Pembangunan Aplikasi Cloud Computing Untuk Sistem Informasi Showroom Mobil
Aplikasi
Cloud Computing
Untuk Sistem Informasi
Showroom Mobil
10107197
Guntur Sulaeman
13-Februari-2012
Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
Teknik Informatika
(2)
Latar Belakang
Universitas Komputer Indonesia
Sulitnya mengatur data mobil dan penjualan
mobil
Sulitnya menggunakan Sistem Informasi
Diperlukan Investasi untuk membuat Sistem
Informasi
Tidak sesuainya Sistem Informasi dengan
kebutuhan
(3)
Perumusan Masalah
Universitas Komputer Indonesia
Bagaimana Membangun Aplikasi
Cloud
Computing
untuk Sistem Informasi
(4)
Maksud dan Tujuan (1)
Universitas Komputer Indonesia
Maksud
Membangun Aplikasi
Cloud Computing
(5)
Maksud dan Tujuan (2)
Universitas Komputer Indonesia
Tujuan
Memberikan sistem yang mampu mengatur, mengontrol
data dan informasi
Memberikan Informasi mobil dan showroom yang Akurat
Agar tidak adanya Investasi
Memberikan Sistem Informasi yang sesuai dengan kebutuhan
Mempermudah pengguna dalam menggunakan Sistem
(6)
Manajemen Mobil
Manajemen Showroom
Manajemen Keuangan
Manajemen Pegawai
Manajemen Kehadiran
Manajemen Penawaran
Manajemen Pesan
Manajemen Pengguna
Batasan Masalah
(7)
Metodologi Penelitian
Universitas Komputer Indonesia
System
Engineering
Analysis
Design
Implementaion /
Coding
Pengujian
(8)
Intel Pentium III 800 MHz
RAM 256 MB
Hard Disk 40 GB
Monitor
Keyboard
Mouse
Modem (untuk akses
Internet
)
Analisis Perangkat Keras
(9)
Sistem Operasi (Windows OS , Linux OS)
Browser (Mozilla Firefox, Google
Chrome, Opera, Safari, dan lain-lain)
Adobe Flash Player
Analisis Perangkat Lunak
(10)
Software as a Service
(Application)
Platform as a Service
Infrastruktur as a Service
Analisis
Cloud Computing
(11)
Arsitektur
Cloud Computing
(12)
Model Pengembangan
CC (1)
Universitas Komputer Indonesia
(13)
Model Pengembangan
CC (2)
Universitas Komputer Indonesia
(14)
Model Pengembangan
CC (3)
Universitas Komputer Indonesia
(15)
Model Pengembangan
CC (4)
Universitas Komputer Indonesia
(16)
Keuntungan
CC (1)
Universitas Komputer Indonesia
Update software
otomatis
Meningkatkan kinerja komputer
Storage
yang besar / tak terbatas
Data lebih
safe
(17)
Keuntungan
CC (2)
Universitas Komputer Indonesia
Mengurangi biaya untuk merakit suatu komputer
atau PC
Improvisasi
Perfomance
Mengurangi biaya infrastruktur teknologi
Maintenance
(18)
Keuntungan
CC (3)
Universitas Komputer Indonesia
Improvisasi kompatibilitas format
file
Kolaborasi lebih mudah
Akses
file
dimanapun dan kapanpun
(19)
Kerugian
Cloud Computing
Universitas Komputer Indonesia
Membutuhkan Koneksi Internet
Tidak berjalan dengan baik jika koneksinya lambat
Fitur yang terbatas
Penyimpanan data yang tidak aman
Service Level
(20)
Software as a Service
Universitas Komputer Indonesia
Web Based Application
(21)
Kriteria
Software as a Service
Universitas Komputer Indonesia
Aplikasi dibangun menggunakan bahasa
pemrograman web, seperti HTML, Javascript, XML,
PHP dan bahasa pemrograman web lainnya
Diakses melalui
Hypertext Transfer Protocol (HTTP).
Dapat diakses jika terhubung ke internet
(22)
Batasan Teknologi
Universitas Komputer Indonesia
Menggunakan
Asynchronous Sistem Aplikasi
Menggunakan Web User Interface
Kompatibilitas browser mampu mendukung
JavaScript, Flash
Diakses melalui
web browser
dan
operating
(23)
Analisis Kebutuhan SaaS (1)
Universitas Komputer Indonesia
Kebutuhan Domain
›
http://ppmbandung.org
›
http://namadomain.ppmbandung.org
›
http://mobil.ppmbandung.org
(24)
Analisis Kebutuhan SaaS (2)
Universitas Komputer Indonesia
Kebutuhan Hosting
›
Menggunakan VPS dengan cPanel
RAM 192 MB
1 CPU Core
CPU Speed(2.66 Ghz)
(25)
Analisis Kebutuhan Fungsional (1)
Universitas Komputer Indonesia
(26)
Analisis Kebutuhan Fungsional (4)
Universitas Komputer Indonesia
(27)
(28)
(29)
PEMBANGUNAN APLIKASI
CLOUD COMPUTING
UNTUK SISTEM INFORMASI SHOWROOM MOBIL
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
GUNTUR SULAEMAN 10107197
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2012
(30)
(31)
(32)
i
ABSTRAK
PEMBANGUNAN APLIKASI CLOUD COMPUTING UNTUK SISTEM INFORMASI SHOWROOM MOBIL
Oleh
GUNTUR SULAEMAN 10107197
Pada jaman yang serba fleksibel dan mobile ini, teknologi sudah semakin memadai untuk hal itu, sama halnya dengan teknologi cloud computing. Cloud computing dapat diartikansebagai gaya baru untuk sebuah teknologi internet dimana jangkauannya bisa diukur serta menggunakan sumber daya bersifat virtual yang telah disediakan dan disimpan di internet. Dengan adanya variasi dari perangkat keras, pengguna dapat megakses cloud computing, melalu perangkat komputer, mobile device, PDA, dan perangat computer lainnya Pada penelitian akan di buat suatu aplikasi Cloud Computing, alat yang digunakan untuk menggambarkan model sistem Diagram konteks, dan Data Flow Diagram (DFD), serta dalam perancangan basis data menggunakan kamus data, dan Entity Relationship Diagram (ERD), sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat program ini adalah Php dan MySql dengan dibantu tools Adobe dreamweaver dan Xamp. Aplikasi Cloud Computing yang dibuat diharapkan dapat menjadi suatu solusi dari masalah yang ada pada aplikasi-aplikasi yang konvensional. Dimana pengguna dapat menggunakan aplikasi sesuai dengan kebutuhan, baik secara operasional, maupun secara periodik. Terdapat beberapa arsitektur untuk Cloud Computing, yaitu SaaS (software as a service), PaaS (Platform as a Service), IaaS (Infrasturcture as a Service)
Kata kunci : Cloud Computing, software as a service, platform as a service, infrastructure as a service, internet.
(33)
ii
ABSTRACT
BUILD CLOUD COMPUTING APPLICATION FOR CAR SHOWROOM INFORMATION SYSTEM
By
GUNTUR SULAEMAN 10107197
Cloud computing can be defined as a new style of computing in which dynamically scalable and often virtualized resources are provided as a services over the Internet. Cloud computing has become a significant technology trend, and many experts expect that cloud computing will reshape information technology (IT) processes and the IT marketplace. With the cloud computing technology, users use a variety of devices, including PCs, laptops, smartphones, and PDAs to access programs, storage, and application-development platforms over the Internet, via services offered by cloud computing providers . in this research that will be made Cloud Computing Application for Garage Car Information System, tools for developing model system are, Context Diagram, and data flow diagram (DFD), for modeling data are Entity Relationship Diagram and Data Dictionary. Beside that to build an application of this is use PHP code / syntax, and MySQL DBMS, and the builder is Adobe Dreamweaver with package of. The purposes of the Cloud Computing Application is it can be the solution for
convensional application if there’s any problems of that. In which user can use the application with base on-demand application even it for operational, or for periodic term. There are three kind architecture of Cloud Computing there are SaaS (software as a service), PaaS (Platform as a Service), and IaaS (Infrastructure as a Service).
Kata kunci : Cloud Computing, software as a service, platform as a service, infrastructure as a service, internet.
(34)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat sang Maha Pintar Allah SWT, karena dengan izin-Nya dan setitik ilmu pengetahuan yang dipinjamkan kepada mahluk-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Laporan tugas akhir/skripsi dengan judul “PEMBANGUNAN APLIKASI CLOUD COMPUTING UNTUK SISTEM INFORMASI SHOWROOM MOBIL ” ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia. Selama menulis laporan tugas akhir ini, penulis telah mendapatkan banyak sekali bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah dengan segenap hati dan keikhlasan yang penuh membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Dengan kesadaran hati, penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua Orang Tua, kedua adik tercinta penulis, Saudara dan seluruh anggota Keluarga penulis yang telah banyak memberikan dorongan moril dan material.
2. Ibu Dian Dharmayanti, S.T. selaku Pembimbing Tugas Akhir dan juga Dosen Wali yang banyak memberikan ilmu dan masukannya untuk penulis.
3. Bapak Irawan Afrianto, S.T.,M.T. sebagai reviewer seminar dan sidang Tugas Akhir yang banyak memberikan saran arahan dan bimbingan untuk penulis.
4. Bapak Andri Heryandi S.T.,M.T. sebagai penguji komprehensif pada saat sidang Tugas Akhir yang banyak memberikan saran arahan dan bimbingan untuk penulis.
(35)
iv
5. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor UNIKOM. 6. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman, Selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer UNIKOM.
7. Ibu Mira Kania Sabariah S.T., M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
8. Teman-teman Jurusan Teknik Informatika kelas IF-5, dan seluruh teman-teman yang bersangkutan,
Penyusun menyadari bahwa Laporan penelitian tugas akhir yang penyusun buat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca, agar dalam penulisan Laporan ini selanjutnya dapat penyusun selesaikan dengan baik.
Besar harapan penyusun agar Laporan penelitian tugas akhir ini akan bermanfaat bagi para pembaca dan dunia pendidikan pada umumnya dan bagi penyusun sendiri khususnya.
Akhirul kalam semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi
keberkahan buat semuanya. Amiin Yaa Raabbal’alamiin.
(36)
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR SIMBOL ... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ... xxiv
BAB I Pendahuluan... 1
I.1 Latar Belakang Masalah ... 1
I.2 Perumusan Masalah ... 2
I.3 Maksud dan Tujuan ... 3
I.4 Batasan Masalah ... 3
I.5 Metodologi Penelitian ... 6
I.6 Sistematika Penulisan ... 8
BAB II Tinjauan Pustaka ... 9
II.1 Sejarah Perhimpunan ... 9
II.1.1 Bentuk dan Badan Hukum Perhimpunan ... 9
II.1.2 Bidang Kegiatan Perhimpunan ... 10
II.1.3 Tujuan Perhimpunan ... 10
(37)
vi
II.2 Landasan Teori ... 12
II.2.1 Sistem ... 12
II.2.1.1 Karakteristik Sistem ... 13
II.2.1.2 Komponen Sistem ... 14
II.2.1.3 Batas Sistem ... 15
II.2.1.4 Lingkungan Luar Sistem ... 15
II.2.1.5 Penghubung Sistem ... 15
II.2.1.6 Masukan Sistem... 16
II.2.1.7 Keluaran Sistem... 16
II.2.1.8 Pengolah Sistem ... 16
II.2.1.9 Sasaran dan Tujuan Sistem ... 16
II.2.1.10 Klasifikasi Sistem ... 17
II.2.2 Informasi... 18
II.2.2.1 Siklus Informasi... 19
II.2.2.2 Kualitas Informasi ... 20
II.2.2.3 Nilai Informasi... 21
II.2.3 Sistem Informasi ... 22
II.2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 22
II.2.4 Basis Data ... 24
II.2.4.1 Sifat-Sifat Basis Data ... 26
II.2.5 Sistem Basis Data ... 28
II.2.5.1 Komponen Sistem Basis Data ... 29
(38)
vii
II.2.5.1.2 Sistem Operasi (Operating System) ... 30
II.2.5.1.3 Basis Data (Database)... 30
II.2.5.1.4 DBMS (Database Management System) ... 30
II.2.5.1.5 Pemakai (User) ... 31
II.2.5.1.6 Perangkat Lunak Lain... 32
II.2.6 Cloud Computing ... 32
II.2.6.1 Definisi Cloud Computing ... 33
II.2.6.2 Evolusi Cloud Computing ... 34
II.2.6.3 Sejarah Cloud Computing ... 35
II.2.6.4 Sifat Cloud Computing ... 37
II.2.6.5 Model Layanan Cloud Computing ... 38
II.2.6.5.1 Software as a Service (SaaS) ... 38
II.2.6.5.2 Platform as a Service (PaaS) ... 39
II.2.6.5.3 Infrasturcture as a Service (IaaS) ... 40
II.2.6.6 Model Pengembangan Cloud Computing ... 40
II.2.6.7 Keuntungan Cloud Computing ... 43
II.2.6.8 Kerugian Cloud Computing ... 45
II.2.6.9 Karakteristik Cloud Computing ... 47
II.2.7 PHP ... 48
II.2.7.1 Konsep Kerja PHP ... 49
II.2.7.2 PHP dan Database ... 50
II.2.8 MySQL ... 51
(39)
viii
II.2.10 Pemodelan Data ... 54
II.2.10.1 Komponen Model Data ... 54
II.2.10.2 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 55
BAB III Analisis Dan Perancangan Sistem ... 56
III.1 Analisis Sistem ... 56
III.2 Analisis Masalah ... 56
III.3 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 57
III.3.1 Prosedur Pengolahan Data Pegawai ... 58
III.3.2 Prosedur Pengolahan Data Kehadiran dan Penggajian ... 60
III.3.3 Prosedur Pembelian Barang ... 62
III.3.4 Prosedur Pembelian Mobil ... 63
III.3.5 Prosedur Penawaran Mobil ... 66
III.3.6 Prosedur Simpan ... 68
III.3.7 Prosedur Pinjam ... 69
III.3.8 Prosedur Pembuatan Iklan... 71
III.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 73
III.4.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras. ... 74
III.4.1.1 Analisis Perangkat Keras Yang ada Pada Lingkungan PPMB ... 74
III.4.1.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Yang Disarankan ... 75
III.4.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 76
III.4.2.1 Analisis Perangkat Lunak Yang Ada Pada Lingkungan PPMB . 76
III.4.2.2 Analisis Perangkat Lunak Yang Disarankan... 76
(40)
ix
III.5 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 78
III.6 Solusi yang Ditawarkan ... 79
III.7 Analisis Software as a Service ... 80
III.7.1 Batasan Software as a Service... 83
III.7.2 Analisis Kebutuhan Software as a Service... 86
III.7.3 Alur Sistem yang Dibangun ... 88
III.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 90
III.8.1 Analisis Simulasi Kredit ... 90
III.8.2 Analisis Data ... 91
III.8.3 Kamus Data ERD ... 93
III.8.4 Diagram Konteks ... 95
III.8.5 Data Flow Diagram (Data Flow Diagram)... 96
III.8.5.1 DFD Level 1 ... 97
III.8.5.2 DFD Level 2 Proses Login ... 98
III.8.5.3 DFD Level 2 Proses Pendaftaran ... 98
III.8.5.4 DFD Level 2 Proses Manajemen Data Master ... 99
III.8.5.5 DFD Level 2 Proses Manajemen Data Transaksi ... 100
III.8.5.6 DFD Level 3 Proses Lupa Password ... 101
III.8.5.7 DFD Level 3 Proses Manajemen Pengguna... 101
III.8.5.8 DFD Level 3 Proses Manajemen Merk ... 102
III.8.5.9 DFD Level 3 Manajemen Tipe ... 102
III.8.5.10 DFD Level 3 Manajemen Perusahaan / Showroom ... 103
(41)
x
III.8.5.12 DFD Level 3 Proses Manajemen Mobil... 104
III.8.5.13 DFD Level 3 Proses Manajemen Pegawai ... 105
III.8.5.14 DFD Level 3 Proses Manajemen Kehadiran ... 105
III.8.5.15 DFD Level 3 Manajemen Berita ... 106
III.8.5.16 DFD Level 3 Proses Manajemen Paket ... 106
III.8.5.17 DFD Level 3 Proses Manajemen Modul ... 107
III.8.5.18 DFD Level 3 Proses Manajemen Pinjam ... 107
III.8.5.19 DFD Level 3 Proses Manajemen Simpan ... 108
III.8.5.20 DFD Level 3 Proses Manajemen Barang ... 108
III.8.5.21 DFD Level 3 Proses Manajemen Keuangan ... 109
III.8.5.22 DFD Level 4 Simulasi Kredit ... 110
III.9 Spesifikasi Proses ... 111
III.10 Kamus Data ... 155
III.11 Perancangan Sistem ... 171
III.11.1 Skema Relasi ... 172
III.11.2 Perancangan Struktur Tabel ... 172
III.11.3 Perancangan Struktur Menu ... 193
III.11.3.1 Struktur Menu Pengelola... 193
III.11.3.2 Struktur Menu Bag. Administrasi ... 194
III.11.3.3 Struktur Menu Bag. Keuangan ... 195
III.11.3.4 Struktur Menu Admin ... 195
III.11.3.5 Struktur Menu Pengunjung ... 196
(42)
xi
III.11.4.1 Antarmuka Pengunjung ... 196
III.11.4.1.1 Halaman Utama PPMB ... 197
III.11.4.1.2 Halaman Pendaftaran Paket Personal... 198
III.11.4.1.3 Halaman Pendaftaran Paket Reguler ... 199
III.11.4.1.4 Halaman Pendaftaran Paket Professional... 200
III.11.4.1.5 Halaman Index Pengunjung ... 201
III.11.4.1.6 Halaman Tentang PPMB... 202
III.11.4.1.7 Halaman Berita Showroom ... 203
III.11.4.1.8 Halaman Kontak Kami ... 204
III.11.4.1.9 Halaman Login ... 205
III.11.4.1.10 Halaman Detail Mobil ... 206
III.11.4.1.11 Halaman Pencarian Data Mobil Ditemukan ... 207
III.11.4.1.12 Halaman Hasil Pencarian Tidak Ditemukan ... 208
III.11.4.1.13 Halaman Tampil Data Merk Mobil ... 209
III.11.4.1.14 Halaman Tampil Data Tipe Mobil ... 210
III.11.4.2 Tampilan Antarmuka untuk Bag. Administrasi ... 211
III.11.4.2.1 Halaman Index Bag. Administrasi ... 211
III.11.4.2.2 Halaman Manajemen Pegawai ... 212
III.11.4.2.3 Halaman Tambah Pegawai ... 212
III.11.4.2.4 Halaman Ubah Pegawai ... 213
III.11.4.2.5 Halaman Hapus Pegawai... 214
III.11.4.2.6 Halaman Laporan Pegawai ... 215
(43)
xii
III.11.4.2.8 Halaman Tambah Mobil ... 216
III.11.4.2.9 Halaman Ubah Mobil ... 216
III.11.4.2.10 Halaman Hapus Mobil ... 217
III.11.4.2.11 Simulasi Kredit... 217
III.11.4.2.12 Halaman Laporan Mobil ... 218
III.11.4.2.13 Halaman Data Detail Mobil ... 218
III.11.4.2.14 Halaman Hasil Simulasi Kredit ... 219
III.11.4.2.15 Halaman Manajemen Kehadiran ... 219
III.11.4.2.16 Halaman Tambah Kehadiran... 220
III.11.4.2.17 Halaman Laporan Kehadiran ... 220
III.11.4.2.18 Halaman Manajemen Pengguna ... 221
III.11.4.2.19 Halaman Ubah Data Pengguna ... 221
III.11.4.3 Perancangan Antarmuka Bag. Keuangan ... 222
III.11.4.3.1 Halaman Index Bag. Keuangan... 222
III.11.4.3.2 Halaman Manajemen Keuangan ... 222
III.11.4.3.3 Halaman Tambah Data Keuangan ... 223
III.11.4.3.4 Halaman Ubah Data Keuangan ... 223
III.11.4.3.5 Halaman Hapus Data Keuangan ... 224
III.11.4.3.6 Halaman Laporan Keuangan ... 224
III.11.4.3.7 Halaman Manajemen Pembelian Barang ... 225
III.11.4.3.8 Halaman Tambah Pembelian Barang ... 225
III.11.4.3.9 Halaman Ubah Pembelian Barang ... 226
(44)
xiii
III.11.4.3.11 Halaman Laporan Pembelian Barang... 227
III.11.4.3.12 Halaman Buat Slip Gaji ... 227
III.11.4.3.13 Halaman Laporan Penggajian ... 228
III.11.4.4 Perancangan Antarmuka Pengelola... 228
III.11.4.4.1 Halaman Index Pengelola ... 228
III.11.4.4.2 Halaman Manajemen Showroom ... 229
III.11.4.4.3 Halaman Ubah Data Showroom... 229
III.11.4.4.4 Halaman Manajemen Berita ... 230
III.11.4.4.5 Halaman Tambah Berita ... 230
III.11.4.4.6 Halaman Ubah Berita ... 231
III.11.4.4.7 Halaman Hapus Berita ... 231
III.11.4.4.8 Halaman Index Manajemen Pesan – Pesan Masuk ... 232 III.11.4.4.9 Halaman Index Manajemen Pesan – Pesan Terkirim ... 232 III.11.4.4.10 Halaman Manajemen Pesan – Kirim Pesan ... 233 III.11.4.4.11 Halaman Manajemen Pesan – Pesan Masuk ... 233 III.11.4.4.12 Halaman Manajemen Pesan – Pesan Terkirim... 234 III.11.4.4.13 Halaman Detail Penjualan ... 234
III.11.4.4.14 Halaman Tambah Detail Penjualan ... 235
III.11.4.4.15 Halaman Ubah Detaul Penjualan ... 235
III.11.4.4.16 Halaman Form Tambah Detail Penjualan ... 236
III.11.4.4.17 Halaman Form Ubah Detail Penjualan ... 236
III.11.4.4.18 Halaman Pencarian Data Mobil Ditemukan ... 237
(45)
xiv
III.11.4.4.20 Halaman Laporan Pemasukkan ... 238
III.11.4.5 Perancangan Antarmuka Administrator ... 238
III.11.4.5.1 Halaman Index Administrator ... 238
III.11.4.5.2 Halaman Index Manajemen Data Master ... 239
III.11.4.5.3 Halaman Manajemen Showroom ... 239
III.11.4.5.4 Halaman Tambah Showroom ... 240
III.11.4.5.5 Halaman Ubah Data Showroom... 240
III.11.4.6 Halaman Hapus Data Showroom ... 241
III.11.4.6.1 Halaman Form Ubah Data Showroom ... 241
III.11.4.6.2 Halaman Data Showroom Berhasil Ditambahkan ... 242
III.11.4.6.3 Halaman Data Showroom Ditemukan ... 242
III.11.4.6.4 Halaman Ubah Data Showroom Berhasil ... 243
III.11.4.6.5 Halaman Detail Showroom ... 243
III.11.4.7 Halaman Manajemen Pengguna (FD01) ... 244
III.11.4.7.1 Halaman Tambah Pegawai (FD02) ... 244
III.11.4.7.2 Halaman Ubah Pengguna (FD03) ... 245
III.11.4.7.3 Halaman Hapus Pengguna (FD04)... 245
III.11.4.7.4 Halaman Cari Pengguna Data Ditemukan (FD05)... 246
III.11.4.7.5 Halaman Kontak Pengguna (FD06) ... 246
III.11.4.7.6 Halaman Tambah Pengguna (FD07) ... 247
III.11.4.7.7 Halaman Ubah Pengguna Berhasil (FD08) ... 247
III.11.4.7.8 Halaman Pengguna Berhasil Ditambah (FD09) ... 248
(46)
xv
III.11.4.8 Halaman Manajemen Merk (GD01) ... 249
III.11.4.8.1 Halaman Tambah Merk (GD02) ... 249
III.11.4.8.2 Halaman Ubah Merk (GD03)... 250
III.11.4.8.3 Halaman Hapus Merk (GD04) ... 250
III.11.4.8.4 Halaman Detail Merk Mobil (GD05) ... 251
III.11.4.8.5 Halaman Data Merk Ditemukan ... 251
III.11.4.8.6 Halaman Merk Berhasil Ditambah (GD07) ... 252
III.11.4.8.7 Halaman Merk Berhasil Diubah (GD08) ... 252
III.11.4.9 Halaman Manajemen Tipe (HD01) ... 253
III.11.4.9.1 Halaman Manajemen Tambah Tipe (HD02)... 253
III.11.4.10 Halaman Ubah Tipe (HD03) ... 254
III.11.4.10.1 Halaman Hapus Tipe (HD04) ... 254
III.11.4.10.2 Halaman Detail Tipe (HD05) ... 255
III.11.4.10.3 Halaman Filter Tipe Mobil (HD06) ... 255
III.11.4.11 Halaman Pencarian Tipe (HD07) ... 256
III.11.4.11.1 Halaman Tipe Berhasil Ditambah (HD08) ... 256
III.11.4.12 Halaman Form Ubah Tipe (HD09) ... 257
III.11.4.12.1 Halaman Ubah Tipe Berhasil (HD10)... 257
III.11.4.13 Halaman Lihat Detail ... 258
III.11.5 Perancangan Pesan ... 259
III.11.6 Jaringan Semantik ... 261
III.11.6.1 Jaringan Semantik ... 262
(47)
xvi
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 278
IV.1 Implementasi Sistem ... 278
IV.1.1 Perangkat Keras yang Digunakan ... 278
IV.1.2 Perangkat Lunak yang Digunakan ... 279
IV.2 Implementasi Basis Data... 279
IV.3 Implementasi Antarmuka ... 294
IV.4 Pengujian Perangkat Lunak ... 301
IV.4.1 Rencana Pengujian ... 302
IV.4.2 Pengujian Alpha ... 304
Equivalence Partioning Untuk Pengunjung... 305
IV.4.2.1 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 311
IV.4.3 Pengujian Betha ... 311
IV.4.4 Kuisioner Pengguna ... 313
IV.4.4.1 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 318
BAB V Kesimpulan Dan Saran... 319
V.1 Kesimpulan... 319
V.2 Saran ... 320
(48)
1
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Masalah
PPMB (Perhimpunan Pedagang Mobil Bandung) merupakan salah satu
komunitas yang anggotanya memiliki atau mengelola Showroom Mobil. Aktivitas
yang biasanya dilakukan adalah membeli mobil bekas, lalu menjualnya kembali
kepada konsumen perorangan maupun partner bisnisnya. PPMB merupakan
komunitas para pemilik, pengelola atau pedagang mobil yang jumlahnya tidak
sedikit, akan sulit jika harus dibuatkan suatu sistem yang stand alone (offline)
untuk masing-masing anggota yang nantinya mampu mengatasi masalah yang
dihadapinya, padahal data yang digunakan sebagian besar data yang sama.
Tidak akuratnya data penjualan menjadi salah satu masalah utama bagi
para anggota PPMB. Selama ini beberapa anggota masih belum bisa mengontrol
atau mengatur data yang masuk maupun data yang keluar, sehingga pada saat
pelaporan data penjualan dan data showroom yang dilampirkan kurang akurat.
Dibutuhkan suatu manajemen data showroom maupun data penjualan mobil untuk
mewadahi data atau informasi yang ada pada showroom tersebut, sehingga
nantinya data-data mobil dan showrom yang masuk maupun yang keluar dapat
terekam dan terkontrol dengan baik.
Selain itu, dibutuhkan juga suatu investasi yang besar untuk dapat
menggunakan sistem informasi showroom mobil, diantaranya adalah investasi
untuk infrastruktur hardware dan software, perawatan, sekaligus investasi untuk
upgrading software dan hardware. Inilah yang menjadi masalah selanjutnya
(49)
2
showroom harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk dapat menggunakan
ataupun membangun sistem informasi showroom mobil.
Kesulitan untuk mengakses Sistem Informasi Showroom Mobil juga
menjadi kendala tersendiri bagi para anggota, karena sebagian besar anggota
PPMB sering berada diluar tempat kerjanya untuk melaksanakan pekerjaannya,
sehingga akan sulit untuk dapat mengontrol segala bentuk informasi yang didapat
oleh para anggota.
Cloud Computing muncul sebagai layanan yang dapat memungkinkan
pengguna atau perusahaan untuk melakukan akses secara elektronik terhadap
informasi dengan menggunakan perangkat fixed ataupun mobile device. Dengan
adanya teknologi Cloud Computing menjadikan berbagai aplikasi konvensional
dikembangkan menjadi aplikasi yang user centric dan on demand application.
Sehingga Aplikasi Cloud Computing untuk Sistem Informasi Showroom bisa jadi
solusi untuk masalah yang ada pada showroom mobil / anggota PPMB.
I.2Perumusan Masalah
Dari masalah yang sudah disebutkan pada Latar Belakang, maka rumusan
masalah tersebut adalah :
Bagaimana Membangun Aplikasi Cloud Computing untuk Sistem
Informasi Showroom Mobil?
I.3Maksud dan Tujuan
Dengan adanya rumusan masalah yang ada sekaligus berhubungan dengan
teknologi yang terkini, maka maksud dari penelitian ini adalah Membangun
(50)
3
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan sistem yang mampu mengatur, mengontol data dan
informasi yang ada kepada showroom atau anggota PPMB.
2. Agar pengguna / showroom tidak perlu melakukan investasi terhadap
sistem informasi yang digunakan.
3. Memudahkan pengguna / showroom dalam memakai sistem informasi,
karena semua infrastuktur sudah berada di internet (cloud)
I.4 Batasan Masalah
Ruang lingkup kajian pada penelitian ini hanya meliputi Sistem Informasi
Showroom Mobil untuk komunitas / asosiasi PPMB menggunakan teknologi
Cloud Computing yang digunakan untuk menangani pengolahan data mobil dan
kebutuhan data showroom yang dimiliki oleh anggota PPMB, data keuangan dari
setiap anggota yang memiliki showroom, data pegawai dari setiap anggota yang
memiliki showroom, dan data gaji pegawai tersebut. Beberapa batasan yang akan
dibuat, diantaranya :
1. Sistem
a. Menggunakan Teknologi Cloud Computing dalam membangun
Sistem Informasi Showroom Mobil.
b. Model layanan yang digunakan adalah Software as a Service
2. Paket yang disediakan
a. Paket Personal (per tahun)
b. Paket Reguler (per tahun)
(51)
4
3. Fasilitas Yang Diberikan
a. Manajemen mobil
Data mobil yang diolah adalah data mobil yang ada dari setiap
showroom yang anggota miliki, pada proses ini juga anggota dapat
mengiklankan mobilnya di internet.
b. Manajemen Showroom
Pengguna dimungkinkan untuk membuat Company Profile untuk
para showroom mereka agar bisa lebih dikenal orang banyak.
c. Manajemen Pesan
Pengguna antar showroom dapat melakukan hubungan sosial
dengan menggunakan fitur manajemen pesan ini.
d. Manajemen Keuangan
Data keuangan yang dimaksud adalah keuangan dari pengeluaran
dan pemasukan hasil penjualan dan pembelian dari showroom
milik anggota, penggajian pegawai dan lain-lain.
e. Manajemen Pegawai
Pegawai yang dimaksud adalah pegawai yang dimiliki oleh tiap
showroom.
f. Manajemen Kehadiran
Pengguna / showroom juga dapat melakukan manajemen kehadiran
untuk para pegawainya di showroom masing-masing.
g. Manajemen Penawaran
Proses ini memungkinkan para anggota dapat saling menawarkan
(52)
5
h. Membuat iklan mobil
Mobil yang diiklankan disini merupakan mobil yang layak untuk
dijual dan layak pakai, tidak ada batasan harga untuk mobil yang
akan diiklankan.
Adapun informasi yang nantinya akan dihasilkan dari Sistem Informasi
Showroom Mobil ini adalah :
1. Informasi mengenai mobil,
2. Informasi keuangan dari hasil penjualan dan pembelian,
3. Informasi mengenai pegawai,
4. Informasi mengenai mobil yang diiklankan.
Selain itu arsitektur Cloud Computing yang dipakai adalah Software as a
Services (Saas). Pemodelan yang dipakai dalam membuat aplikasi ini adalah
pemodelan secara terstruktur dimana untuk memodelkan data menggunakan ERD
dan DFD untuk pemodelan aliran data.
Brainware yang diperlukan yaitu staff dari tiap anggota PPMB yang
memiliki showroom mobil atau pemilik showroom mobil. Disini staff bertugas
untuk mengelola data mobil, keuangan, pegawai, dan gaji pegawai, data iklan.
Software yang diperlukan untuk membangun Aplikasi Cloud Computing
untuk Sistem Informasi Showroom Mobil , antara lain :
1. Adobe Dreamweaver CS3, phpDesigner sebagai editor untuk pemrograman berbasis web
2. MySQL 5.1 sebagai Sistem Manajemen Database
3. Browser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Opera untuk mengakses aplikasinya.
4. Power Designer 15.3 untuk pemodelan data dan pemodelan aliran data.
(53)
6
I.5Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan informasi dengan berkomunikasi dengan stakeholder dari suatu instansi yang bersangkutan. b. Observasi.
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil. Dalam observasi ini juga dilakukan studi literature, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.
2. Pembangunan Perangkat Lunak.
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan
paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses
diantaranya:
(54)
7
a. System / Information Engineering
Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu
proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua
elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam
pembentukan perangkat lunak.
b. Analisis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan
proyek pembuatan perangkat lunak.
c. Design
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang
mudah dimengerti oleh user.
d. Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang
keadalam bahasa pemrograman tertentu.
e. Pengujian
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.
f. Maintenance
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat
mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
(55)
8
I.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam laporan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian,
sistem pelaksanaan penelitian serta sistematika penulisan laporan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Berisi tentang data-data perusahaan dan teori-teori yang
berhubungan dengan apa yang dilakukan dalam penelitian ini.
BAB III Analisis dan Perancangan Sistem
Berisi tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam
pengolahan dan pembuatan aplikasi yang telah di buat, berisi
tentang implementasi hasil perancangan serta hal-hal yang
berkaitan dengan pembuatan aplikasi.
BAB IV Implementasi dan Pengujian
Berisi tentang implementasi dan pengujian hasil perancangan serta
hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan aplikasi.
BAB V Kesimpulan dan Saran
(56)
9
BAB II
Tinjauan Pustaka
II.1 Sejarah Perhimpunan
Terkendala oleh keterbatasan permodalan yang dimiliki, sehingga upaya
akses terhadap sumber permodalan kiranya perlu secara terus menerus
diupayakan. Berdasarkan pemikiran tersebutlah, maka terbentuk Perkumpulan
Pedagang Mobil Bandung (PPMB). PPMB yang bertempat kedudukan di
Bandung dan dibentuk pada tanggal 05 Oktober 2005 telah menjaring beberapa
anggotanya, untuk dapat mengembangkan dan menciptakan gaya baru dari bisnis
seputar mobil bekas.
II.1.1 Bentuk dan Badan Hukum Perhimpunan
PPMB (Perhimpunan/Perkumpulan Pedagang Mobil Bandung) muncul
atas kerjasama antara Ketua PPMB yaitu Asep Syafaat Wardhana, SH dengan
Notaris PPAT yaitu A. Badrutamam, S.H melalui SK. Menteri Kehakiman dan
HAM Republik Indonesia Nomor : C- 1095. HT. 03. 02 – TH 2002. Tanggal 25 September 2002. Kerjasama dalam pembentukan instansi ini juga dihadiri oleh
Rofi Noer Firmansyah, SS dan Maulana Yusuf yang merupakan karyawan dari
kantor notaris yang bertindak sebagai saksi dalam pembentukan akta dan instansi
ini. berdasarkan akta dan pertemuan tersebut, terbentuklah PPMB
(Perhimpunan/Perkumpulan Pedagang Mobil Bandung) pada pukul 14.00 WIB
yang bertempat di Jalan. Peta No 120, Kelurahan Sukaasih, Bojongloa Kaler, Kota
(57)
10
II.1.2 Bidang Kegiatan Perhimpunan
Pada instansi atau yang lebih dikenal sebagai suatu perhimpunan di bidang
usaha bisnis mobil, PPMB telah melakukan kegiatan operasional yang diantaranya
sebagai berikut :
1. Mengadakan kegiatan promosi dan pemasaran, baik yang berskala
nasional maupun internasional
2. Mengadakan hubungan kerjasama dengan badan-badan pemerintah
dan wadah lainnya baik yang berskala nasional maupun internasional
serta melaksanakan kegiatan usaha lain yang sesuai dengan azas dan
tujuan perhimpunan.
3. Menerbitkan majalah, buku-buku dan bulletin yang ada hubungannya
dengan usaha perdagangan mobil.
4. Menjalin kerjasama dengan asosiasi atau perkumpulan mobil lainnya
untuk kemajuan dan keuntungan bersama.
II.1.3 Tujuan Perhimpunan
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Perkumpulan Pedagang Mobil
Bandung (PPMB) ini adalah :
1. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya serta
masyarakat Jawa Barat pada umumnya dalam pelayanan dibidang usaha
perdagangan mobil.
2. Meningkatkan dan mengembangkan usaha pelayanan dibidang usaha
(58)
11
II.1.4 Struktur Organisasi
Untuk pertama kalinya, susunan Dewan Pengurus PPMB terdiri dari :
a. Ketua : Asep Syafaat Wardhana, SH
b. Wakil Ketua : Irwan Surtiawan
c. Sekertaris : H. Aep Arie Nugraha
d. Bendahara : Asep Tohidin
e. Keamanan : Enjang Koswara
f. Humas : Ade Sukmana
g. Admin & Peralatan : Andi Alamsyah
(59)
12
II.2 Landasan Teori II.2.1 Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau bentuk
penyelesaian suatu sasaran tertentu.”
Pendekatan system merupakan jaringan kerja dari prosedur yang lebih
menekankan urutan operasi di dalam system. Prosedur disini menurut Richard F.
Neuschel adalah
“suatu urutan operasi klerikal (tulis-menulis), yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk
menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.” Lebih lanjut dalam bukunya, Jerry FitzGerrald, Ardra F.FitzGerald dan Warren D.
Stallings, Jr, mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
“Prosedur adalah urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang
mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (who)
(60)
13
Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefiniskan system sebagai berikut :
“sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.”
Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang
berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan
kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau
subsistem-subsistem merupakan definisi yang luas. Definisi inilah yang banyak diterima,
karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau
bagian-bagian sistem. Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang
menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal)
dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Perbedaan
tujuan dan sasaran terletak pada ruang lingkup yang dilibatkan, jika yang
dilibatkan adalah sistem bisnis maka istilah “tujuan” lebih cocok untuk dijadikan
maksud dari sistem itu sendiri, tetapi jika sistem akuntansi sebagai contoh lingkup
yang dilibatkannya, maka sasaran lebih cocok untuk dijadikan maksudnya.
II.2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),
lingkungan luar system (environment), penghubung (interface), masukan (input),
(61)
14
Gambar II.1. Karakteristik Sistem
II.2.1.2 Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.
Komponen-komponen sistem yang atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli berapapun kecilnya,
Selalu mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalanka suatu fungsi tertentu
dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat
(62)
15
II.2.1.3 Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem
ini memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas uatu sistem
menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
II.2.1.4 Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan
demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendailakn, jika tidak maka akan mengganggu
kelangsungan hidup dari sistem.
II.2.1.5 Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penguhubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem
yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input)
untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu
subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu
(63)
16
II.2.1.6 Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan
sinyal (signal input). Maintenance input merupakan energi yang dimasukan
supaya sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran (output). Sebagai contoh didalam sistem komputer, program
adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya
dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
II.2.1.7 Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk
sistem komputer, panas yang dihasilkan merupakan keluaran yang tidak berguna
dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang
dibutuhkan.
II.2.1.8 Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukkan
berupa bahan baku menjadi keluaran berupa barang jadi.
II.2.1.9 Sasaran dan Tujuan Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives).
Tujuan dari sistem sangat mempengaruhi dan menentukan sekali masukan yang
(64)
17
II.2.1.10 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan
sistem fisik (physic system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem
teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara
manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara
fisik, misalnya sistem computer, sistem akuntansi, sistem produksi dan
lain sebagainya.
2.Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan
sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya
sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan
interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system
atau ada yang menyebutnya dengan man-machine system. Sistem
informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut
penggunaan komputer yang berinterkasi dengan manusia.
3.Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system)
dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara
bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari
(65)
18
tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan
program-program yang dijalankannya. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4.Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan
sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari
pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi
kenyataannya tidak ada sistem sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup, tidak
benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luar sistem. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar sistem, maka
suatu sistem harus mempunyai pengendalian yang baik. Sistem yang baik
harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena
sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk
pengaruh yang baik saja.
II.2.2 Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data
merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data-item. Data adalah kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian
(66)
19
yang sering terjadi perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi.
Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang.
Kesatuan nyata adalah suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang
betul-betul ada dan terjadi.
II.2.2.1 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita
banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi
menggunakan suatu model proses yang tertentu. Data yang diolah melalui suatu
model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut,
membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan
suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data
tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan
seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan
siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut sebagai siklus
(67)
20
Gambar II.2 Siklus Informasi
II.2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga
hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan
relevan (relevance). John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas
dari informasi dengan bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar.
Gambar II.3. Kualitas Informasi
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berati informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
(68)
21
informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau
merusak informasi tersebut.
Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi.
Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi
kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila
ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga
pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan,
tetapi relevan untuk akuntan.
II.2.2.3 Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan
tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem
informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.sehingga tidak
memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada
suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, Karena sebagian
(69)
22
II.2.3 Sistem Informasi
Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems)
atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems
atau information-generating systems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert
A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai :
“sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dam kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
II.2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Komponen dari sistem informasi terdiri dari blok masukan (input blok),
blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi
(technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (control
block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk
mencapainya suatu sasaran.
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
(70)
23
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan tool-box dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3
bagian utama yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak
(software) dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa
orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi.
Misalnya teknisi adalah operator komputer, programmer, operator
pengolah kata, spesialis telekomunikasi, analis siste, penyimpan data dan
lain sebagainya.
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data
perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyedia informasi lebih
lanjut. Data dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa,
(71)
24
baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data
diakses atau dimanipulasi dengan perangkat lunak paket yang disebut
DBMS (Database Management Systems).
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem inforamsi, seperti misalnya
bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan,
kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan,
ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian
perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan dapat langsung cepat diatasi. [4]
II.2.4 Basis Data
Kata “basis data” digunakan untuk menguraikan segala sesuatu dari sekumpulan data tunggal, seperti daftar telepon. Istilah “basis data” tidak
termasuk aplikasi, yang terdiri dari form dan report dimana pengguna akan saling
berhubungan. Basis data terdiri dari file-file fisik yang ditetapkan berdasarkan
komputer saat menerapkan perangkat lunak basis data. Disisi lain, suatu model
basis data lebih kepada konsep dibandingkan objek fisik dan digunakan untuk
menciptakan di dalam basis data. [9]
Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu “Basis” dan “Data”. “Basis” dapat
diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
Sedangkan “Data” adalah representasi dari fakta dunia nyata yang mewakili suatu
(72)
25
sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar,
bunyi, atau kombinasinya.
Basis Data pun dapat diartikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti :
1. Basis Data adalah himpunan kelompok data (arsip) yang saling
berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat
dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan
secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang
tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Basis Data adalah kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang
disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
Basis data sesungguhnya memiliki prinsip dan tujuan yang sama. Prinsip
utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan
dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip. Basis data juga bukan
hanya sekedar disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Artinya tidak
semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data.
Media penyimpanan elektronis juga dapat berisi file teks (yang diolah oleh
program pengolah kata), file spreadsheet, dan lain-lain, tetapi tidak disebut
sebagai basis data karena didalamnya tidak terdapat pemilahan dan
pengelompokan data sesuai jenis atau fungsi data, sehingga akan menyulitkan
pada saat pencarian data. Yang sangat diutamakan pada basis data adalah
pengaturan/pemilahan/pengorganisasian/pengelompokan data yang akan kita
(73)
26
ini dapat berupa sejumlah file atau tabel yang terpisah atau dalam bentuk
pendefinisian kolom-kolom (field) data dalam setiap file atau tabel. [2]
II.2.4.1 Sifat-Sifat Basis Data
Istilah basis data pada umunya juga menyiratkan serangkaian sifat yang
terkait seperti, berbagi data, integrasi data, integritas data, keamanan data,
abstraksi data, dan independensi data.
1. Berbagi Data
Data yang disimpan dalam basis data tidak secara umum dipegang
semata-mata untuk digunakan oleh seseorang. Suatu basis data secara normal
diharapkan bisa diakses oleh lebih dari satu orang, dan mungkin dapat
diakses di waktu yang sama.
2. Integrasi Data
Data bersama membawa banyak keuntungan bagi organisasi. Salah satu
bentuk tanggung jawab pemakaian basis data yang utama adalah
memastikan bahwa data terintegrasi. Hal tersebut menyiratkan bahwa
suatu basis data harus menjadi koleksi data yang mana setidaknya secara
ideal tidak menjadi rendudansi data. Suatu nilai dikatakan redundasi data
jika suatu atribut memiliki dua atau lebih nilai yang sama.
3. Integritas Data
Tanggung jawab lain yang timbul sebagai konsekuensi dari data bersama
adalah bahwa basis data perlu menunjukan integritas. Dengan kata lain,
basis data perlu secara akurat mencerminkan seluruh bidang yang
mencoba pada model. Artinya, jika hubungan antar objek yang ada pada
(74)
27
menjadi salah satu dari mitra pada suatu hubungan harus secara akurat
menggambarkan perubahan yang terjadi di dalam hubungan tersebut.
4. Keamanan Data
Salah satu cara yang utama untuk memastikan integritas basis data adalah
dengan melakukan pembatasan akses, dengan kata lain pengamanan basis
data. Cara yang utama tersebut telah dilakukan pada sistem basis data
dengan penjelasan atas beberapa detail pada sekumpulan pengguna yang
diberi hak, atau pada umumnya lebih pada bagian basis data.
5. Abstraksi Data
Suatu basis data dipandang sebagai model nyata. Informasi yang disimpan
di dalam basis data pada umumnya merupakan sebuah usaha untuk
menyajikan sifat dari beberapa objek sesungguhnya. Oleh karena itu,
sebagai contoh sebuah basis data akademik akan dimaksudkan untuk
merekam rincian aktivitas universitas yang relevan. Dikatakan relevan
karena tidak ada basis data yang bisa menyimpan semua sifat objek
sesungguhnya. Oleh karena itu, suatu basis data adalah suatu abstraksi dari
dunia nyata.
6. Independensi Data
Salah satu konsekuensi dari abstraksi data adalah gagasan untuk buffering
data dari proses yang menggunakan data. Sebagai contoh, suatu perubahan
dibuat dalam beberapa bagian basis data dasar. Tidak ada program aplikasi
yang menggunakan data yang perlu diubah. Dengan demikian jika suatu
(75)
28
semestinya perubahan itu tidak mempengaruhi struktur data dasar yang
digunakan oleh aplikasi. [9]
II.2.5 Sistem Basis Data
Basis data hanyalah sebuah objek yang pasif/mati. Ia ada karena
pembuatnya. Ia tidak akan pernah berguna jika tidak ada pengelola atau
pembuatnya. Yang menjadi pengelola atau penggeraknya secara langsung adalah
program atau aplikasi (software). Gabungan keduanya yaitu basis data dan
pengelolanya akan menghasilkan suatu sistem. Karena itu, secara umum sebuah
sistem basis data merupakan sistem yang terdiri dari kumpulan tabel (file) yang
saling berhubungan (dalam sebuah basis data pada sebuah sistem komputer) dan
sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai dan/atau
program lain untuk mengakses dan memanipulasi tabel (file) tersebut.
(76)
29
II.2.5.1 Komponen Sistem Basis Data
Dalam sebuah sistem basis data terdapat beberapa komponen utama yaitu :
1. Perangkat Keras (Hardware)
2. Sistem Operasi (Operating System)
3. Basis Data (Database)
4. DBMS (Database Management System)
5. Pemakai (User)
6. Perangkat lunak lain yang sifatnya optional
II.2.5.1.1 Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang biasanya ada dalam sebuah basis data adalah :
1. Komputer (satu untuk sistem yang stand-alone atau lebih dari satu untuk
sistem jaringan)
2. Memori sekunder yang on-line (Harddisk)
3. Memori sekunder off-line (Tape atau Removable Disk) untuk keperluan
Backup data
4. Media atau perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)
(77)
30
Gambar II.6. Sistem Jaringan (Multiuser)
II.2.5.1.2 Sistem Operasi (Operating System)
Secara sederhana sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan
atau menjalankan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya
(resource) dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer
(operasi I/O, pengelolaan file, dan lain-lain) sejumlah sistem operasi yang banyak
digunakan seperti : MS-DOS, MS-Windows, UNIX, Linux, Mac, Sun-Solaris, dan
lain-lain. Program basis data hanya akan aktif (running) jika sistem operasinya
telah aktif.
II.2.5.1.3 Basis Data (Database)
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis
data dapat berisi sejumlah objek basis data (seperti tabel, indeks dan lain-lain). Di
samping menyimpan data, setiap basis data juga menyimpan definisi struktur
basis data dan objek – objeknya secara detail).
II.2.5.1.4 DBMS (Database Management System)
Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakaian secara
langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus.
Perangkat lunak ini disebut sebagai DBMS, yang akan menentukan bagaimana
(78)
31
mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, keakuratan dan
konsistensi data.
Perangkat lunak yang termasuk DBMS adalah dBase III+, DbaseIV,
FoxBase, RBase, Access dan Borland Paradox, Borland Interbase,
MS-SQLServer, MySQL, CA-Open Ingres, Oracle, Informix dan Sybase.
II.2.5.1.5 Pemakai (User)
Ada beberapa tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang
dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem, diantaranya :
1. Programmer Aplikasi
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation
Language (DML), yang disertakan dalam program yang ditulis
menggunakan bahasa pemrograman induk (C, Pascal, Cobol dan lain-lain)
2. User Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis program. Mereka
menyatakan query dengan bahasa yang sudah disediakan oleh DBMS.
3. User Umum (End User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan
suatu program aplikasi permanen (executable program) yang telah
disediakan sebelumnya
4. User Khusus (Specialized User)
Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk
keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI, Sistem Pakar,
Pengelolaan Citra, dan lain-lain, yang bisa saja mengakses basis data
(79)
32
Untuk sebuah sistem basis data yang stand-alone, maka pada suatu saat
hanya ada satu pemakai yang dapat bekerja. Sedangkan untuk sistem basis data
dalam suatu jaringan, maka pada suatu saat ada banyak pemakai yang dapat
berhubungan untuk menggunakan basis data yang sama.
II.2.5.1.6 Perangkat Lunak Lain
Aplikasi (perangkat lunak) ini bersifat optional. Artinya, ada atau tidak
adanya tergantung pada kebutuhan DBMS yang digunakan dan lebih berperan
dalam pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi pemakai basis data
khususnya end user dapat disediakan program khusus untuk melakukan pengisian,
perubahan, dan pengambilan data. Program ini ada yang sudah disediakan
bersama DBMS-nya ada juga yang harus dibuatkan sendiri dengan aplikasi lain
yang khusus.[2]
II.2.6 Cloud Computing
Cloud Computing terdiri dari dua kata yaitu “cloud” yang berarti awan dan
“computing” yang berarti komputasi. Kunci dari cloud computing sebenarnya
terletak pada kata “cloud” atau “awan”, ini dapat dikatakan juga sebagai internet
yang merupakan suatu lingkungan yang cukup besar yang didalamnya terdapat
komputer yang saling berhubungan. Komputer tersebut bisa PC Personal atau
suatu jaringan komputer, yang masing-masing bisa bersifat public atau private.
Sebelumnya pada komputer desktop biasa, perangkat lunak dijalankan
pada komputer tersebut. Semua dokumen (file) yang dibuat, diolah dan disimpan
pada komputer tersebut, ini dikenal dengan istilah PC Sentris. Sedangkan cloud
computing menyediakan storage dan perangkat lunak pada server yang ada di
(80)
33
Gambar II.7. Penggerak Cloud Computing
Gambar II.8. Ilustrasi CLoud Computing
II.2.6.1 Definisi Cloud Computing
Terdapat beberapa sudut pandang terhadap pengertian atau definisi tentang
cloud computing, diantarnya :
1. Cloud Computing adalah teknologi komputasi komputer dengan
memanfaatkan internet sebagai terminal utamanya guna mengelola piranti
lunak hingga infrastruktur sebagai bentuk layanannya.
2. Cloud Computing adalah evolusi selanjutnya dari internet (“awan”) mulai
dari tenaga komputasi hingga infrastruktur komputasi, aplikasi-aplikasi,
proses bisnis, hingga kolaborasi yang muncul sebagai layanan yang dapat
diakses pada saat dibutuhkan kapanpun dan dimanapun.
3. Cloud Computing adalah sebuah gaya komputasi yang besar, elastis dan terukur, yang berhubungan dengan kemampuan IT sebagai penyedia
layanan (as a service) kepada pelanggan eksternal menggunakan teknologi
(81)
34
Cloud computing biasanya dipakai pada suatu perusahaan, organisasi,
ataupun komunitas. Aplikasi dan data berada pada komputer server yang bersifat
“cloud” untuk digunakan oleh kelompok tertentu pada suatu perusahaan tersebut, baik lintas perusahaan maupun lintas platform dan diakses via internet. Sehingga
para pengguna yang berhak mengakses file atau aplikasinya dapat menggunakan
komputer manapun yang terhubung dengan koneksi internet. Services yang ada
pada teknologi cloud berbasis HTTP, HTML, XML, JavaScript, teknologi sejenis
yang lainnya. (8)
II.2.6.2 Evolusi Cloud Computing
Salah satu faktor yang menjadi kunci terjadi evolusi cloud computing
adalah adanya Internet Service Provider (ISP) yang ada pada saat ini.
Gambar II.9. Evolusi dari ISP
Pertama kali internet disediakan adalah untuk menawarkan aplikasi
sebagai service, ISP 1.0 lah yang menyediakan fasilitas koneksi internet untuk
kebutuhan tersebut. Selanjutnya, ISP 2.0 menambah fasilitasnya dengan
memberikan kemampuan untuk menyimpan data atau menyediakan hosting. Lalu,
(82)
35
3.0 sudah berkembang dengan menyediakan untuk berlangganan aplikasi yang
nantinya menghasilkan model Application Service Provider (ASP). Software as a
service, merupakan model terakhir yang ada saat ini untuk ASP tersebut.
II.2.6.3 Sejarah Cloud Computing
Pada waktu itu, para developers dan arsitekur teknologi menggunakan
sebuah gambar awan untuk mengilustrasikan sumber daya yang dapat di-remote
(diakses) via web. Sejak saat itulah mereka mendefinisikan bahwa awan sangat
logis untuk dijadikan suatu penghubung antara media lokal dengan sumber daya
yang ada pada suatu jaringan internet. Kebanyakan developers kebingungan untuk
memastikan terminologi dari suatu cloud computing. Sebenarnya para developers
tersebut sudah menyediakan suatu host pada “cloud” dan ini bisa dikatakan
sebagai “Cloud Services”. Hanya saja dari kebenaran argument tersebut, deskripsi
dari Cloud Computing belum cukup akurat, mereka beranggapan bahwa syarat
cloud computing adalah:
1. Web Services
Konsep sederhana ini berfungsi untuk menerima request dari pengguna
dan mengrimkan respon kepada pengguna tersebut, request ini bisa berupa
kumpulan kode.
2. Cloud OS (Operating Systems)
Cloud OS bertindak sebagai interface antara web service dengan CPU atau
perangkat keras lainnya agar dapat memanggil layanan yang ada pada
(83)
36
3. Cloud FX
Ini berfungsi untuk para developer yang ingin mengembangkan layanan
atau aplikasi cloud. Ini bisa berupa bahasa pemrograman seperti yang
biasa digunakan oleh para developer, yaitu .NET, SDK dan lain-lain.
4. Cloud Application
Ini merupakan aplikasi yang mampu berjalan pada cloud, dan bisa diakses
oleh para pengguna
5. Infrastructure as a Service
6. Platform as a Service
7. Software as a Service
8. IT Professionals dan System Administrator
Karakterisitik ini sangat berpengaruh untuk kelangsungan dari cloud
computing, ini bertugas untuk memonitoring, mengatur, dan bertanggung
jawab atas layanan yang telah dibangun.
9. Developers dan Arsitektur Teknologi
Dibutuhkan developer atau arsitektur teknologi untuk membangun dan
mengembangkan aplikasi cloud computing.
10.Pengguna
Tanpa adanya pengguna yang menggunakan aplikasi cloud yang telah
dibuat oleh para pembangun aplikasi, maka cloud computing ini akan
(84)
37
II.2.6.4 Sifat Cloud Computing
Ada enam sifat yang dimiliki oleh cloud computing, yaitu :
1. User-Centric
Setiap pengguna menyimpan dan/atau mengakses dokumen, aplikasi,
gambar, pesan, dan lain-lain, data-data tersebut akan menjadi pengguna
tersebut. Tidak hanya itu pengguna tersebut pun dapat men-share kepada
pengguna lainnya.
2. Task-Centric
Tidak hanya berfokus pada aplikasinya dan apa yang mampu aplikasi
kerjakan, tetapi cloud computing berfokus pada bagaimana memenuhi
pekerjaan dan kebutuhan pengguna dan bagaimana aplikasi tersebut dapat
melakukannya. Contoh, word-processing, spreadsheets, email, dan
lain-lain.
3. Powerfull
Cloud computing memungkinkan pengguna dapat terhubung dengan
ratusan bahkan ribuan komputer secara bersamaan, ini menjadi suatu
kekuatan bagi cloud computing yang mustahil dilakukan oleh PC desktop
4. Accessible
Karena data tersimpan di internet dan tidak dibatasi oleh satu
penyimpanan saja, pengguna dapat secara instan mengakses datanya
dimanapun, kapanpun.
5. Intelligent
Dengan banyaknya variasi data yang tersimpan pada “cloud”, maka ada cara yang dilakukan untuk menganalisis dan memilah informasi dari data
(85)
38
6. Programmable
Banyak sekali tugas atupun proses yang dilakukan pada cloud computing
secara otomatis. Sebagai contoh, jika pada komputer yang ada pada cloud
mengalamai offline, maka program akan didistribusikan kepada komputer
lain yang online yang ada pada “cloud” sehingga data yang disimpan
selalu bisa diakses. [8]
II.2.6.5 Model Layanan Cloud Computing
Konsep dari pengembangan layanan sistem cloud dibagi menjadi beberapa
tipe layanan, diantaranya adalah :
1. Software as a Service (SaaS)
2. Platform as a Services (PaaS)
3. Infrastructure as a Service (Iaas)
II.2.6.5.1 Software as a Service (SaaS)
Model layanan Software as a Service (SaaS) adalah model layanan yang paling
banyak dikembangkan untuk sistem cloud computing. Model layanan ini berupa
aplikasi atau software berbasis web, yang diberikan kepada berbagai pengguna
oleh vendor atau pemilik sistem tersebut. Pengguna pun tidak perlu memiliki
aplikasi tersebut untuk menggunakannya, melainkan pengguna memerlukan
koneksi internet untuk dapat mengakses ataupun menggunakannya. Contoh
perusahaan yang mengembangkan layanan ini adalah Google dengan contoh
aplikasinya yaitu Google Docs, yang berfungsi sebagai word processor,
(86)
39
Gambar II.10. Arsitektur Model Layanan SaaS
II.2.6.5.2 Platform as a Service (PaaS)
Model layanan platform as a service merupakan layanan yang menyediakan
platform seperti bahasa pemrograman, tools, ataupun sistem operasi yang
nantinya mampu mengembangkan aplikasi berbasis konsumen. Keuntungan dari
PaaS adalah bahwa perusahaan yang menggunakan layanan ini tidak perlu
khawatir untuk instalasi, perawatan, dan keamanan pada server karena provider
PaaS akan menangani itu semua. Contoh implementasi dari PaaS adalah
Microsoft Windows Azure dan Google App Engine.
Gambar II.11. Arsitektur Model Layanan PaaS
II.2.6.5.3 Infrasturcture as a Service (IaaS)
Model layanan disediakan dari IaaS adalah sumber daya pemroses,
storage, kapasitas jaringan, dan sumber daya komputasi lainnya. Dimana
konsumen dapat mengembangkan dan menjalankan aplikasi khusus. IaaS
(87)
40
mesin virtual yang tak terbatas. Artinya pengguna diberikan kebebasan untuk
merakit PC virtual sesuai dengan keinginan istilah dari konsep ini biasa disebut
virtualization, salah satu implementasi dari model layanan ini adalah Amazon
EC2.(5)
Gambar II.12. Arsitektur Model Layanan IaaS
II.2.6.6 Model Pengembangan Cloud Computing
Ada beberapa model cloud computing yang sudah dikembangkan saat ini
dengan berbagai fungsi dari masing-masing model pengembangannya, yaitu :
1. Public Cloud
Model pengembangan ini adalah model pengembangan yang paling
popular. Model ini diimplementasikan kepada berbagai server yang
berjalan pada berbagai data center agar dapat diakses dibelahan bumi
manapun. Ini akan mengurangi latency, atau beban dari server ketika
pengguna dimanapun mengakses data yang telah disediakan. Model
(88)
41
Gambar II.13. Model Pengembangan Public Cloud
2. Private Cloud
Model pengembangan ini biasanya dilakukan oleh suatu perusahaan
atau organisasi dengan memegang atribut dari cloud computing yaitu,
elastisitas, Self Service, Pay-by-Use, dan programmability. Ini ada
karena mampu mengefisiensikan biaya seperti mengurangi konsumsi
listrik yang berlebihan, dan mengurangi pendingin untuk server mereka
sebelumnya. Vendor yang menyediakan model ini diantaranya adalah
vmWare, Microsoft, IBM, Sun, dan lain-lain.
(89)
42
3. Hybrid Cloud
Model ini merupakan kombinasi atau gabungan dari model public dan
private yang masih memiliki entitas unik namun terikat bersama-sama
oleh standar teknologi atau kepemilikan data dan portabilitas aplikasi.
Gambar II.15. Model Pengembangan Hybrid Cloud
4. Community Cloud
Model ini diimplementasikan ketika beberapa perusahaan atau
organisasi memiliki kesamaan konteks data. Contohnya adalah
pemerintah Indonesia membuat suatu Community Cloud untuk aplikasi
kependudukan disetiap daerahnya masing-masing dengan data yang
sama.
(90)
43
II.2.6.7 Keuntungan Cloud Computing
Terdapat berbagai keuntungan yang dapat diperoleh dalam penggunaan
teknologi Cloud Computing, diantaranya adalah :
1. Mengurangi biaya untuk merakit suatu komputer atau PC
Pengguna tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk merakit
komputer yang nantinya mampu untuk menjalankan aplikasi yang
mereka butuhkan, karena segala bentuk proses, media penyimpanan
akan dilakukan pada cloud.
2. Improvisasi Perfomance
Cloud computing biasanya akan berusaha untuk menyesuaikan kinerja
aplikasinya, jika kebutuhan tugas yang dilakukan semakin banyak
maka, cloud computing akan berusaha untuk menyesuaikan bebean
kerja tersebut.
3. Mengurangi biaya infrastruktur teknologi
Ini akan terasa pada suatu perusahaan atau organisasi, karena investasi
perusahaan untuk menggunakan infrastruktur teknologinya akan lebih
hemat.
4. Maintenance
Segala bentuk maintenance akan dilakukan di cloud, sehingga suatu
perusahaan atau perorangan tidak perlu repot untuk maintenance
komputasi, atau aplikasi.
5. Mengurangi biaya software
Biasanya software desktop akan selalu ada yang lebih baru, dan itu
(91)
44
suatu biaya untuk membeli software tersebut. Jika ada cloud software
akan merubah versinya tanpa perlu menginstalnya kembali.
6. Update software otomatis
Software yang dipakai pengguna pada cloud biasanya akan terus
melakukan update secara otomatis.
7. Meningkatkan kinerja komputer
8. Storage yang besar / tak terbatas
Karena sudah tersimpan pada cloud, maka media penyimpanan yang
kita miliki sangat besar bahkan tak terbatas dibandingkan dengan media
penyimpanan yang ada pada PCdesktop biasa.
9. Data lebih safe
Safe ini berarti jika PC yang biasa dipakai mengalami suatu bencana,
crash hardware maupun software, maka data yang ada pada PC
tersebut tidak akan terselamatkan, sedangkan pada cloud dijamin
keamanannya, karena data yang disimpan tidak hanya disimpan pada
satu server saja.
10.Improvisasi kompatibilitas Sistem Operasi
Sistem komputasi yang ada pada cloud tidak tergantung pada sistem
operasi. Misalnya pengguna lebih sering menggunakan aplikasi
berbasis Windows, sedangkan perusahaan di tempat ia bekerja
menggunakan sistem operasi Linux. Hal ini mampu diatasi oleh cloud
(1)
10.Flowchart Laporan Kehadiran
(2)
11.Flowchart Ubah Pengguna
(3)
12.Flowchart Lihat Pengguna
(4)
13.Flowchart Penawaran Mobil
Gambar III.54 Perancangan Prosedural Penawaran Mobil 14.Flowchart Simpan
(5)
15.Flowchart Pinjam
(6)
16.Perancangan Prosedural Simulasi Kredit