Rimaulina Listian Fithaloka, 2013 Peranan Kinerja MGMP PKN Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
oleh dua pihak, yaitu pihak pewawancara dan pihak yang diwawancara. Pihak pewawancara biasanya disebut interviewer, sedangkan yang diwawancarai dikenal
dengan sebutan responden. Seperti yang dikemukakan oleh Moleong 2008: 186 bahwa:
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara terbuka, bersifat luwes, susunan pertanyaan dan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah
saat wawancara berlangsung, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara serta responden yang dihadapi. Melalui wawancara ini diharapkan
dapat diperoleh bentuk-bentuk informasi tertentu dari semua responden dengan susunan kata dan urutan yang disesuaikan dengan ciri-ciri setiap responden.
Metode ini memungkinkan responden untuk menggunakan istilah-istilah mereka sendiri mengenai fenomena yang diteliti sehingga mereka tidak hanya
sekedar menjawab pertanyaan. Peneliti menjadikan wawancara sebagai bentuk pengumpulan data utama yang dibutuhkan untuk memperkuat data tentang
MGMP, peranan, serta kebermanfaatannya dalam meningkatkan profesionalisme guru. Adapun dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada pengawas mata
pelajaran PKn selaku penanggung jawab MGMP PKn Kabupaten Kuningan, tiga orang kepala sekolah, dua orang pengurus MGMP, dan tiga orang peserta MGMP.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan salah satu sumber data penelitian kualitatif. Moleong 20
08: 161 mengemukakan bahwa “… dokumen sebagai sumber data untuk menguji, menafsirkan bahkan meramalkan.
” Sementara itu Arikunto 2006: 236 mengungkapkan bahwa “metode dokumentasi merupakan salah satu cara
mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.
” Studi dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data empirik yang
relevan dengan masalah yang sedang diteliti. Data yang diperoleh melalui kajian dokumentasi ini dapat dipandang sebagai narasumber yang dapat menjawab
Rimaulina Listian Fithaloka, 2013 Peranan Kinerja MGMP PKN Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Jadi melalui studi dokumentasi ini, hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan dalam
penelitian tentang berbagai masalah yang dikaji dapat diperkuat kebenarannya.
4. Studi Literatur
Studi literatur adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku sumber untuk mendapatkan data dan informasi teoretis
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik ini memperkuat landasan peneliti juga melengkapi hasil penelitian yang peneliti lakukan.
Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan berbagai macam sumber dan literatur buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Teknik
penelitian ini digunakan dengan jalan membaca, menelaah, mempelajari teori- teori atau konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Hal
ini sengaja dilakukan untuk mendapatkan konsep-konsep dan teori-teori yang berkaitan erat dengan masalah penelitian dan dapat dijadikan sebagai landasan
pemikiran dalam penulisan skripsi ini sehingga akan diperoleh relevansi keterkaitan antar teori dengan tujuan penelitian.
Peneliti berusaha mencari data berupa teori-teori, pengertian-pengertian dan uraian-uraian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai landasan teoretis,
khususnya mengenai masalah-masalah yang sejalan dengan penelitian ini agar dapat dijadikan kerangka pemikiran juga dijadikan landasan di dalam penelitian
ini.
C. Lokasi dan Subjek Penelitian