii
3.4.1 Perancangan Data ... 83 3.4.1.2 Struktur Tabel ... 84 3.4.2 Perancangan Arsitektur ... 90
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 112
4.1 Implementasi Sistem ... 112 4.1.1 Implementasi Cloud Computing ... 112 4.1.2 Implementasi Basis Data ... 114 4.1.3 Implementasi Antarmuka ... 121 4.1 Pengujian Sistem ... 123 4.1.3 Kasus dan Hasil Pengujian... 125 4.2.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 137 4.2.5 Skenario Pengujian Betha ... 138 4.2.6 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 142
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 143
5.1 Kesimpulan ... 143 5.2 Saran ... 144
(42)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan di bidang teknologi informasi saat ini sangat cepat dan pesat, dimana telah memberikan pengaruh besar pada berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi beberapa bagian unsur untuk mendapatkan sentuhan media teknologi informasi, sehingga mencetuskan lahirnya ide tentang
e-Learning.
E-Learning berarti pembelajaran yang menggunakan jasa bantuan elektronika, khususnya perangkat komputer. Dari berbagai literature e-learning
tidak dapat dilepaskan dari jaringan internet, karena media ini yang dijadikan sarana untuk penyajian ide dan gagasan pembelajaran. Namun dalam perkembangannya masih dijumpai kendala dan hambatan untuk membangun sistem e-learning ini, seperti: (a) Minimnya sunber daya manusia terutama disekolah untuk membangun aplikasi e-learning; (b) Minimnya dana bagi sekolah untuk membeli berbagai infrastruktur untuk mendukung aplikasi yang dibangun..
Dengan perkembangan teknologi saat ini, cloud computing muncul sebagai layanan yang dapat memungkinkan pengguna untuk melakukan akses secara elektronik terhadap informasi. Cloud computing ini mengembangkan
(43)
2
teknologi jaringan internet untuk menciptakan satu komputer yang sangat besar dan menghemat sumber daya serta perangkat keras yang digunakan.
Dengan menerapkan konsep cloud computing sebagai layanan software as a service (SaaS) diharapkan dapat membantu sekolah dalam meringankan biaya operasional dalam membangun sistem e-learning yaitu dengan menyediakan jenis paket dan fasilitas yang berbeda-beda. Dimana nantinya sekolah dapat memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan sistem menyewa jasa/layanan
e-learning yang disediakan dengan cara berlanggganan dan hanya membayar sesuai yang dibutuhkan saja.
Selain dapat meringankan biaya operasional dalam membangun sistem e-learning, juga diharapkan dapat memudahkan antara pengajar dan siswa dalam memberikan dan mendapatkan bahan ajar atau materi mata pelajaran. Sehingga siswa tidak lagi kesulitan untuk mengaksesnya kapan pun dan dimana pun berada, asalkan terhubung dengan jaringan internet.
Berdasarkan dari permasalahan diatas, maka penelitian tugas akhir ini diberi judul yaitu Pembangunan Aplikasi E-Learning dengan Menerapkan Konsep Cloud Computing.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan diselesaikan adalah:
1. Apa tujuan dasar menerapkan konsep cloud computing pada pembangunan aplikasi e-learning.
(44)
3
2. Bagaimana cara membangun perangkat lunak agar memudahkan pengguna dalam memiliki aplikasi e-learning.
3. Bagaimana membangun apliaksi e-learning dengan menerapkan konsep
cloud computing yang akan memberikan nilai bisnis pada aplikasinya.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari ditulisnya skripsi ini adalah untuk membangun aplikasi e-learning dengan menerapkan konsep cloud computing.
Adapun tujuan yang akan dicapai dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Meminimalkan biaya operasional dalam membangun aplikasi e-learning. 2. Menerapkan konsep cloud computing sebagai layanan Software as a
Service (SaaS), dimana pengguna dapat berlangganan sesuai dengan kebutuhan saja.
3. Menjadikan e-learning sebagai aplikasi bisnis dengan menyediakan layanan dan fitur yang berbeda-beda.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam pembuatan perangkat lunak ini adalah : 1. Aplikasi yang akan dibangun yaitu sebagai layanan Software as a Service
(SaaS).
2. Studi kasus untuk saat ini hanya di SMAN di Bandung.
3. Fasilitas e-learning yang disediakan hanya meliputi data guru, data siswa, data kelas, materi mata pelajaran, tugas, diskusi dan latihan tryout.
(45)
4
4. Dalam tryout menambahkan fasilitas yaitu, soal-soal tryout, history, dan
ranking.
5. Tipe file yang bisa di upload diantaranya : txt, rtf, pdf, doc, docx, ppt.
1.5 Metedologi Penelitian
Metodologi penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap pengumpulan data
a. Studi Literatur
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan tinjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.
c. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan tema yang diambil.
d. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan cara mengambil dari literatur buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian sebagai bahan tinjauan pustaka dan landasan analisis.
(46)
5
2. Model pengembangan perangkat lunak
Model pengembangan dalam pembuatan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya:
a. System Engineering (Rekaya Perangkat Lunak)
Tahap untuk menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya ke dalam pembentukan perangkat lunak.
b. System Analisis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan perangkat lunak.
c. System Design
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.
d. System Coding (Implementasi)
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.
e. System Testing (Pengujian)
(47)
6
f. System Maintenance (Perawatan)
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
Gambar 1. 1 Waterfall 1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan laporan skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan masalah, menentukan maksud dan tujuan, menentukan metodologi peneltian, serta sistematika penulisan.
(48)
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya. Membahas tentang konsep dasar serta teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian dan yang melandasi pembangunan e-Learning dengan menerapkan konsep
Cloud Computing.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Membahas tentang hasil analisis terhadap sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui kekurangan dan kebutuhan sistem yang akan dibangun agar menjadi lebih baik. Menjelaskan tentang perencanaan sistem secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis. Perancangan sistem ini mencakup perancangan basis data, pemodelan sistem yang dibuat, seperti Diagram Konteks, Data Flow Diagram dan Diagram Entity-Relationship (E-R). Selain itu juga terdapat perancangan antar muka dari sistem yang akan dibangun.
(49)
8
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Membahas tentang implementasi dan pengujian sistem yang telah dikerjakan serta menerapkan kegiatan implementasi dan pengujian pada aplikasi e-Learning yang dibangun dengan menerapkan konsep Cloud Computing.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumya dan saran-saran dari hasil yang sudah diperoleh dari hasil penulisan skripsi yang diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya.
(50)
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 E-learning
E-learning adalah singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajaranya. Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak ahli mencoba menguraikan pengertian dari sudut pandang masing-masing, diantaranya :
E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, komputer atau media jaringan komputer lain.
2.1.1 Sejarah Perkembangan E-learning
E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illionis di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruktion) dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, perkembangan e-learning berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Berikut perkembangan e-learning dari masa ke masa :
1. Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun
(51)
10
berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan Audio) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi. 2. Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun
1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara masal.
3. Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dan sebagainya. 4. Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan
LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar dan berukuran kecil.
Melihat perkembangan e-learning dari dari masa ke masa yang terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi, maka dapat disimpulkan bahwa
(52)
11
e-learning akan menjadi sistem pemblajaran masa depan. Alasan efektifitas dan fleksibilitas akan menjadi alasan utama.
2.1.2 Keuntungan E-learning
Keuntungan lain belajar dengan metode e-learning seperti menghemat waktu , menghemat biaya perjalanan, menghemat biaya pendidikan, menjangkau wilayah geografis yang luas dan melatih kemandirian para pelajar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Dan berikut ini beberapa tips dalam pemanfaatan
e-learning :
1. E-learning lebih dari sekedar e-training. Misalnya tidak dalam ruang kelas, ketika di luar kelas melalui pencarian informasi melalui media e-learning. Termasuk komunikasi, kolaborasi dan berbagi pengetahuan.
2. Kompleks, rumit, interaktif, instruksional, banyak biaya untuk multimedia
e-learning, waktu yang lama untuk membangun, dan kemungkinan perangkat komputer yang sudah tidak up-to-date dengan perkembangan terakhir. Dalam banyak kasus, solusi termudah adalah adanya respon yang cepat dari pengelola, termasuk penyediaan kebutuhan pembelajaran.
3. Komunikasi dan kolaborasi adalah kuncinya. Pembelajaran adalah suatu aktivitas sosial, dan terkadang anda akan lebih tenang ketika mengikuti proses pembelajaran yang melibatkan sekian banyak komunitas online dan jaringan, dan dengan memperkuat kolaborasi diantara para pembelajar dimana kita dapat saling bertukar bahan. Yakinkan diri anda bahwa anda
(53)
12
memang menyediakan peluang dan kesempatan bagi banyak orang untuk komunikasi, berkolaborasi dan berbagi pengetahuan.
4. Kombinasikan. Banyak solusi pembelajaran formal terkadang bekerja ketika mereka dikombinasikan (campuran) dengan hal-hal tradisional, yaitu aktivitas face-to-face, untuk membentuk solusi campuran. Cara ini akan memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih lengkap dan bervariasi bagi siapa saja yang perlu bekerja dalam program pembelajaran sepanjang waktu.
5. Pembelajaran harus diawali dari kebutuhan individu. Kita menemukan apa yang diperlukan oleh siswa tentang kebutuhan mereka untuk belajar dan temukan pula bagaimana, dimana atau kemana dan kapan mereka menginginkan belajar. Kemudian rancang solusi pembelajaran yang dapat membantu mereka.
6. Dibangun, tapi belum tentu wajib digunakan. Yang perlu diperhatikan, jika kita sudah menciptakan solusi dalam e-learning, lalu memaksakan para siswa untuk datang beramai-ramai dan menggunakannya. Intinya, siswa perlu melihat dan membuktikan e-learning sebagai sesuatu yang membawa keuntungan bagi mereka dan memantapkan langkah mereka dalam belajar. 7. E-learning harus disesuaikan dengan kondisi sekolah bersangkutan. Kita
akan melihat banyak perbedaan di setiap sekolah. Maka, e-learning harus disesuaikan dengan sasaran-sasaran bisnis, budaya sekolah, keinginan-keinginan para guru dan siswa dan gaya belajar setiap individu. Dengan
(54)
13
memperhatikan faktor-faktor itu, kita akan dapat merancang solusi e-learning yang paling cocok bagi sekolah.
8. Koordinasikan segala upaya e-learning. Bagian Kurikulum, Pengelola Teknologi Informasi dan unit-unit bisnis perlu bekerjasama untuk menciptakan suatu lingkungan yang efektif bagi aplikasi e-learning. Dan diperlukan beberapa pusat pengendali untuk memilih sistem e-learning
yang tepat sehingga keputusan yang diambil dapat berguna bagi setiap bagian di dalam sekolah.
2.1.3 Istilah-istilah dalam E-learning
1. Online Learning
Istilah online learning berate pendidikan/pembelajaran yang hanya dilaksanakan melalui web. Tidak ada bahan jar fisik yang diberikan kepada peserta ajar dan tidak dilakukan tatap muka. Online learning yang murni adalah penggunaan e-learning tool dalam mode pendidikkan jarak jauh menggunakan web sebagai media untuk semua pembelajaran siswa dan kontak.
2. Mixed Learning
Pembelajaran ini sering disebut sebagai mixed-mode/blanded/resource-based learning. Istilah ini mengacu pada pembelajaran yang menghubungkan antara konsep tatap muka (secara langsung atau videoconference) dengan penyediaan bahan ajar dan aktivitas pembelajaran yang selalu tersedia bagi siswa.
(55)
14
3. E-learning
E-learning adalah penggunaan perangkat teknologi yang berupa web-based, web-distributed, web-capable; yang digunakan sebagai media untuk pendidikan/pembelajaran.
2.2 Pengenalan Cloud Computing
Berkat perkembangan teknologi internet, kini arsitektur komputer bisa berubah menjadi cloud computing atau komputasi awan. Komputasi awan adalah perkembangan terkini dari client-server. Menurut aplikasi cloud computing, aplikasi dan file disimpan di “awan”. Awan tersebut terdiri dari ratusan atau bahkan ribuan komputer yang terhubung bersama dan bisa diakses via internet.
Cloud computing terlihat terlalu canggih, tapi sebenarnya sederhana. Jika kita sering berinternet, pasti pernah menggunakan cloud computing. Misalnya mengakses program email berbasis web seperti Gmail atau Hotmail. Dengan cloud computing kita bisa melakukan banyak hal mulai dari sekedar berbagi file atau gambar.
2. 2.1 Definisi Cloud Computing
Cloud Computing pada dasarnya dalah menggunakan Internet-based service untuk men-support business process. Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud). Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’).
(56)
15
Cloud Computing secara sederhana adalah “layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet”. Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0 dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal laus, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara sharing yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Dibawah ini adalah beberapa definisi Cloud Computing yang dapat membantu kita untuk mengenal apa itu Cloud Computing :
a. Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis internet (’awan’). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.
Internet Cloud adalah suatu model komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan, sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat internet.
b. Cloud Computing adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS (Software as a service), Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna.
(57)
16
c. Cloud Computing adalah istilah untuk kegiatan menyelesaikan suatu proses atau perhitungan melalui internet dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki oleh suatu computer yang saling terhubung di suatu tempat.
d. Cloud Computing adalah teknologi yang menggunakan internet dan server pusat yang jauh untuk menjaga/mengelola data dan aplikasi.
e. Cloud Computing secara sederhana dapat didefinisikan adalah “layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet”. Kata-kata “Cloud” sendiri merunjuk kepada simbol awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud).
f. Cloud Computimg bisa diartikan sebagai satu model yang memungkinkan jaringan dapat diakses dengan mudah sesuai kebutuhandi berbagai lokasi dimana model ini memungkinkan untuk mengumpulkan sumberdaya komputasi seperti network, server, storage, aplikasi dan service dalam satu wadah.
2. 2.2 Sejarah Perkembangan Cloud Computing
Cloud Computing yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi komputasi awan. Beberapa tahun terakhir ini telah menjadi buzzword terpanas di dunia teknologi informasi (TI). Ide awal dari cloud computing bisa ditarik ke tahun 1960-an, saat John McCarthy, pakar komputasi MIT yang dikenal juga sebagai salah satu pionir intelejensia buatan, menyampaikan visi bahwa “suatu
(58)
17
hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur public seperti listrik dan telepon”.
Namun baru di tahun 1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, memunculkan ide “Network Computing” sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat itu menguasai desktop computing dengan Windows 95-nya. Larry Ellison menawarkan ide bahwa sebetulnya user tidak memerlukan berbagai software, mulai dari Sistem Operasi dan berbagai software lain, dijejalkan ke dalam PC Desktop mereka. PC Desktop bisa digantikan oleh sebuah terminal yang langsung terhubung dengan sebuah server yang menyediakan environment yang berisi berbagai kebutuhan software yang siap diakses oleh pengguna.
Ide “Network Computing” ini sempat menghangat dengan munculnya beberapa pabrikan seperti Sun Microsystem dan Novell Netware yang menawarkan Network Computing client sebagai pengganti desktop. Pada tahun 1998, penulis sendiri sempat mencoba Network Computing yang dikoneksikan ke sebuah Windows NT Server dimana NC Client dapat menggunakan berbagai aplikasi yang tersedia di dalam server tersebut secara remote. Namun akhirnya, gaung Network Computing ini lenyap dengan sendirinya, terutama disebabkan kualitas jaringan computer yang saat itu masih belum memadai, sehingga akses NC menjadi sangat lambat, sehingga orang-orang akhirnya kembali memilih kenyamanan PC Desktop, seiring dengan semakin murahnya harga PC.
Selanjutnya adalah kehadiran konsep ASP (Application service Provider) di akhir era 1990-an. Seiring dengan semakin meningkatnya kualitas jaringan
(59)
18
komputer memungkinkan akses aplikasi menjadi lebih cepat. Hal ini ditangkap sebagai peluang oleh sejumlah pemilik data center untuk menawarkan fasilitasnya sebagai tempat ‘hosting’ aplikasi yang dapat diakses oleh pelanggan melalui jaringan komputer. Dengan demikian pelanggan tidak perlu investasi di perangkat data center. Hanya saja ASP ini masih bersifat “privat”, dimana layanan hanya dikastemisasi khusus untuk satu pelanggan tertentu. Sementara aplikasi yang disediakan waktu itu umumnya masih bersifat client server.
Kehadiran berbagai teknik baru dalam pengembangan perangkat lunak di awal abad 21, terutama di area pemrograman berbasis web disertai peningkatan kapasitas jaringan internet telah menjadikan situs-situs internet bukan lagi berisi sekedar informasi statis. Tapi sudah mulai mengarah ke aplikasi bisnis yang lebih kompleks. Dan seperti yang sudah dibahas sebelumnya, popularitas Cloud Computing semakin menjulang saat di awal 2000-an, Marc benioff ex VP di Oracle, meluncurkan layanan aplikasi CRM dalam bentuk Software as a service,
Salesforce.Com, yang mendapatkan sambutan dasyat. Dengan misinya yang terkenal yaitu “The End of Software”, Benioff bisa dikatakan berhasil mewujudkan visi bosnya di Oracle, Larry Ellison, tentang Network Computing menjadi kenyataan satu dekade kemudian.
Selanjutnya Cloud Computing bergulir seperti bola salju menyapu dunia teknologi informasi. Di mulai di tahun 2005, mulai muncul inisiatif yang didorong oleh nama-nama besar seperti Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2
(Elastis Compute Cloud), Google dengan Google Apps Enginenya, dan tidak ketinggalan raksasa biru IBM meluncurkan Blue cloud Initiative dan lain
(60)
19
sebagainya. Semua inisiatif ini masih terus bergerak, dan bentuk Cloud Computing pun masih terus mencari bentuk terbaiknya, baik dari sisi praktis maupun dari sisi akademis. Bahkan dari sisi akademis, jurnal-jurnal yang membahas tentang hal ini baru bermunculan di tiga tahun belakangan.
Akhirnya seperti yang kita saksikan sekarang, seluruh nama-nama besar terlibat dalam pertarungan menguasai awan ini. Bahkan pabrikan Dell, pernah mencoba mempatenkan istilah “Cloud Computing”, namun ditolak oleh otoritas paten Amerika. Walaupun diluaran perebutan awan ini dasyat, tidak demikian dengan di tanah air Indonesia tercinta ini. Pemain yang benar-benar mencoba masuk di area ini masih sangat sedikit, bahkan jumlahnya bisa dibilang belum sebanyak jari sebelah tangan. Salah satu yang cukup serius bermain di area ini adalah PT Telkom, yang sedikitnya saat ini sudah menawarkan dua layanan aplikasi berbasis Software as a service. Salah satunya melalui anak usahanya, “Sigma Cipta Caraka”, yang menawarkan layanan aplikasi core banking bagi bank kecil menengah. Kemudian bekerjasama dengan IBM Indonesia dan mitra bisnisnya, PT Codephile, Telkom menawarkan layanan e-Office on Demand untuk kebutuhan kolaborasi/korespondansi di dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Sepinya sambutan dunia teknologi informasi dalam negeri terhadap Cloud Computing ini, mungkin disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya :
1. Penetrasi infrastruktur internet yang masih terbatas.
2. Tingkat kematangan pengguna internet, yang masih menjadikan media internet utamanya sebagai media hiburan atau sosialisasi.
(61)
20
3. Tingginya investasi yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan cloud
ini, karena harus merupakan kombinasi antara infrastruktur jaringan, hardware dan software.
Namun demikian, sebagai Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-5 di dunia, yang berarti juga pasar terbesar ke-5 di dunia, para pelaku teknologi informasi dalam negeri harus sesegera mungkin mempersiapkan diri dalam arti mulai menegmbangkan layanan-layanan yang siap di-Cloud-kan. Sehingga saat gelombang besar Cloud Computing ini sampai disini. Tidak hanya pemain asing besar saja yang akan mendapat keuntungan. Tentu saja peran pemerintah sebagai fasilitator dan regulator sangat diperlukan disini. Sampai saat ini paradigman atau pandangan tentang Cloud Computing ini masih berevolusi, dan masih menjadi subyek perdebatan yang melibatkan akademisi, vendor teknologi informasi, badan pemerintah, dan pihak-pihak terkait lainnya. Dan untuk memberikan satu common ground bagi public, pemerintah Amerika melalui National Institut of Science and Technology (NIST) sebagai bagian dari Departemen Perdagangan Amerika, telah membuat beberapa rekomendasi standar tentang berbagai aspek dari Cloud Computing untuk dijadikan referensi.
Beberapa contoh dari sejarah membuktikan bahwa telah berkembang konsep pembuatan kerangka kerja komputasi secara online yaitu sebagai berikut : 1. Sebuah portal internet yang memiliki berbagai fasilitas layanan umum mulai
dari surat elektronik (email), forum diskusi sampai dengan penyimpanan dokumen dengan media penyimpanan yang sangat luas (bahkan ada beberapa
(62)
21
yang meneyediakan dalam kapasitas tanpa batas/unlimited storage space) sampai pada mekanisme berbagi dokumen, layanan blog dan sebagainya. Semuanya disediakan dalam sebuah tempat.
2. Layanan Software as a Service (SaaS) dari berbagai vendor teknologi informasi terkemuka, mulai dari layanan pemindaian virus secara online hingga layanan pemindaian spam, dan sebagainya.
3. Layanan SpeedyWiki ini secara sederhana dapat dirujuk sebagai dasar-dasar
Cloud Computing dalam artian fasilitas SpeedyWiki ini dapat diakses dan diperlukan secara bersamaan untuk berkolaborasi dalam menyusun dokumentasi yang sangat kompleks.
4. Aplikasi Point of Sale (POS) pada kasir swalayan dengan metode Terminal Service juga dapat dikategorikan dasar-dasar Cloud Computing.
2. 2.3 Layanan Cloud Computing
Dari sisi jenis layanan cloud sendiri, terdapat tiga jenis layanan cloud Computing, yaitu SaaS (Software as a Service), PaaS (Platform as a Service), dan IaaS (Infrastruktur as a Service).
2.2.3.1 Software as a service (SaaS)
Software as a Service merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP (Application service Provider). Sesuai namanya, SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga pengguna tidak perlu mengeluarkan investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi.
(63)
22
a. Makna sebenarnya Software as a Service (SaaS)
Software as a Service (SaaS) adalah continuation, dari menjual produk ke bentuk jual beli jasa. Disini ada pergeseran penting, bahwa barang tak lagi dipindahtangankan. Sebagai gantinya proses atau jasa produklah yang dijual. Produk tetap berada di tangan produsen akan tetapi konsumen tetap bisa memperoleh valuenya.
b. Keuntungan bagi produsen
Karena produk berada di dalam domain produsen, proses pelayanan konsumen pun bisa lebih termonitor. Performa bisa ditekankan lebih tinggi, dengan relatif cepat dan mudah karena produsenlah yang memegang kontrol produk. Produk bisa segera diupdate atau ditambahakn fitur yang akan berefek pada semua pemakai produk.
Resource komputasi dan storage pun bisa mencapi efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi, karena ada sharing resource.
c. Keuntungan bagi konsumen
Harga produk, atau tepatnya subscription, akan menjadi relatif lebih murah. Karena adanya efisiensi di sisi produsen, harga jual pun bisa ditekan. Dan model penawarannya bisa lebih menguntungkan konsumen, misalnya dengan traif progresif sesuai jumlah data atau resource komputasi yang dipakai. Model langganan seperti ini bisa ditemukan pada layanan
(64)
23
atau menginstall produk. Produk bisa diakses secara instan. Tidak perlu lagi memikirkan bagaimana cara memelihara produk supaya awet dan tidak bermasalah.
d. Kekhawatiran dalam Software as a Service (SaaS)
Kepemilikan data, privasi, dan keamanan adalah beberapa concern utama dalam SaaS. Data biasanya akan disimpan di tempat produsen. Kadangkala hal ini menimbulkan kekhawatiran apakah data tidak akan disalahgunakan, apakah data akan tetap menjadi hak milik eksklusif pembeli produk. Bagi yang sangat peduli dengan harga data, akan banyak muncul ketakutan akankah data tersebut akan terlindung dari akses pihak lain, apalagi sampai bisa dicuri.
2.2.3.2 Platform as a service (PaaS)
Platform as a Service adalah layanan yang meneydiakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan diatas platform tersebut. Seperti halnya layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumberdaya komputasi dasar seperti memory, media penyimpanan, processing power dan lain-lain, yang semuanya diatur oleh provider layanan ini.
2.2.3.3 Infrastruktur as a Service (IaaS)
Pada layanan infrastruktur ini, menyediakan sumberdaya pemroses, storage atau penyimpanan, kapasitas jaringan, dan sumberdaya komputasi
(65)
24
lainnya. Dimana konsumen dapat mengembangkan dan menjalankan aplikasi khusus seakan-akan mempunyai perangkat keras dan segala isinya pada remote server, termasuk perangkat lunak di dalamnya. Secara sederhana, pengguna “menyewa” infrastruktur atau hardware provider Cloud Computing, seperti server space, network equipment, memory, CPU cycle, dan storage space.
Dari ketiga layanan cloud computing diatas, untuk pengembangan dalam membangun aplikasi e-learning yaitu menggunakan layanan software as a service (SaaS).
2. 2.4 Fitur dan Keuntungan Cloud Computing
Fitur utama dari cloud computing adalah accessibility (kemampuan diakses), availability (kemampuan dijalankan), dan scalability (kemampuan ditingkatkan). Selain itu cloud computing juga mempunyai keuntungan yaitu :
4. Biaya lebih murah
Dengan biaya komputasi yang lebih murah, kita bisa menjalankan aplikasi cloud dengan komputer yang memiliki harddisk lebih kecil, memori lebih sedikit, prosesornya lebih efisien, dan sebagainya. 5. Performa lebih baik
Performa cloud computing akan ringan karena tidak seperti desktop PC yang menjalankan banyak software sehingga sumber daya yang digunakan tidak membebani komputer.
(66)
25
6. Biaya infrastruktur lebih hemat
Dalam suatu organisasi, bagian IT selalu memakan anggaran yang tidak sedikit. Anggaran yang besar ini biasanya digunakan untuk upgrade hardware, software, maupun maintenance. Dengan cloud computing, upgrade hardware dan software bisa dihemat karena tuntutan hardware dan software PC yang perlu digunakan untuk cloud computing tidak terlalu tinggi.
7. Biaya software lebih irit
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa software yang banyak dipakai diperkantoran adalah software yang berbayar dan harganya pun tidak bisa dibilang murah. Dengan cloud, beberapa software adalah gratis. Seandainya berbayar pun, biasanya biaya per pengguna akan lebih murah karena instalasi hanya satu kali, yaitu dibagian cloud yang kadang tidak dilakukan staff IT. Bahkan seandainya baiaya nya sama seperti software desktop, tetap saja biaya maintenance dan updatenya akan lebih murah.
8. Update software lebih mudah
Keuntungan lain dari cloud computing ditinjau dari segi manajemen software adalah pengguna tidak perlu meng-update software secara manual menggunakan download patch atau lainnya karena software terletak di cloud dan di update secara periodik oleh pengembangnya. Update program berbasis web ini biasanya langsung dilakukan dan bisa diterapkan.
(67)
26
9. Keamanan data meningkat
Data yang disimpan di cloud akan bertahan di cloud, disebuah tempat yang relatif aman. Tidak seperti komputasi desktop dimana kerusakan harddisk bisa menyebabkan data-data hilang, crash komputer di cloud tidak menyebabkan data rusak karena cloud akan otomatis menduplikasi data kita. Begitu juga jika komputer kita crash maka data akan tersimpan dengan aman di cloud.
Jadi dengan cloud computing, kita tidak perlu melakukan backup secara periodik untuk memastikan keamanan data.
10. Kompabilitas sistem operasi meningkat
Jika kita seorang yang pernah memakai berbagai jenis sistem operasi, tentu kita tahu betapa sulitnya membuat komputer yang berlainan jenis sistem operasi untuk berhubungan dan bertukar data. Walaupun sekarang sudah banyak software untuk mempermudah , tetap saja tidak semua orang bisa melakukannya.
Dengan cloud computing, kita bisa menggunakan sistem operasi apapun. Kita bisa menghubungkan komputer windows kita dengan cloud dan men-share dokumen dengan komputer yang menjalankan sistem operasi apapun, seperti Mac OS, Linux, atau Unix. Tetapi di cloud, hal yang terpenting adalah data, bukan sistem operasinya. 11. Kompabilitas dokumen meningkat
Kita tidak perlu khawatir tentang dokumen yang kita buat dikomputer apakah akan kompatibel dengan aplikasi lain. Di cloud, kita tidak
(68)
27
perlu bingung karena tidak ada yang tidak kompatibel antar format di
cloud. Kita bisa sharing dokumen terbuka yang bisa diakses dengan browser apapun.
9. Kolaborasi lebih mudah
Kemudahan untuk sharing dokumen akan berkonsekuensi pada kemudahan berkolaborasi. Ini merupakan salah satu keunggulan utama dari cloud computing dimana pengguna akan mudah untuk saling berkolaborasi pada satu dokumen. Dengan menggunakan cloud, pengguna dapat mengakses file kapanpun dan dimanapun kita berada, asalkan semuanya terkoneksi ke internet.
10. Akses yang lebih mudah ke dokumen
Dengan cloud computing, kita tidak perlu membawa dokumen sebab anda bisa dengan mudah meletakkannya di cloud, kemudian mengaksesnya dari klien.
2. 2.5 Hosting Virtual Private Server (VPS)
Virtual Private Server (VPS) merupakan teknologi perangkat lunak, yang memungkinkan pembagian sumberdaya ke dalam beberapa virtual mesin (server). Tiap-tiap virtual server akan mempunyai sistem operasi yang berjalan secara mandiri. VPS menyediakan akses penuh terhadap user root, setiap VPS mempunyai konfigurasi yang bisa diatur layaknya pada server fisik (dedicated server).
(69)
28
a. Kelebihan dari penggunaan VPS antara lain :
1. Performa yang baik seperti layaknya dedicated server.
2. Kebiasaan dalam menggunakan sistem operasi atau software yang dibutuhkan.
3. Menghemat biaya, jika dibandingkan dengan menggunakan dedicated server.
b. Kekurangan VPS antara lain :
1. Semua hardware server digunakan oleh pengguna VPS, hal ini termasuk penggunaan CPU, RAM, dan Harddisk.
2. Harus memiliki kemampuan khusus dalam mengelola administrasi server.
2.3 Bahasa Pemrograman Web
Bahasa pemrograman web adalah bahasa yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web. Ada banyak sekali bahasa pemrograman web, namun yang akan dibahas dan digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah : PHP, HTML, JavaScript dan CSS.
2.3.1 PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP adalah salah satu bahasa pemrograman skrip yang dirancang untuk membangun aplikasi web. Ketika dipanggil dari web browser, program yang ditulis dengan PHP akan di parsing di dalam web server oleh interpreter PHP dan diterjemahkan ke dalam dokumen HTML, yang selanjutnya akan ditampilkan kembali ke web browser. Karena pemrosesan program PHP dilakukan dilingkungan web server, PHP dikatakan sebagai bahasa sisi server (server-side).
(70)
29
Oleh sebab itu, kode PHP tidak akan terlihat pada saat user memilih perintah “View Source” pada web browser yang mereka gunakan.
Pertama-tama web browser pada client me-request sebuah file. Dalam kasus ini bagaimanapun juga file yang di-request ber-ekstensi/berakhiran .php (contoh: File.php), tanda bahwa didalam file tersebut terkandung kode-kode PHP yang perlu diproses oleh server. Web server mengenali file ini dan tidak mengirim file tersebut langsung ke browser, tetapi dikirim ke PHP scripting engine (mesin pengolah kode-kode PHP). PHP engine merupakan komponen perangkat lunak dari server yang mampu mengartikan kode-kode PHP dan memberikan output dalam kode HTML. Setiap kode PHP dapat memberikan output kode HTML yang berbeda, tergantung pada jenis request dari client (browser). Proses tersebut membangkitkan halaman HTML secara dinamis lalu dikirimkan kembali ke client
(browser) untuk merespon terhadap request yang sebelumnya telah dikirimkan.
Pemrograman disisi server biasanya digunakan untuk membuat sebuah website yang interaktif yang dihubungkan kedalam basis data atau data store lain.
a. Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain
1. Script (kode program) terintegrasi dengan HHTML, sehingga developer bisa berkonsentrasi langsing pada penampilan dokumen webnya.
2. Tidak ada proses compiling dan linking
3. Berorientasi Objek
(71)
30
5. Integrasi yang sangat luas ke berbagai server database. Menulis web yang terhubung ke database menjadi sangat sederhana. Pada umumnya PHP menggunakan MySQL sebagai database, namun PHP juga mendukung database yang lain seperti Oracle, Sybase, mSQL, Solid, ODBC, PostgreSQL, Adabahas D, FilePro, Velocis, Informix, dBade, UNIX dbm.
2.3.2 HTML (HyperText Markup Language)
sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C).
HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox atau Microsoft Internet Explorer. HTML juga dapat dikenali oleh aplikasi pembuka email ataupun dari PDA dan program lain yang memiliki kemampuan browser.
(72)
31
HTML dokumen tersebut mirip dengan dokumen teks biasa, hanya dalam dokumen ini sebuah teks bisa memuat instruksi yang ditandai dengan kode atau lebih dikenal dengan TAG tertentu.. Tanda <b> digunakan untuk mengaktifkan instruksi cetak tebal, diikuti oleh teks yang ingin ditebalkan, dan diakhiri dengan tanda </b> untuk menonaktifkan cetak tebal tersebut.
Secara garis besar, terdapat 4 jenis elemen dari HTML:
1. structural. tanda yang menentukan level atau tingkatan dari sebuah teks akan memerintahkan browser untuk menampilkan “Golf” sebagai teks tebal besar yang menunjukkan sebagai Heading 1
2. presentational. tanda yang menentukan tampilan dari sebuah teks tidak peduli dengan level dari teks tersebut. Tanda presentational saat ini sudah mulai digantikan oleh CSS dan tidak direkomendasikan untuk mengatur tampilan teks,
3. hypertext. tanda yang menunjukkan pranala ke bagian dari dokumen tersebut atau pranala ke dokumen lain akan menampilkan sebagai sebuah hyperlink ke URL tertentu),
4. Elemen widget yang membuat objek-objek lain seperti tombol (<button>), list (<li>), dan garis horizontal (<hr>).
Selain markup presentational, markup yang lain tidak menentukan bagaimana tampilan dari sebuah teks. Namun untuk saat ini, penggunaan tag HTML untuk menentukan tampilan telah dianjurkan untuk mulai ditinggalkan dan sebagai gantinya digunakan Cascading Style Sheets.
(73)
32
2.3.3 JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman berbasis prototipe yang berjalan disisi klien. Jika kita berbicara dalam konteks web, sederhananya, kita dapat memahami JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang berjalan khusus untuk di browser atau halaman web agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa pemrograman berorientasi objek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program.
Secara fungsional, JavaScript digunakan untuk menyediakan akses script pada objek yang dibenamkan ( embedded ). Contoh sederhana dari penggunaan JavaScript adalah membuka halaman pop up, fungsi validasi pada form sebelum data dikirimkan ke server, merubah image kursor ketika melewati objek tertentu, dan lain lain.
2.3.4 CSS (Casceding Style Sheet)
Cascading Style Sheet (CSS) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk memperindah halaman website(situs), dengan CSS kita dapat dengan mudah mengubah keseluruhan warna dan tampilan yang ada disitus kita sekaligus memformat ulang situs kita.
CSS ini telah distandarkan oleh World Wide Web Consortium(W3C) untuk digunakan di web-browser. Adapun keuntungan dari penggunaan CSS ini adalah:
1. Dapat di-update dengan cepat dan mudah, karena kita cukup mendefinisikan sebuah style-sheet global yang berisi aturan-aturan CSS
(74)
33
tersebut untuk diterapakan pada seluruh dokumen-dokumen HTML pada halaman situs kita.
2. User yang berbeda dapat mempunyai style-sheet yang berbeda pula. 3. Ukuran dan kompleksitas document-code dapat diperkecil.
2.4 Basis Data
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS).
Basis data digunakan karena memiliki keuntungan sebagai berikut: 1. Mengurangi redundansi
2. Data dapat di-share antar aplikasi 3. Dapat dilakukan standardisasi data 4. Batasan security dapat diterapkan
5. Mengelola integritas data (akurasinya terjamin)
6. Independensi data (objektif DBS), basis data dapat berkembang tanpa mempengaruhi aplikasi yang telah ada
Secara definitif, basis data merupakan suatu objek terstruktur. Objek terstruktur tersebut terdiri atas data dan metadata. Data pada basis data merupakan informasi deskriptif yang benar-benar tersimpan, misalnya ‘Nama’ atau ‘Alamat’. Sedangkan metadata merupakan bagian yang menjelaskan tentang struktur data
(75)
34
tersebut dalam basis data, misalnya field untuk ‘Nama’ dan ‘Alamat’, panjang
field, atau tipe data untuk masing-masing field.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut.
Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS).
2.5 Database Management System (DBMS)
Database Management System (DBMS) adalah suatu sistem perangkat lunak yang digunakan untuk memanipulasi / memproses basis data. Sedangkan istilah relational database management system digunakan untuk menyebut suatu perangkat lunak yang dapat menangani basis data relasional dan berkomunikasi dengan engine basis data tersebut .
(76)
35
Diperlukan suatu sistem untuk diintegrasikan data file kedalam suatu file sehingga bias melayani berbagai user yang berbeda. Perangkat keras serta prosedur yang mengelola database merupakan suatu database manajemen sistem. DBMS memungkinkan untuk memebentuk dan meremajakan file-file, memilih, mendatakan dan menyortir data, dan untuk menghasilkan laporan-laporan.
2.5.1 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses menggambarkan deskripsi dan spesifikasi dari setiap proses pada pemodelan DFD sesuai dengan kebutuhan sistem. Spesifikasi prose berfungsi untuk menjelaskan apa yang dilakukan ketika masukan ditransformasi menjadi keluaran. Salah satu tools yang dapat kita gunakan untuk menghasilkan suatu spesifikasi proses yaitu menggunakan notasi bentuk Algoritma atau Structured English (Pseudo-code).
2.5.2 Skema Relasi
Skema relasi (relation schema) adalah relasi yang memiliki nama, didefinisikan oleh himpunan pasangan attribute dan domainnya.
Notasi :
R(A1, A2, . . . An)
R menyatakan nama relasi,
A1, A2, . . . An menyatakan nama attribute Sebagai contoh, skema relasi untuk relasi deposit :
Deposit-skema = (bname, rekening #, CNAME, keseimbangan)
(77)
36
(Bname: string, account #: integer, CNAME: string, keseimbangan:
integer).
Perhatikan bahwa pelanggan diidentifikasi oleh nama. Dalam dunia nyata, hal ini tidak akan diizinkan, sebagi dua atau lebih pelanggan mungkin berbagi nama yang sama.
2.5.3 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah sebuah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan selutuh input ke sistem ataup output dari sistem. Diagram konteks akan member gambaran tentang keseluruhan dari sebuah sistem itu sendiri.
2.5.4 DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan proses pada sistem. DFD merupakan salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks daripada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan
(78)
37
kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
2.5.5 ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem abstrak. Jadi, jelaslah bahwa ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. ERD memperlihatkan hubungan antar data store pada DFD. Hubungan ini tidak terlihat pada DFD , karena DFD hanya memusatkan perhatian pada fungsi-fungsi sistem bukan pada data yang dibutuhkan.
Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R diagram, adalah notasi grafik dari sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, mengubah data dan menghapus data. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu :
1. Relasi satu-ke-satu (one-to-one)
Tingkat hubungan satu-ke-satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
(1)
Berdasarkan hasil presentase pada tabel 4.21 maka dapat disimpulkan sebanyak 10% menyatakan sangat sesuai, 70% menyatakan sesuai, 20% menyatakan cukup sesuai mengenai harga paket yang disediakan dalam aplikasi yang dibangun ini.
4. Apakah aplikasi ini memiliki tampilan yang menarik?
Tabel 4. 22 Hasil Pengujian Kuisioner Pertanyaan 4
Kategori Jawaban Frekuensi Jawaban Jumlah Responden Jumlah Presentase (%)
Sangat menarik 0 10 0
Menarik 3 10 30
Cukup menarik 5 10 50
Kurang menarik 2 10 20
Tidak menarik 0 10 0
Berdasarkan hasil presentase pada tabel 4.22 maka dapat disimpulkan sebanyak 30% menyatakan menarik, 50% menyatakan cukup menarik, dan 20% menyatakan kurang menarik mengenai tampilan web e-learning yang dibangun.
5. Apakah fitur e-learning yang disediakan sudah memenuhi standar e-learning yang ada?
Tabel 4. 23 Hasil Pengujian Kuisioner Pertanyaan 5
Kategori Jawaban Frekuensi Jawaban Jumlah Responden Jumlah Presentase (%)
Sangat memenuhi 2 10 20
Memenuhi 5 10 50
Cukup memenuhi 2 10 20
Kurang memenuhi 1 10 10
(2)
142
Berdasarkan hasil presentase pada tabel 4.23 maka dapat disimpulkan sebanyak 20% menyatakan sangat memenuhi, 50% menyatakan memenuhi, 20% menyatakan cukup memenuhi, dan 10% menyatakan kurang memenuhi mengenai fitur standar e-learning yang disediakan.
4.2.6Kesimpulan Hasil Pengujian Betha
Dari pengujian betha yang telah dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan pilihan kategori jawaban dari kuisioner yang telah dibagikan di lapangan didapat kesimpulan bahwa aplikasi yang dibangun memudahkan sekolah yang ingin memiliki web e-learning. Selain itu, aplikasi ini sudah dapat mengoptimalkan biaya operasional dalam membangun web e-learning dengan harga paket yang cukup sesuai yang diberikan.
(3)
143
Pada bab ini akan diulas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desai, dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan perangkat lunak selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan konsep cloud computing mampu memberikan kemudahan kepada sekolah untuk memiliki perangkat lunak e-learning, yaitu sekolah hanya cukup menyewa jasa/layanan e-learning yang disediakan.
2. Dengan memanfaatkan layanan software as a service (SaaS), dapat meringankan biaya operasional, sehingga sekolah dapat berlangganan sesuai dengan kebutuhan saja, dan membayar sesuai harga yang diberikan. 3. Dapat menyediakan layanan dan fasilitas e-learning yang berbeda-beda
sehingga aplikasi ini dapat digunakan sebagai aplikasi bisnis dengan menyediakan jenis paket yang berbeda.
(4)
144
5.2 Saran
Dalam pengimplementasian sistem e-learning ini diharapkan pengembang dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada sehingga nantinya sistem ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada.
Untuk pengembangan perangkat lunak ini, ada beberapa saran saran yang dapat dikemukakan, yaitu :
1. Aplikasi yang dibangun masih memiliki tampilan antarmuka yang relatif sederhana, mengingat bahwa aplikasi yang dibangun harus mampu menarik minat penggunanya terutama pihak sekolah.
2. Aplikasi harus dapat lebih informatif dan kreatif lagi dalam menyediakan paket layanan, serta perlunya penambahan fitur-fitur e-learning yang lain di setiap paket.
(5)
145
[2]. http://www.blendwork.com/mengenal-perbedaan-jenis-hosting-sharedvirtual- private-dedicated-cloud-server/
[3] Furht, Borko and Armando Escalante, 2010, Handbook of Cloud Computing. Springer. Newyork.
[4] Ahson, A.Syed., Mohammad Ilyas.2010. Cloud Computing and Software Service. CRC Press. Boca Raton.
[5] Hurwitz, Judith, Robin Bloor, Marcia Kaufiman, and Dr. Fern Halper., 2010, Cloud Computing for Dummies. Wiley. Indianapolis, Indiana.
[6] Computing-dalam-Sistem-Teknologi-Informasi/
[7] Yogyakarta: ANDI; Semarang: Kupas tuntas bermacam aplikasi generasi cloud computing. Wahana Komputer.
[8] Anthony T. Velte, Toby J.Velte, Ph.D., Robert Elsenpeter, 2010, Cloud Computing A Practical Approach. New York. Chicago San Francisco. [9]
http://e-dufiesta.blogspot.com/2008/06/sejarah-perkembangan-e-learning.html/
(6)
BIODATA PENULIS
Nama : Dian Nurhardianty
NIM : 10107606
Tempat/Tgl. Lahir : Serang, 03 November 1989 Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Raya Anyer, Gang. Kesehatan RT.02/01 Serang Banten, 42466
No. Telp./HP. : 0254 602124
E-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan
1994 – 1995 : TK. Pembangunan Suasembada Anyer 1995 – 2001 : SDN 1 Anyer
2001 – 2004 : MTsN 1 Anyer
2004 – 2007 : SMA Islam Al-Azhar 6 Serang
2007 – 2012 : Program Studi S1 Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia, Bandung