Margaret Pula Elisabeth Djokaho, 2013 Pergeseran Fungsi Tari Ja’i Dari Ritual Ke Profan Di Kota Lampung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
budaya lokal. Seni pertunjukan yang dikreasikan berdasarkan suatu ritual, hakekatnya menjadi bentuk transformasi budaya yang mempertimbangkan
berbagai aspek laku ritusnya, sehingga seni ritual dalam tradisi lingkungan masyarakat yang sudah ada sejak zaman dahulu, dapat dilestarikan dengan cara
yang baik. Hasil penelitian ini sebagai bentuk rekonstruksi dan pengetahuan bagi para praktisi tari serta edukator seni yang ada di Kota Kupang berkaitan dengan
fungsi tari Ja’i serta pemahaman bahwa, mengkreasikan tari yang bersumber dari
ritual tertentu, sebaiknya berpijak pada keaslian tarian tersebut.
B. Rumusan Masalah
Perkembangan Tari Ja’i secara profan terjadi di kota Kupang tanpa melihat
keaslian fungsi tari J a’i ritual yang berasal dari Bajawa Kabupaten Ngada.
Faktor-faktor eksternal maupun internal mempengaruhi terjadinya pergeseran fungsi dalam tarian
Ja’i, maka rumusan masalah dalam penelitian ini terfokus pada:
1. Bagaimana bentuk dan struktur penyajian tari Ja’i ritual di Bajawa- Ngada ?
2. Bagaimana bentuk dan struktur penyajian tari Ja’i profan di Kota Kupang ?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pergesaran fungsi ?
Ja’i menjadi tarian kolektif masyarakat NTT dan tidak hanya Etnis Ngada- Bajawa sebagai pemilik budaya aslinya, karena tiap kabupaten di NTT sering
melakukan tarian Ja’i sebagai hiburan dan bagian dari festival-festival. Namun
hakekatnya mereka perlu memahami secara kontekstual dan tekstual fungsi tarian Ja’i tersebut hadir di Etnis Ngada-Bajawa, sehingga tidak terjadi kedangkalan
persepsi ketika mengkreasikan tari Ja’i.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan pada rumusan masalah dengan mendeskripsikan dan menganalisis
masalah, maka tujuan penelitian ini antara lain sebagai berikut. 1.
Memahami bentuk dan stuktur penyajian tari Ja’i ritual di Bajawa- Ngada.
Margaret Pula Elisabeth Djokaho, 2013 Pergeseran Fungsi Tari Ja’i Dari Ritual Ke Profan Di Kota Lampung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Memahami bentuk dan struktur penyajian tari Ja’i profan di Kota Kupang.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran fungsi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan yang dipakai, dalam mengembangkan seni tari yang berpijak dari suatu ritual tertentu. Penelitian ini
sebagai bentuk pengembangan ilmu pengetahuan berkaitan dengan dunia seni tari di NTT. Keanekaragaman seni tari yang ada di NTT menjadi kekayaan yang perlu
dijaga keasliannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, diantaranya:
1. Penelitian ini sebagai bentuk pengalaman yang sangat berharga dan
menambah wawasan bagi peneliti berkaitan kebudayaan Ngada, khususnya fungsi tari
Ja’i dalam masyarakat Bajawa-Ngada. 2.
Penelitian ini dapat memberi pemahaman kepada masyarakat kota Kupang tentang tari
Ja’i ritual khususnya para praktisi tari sebagai bahan acuan mengembangkan suatu tarian harus berdasarkan keaslian serta orientasi
filosofi gerak yang terkandung di dalam tarian tersebut. 3.
Bagi pemerintah Kabupaten Ngada, menambah bahan referensi berkaitan dengan kajian budaya khususnya seni tari daerah setempat.
4. Unit Pelaksanaan Teknis Daerah UPTD Pengkajian dan Pengembangan
Kebudayaan Daerah NTT, dalam melihat fenomena pergeseran fungsi Tari Ja’i yang terjadi di Kota Kupang dengan memperbanyak kajian-kajian
tentang seni tari dari berbagai etnis yang ada di NTT, karena masih banyak kekayaan seni budaya di NTT yang belum mendapat atensi dari Pemerintah.
5. Sebagai acuan bahan ajar bagi para edukator tari di sekolah-sekolah, karena
tarian ini sering dipakai dalam festival-festival antar sekolah, maupun umum.
E. Definisi Operasional