KINERJA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU di SEKOLAH.

(1)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

KINERJA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN

(MGMP) PKn DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

GURU di SEKOLAH

(Studi Deskriptif Kinerja Guru dalam MGMP PKn SMP Negeri Kota Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh:

Josie Fitri Handayani

0802761

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

KINERJA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU di SEKOLAH

(Studi Deskriptif Kinerja Guru dalam MGMP PKn SMP Negeri Kota Cirebon)

Skripsi

Oleh:

Josie Fitri Handayani

0802761

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

© Josie Fitri Handayani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

JOSIE FITRI HANDAYANI

KINERJA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU di SEKOLAH

(Studi Deskriptif Kinerja Guru dalam MGMP PKn SMP Negeri Kota Cirebon)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP 19630820 198803 1 001

Pembimbing II

Dr. Dadang Sundawa, M.Pd NIP 19600515 198803 1 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP 19630820 198803 1 001


(4)

i

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Josie Fitri Handayani (0802761) Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn dalam Meningkatkan Kompetensi Guru di Sekolah.

MGMP merupakan suatu forum atau wadah profesional guru mata

pelajaran yang berada pada suatu wilayah

kabupaten/kota/kecamatan/sanggar/gugus sekolah. Prinsip kerjanya adalah cerminan kegiatan "dari, oleh, dan untuk guru" dari semua sekolah. Pelaksanaan kegiatan MGMP adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam rangka menyikapi kurang maksimal penguasaan terhadap kompetensi guru.

Bagaimana kinerja MGMP PKn di Kota Cirebon sebagai suatu forum ilmiah yang dituntut untuk meningkatkan kompetensi guru. Dan diharapkan dapat mendukung secara optimum peningkatan kemampuan profesional guru dalam pembelajaran di sekolah-sekolah terkait.

Penelitian ini berdasarkan empat rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana perkembangan MGMP PKn SMP Kota Cirebon? 2) Bagaimana kegiatan yang diterapkan MGMP PKn dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah dilihat dari segi materi, metoda, sumber, dan evaluasi pembelajarannya? 3) Bagaimana hambatan-hambatan yang ditemui oleh MGMP PKn dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah? 4) Bagaimana usaha yang dilakukan MGMP PKn untuk mengatasi hambatan yang ditemui dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah?

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan yang menjadi subjek penelitian adalah Pengawas, Pembina, Pengurus dan Peserta MGMP PKn Kota Cirebon. Data-data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi

Hasil penelitian diperoleh yaitu: Program kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kompetensi guru selain berasal dari pusat, terdapat pula program pengembangan yang dibuat oleh MGMP PKn Kota Cirebon dengan membuat analisis kebutuhan. Contoh kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyusunan program karakter dan anti korupsi, penggunaan ICT, penulisan karya tulis popular, PTK, pemahaman tentang pembelajaran yang baik dan benar (Lesson Study), bina kesadaran hukum masyarakat, perlombaan dan bakti sosial, studi banding. Hambatan yang ditemui yaitu, waktu, dana, dan tata kelola. Upaya yang dilakukan yaitu berusaha untuk mencari waktu luang agar setidaknya dalam satu minggu, terdapat pertemuan rutin. Untuk masalah dana, MGMP selalu bekerjasama mencari dana baik dari PemKot, APBN, dan APBD ataupun iuran anggota. Masalah dalam hal tatakelola pengurus, berusaha untuk meningkatkan tatakelola dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan dan menumbuhkan rasa tanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan.

Kesimpulannya adalah dengan dedikasi kepengurusan dan kesadaran guru, MGMP PKn di Kota Cirebon menunjukkan perkembangan kinerja yang baik dalam kegiatannya, khususnya dalam peningkatan kompetensi guru. Untuk


(5)

i

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengembangkan kinerja disarankan mengikuti pelatihan dan mengaplikasikan acuan buku standar pengembangan.


(6)

vi

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Kegunaan Penelitian ... 6

E. Penjelasan Istilah ... 7

F. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 8

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Tinjauan Mengenai Kinerja Organisasi ... 10

1. Pengertian Kinerja ... 10

2. Kinerja Organisasi (MGMP) ... 11

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 13

4. Unsur-Unsur Kinerja ... 15

5. Manfaat Penilaian Kinerja ... 16

B. Tinjauan Mengenai Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) ... 17

1. Pengertian MGMP ... 17

2. Dasar Hukum Kegiatan MGMP ... 18

3. Latar Belakang Kegiatan MGMP ... 19

4. Tujuan Kegiatan MGMP ... 19

5. Fungsi Kegiatan MGMP ... 21

6. Standar Pengembangan MGMP ... 21

C. Tinjauan Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan ... 22


(7)

vii

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ... 24

3. Aspek-Aspek Kompetensi Pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan ... 26

D. Kompetensi Guru ... 29

1. Pengertian Kompetensi ... 29

2. Jenis-Jenis Kompetensi ... 30

E. Tinjauan Mengenai Guru ... 31

1. Pengertian Guru ... 31

2. Tugas, Fungsi, dan Peranan Guru ... 32

F. Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru PKn ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 37

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 38

1. Lokasi Penelitian ... 38

2. Subjek Penelitian ... 38

C. Prosedur Penelitian ... 39

1. Menyusun Rancangan Penelitian ... 39

2. Mengurus Perizinan ... 39

3. Memilih dan Memanfaatkan Informan ... 40

4. Tahap Pengumpulan Data ... 40

5. Tahap Penyajian Laporan Hasil Penelitian ... 40

D. Teknik Pengumpulan Data ... 40

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 45

1. Profil MGMP PKn Kota Cirebon ... 45

a. Latar Belakang ... 45

b. Dasar Hukum ... 46

c. Maksud dan Tujuan Kegiatan ... 46

d. Bentuk Kegiatan ... 47

e. Susunan Pengurus MGMP PKn Kota Cirebon ... 48

2. Profil MGMP PKn SMP/MTs ... 48

a. Profil Kelompok Kerja ... 48

b. Profil Pengurus Kelompok Kerja ... 49


(8)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 50

1. Hasil Wawancara dan Observasi dengan Pengawas ... 50

2. Hasil Wawancara dan Observasi dengan Pembina ... 55

3. Hasil Wawancara dan Observasi dengan Pengurus ... 58

4. Hasil Wawancara dan Observasi dengan Peserta ... 63

C. Pembahasan ... 67

1. Perkembangan MGMP PKn ... 67

2. Kegiatan yang dilakukan dalam Meningkatkan Kompetensi Guru .73 3. Hambatan yang ditemui oleh MGMP dalam Meningkatkan Kompetensi Guru ... 79

4. Upaya yang dilakukan untuk Mengatasi Hambatan dalam Meningkatkan Kompetensi Guru ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 83

A. Kesimpulan ... 83

B. Rekomendasi ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 90 RIWAYAT HIDUP


(9)

1

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan kegiatan yang bersifat universal, terdapat dimana saja dan kapan saja dalam kehidupan masyarakat manusia. Pendidikan harus selalu progresif, harus selalu berorientasi ke depan. Semua pihak yang terlibat di dalam pengambil kebijakan harus selalu memiliki visi bahwa pendidikan adalah investasi yang harus disiapkan melalui kajian yang bermutu, yang komprehensif, melibatkan berbagai pihak dan berbagai lintas ilmu, sehingga akan menghasilkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang menguasai antar disiplin ilmu untuk memecahkan masalah kompleks yang harus dianalisis dari berbagai sisi.

Pendidikan adalah salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada, tujuan pendidikan berdasarkan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) adalah:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Era globalisasi informasi dan ekonomi dewasa ini, telah diakui dan terbukti bahwa kemajuan suatu bangsa yang lebih banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, bukan oleh kuantitas sumber daya alam. Bangsa Indonesia adalah salah satu bangsa yang menyadari pentingnya sumber daya manusia dengan meningkatkan kualitas pendidikan.

Jelaslah bahwa pendidikan merupakan faktor utama dan pertama dalam kehidupan manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, yang berlaku semenjak dalam kandungan sampai ke liang lahat. Dengan demikian pendidikan bersifat mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan individu, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan harus


(10)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan individu, kelompok, masyarakat, negara bahkan dunia. Keberhasilan pendidikan sangat tergantung kepada guru sebagai penggiat pendidikan yang langsung berhubungan dengan peserta didik.

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru didefinisikan sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Menurut UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Guru sebagai agen pembelajaran harus memiliki kompetensi yang baik, dalam pasal 28 ayat 3 dan pasal 8 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional meliputi:

a) kompetensi pedagogik, kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik;

b) kompetensi kepribadian, kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak

mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik;

c) kompetensi professional, kemampuan penguasaan materi pelajaran secara

luas dan mendalam;

d) kompetensi sosial, kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi

secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Jadi adalah suatu yang ideal, apabila keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru, dimana sesuai yang disebutkan dalam Permendiknas No.16 tahun 2007 tentang kualifikasi guru dan kompetensi guru.

Sudarwan Danim (2002) mengungkapkan bahwa salah satu ciri krisis pendidikan di Indonesia adalah guru belum mampu menunjukkan kinerja (work performance) yang memadai. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru belum sepenuhnya ditopang oleh derajat penguasaan kompetensi yang memadai, oleh


(11)

3

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

karena itu perlu adanya upaya yang komprehensif guna meningkatkan kompetensi guru.

Untuk itu guru, perlu ditumbuhkan kesadaran bahwa penguasaan terhadap materi perkembangan peserta didik, teori-teori belajar, pengembangan kurikulum, teknik evaluasi, penguasaan terhadap model-model dan metode pengajaran, adalah perlu, di samping penguasaan terhadap mata pelajaran dan iptek yang berkaitan dengan pengajaran. Dengan kesadaran bahwa kompetensi ini belum dikuasai secara maksimal, maka hendaklah „guru‟ berinisiatif untuk terus menerus mencari informasi hal-hal yang disebutkan di atas, serta memperbaharui dirinya melalui penyegaran dengan mengikuti berbagai forum ilmiah.

Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak lepas dari peran serta masyarakat dan kompetensi guru sebagai pendidik khususnya guru mata pelajaran PKn. Salah satu kegiatan organisasi yang dapat meningkatkan kompetensi guru adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Dalam UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa organisasi profesi guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru untuk mengembangkan profesionalitas guru.

MGMP tidak hanya sekedar lembaga musyawarah, tetapi dapat dijadikan forum ilmiah sesama guru. MGMP merupakan suatu forum atau wadah

profesional guru mata pelajaran yang berada pada suatu wilayah

kabupaten/kota/kecamatan/sanggar/gugus sekolah. Ruang lingkupnya meliputi guru mata pelajaran pada SMP Negeri dan Swasta, baik yang berstatus PNS maupun Swasta dan atau guru tidak tetap/honorarium. Prinsip kerjanya adalah cerminan kegiatan "dari, oleh, dan untuk guru" dari semua sekolah. Pelaksanaan kegiatan MGMP adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam rangka menyikapi kurang maksimal penguasaan terhadap kompetensi guru. Adapun tujuan MGMP dalam pedoman penyelenggaraan MGMP, (1998: 5) yaitu;

a. Menumbuhkan kegairahan guru untuk meningkatkan kemampuan dan

keterampilan dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kegiatan belajar-mengajar (KBM) dalam rangka meningkatkan sikap percaya diri sebagai guru.


(12)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Menyetarakan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan

kegiatan belajar-mengajar sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan.

c. Mendiskusikan permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam

melaksanakan tugas sehari-hari dan mencari cara penyelesaian yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, guru, kondisi sekolah dan lingkungan. d. Membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan kegiatan keilmuan dan Iptek, kegiatan pelaksanaan kurikulum, metodologi, dan system evaluasi sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan.

e. Saling berbagi informasi dan pengalaman dalam rangka menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan adanya kegiatan MGMP diharapkan mampu meningkatkan kemampuan kompetensi guru yang dapat diandalkan guna peningkatan prestasi belajar siswa yang pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya, dan pada umumnya mutu pendidikan nasional.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ketua MGMP PKn SMP di Kota Cirebon, bahwa kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) ini mendapat respon positif dari para pengajar mata pelajaran PKn khususnya di Kota Cirebon, karena dinilai akan sangat bermanfaat untuk bekal mereka dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Lebih jauh narasumber mengatakan bahwa, kegiatan MGMP ini memang telah memberi masukan positif bagi para guru mata pelajaran PKn di masing-masing sekolah SMP di Kota Cirebon dan khususnya untuk pembelajaran PKn dikelas. Namun MGMP ini bersifat informatif, artinya bahwa masing-masing guru PKn berhak menerapkan hasil yang didapat dari MGMP ataupun tidak.

Memang pengaruh guru terhadap keberhasilan konsep-konsep pembaharuan dalam bidang pembelajaran khususnya PKn sangatlah besar. Berbagai sikap guru dapat dilihat dalam pelaksanaan perubahan, diantaranya proaktif, reaktif, bahkan ada pula yang apatis. Perilaku guru yang diharapkan adalah guru proaktif dalam implementasi perkembangan teknologi dalam tataran teknik, metodologi, strategi, dan pendekatan dalam pembelajaran.


(13)

5

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Untuk mewujudkan peran MGMP dalam pengembangan profesionalisme guru, maka peningkatan kinerja musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) merupakan masalah yang mendesak untuk dapat direalisasikan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja MGMP, namun berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan kinerja MGMP yang berarti. Di beberapa daerah menunjukkan peningkatan kinerja MGMP yang cukup menggembirakan, namun sebagian besar lainnya masih memprihatinkan.

Sejalan dengan pendapat tersebut maka betapa pentingnya peran MGMP dalam mengatasi masalah kompetensi yang dimiliki oleh guru. Disinilah kinerja MGMP sebagai suatu forum ilmiah dituntut untuk meningkatkan kompetensi guru. Dan diharapkan dapat mendukung secara optimum peningkatan kemampuan profesional guru dalam pembelajaran di sekolah-sekolah terkait.

Berdasarkan pemahaman latar belakang diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “KINERJA MUSYAWARAH

GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn CIREBON DALAM

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU di SEKOLAH”

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian maka yang menjadi pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kinerja MGMP PKn dalam

meningkatkan kompetensi guru di sekolah“. Permasalahan pokok tersebut di jabarkan dalam rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan MGMP PKn SMP Kota Cirebon?

2. Bagaimana kegiatan yang diterapkan MGMP PKn dalam meningkatkan

kompetensi guru di sekolah dilihat dari segi materi, metoda, sumber, dan evaluasi pembelajarannya?

3. Bagaimana hambatan-hambatan yang ditemui oleh MGMP PKn dalam

meningkatkan kompetensi guru di sekolah?

4. Bagaimana usaha yang dilakukan MGMP PKn untuk mengatasi hambatan


(14)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C.Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan hal utama yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan. Dengan tujuan, tindakan akan terarahkan secara fokus dan terarah, begitu pula dalam penulisan proposal ini yang memiliki tujuan tertentu.

Sesuai dengan perumusan masalah, secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara aktual dan faktual mengenai kinerja MGMP PKn dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah.

Adapun yang menjadi tujuan khusus dari penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui perkembangan dari kinerja MGMP PKn SMP kota Cirebon.

2. Untuk mengetahui kegiatan yang diterapkan MGMP PKn dalam meningkatkan

kompetensi guru di sekolah dilihat dari segi materi, metoda, sumber, dan evaluasi pembelajarannya.

3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemui oleh MGMP PKn dalam

meningkatkan kompetensi guru di sekolah.

4. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan MGMP PKn untuk mengatasi

hambatan yang ditemui dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah.

D.Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini akan memberikan wawasan keilmuan bagi penulis, dan baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan sumbangan konsep-konsep baru yang berkenaan dengan MGMP PKn dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah.

2. Kegunaan Praktis

a. Pengawas dan Kepala Sekolah

Keunggulan dan kelemahan kegiatan MGMP yang diungkapkan melalui penelitian ini merupakan bahan introspeksi dalam pembinaan kompetensi guru selanjutnya, sehingga diharapakan mampu membenahi program yang ada serta


(15)

7

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mampu meningkatkan kompetensi sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman.

b. Guru

Diharapkan menjadi bahan masukan bagi guru sebagai pengajar, pendidik agar mereka mampu mengahadapi tuntutan kualitas para siswanya.

c. Jurusan PKn

Diharapkan menjadi masukan dalam membina mahasiswa agar lebih berkompetensi sehingga pada saat menjadi guru, mereka bisa mengembangkan kompetensi yang dimilikinya secara baik.

E.Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kekeliruan dalam mengartikan istilah-istilah, yang peneliti gunakan dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi pengertian dari setiap istilah tersebut sebagai berikut:

a. Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003: 223) kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.

b. Menurut Handayaningrat (1996: 42) organisasi adalah wadah (wahana)

kegiatan daripada orang-orang yang bekerjasama dalam usahanya mencapai tujuan.

c. Kinerja organisasi (MGMP) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah merupakan aktualisasi dari suatu organisasi profesi yang dibentuk oleh guru mata pelajaran sejenis untuk memecahkan masalah-masalah yang ada hubungannya dengan pembuatan program, pelaksanaan program, pelaksanaan evaluasi dan perbaikan program.

d. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SLTP dan SLTA menurut M. Masri (1998: 3) dalam bukunya petunjuk teknis penyelenggaraan MGMP adalah forum/wadah kegiatan guru mata pelajaran sejenis pada jenjang SLTA untuk memecahkan masalah-masalah dan penyempurnaan pelaksanaan proses belajar mengajar yang meliputi berbagai hal seperti menghilangkan perbedaan


(16)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penguasaan materi pelajaran antar guru dan antar wilayah, perbaikan metode penyajian, penggunaan media dan alat pelajaran, system evaluasi belajar serta hal-hal lain yang secara langsung atau tidak langsung menunjang terlaksananya kegiatan proses belajar mengajar.

e. Menurut UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

f. Menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 (Undang-Undang Tentang Guru dan

Dosen) guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

F. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif kemudian dianalisis dan diinterprestasikan apa yang sebenar-benarnya makna dari data tersebut. Moleong (2006: 4) mengemukakan bahwa ”metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”. Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini karena peneliti akan mendeskripsikan tentang kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah.

Adapun metode penelitian yang akan digunakan tergantung dari permasalahan dan tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena peneliti berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan serta mengidentifikasi kejelasan tentang bagaimana kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Zuriah (2007: 47) mengenai metode deskriptif sebagai berikut:


(17)

9

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis. Merujuk pada pendapat di atas, penulis berusaha menggambarkan peristiwa, kejadian-kejadian dan karakteristik perilaku yang terjadi selama penelitian berkenaan program kegiatan MGMP dalam usaha meningkatkan kompetensi guru di sekolah. Jadi metode yang dipakai dalam penelitian ini berupa pemaparan gambaran yang memberikan gejala, peristiwa, fakta dan kejadian secara mendalam dengan sistematika yang akurat sehingga dalam mengungkap kinerja suatu organisasi diperlukan penelitian deskriptif untuk mencari hubungan fakta dan data dari suatu peristiwa.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam memahami permasalahan dan pembahasan masalah yang terdapat dalam skripsi ini, maka perlu disusun sistematika pembahasan sebagai gambaran secara global tentang keseluruhan isi skripsi ini, bahwa skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab. Skripsi ini diawali dengan abstrak yang merupakan gambaran dari isi skripsi ini.

Bab I: Pendahuluan, pada bab ini diuraikan tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penjelasan istilah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II: Kajian pustaka, pada bab ini menjabarkan tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan tentang kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah.

Bab III: Metode penelitian, pada bab ini menguraikan tentang pendekatan dan metode, lokasi dan subjek penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data, yang akan digunakan dalam penelitian skripsi.


(18)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Bab IV: Merupakan bab yang mendeskripsikan analisis hasil penelitian, meliputi: Kinerja MGMP PKn SMP di Kota Cirebon (usaha yang dilakukan) dan peningkatan kompetensi guru di sekolah

Bab V: Penutup, dalam bab ini memuat kesimpulan-kesimpulan dari penulisan skripsi ini dan pada akhir skripsi ini memuat saran-saran penulis terhadap pengurus MGMP PKn SMP, kata penutup penulis dan disertakan pula daftar pustaka, daftar riwayat hidup penulis, serta lampiran-lampiran.


(19)

37

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Pendekatan dan Metode Penelitian

Koentjaraningrat (1994: 7) mengemukakan “dalam arti kata yang

sesungguhnya, metode (Yunani: methodos) adalah cara atau jalan. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja; yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan”.

Metode penelitian ditentukan apabila konsep-konsep telah ditentukan dan ditegaskan. Metode penelitian yang akan digunakan tergantung dari permasalahan dan tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena peneliti berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan serta mengidentifikasi kejelasan tentang bagaimana kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Zuriah (2007: 47), mengemukakan mengenai metode deskriptif sebagai berikut:

Deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis. Merujuk pada pendapat di atas, penulis berusaha menggambarkan peristiwa, kejadian-kejadian dan karakteristik perilaku yang terjadi selama penelitian berkenaan program kegiatan MGMP dalam usaha meningkatkan kompetensi guru di sekolah. Mengenai ciri-ciri deskriptif, Surakmad (1985: 140), mengungkapkan sebagai berikut:

1. Memusatkan dari pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada saat sekarang, pada masalah-masalah aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering disebut pula metode analitik).


(20)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif kemudian dianalisis dan diinterpretasikan apa yang sebenar-benarnya makna dari data tersebut. Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini karena peneliti akan mendeskripsikan tentang kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah.

Moleong (2006: 4) mengemukakan bahwa ”mendefinisikan metodologi

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.

Jadi hasil analisis dari penelitian tersebut berupa pemaparan gambaran secara mendalam (berupa kata-kata, gambar, perilaku) mengenai situasi objek yang diteliti dalam bentuk uraian naratif dan tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif.

B.Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di MGMP SMP PKn Kota Cirebon yang bersekretariat di SMP Negeri 11 Kota Cirebon. Alasan peneliti memilih dengan pertimbangan sebagai berikut:

a) Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh informasi bahwa di MGMP PKn

Kota Cirebon merupakan salah satu pusat tempat pelaksanaan kegiatan MGMP yang cukup aktif dalam upaya meningkatkan kompetensi guru. b) Adanya keterbukaan dari pihak pengurus MGMP PKn dan yang terkait

terhadap penelitian yang akan dilaksanakan di tempat kegiatan penyelenggaraan kegiatan MGMP di wilayah Kota Cirebon, sehingga mempermudah penulis dalam memperoleh data penelitian

c) Selain itu kemudahan akses bagi penulis menuju lokasi penelitian 2. Subjek Penelitian


(21)

39

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Subjek penelitian menurut Nasution (1996: 11) adalah “sumber yang dapat memberikan info, yang dipilih secara purposive bertalian dengan purpose atau tujuan tertentu”.

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Pengawas MGMP PKn Kota Cirebon berjumlah 1 orang

2) Pembina MGMP PKn Kota Cirebon berjumlah 1 orang

3) Pengurus MGMP PKn Kota Cirebon berjumlah 2 orang

4) Peserta MGMP PKn Kota Cirebon berjumlah 6 orang

Terpilihnya peserta MGMP PKn Kota Cirebon dengan jumlah 6 orang karena dalam pelaksanaan kegiatan MGMP cukup aktif, dan cukup memberikan kontribusinya dalam menjalankan atau mengikuti program kegiatan yang diadakan oleh MGMP PKn Kota Cirebon.

C.Prosedur Penelitian

Penyusunan skripsi ini memerlukan beberapa langkah atau tahap penelitian yang sistematis dalam pelaksanaannya. Berikut adalah tahapan penelitian yang dilakukan oleh penulis:

1. Menyusun Rancangan Penelitian

Dalam tahap ini, peneliti mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Rancangan ini terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan/ atau pra penelitian ke MGMP PKn Kota Cirebon untuk mendapatkan data dan informasi awal yang dapat memperkuat adanya permasalahan yang dalam kaitannya dengan kinerja MGMP PKn dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah. Setelah itu, peneliti mempelajari latar lokasi (setting), subjek yang diteliti, melakukan pengamatan, wawancara, membuat catatan lapangan. Selanjutnya, peneliti mengajukan judul dan dilanjutkan dengan proposal skripsi yang di dalamnya mencakup latar belakang masalah, perumusan masalah yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti.


(22)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Perizinan ini dilakukan agar peneliti dapat dengan mudah melakukan penelitian yang sesuai dengan objek serta subjek penelitian. Adapun perizinan tersebut ditempuh dan dikeluarkan oleh:

a. Ketua jurusan yang kemudian mengeluarkan rekomendasikan untuk

mendapatkan izin dari Dekan FPIPS UPI.

b. Dekan FPIPS UPI melalui Pembantu Dekan 1 FPIPS UPI memberikan

rekomendasi untuk memperioleh izin dari rektor UPI melalui BAAK.

c. Rektor UPI melalui Pembantu Rektor 1 mengeluarkan rekomendasi izin yang kemudian menjadi modal penting dalam melaksanakan pemelitian.

d. Kepala Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat memberikan

surat permohonan izin penelitian untuk diajukan kepada Dinas Pendidikan Kota Cirebon.

e. Dinas Pendidikan Kota Cirebon memberikan surat ijin penelitian yang kemudian ditujukan kepada pengurus MGMP PKn SMP di Kota Cirebon.

3. Memilih dan Memanfaatkan Informan

Selanjutnya peneliti memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan penelitian untuk dapat memberikan informasi yang akurat serta data yang sesuai dengan penelitian dan diperlukan informan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan sejumlah kriteria yang harus dipenuhi.

4. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan semua data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian tentang kinerja musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) PKn dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah dengan melakukan pengamatan (observasi) terhadap proses berlangsungnya kegiatan MGMP PKn yang dilaksanakan di Cirebon, serta peneliti melakukan wawancara dan studi dokumentasi di dalam penelitian tersebut sehingga peneliti mendapatkan data dan sumber informasi.

5. Tahap Penyajian Laporan Hasil Penelitian

Tahap ini berbentuk kegiatan pengetikan naskah laporan tentang penelitian kinerja musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) PKn dalam meningkatkan


(23)

41

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kompetensi guru di sekolah, penyuntingan hasil laporan penelitian, penyusunan naskah akhir, pengesahan pembimbing, penggandaan dan pencetakan naskah jadi, penyerahan naskah, dan siap untuk diuji dihadapan penguji dan pembimbing.

D.Teknik Pengumpulan Data

Teknik penelitian atau teknik pengumpulan data disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan realibel.

Menurut Sugiyono (2010 : 308) teknik pengumpulan data adalah:

Langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara menurut Moleong (2006: 199) adalah ”percakapan dengan maksud

tertentu atau pengumpulan data berdasarkan jawaban-jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan langsung oleh peneliti”. Wawancara disini yaitu proses tanya jawab secara langsung tentang pokok-pokok permasalahan penelitian dan digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dengan tujuan untuk mempertajam kejelasan data yang diperoleh. Wawancara yang lebih fokus dapat dilakukan wawancara secara mendalam agar informasi yang didapatkan lebih komprehensif.

Bungin (2001: 157) memaparkan mengenai wawancara mendalam yaitu: Suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang ditelliti. Wawancara mendalam dilakukan secara intensif dan berulang-ulang.

Wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak mungkin diperoleh lewat observasi. Melalui wawancara ini peneliti bisa


(24)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mendapatkan informasi yang mendalam. Dalam penelitian ini wawancara secara mendalam dilakukan oleh penulis kepada informan, khususnya mengenai hal yang tidak dapat penulis ketahui mengenai bagaimana kinerja MGMP PKn dalam upaya meningkatkan kompetensi guru di sekolah.

2. Observasi

Observasi menurut Hasan (2002: 86), “merupakan teknik pengumpulan data dengan cara peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti”. Teknik observasi digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk memperoleh suatu gambaran yang lebih jelas melalui pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian.

Dengan observasi di lapangan akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi dalam kegiatan MGMP, jadi akan dapat mengumpulkan data lebih cermat dan terinci mengenai bagaimana kinerja MGMP PKn dalam upaya meningkatkan kompetensi guru di sekolah. Observasi juga menolong peneliti untuk melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap biasa dan karena itu tidak akan terungkap dalam wawancara. Dalam penelitian ini yang diobservasi yaitu berhubungan dengan program kegiatan yang dilakukan oleh MGMP dan bagaimana implementasi dari program kegiatan tersebut.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dapat diartikan sebagai salah satu alat untuk melengkapi data penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengungkap berbagai dokumen yang ada dan berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Menurut Arikunto (2006: 231) “studi dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen agenda rapat, dan sebagainya”.

Melalui studi dokumentasi penulis dapat memberikan keterangan yang dianggap oleh peneliti harus diperkuat dengan ilsutrasi tersebut seperti yang peneliti lakukan dalam penelitian tentang bagaimana kinerja MGMP dalam upaya


(25)

43

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

meningkatkan kompetensi guru di sekolah. Hal ini dilakukan untuk memperoleh fakta dan data yang relevan dengan permasalahan penelitian.

Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan teknik mendalam terhadap narasumber Pengawas – IS ; Pembina – KR ; Pengurus – DH selaku Ketua, AM selaku Sekertaris ; serta perwakilan Peserta berjumlah 6 orang.

E.Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga data yang diperoleh adalah berupa kata-kata dari berbagai sumber melalui wawancara dan pengamatan. Setelah data diperoleh dari berbagai sumber, langkah selanjutnya melakukan prosedur pengolahan dan analisa data. Mula-mula data yang sudah ada ditelaah dan diperiksa kemudian dirangkum dan difokuskan pada hal-hal yang penting sesuai dengan permasalahan. Seperti yang dikemukakan oleh Nasution (1996: 29) bahwa:

Laporan-laporan itu perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya, jadi pelaporan lapangan sebagai bahan “mentah” disingkatkan, disusun lebih sistematis, sehingga lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan.

Setelah data terkumpul kemudian dirangkum dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian selanjutnya dianalisis dan diperiksa keabsahannya melalui beberapa teknik.

Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2010: 248) bahwa:

Sebagai upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diveritakan kepada orang lain. Teknik pengolahan data dilakukan setelah data diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

Milles dan Huberman (1992: 16), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Selanjtnya Milles dan Huberman (1992: 16) mengatakan,


(26)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

bahwa analisis terdiri dari 3 alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu, data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data adalah proses analisis yang dilakukan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan hasil peneliitian dengan memfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti, dengan kata lain reduksi data bertujuan untuk memperoleh pemahaman-pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum, mengklarifikasikan sesuai masalah dan aspek-aspek permasalahan yang diteliti.

b. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data (data display) adalah sekumpulan informasi tersusun yang akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh dengan kata lain menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola hubungannya. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas dan terperinci namun menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran-gambaran terhadap aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian. Penyajian data selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan data hasil penelitian yang diperoleh.

c. Kesimpulan (Conclusion drawing verification)

Conclusion drawing verification merupakan upaya untuk mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data-data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dengan mengacu kepada tujuan penelitian.

Demikian prosedur yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini. Dengan melakukan tahapan-tahapan ini diharapkan penelitian yang dilakukan ini dapat memperoleh data yang memenuhi kriteria suatau penelitian yaitu derajat

kepercayaan, maksudnya data yang diperoleh dapat dipercaya dan


(27)

45

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah


(28)

83

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, maka diperoleh kesimpulan secara umum kinerja program kegiatan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) PKn SMP di Kota Cirebon dapat mengembangkan kompetensi guru. Secara khusus kesimpulan dari kinerja musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) PKn SMP di Kota Cirebon antara lain:

1. Pada perkembangannya, dengan dedikasi kepengurusan dan kesadaran guru, MGMP PKn di Kota Cirebon menunjukkan perkembangan kinerja yang baik dalam kegiatannya, khususnya dalam peningkatan kompetensi guru.

2. Program kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kompetensi guru selain berasal dari pusat, terdapat pula program pengembangan yang dibuat oleh MGMP PKn Kota Cirebon dengan membuat analisis kebutuhan yang kemudian dipilih menjadi skala prioritas sehingga menjadi program kerja. Contoh kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyusunan program karakter dan anti korupsi, penggunaan ICT, penulisan karya tulis popular, PTK, pemahaman tentang pembelajaran yang baik dan benar (Lesson Study), bina kesadaran hukum masyarakat, perlombaan dan bakti sosial, studi banding.

3. Hambatan yang ditemui yaitu, waktu dan dana. Keterbatasan waktu, dalam memposisikan antara jadwal mengajar dengan jadwal kegiatan disekolah sering bentrok. Sedangkan dana yang sudah ada ternyata kurang mencukupi untuk menunjang program kegiatan yang telah direncanakan. Apabila dilihat dari segi standar pengembangan kegiatan, tatakelola dalam kegiatan MGMP PKn Kota Cirebon masih kurang, seringkali tidak dibentuk panitia pelaksana pada setiap kegiatan.

4. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah berusaha untuk mencari waktu luang agar setidaknya dalam satu minggu, terdapat


(29)

84

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pertemuan rutin. Untuk masalah dana, MGMP selalu bekerjasama mencari dana baik dari PemKot, APBN, dan APBD ataupun iuran anggota. Masalah dalam hal tatakelola MGMP PKn Kota Cirebon, berusaha untuk meningkatkan tatakelola dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan dan menumbuhkan rasa tanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan.

B.Rekomendasi 1. Bagi Guru PKn

a. Untuk meningkatkan kompetensi yang baik, sebaiknya guru dapat

memanfaatkan kegiatan dengan sebaik mungkin.

b. Guru sebaiknya memiliki kesadaran diri dan tanggungjawab yang tinggi dalam pelaksanaan kegiatan.

c. Dukungan dan kerjasama yang baik dari seluruh pihak baik dari guru, kepala sekolah maupun dinas dapat mengurangi hambatan yang terjadi pada saat kegiatan MGMP.

2. Bagi MGMP

a. Pengurus harus meningkatkan tatakelola dalam kegiatan MGMP sesuai dengan buku standar pengembangan MGMP selain itu juga dengan mengikuti pelatihan instruktur dan guru inti, peningkatan saran dan prasarana, dan peningkatan mutu manajemen KKG/MGMP.

b. Keaktifan, kreatifitas pengurus MGMP PKn dan kesadaran guru-guru sangat

berperan dalam perkembangan kegiatan MGMP PKn yang bermutu dan berkualitas.

c. Pengurus harus memiliki akutabilitas kinerja yang baik, agar dapat mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada sesama rekan guru, pimpinan sekolah, dan masyarakat.


(30)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Jurusan PKn sebaiknya bekerjasama membuat pelatihan-pelatihan, agar program kegiatan yang dilakukan oleh MGMP dalam meningkatkan kompetensi guru semakin beragam.

b. Jurusan PKn diharapkan juga memberikan pemahaman tentang kompetensi

guru yang baik pada materi perkuliahan dalam rangka penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

c. Selain itu juga mengadakan sosialisasi terhadap pengembangan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar dengan mengadakan seminar atau pelatihan bagi guru-guru PKn yang nantinya bermanfaat bagi pelaksanaan pembelajaran di kelas.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian yang dilakukan peneliti kemungkinan dirasa belum cukup memuaskan bagi peneliti maupun civitas akademika lainnya. Oleh karena itu, perlu pengkajian penelitian lebih mendalam mengenai kinerja MGMP PKn dalam upaya meningkatkan kompetensi guru melalui pendekatan kuantitatif sehingga mampu memberikan jawaban secara komprehensif dan mengetahui seberapa besar pengaruhnya yang dituangkan melalui angka-angka secara jelas dan sistematis.


(31)

86

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng. 2006. Pengembangan Kompetensi Profesional Guru Ekonomi dalam Meningkatkan Kinerja Pembelajaran. Laporan Penelitian FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Budimansyah dan Suryadi. (2008). PKn dan Masyarakat Multikultural . Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana UPI

Budimansyah. D dan Winataputra. U.S. (2007). Civic Education ‘Konteks, Landasan, Bahan Ajar, dan Kultur Kelas. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan sekolah pasca sarjana UPI

Bungin, B. (2001). Meotodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Darmawan, C. (2006). Pemberdayaan dan Kinerja Anggota DPRD. Bandung: UPI

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Pedoman Penyelenggaraan Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Jakarta: Proyek Perluasan dan Peningkatan Mutu SLTP

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2008). Standar Pengembangan. Jakarta

Djahiri dan Ma’mun. (1978). Pengajaran Studi Sosial. Bandung: FKIS IKIP

Fianka, V. (2008). Pengertian Kinerja. [online]. Available at:

http//fianka.wordpress.com/pengertian-kinerja. [2 April 2012]

Handayaningrat, S. (1996). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: PT Toko Gunung Agung

Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-Pokok Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hasibuan S.P, Maluyu .(2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara


(32)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jogiyanto. (2009). Pembelajaran Metode Kasus.Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

Joni, T. Raka. (1984). Pedoman Umum Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan KKG dan MGMP. Jakarta

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Rambu-Rambu Pengembangan Kegiatan KKG dan MGMP. Jakarta

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No 45 Tahun 2002

Koentjaraningrat. (1994). Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Kunandar. (2007). GURU PROFESIONAL Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Louise Moqvist. (2003). The Competency Dimension of Leadership: Findings from a Study of Self-Image among Top Managers in the Changing Swedish Public Administration. Centre for Studies of Humans, Technology and Organisation, Linköping University. [online]. http://www.peran-kepala-sekolah-dalam-meningkatkan-kompetensi-guru. [2 April 2011].

Maftuh, Bunyamin. (2008). Pendidikan Resolusi Konflik. Bandung: CV Yasindo Multi Aspek.

Maftuh, B dan Sapriya. (2005). Pembelajaran PKn melalui Pemetaan Konsep. Jurnal Civicus. 1, (5), 319-392.

Mangkunegara, A.P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rosdakarya

M. Masri, dkk. (1998). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan MGMP. Jakarta: Depdikbud

Milles, M.B dan Huberman, M.A. 1992. Analisis Data Kualitatif (metode-metodebaru). Jakarta: UIPress

Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia


(33)

88

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Moleong .J. Lexy. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya . (2009). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nasution. (1996). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito Nurmalina dan Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraan.

Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 18 tahun 2007

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006

Prasetya, Dicky Imam. (2002). Lingkungan Eksternal, Faktor Internal, dan Orientasi Pasar Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia vol 1, no 3, p 219 – 240.

Rusyan, T.A. (1989). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya

Sastrohadiwiryo, S. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Sedarmayanti. (2007). Manajemen SDM: Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT Refika Aditama.

Simanjuntak, Payaman J. (2005). Manajemen Evaluasi Kinerja. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI

Sobandi, B. (2006). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Rafika Aditama

Somantri, Nu’man. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung:

Rosda Karya dan PPS UPI


(34)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sudarwan Danim. (2002). Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukadi. (2007). Guru Powerfull Guru Masa Depan. Bandung: Kholbu. Sulistiyani, A.T. (2003). Kinerja. Bandung: Rosda Karya.

Sundawa, D. (1997). Studi Kinerja Guru SD Kelas V dalam

Mengimplementasikan Alat Penilaian Non-Tes Bidang Studi IPS Berdasarkan Kurikulum 1994 di Kotamadya Bandung. Tesis UPI: Tidak diterbitkan

Surakhmad, W. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah (dasar metode teknik). Bandung: Tarsito

Surya, M. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sisdiknas. UU RI No. 14 Tahun 2005. Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen Tilaar. (2002). Perubahan Sosial dan Pendidikan Pengantar Pedagogik

Transformatif untuk Indonesia. Jakarta: PT. Grasindo.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No.20 tahun 2003

Usman, M. Uzer. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

_______________. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Wibowo, Mungin Edy. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Winataputra, U.S. (2001). Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pendidikan Demokrasi. Disertasi. Bandung: Program Sarjana UPI Wuryan dan Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (civics). Bandung:


(35)

90

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Zuriah, N. (2007). Metodologi Penelitian. Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara


(1)

85

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Jurusan PKn sebaiknya bekerjasama membuat pelatihan-pelatihan, agar program kegiatan yang dilakukan oleh MGMP dalam meningkatkan kompetensi guru semakin beragam.

b. Jurusan PKn diharapkan juga memberikan pemahaman tentang kompetensi guru yang baik pada materi perkuliahan dalam rangka penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

c. Selain itu juga mengadakan sosialisasi terhadap pengembangan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar dengan mengadakan seminar atau pelatihan bagi guru-guru PKn yang nantinya bermanfaat bagi pelaksanaan pembelajaran di kelas.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian yang dilakukan peneliti kemungkinan dirasa belum cukup memuaskan bagi peneliti maupun civitas akademika lainnya. Oleh karena itu, perlu pengkajian penelitian lebih mendalam mengenai kinerja MGMP PKn dalam upaya meningkatkan kompetensi guru melalui pendekatan kuantitatif sehingga mampu memberikan jawaban secara komprehensif dan mengetahui seberapa besar pengaruhnya yang dituangkan melalui angka-angka secara jelas dan sistematis.


(2)

86

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng. 2006. Pengembangan Kompetensi Profesional Guru Ekonomi dalam Meningkatkan Kinerja Pembelajaran. Laporan Penelitian FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Budimansyah dan Suryadi. (2008). PKn dan Masyarakat Multikultural . Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana UPI

Budimansyah. D dan Winataputra. U.S. (2007). Civic Education ‘Konteks, Landasan, Bahan Ajar, dan Kultur Kelas. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan sekolah pasca sarjana UPI

Bungin, B. (2001). Meotodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Darmawan, C. (2006). Pemberdayaan dan Kinerja Anggota DPRD. Bandung: UPI

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Pedoman Penyelenggaraan Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Jakarta: Proyek Perluasan dan Peningkatan Mutu SLTP

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2008). Standar Pengembangan. Jakarta

Djahiri dan Ma’mun. (1978). Pengajaran Studi Sosial. Bandung: FKIS IKIP Fianka, V. (2008). Pengertian Kinerja. [online]. Available at:

http//fianka.wordpress.com/pengertian-kinerja. [2 April 2012]

Handayaningrat, S. (1996). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: PT Toko Gunung Agung

Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-Pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hasibuan S.P, Maluyu .(2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara


(3)

87

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jogiyanto. (2009). Pembelajaran Metode Kasus.Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

Joni, T. Raka. (1984). Pedoman Umum Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan KKG dan MGMP. Jakarta

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Rambu-Rambu Pengembangan Kegiatan KKG dan MGMP. Jakarta

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No 45 Tahun 2002

Koentjaraningrat. (1994). Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Kunandar. (2007). GURU PROFESIONAL Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Louise Moqvist. (2003). The Competency Dimension of Leadership: Findings from a Study of Self-Image among Top Managers in the Changing Swedish Public Administration. Centre for Studies of Humans, Technology and Organisation, Linköping University. [online]. http://www.peran-kepala-sekolah-dalam-meningkatkan-kompetensi-guru. [2 April 2011].

Maftuh, Bunyamin. (2008). Pendidikan Resolusi Konflik. Bandung: CV Yasindo Multi Aspek.

Maftuh, B dan Sapriya. (2005). Pembelajaran PKn melalui Pemetaan Konsep. Jurnal Civicus. 1, (5), 319-392.

Mangkunegara, A.P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rosdakarya

M. Masri, dkk. (1998). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan MGMP. Jakarta: Depdikbud

Milles, M.B dan Huberman, M.A. 1992. Analisis Data Kualitatif (metode-metodebaru). Jakarta: UIPress

Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia


(4)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Moleong .J. Lexy. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya . (2009). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nasution. (1996). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito Nurmalina dan Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraan.

Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 18 tahun 2007

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006

Prasetya, Dicky Imam. (2002). Lingkungan Eksternal, Faktor Internal, dan Orientasi Pasar Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia vol 1, no 3, p 219 – 240.

Rusyan, T.A. (1989). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya

Sastrohadiwiryo, S. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Sedarmayanti. (2007). Manajemen SDM: Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT Refika Aditama.

Simanjuntak, Payaman J. (2005). Manajemen Evaluasi Kinerja. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI

Sobandi, B. (2006). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Rafika Aditama

Somantri, Nu’man. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung:

Rosda Karya dan PPS UPI


(5)

89

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sudarwan Danim. (2002). Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukadi. (2007). Guru Powerfull Guru Masa Depan. Bandung: Kholbu. Sulistiyani, A.T. (2003). Kinerja. Bandung: Rosda Karya.

Sundawa, D. (1997). Studi Kinerja Guru SD Kelas V dalam Mengimplementasikan Alat Penilaian Non-Tes Bidang Studi IPS Berdasarkan Kurikulum 1994 di Kotamadya Bandung. Tesis UPI: Tidak diterbitkan

Surakhmad, W. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah (dasar metode teknik). Bandung: Tarsito

Surya, M. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sisdiknas. UU RI No. 14 Tahun 2005. Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen Tilaar. (2002). Perubahan Sosial dan Pendidikan Pengantar Pedagogik

Transformatif untuk Indonesia. Jakarta: PT. Grasindo.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No.20 tahun 2003

Usman, M. Uzer. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

_______________. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Wibowo, Mungin Edy. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Winataputra, U.S. (2001). Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pendidikan Demokrasi. Disertasi. Bandung: Program Sarjana UPI Wuryan dan Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (civics). Bandung:


(6)

Josie Fitri Handayani, 2013

Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Zuriah, N. (2007). Metodologi Penelitian. Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara


Dokumen yang terkait

Pembinaan kompetensi profesional Guru Melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI tingkat SMPM di Jakarta Barat

0 62 107

Peranan Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sosiologi Antropologi Kota Semarang Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Mata Pelajaran Sosiologi di Kota Semarang

0 15 15

HUBUNGAN KOMPETENSI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DALAM BENTUK MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) DENGAN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI MTS KOTA BINJAI.

0 1 27

KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru (Studi Eksplorasi Pada MGMP PKn Sub Rayon 02 Kabupaten Wono

0 0 16

PENDAHULUAN Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru (Studi Eksplorasi Pada MGMP PKn Sub Rayon 02 Kabupaten Wonogiri).

1 4 8

KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru (Studi Eksplorasi Pada MGMP PKn Sub Rayon 02 Ka

0 0 16

PENGARUH MANAJEMEN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI SE-KOTA BANDUNG.

0 2 60

PERAN FORUM MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN TERHADAP KOMPETENSI GURU DI MGMP GEOGRAFI TINGKAT SMA KABUPATEN BANDUNG.

0 0 65

EFEKTIVITAS MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SMP DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI KOTA PALOPO

0 1 155

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN TES UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL MELALUI PENGUATAN PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (Studi di MGMP PKn SMP Kota Surakarta) - UNS Institutional Repository

0 0 18