PERGESERAN FUNGSI INSTRUMEN KARINDING DI
Vol.1, No.2, Oktober 2016
ISSN 2503-4626
Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni
PERGESERAN FUNGSI
INSTRUMEN KARINDING DI JAWA BARAT
Hinhin Agung Daryana
Institut Seni Budaya Indonesia
Email : hinhinagungdaryana@gmail.com
Abstract : Karinding is an instrument that has a lot of uniqueness. In 2008, there was a
moment where an intercourse between karinding instrument with metal community in
Bandung, which then mades karinding the popular arts in the city of Bandung. This
research study focused on the shift function karinding in West Java, to gain an
understanding of the function of the shift, this journal will present the dynamics
development of karinding art in several areas in West Java, which includes the function,
shape development, and music of karinding in West Java Indonesia. During its
development, the instrument now has a variety of functions. At first karinding just a
musical instrument that functions as a personal pleasure and socially. However, the
social changes that occur in the karinding user community in West Java karinding cause
a shift into the instrument functioned for entertainment, education, rituals, and
commodities. In fact now, karinding shift function that occurs in both rural and Urban
communities in West Java constructed a broader network of power.
Keyword : karinding, function, West java, shift
Abstrak : Karinding merupakan instrumen yang mempunyai banyak keunikan. Pada
tahun 2008, terjadi sebuah momen di mana terjadi persinggungan antara instrumen
karinding dan komunitas metal di Bandung yang kemudian menjadikan karinding sebagai
kesenian populer di Kota Bandung. Kajian penelitian ini difokuskan pada pergeseran
fungsi karinding di Jawa Barat, untuk mendapat pemahaman tentang pergeseran fungsi
tersebut, maka tulisan ini akan memaparkan dinamika perkembangan kesenian karinding
di beberapa daerah di Jawa Barat yang meliputi fungsi, perkembangan bentuk, dan musik
karinding di Jawa Barat. Dalam perkembangannya, instrumen karinding kini mempunyai
beragam fungsi. Pada awalnya karinding hanya sebuah instrumen musik yang berfungsi
sebagai kalangenan (hiburan pribadi) dan alat musik pergaulan. Akan tetapi, perubahan
sosial yang terjadi pada masyarakat pengguna karinding di Jawa Barat menyebabkan
terjadinya sebuah pergeseran menjadi instrumen yang difungsikan untuk hiburan,
pendidikan, ritual, dan komoditas. Pada kenyataanya sekarang, pergeseran fungsi
karinding yang terjadi pada masyarakat Jawa Barat baik pedesaan maupun Urban
semakin mengontruksi kekuatan jaringan yang lebih luas.
Kata kunci : karinding, fungsi, Jawa Barat, pergeseran
173
174 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
mengeksplorasi instrumen karinding
PENDAHULUAN
masyarakat
menjadi sebuah kemasan pertunjukan
Indonesia yang masih kental dengan
baru. Lingkungan komunitas musik
Di
lingkungan
nilai-nilai kehidupan agraris, seni
indie khususnya ranah musik metal
pertunjukannya memiliki beragam
Kota Bandung yang terbuka dalam
fungsi yang bukan saja berkenaan
menerima sebuah kebudayaan baru
dengan peristiwa daur hidup yang
menjadi akses bagi karinding dan
dianggap penting seperti kelahiran,
penyebarannya ke beberapa daerah di
potong
luar Kota Bandung.
gigi,
potong
rambut,
Informasi
pernikahan, kematian, dan berbagai
tentang
karinding
penting
yang notabene merupakan alat musik
seperti menanam atau memanen
langka dan pernah dikabarkan hilang
padi.
beberapa ratus tahun yang lalu
kegiatan
yang
Sama
dianggap
halnya
pertunjukan
dengan
pada
umumnya,
mempunyai
karinding
seni
beragam
menjadi suatu nilai eksotis tersendiri
bagi
komunitas
masyarakat
tersebut
penikmat
dan
karinding
fungsi di berbagai daerah di Jawa
sekarang.
Barat,
akhirnya mereka realisasikan dengan
instrumen
di
antaranya
sebagai
yang dimainkan
pada
Ketertarikannya
itu
membuat kelompok musik karinding
waktu luang, pengusir hama, alat
yang bernama “Karinding Attack”.
musik pergaulan, bahkan menjadi
Bersama beberapa rekan seniman
instrumen
lainnya
utama
dalam
sebuah
kelompok musik. Beragamnya fungsi
tersebut
mencerminkan
bahwa
Man
mencoba
Jasad
(founder )
mengembangkan
musik
karinding yang disesuaikan dengan
terdapat perkembangan signifikan
kondisi
zaman.
baik dalam tataran fungsi, musik,
pertunjukan,
maupun bentuk karinding itu sendiri.
(fashion) yang dikemas sedemikian
Tahun 2008 menjadi titik tolak
rupa agar lebih dapat diterima oleh
komposisi,
anak
pada tahun yang sama para seniman
Akhirnya, upaya mereka ternyata
mulai
ISSN 2503-4626
agresif
dalam
zaman
style
hidupnya kembali karinding karena
karinding
muda
Kemasan
sekarang.
berhasil merangkul anak-anak muda
175
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
untuk tidak “malu” bersentuhan alat
meliputi
musik tradisional. Kini karinding
wawancara dilaksanakan di kota
diposisikan sebagai tren baru sebagai
Bandung, khususnya kepada anggota
cerminan kebanggaan, semangat, dan
kelompok musik karinding attack
antusias akan karinding.
dan pelaku seni karinding lainnya
Upaya-upaya pelestarian dengan
eksposure
media
elektronik)
dan
merupakan
senjata
berhasil
(cetak
dan
membawa
yang
karinding
observasi
dan
yang berkaitan dengan data yang
diperlukan dalam penelitian ini.
Pengumpulan
merchandising
utama
aktivitas
data
dilakukan
dengan mengutamakan pandangan
informan
(emik),
dan
penulis
semakin dikenal masyarakat luas.
memerankan diri sebagai instrumen
Keberhasilan
utama yang terjun langsung ke
Karinding
Attack
berhasil menginspirasi kelompok-
lapangan
kelompok karinding lainnya untuk
pengumpulan data secara mendalam.
bersama-sama
Data
bergerak,
dan
untuk
yang
melakukan
digunakan
dalam
akhirnya karinding pun menyebar ke
penulisan ini adalah data kualitatif
kawasan sekitar kota Bandung.
yang diperoleh dari pengumpulan
data lapangan menggunakan empat
teknik, yaitu wawancara, observasi,
METODE
Metode
penelitian
yang
digunakan dalm tulisan ini adalah
metode kualitatif yang pada intinya
merupakan sebuah metode kholistik
yang
memadukan
analisis
data
dengan aspek-aspek terkait dengan
tujuan untuk menghasilkan sebuah
dan
studi
literatur.
Wawancara
mendalam dilakukan terlebih dahulu
dengan
menentukan
informan,
sejumlah
sesuai
kompetensinya
dalam
dengan
rangka
memperoleh data terkait penulisan
ini.
deskripsi, gambaran, atau lukisan
secara sistematik, faktual, dan akurat
PEMBAHASAN
mengenai
A. Perkembangan
fakta-fakta,
sifat-sifat,
serta hubungan antar fenomena yang
sedang
diamati.
Penelitian
Bentuk
dan
Musik Karinding
ini
ISSN 2503-4626
176 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
Sebagai sebuah bentuk analisis
untuk
menemukan
perkembangan
Karena setiap ngangon munding Kari
selalu
memainkan
instrumen
bentuk dan musik karinding, penulis
tersebut, maka masyarakat sekitar
akan memetakan karinding yang
menamakannya
eksis di beberapa daerah di Jawa
berasal
Barat. Beragam bentuk karinding
munding, akhirnya menjadi kirata
dapat ditemukan di beberapa wilayah
karinding.
seperti
Ciramagirang,
Parakan
Muncang,
dari
yang
karinding
kata
Kari-ngangon
Cineam,
Karinding Ciramagirang terbuat
Kota
dari pelepah kawung yang berukuran
dan
15 cm s/d 20 cm, dengan lebar 1 s/d
Bandung.
2 cm. Memiliki empat bagian yaitu
paneunggeul (bagian yang dipukul),
1. Karinding di Ciramagirang
Menurut Hendrik (2009: 51)
penduduk
bahwa
Ciramagirang
asal-usul
percaya
karinding
di
dua
buntut
bergetar),
lisa
(bagian
yang
lidah
getar
pembatas
(bandul
tengah),
dan
panyekel
Ciramagirang dimulai ketika Embah
(bagian ujung karinding). Pohon
Congkrang Buana (CB) dan Embah
kawung
Kair Panawungan (KP) mengadakan
bahan paling baik karena suara yang
adu tanding ayam (ngadu hayam)
diproduksi
yang diiringi oleh karinding dan
mempunyai daya tahan yang kuat.
celempung.
Masyarakat ini percaya bahwa
instrumen
karinding
sekitar tahun
mulai
ada
1908, tepatnya pada
hari Jumat tanggal 7 bulan 7 tahun
1908. Penamaan karinding berasal
dari
orang
yang
pertama
kali
membuat dan memainkan karinding.
Orang tersebut bernama Kari yang
pekerjaan sehari-harinya ngangon
munding
(menggembala
ISSN 2503-4626
kerbau).
(enau)
saeran
akan
2. Karinding
dianggap
nyaring
Sekar
juga
Komara
Sunda Tasikmalaya
Hampir
karinding
semua
yang
keberadaan
berkembang
di
masing-masing daerah di Jawa Barat
selalu didampingi oleh cerita rakyat.
Kisah Kalamanda sebagai pencipta
karinding di Tasikmalaya menjadi
salah satu sumber lisan yang tetap
dipegang
oleh
tokoh
kesenian
177
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
karinding di Tasikmalaya. Dalam
membuat
penuturannya Bah Oyon menegaskan
buntut lisa (lidah getar) dengan
bahwa
tujuan meningkatkan volume suara
merupakan
karinding
instrumen yang diciptakan sebagai
dengan
karinding
dua
instrumen karinding tersebut.
simbol perlawanan terhadap tradisi
pingit (gadis yang sudah beranjak
3. Karinding di Parakan Muncang
dewasa tidak boleh pergi ke mana
Sumedang
saja jika tidak ditemani oleh orang
Perjalanan karinding di wilayah
tua atau saudaranya) di Tasikmalaya
lain
dan tatar Sunda umumnya.
perkembangan berarti. Salah satunya
Tokoh
yang
tanpa
lelah
di
juga
Desa
menunjukkan
Parakan
Muncang,
Jejak
instrumen
melestarikan karinding di Cineam,
Sumedang.
Tasikmalaya adalah Oyon Naroharjo.
karinding di Parakan Muncang dapat
Ia mulai mengenal karinding dari
ditelusuri
sang
kecil.
Sumarna. Informasi di atas diperkuat
Bersama kawan-kawannya semasa
oleh penuturan Bah Olot (putra Bah
sekolah sekitar tahun 1940an Bah
Entang) bahwa sejak dulu karinding
Oyon mulai memainkan karinding
dimainkan dalam upacara-upacara
sebagai alat permainan. Semakin
seperti panen hasil tani, khitanan,
seringnya Bah Oyon memainkan alat
sukuran 40 hari anak yang baru lahir.
ayah
sejak
masih
ini akhirnya minat akan instrumen ini
berkat
Menurut
adanya
Bah
Olot
Entang
secara
semakin meningkat di Tahun 1955
etimologis karinding berasal dari dua
dan sejak itu ia membuat sebuah
kata yakni ka yang berarti lanceuk
grup yang bernama Sekar Komara
(kaka), indung (ibu), atau yang awal
Sunda. Bentuk awal karinding di
(pertama) dan rinding yang dapat
Cineam hanya mempunyai satu lidah
berarti
getar,
kebutuhan
karinding dapat diartikan suara yang
pertunjukan, juga ditunjang oleh
pertama atau bahkan alat musik
kurangnya faktor teknologi (belum
pertama di tatar Sunda atau Jawa
adanya microphone) akhirnya Bah
Barat. Karinding ternyata memuat
Oyon mengembangkannya dengan
kearifan lokal yang dapat dijadikan
namun
karena
suara
atau
seni.
Jadi,
ISSN 2503-4626
178 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
tuntunan oleh kita sebagai manusia.
dengan melakukan workshop dan
Bentuk
pameran
karinding
di
Parakan
di
Jawa
Barat
dan
Muncang yang terbagi ke dalam tiga
sekitarnya. Atas upayanya tersebut
bagian, yaitu
eksistensi karinding di Cicalengka
pancepengan, cecet
ucing, dan paneunggeulan. Ketiga
menjadi
bagian karinding tersebut memuat
menjadi sebuah kesenian populer.
nilai filosofis yang sarat akan makna
Terdapat korelasi yang kuat antara
dan nilai yang cukup tinggi.
Bah
“Yakin”
Olot
dengan
penyebaran
pemain
karinding di Kota Bandung, karena
karinding harus senantiasa yakin
menurut penuturannya hampir semua
dengan apa yang ia pegang sebelum
orang-orang yang aktif berkesenian
“Yakin”
karinding di Kota Bandung pada
berarti kita harus yakin bahwa ada
awalnya merupakan murid Bah Olot.
kemudian
ia
berarti
lembaran awal karinding
mainkan.
yang maha kuasa yang menciptakan
langit, bumi, serta isinya. Sebagai
makhluk yang mempunyai napsu,
manusia
harus
menahan
napsu,
4. Karinding Masa Kini
Keberadaan karinding di Kota
“Sabar”
dalam
Bandung sudah tidak bisa dianggap
jangan
mudah
sebagai instrumen tradisional yang
tergoda oleh sesuatu yang dapat kita
sederhana.
sesali nanti. Pada satu titik di mana
reinkarnasi menjadi kesenian populer
kedua hal ini berpadu, di sanalah
dalam
terbit
(masyarakat)
nilai-nilai
kesadaran
yang
telah
Karinding
sebuah
yang
komunitas
sarat
akan
mampu membimbing manusia ke
pengaruh
arah kehidupan yang lebih baik.
karinding ini ternyata membawa
“Sadar” akan kondisi atau keadaan
pengaruh
kita sehingga kita dengan bijak dapat
perkembangan
menerima bahwa itu jalan yang maha
bentuk sudah dapat ditemukan hari
kuasa.
ini di Kota Bandung, dan salah
Sebagai pewaris karinding di
satunya
asing.
Kepopuleran
positif
ialah:
bentuk.
terhadap
Beragam
karinding
towel
Parakan Muncang, maka Bah Olot
(disingkat karto) yang ditemukan
selalu melakukan upaya konservasi
oleh Asep Nata.
ISSN 2503-4626
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
179
Dengan tujuan untuk membuat
Lawe Nur Hayuning. Konstruksi
jews harp yang aman digunakan,
kedua jenis karinding mempunyai
Asep Nata melakukan eksperimen
nilai artistik yang cukup tinggi
dalam bentuk karinding. Bentuk
karena jika dilihat dari bentuknya
barupun lahir yang dinamainya karto,
mempunyai tingkat kerumitan yang
karto yang berarti karinding towel di
cukup tinggi.
analogikan sebagai instrumen yang
dengan suaranya dapat menggugah
(noel)
seseorang
untuk
B. Perkembangan
terus
Karinding di Jawa Barat
melestarikan kebudayaan leluhur.
Karto mempunyai bentuk yang
lebih
sederhana.
tidak
terdapat
Musik
Perkembangan musik di daerah
pedesan seperti di Ciramagirang,
Cineam,
dan
Parakan
Muncang
paneunggeul (bagian yang dipukul)
ternyata tidak se-fleksibel seperti
karena
perkembangan
karena
karto
dimainkan
musik
di
Kota
dengan cara ditoel. Bambu surat
Bandung.
merupakan
dalam
beberapa daerah yang disebutkan di
pembuatan karto, karena mudah
atas, masih tetap membawakan lagu-
didapat
dan
lagu
inovasi
lahir
bahan
utama
dibentuk.
Beberapa
berkaitan
dengan
Secara
tradisional
garis
dengan
besar
teknik
konvensional.
keterbatasan nada dalam karinding.
Perkembangan musik karinding
Dari mulai single note karinding
di
sampai dengan karinding yang dapat
puncaknya
memainkan nada satu oktaf.
difungsikan seperti layaknya sebuah
Perkembangan
lainnya
Kota
Bandung
mencapai
ketika
karinding
juga
instrument melodis dalam sebuah
datang dari seniman asal Bogor yang
band, baik dari cara memainkannya,
merupakan alumni STSI Bandung.
kemasan pertunjukan, manajemen,
Untuk kepentingan ilustrasi musik
serta teknik memainkannya yang
dalam sebuah pertunjukan teater
banyak
ataupun
barat.
pertunjukan
musik
tradisional, karinding panganten dan
karinding corong lahir dari tangan S
mengadopsi
gaya
musik
Hanya wilayah Ciramagirang
yang
dapat
dianggap
sebagai
ISSN 2503-4626
180 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
wilayah
yang
keberagaman
mempunyai
perkembangan
yang
dimaksud
teknik
dalam
meliputi penambahan instrumen lain
karinding.
Tercatat
seperti suling dan celempung. Teknik
beberapa teknik seperti memukul
memainkan yang digunakan sama
memainkan
menggunakan
pelepah
dengan cara memainkan karinding
daun pisang, teknik jambret, dan
pada umumnya. Lagu-lagu yang
teknik toel. Dari fakta tersebut dapat
dibawakan antara lain Rayak-Rayak,
dikatakan
Nanyaan (melamar istri), Jeung Jae,
karinding
bahwa
perkembangan
musik karinding di Ciramagirang
mengalami
perkembangan
yang
cukup berarti.
dan Karinding.
Lain
halnya
dengan
perkembangan musik di Parakan
Terbentuknya
karinding
di
Muncang,
Sumedang;
Bah
Olot
Ciramagirang berasal dari usulan
menuturkan bahwa terdapat empat
Ukar Sukarya (Hendrik, 2009: 53)
macam pirigan (motif) karinding di
untuk
instrumen
Parakan Muncang. Awalnya hanya
goong
satu pirigan yaitu tonggeret, tetapi
menggabungkan
karinding,
celempung,
buyung, keprak, kacapi, dan saron
kemudian
awi ditambah seorang juru kawih
empat
dengan
tutunggulan, rereogan, iring-iringan.
mengadopsi
kiliningan.
Hendrik
menambahkan
lagu-lagu
(2009:
bahwa
berkembang
menjadi
antara
pirigan
lain
90)
Empat pola tersebut sampai sekarang
penyajian
masih dimainkan bahkan menjadi
karinding di Ciramagirang biasanya
dasar
menggunakan laras salendro, dengan
permainan karinding sekarang.
penyajian
dalam
bentuk
Lagu-lagu
seni
pengembangan
Respon
positif
pola-pola
masyarakat
yang
terhadap keberadaan karinding di
kawih
Parakan Muncang memotivasi Bah
kaulinan murangkalih dan lagu-lagu
Olot untuk menciptakan kemasan
yang sifatnya improvisasi.
pertunjukan yang
kalangenan.
dibawakan
antara
Penulis
lain
tidak
menemukan
lebih menarik,
menurutnya kolaborasi menjadi cara
perkembangan musik karinding di
paling
wilayang
perhatian anak-anak muda. Akhirnya
Cineam.
ISSN 2503-4626
Adapun
efektif
untuk
menarik
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
Bah Olot mencoba formula baru
musik
dengan
Angklung.
menambahkan
beberapa
tradisional
instrumen antara lain: celempung
disitu,
renteng, celempung mini, gong tiup,
beberapa
Tidak
mereka
181
lain
seperti
cukup
sampai
juga
melakukan
eksperimen
dengan
Selain
menggunakan stompbox effect klasik
penambahan instrumen lebih lanjut
seperti Digital Delay, Phaser, Metal
lagi Bah Olot menuturkan bahwa
Zone,
syair (rumpaka) yang digunakan
Equializer,sampai efek digital untuk
bercerita tentang konservasi seni
memproduksi suara yang berbeda.
keprak,
kecrek,
tradisional
kohkol.
Sunda,
karinding
khususnya.
Big
Muff,
Bass
Formasi terkini Karat adalah:
Kimung (karinding dan celempung),
Menyebarnya
karinding
ke
Man (vokal dan karinding), Amenk
wilayah
perkotaan
menjadikan
musik
karinding
semakin
Hendra (celempung anak), Papay
berkembang. Pola kehidupan kota
(celempung renteng), Okid (goong
yang fleksibel dengan
tiup dan toleat), dan ekek (suling).
perubahan
(karinding),
Wisnu
(karinding),
membuat musiknya yang semakin
Karat telah merilis satu album
dekat dengan anak muda Bandung.
yang bertitel “Gerbang Kerajaan
Satu hal yang benar-benar dipahami
Serigala”. Dalam album tersebut
Karinding Atttack (karat) dalam
dapat dipastikan bahwa karinding
mengembangkan
adalah
digunakan hanya sebagai medium
satu,
bunyi, sementara idiom-idiom musik
yang
yang
musik
hanya
musik
diciptakan
ekspresi
musikalitas
berbeda
sehingga
saja
menghasilkan
berbagai warna musik.
Pemahaman
itu
dan
Punk)
lagu-lagu
Karat
banyak kolaborasi yang dilakukan
bercerita
tentang
baik dengan musisi blues, Metal,
masyarakat.
Jazz,
elektronik,
Pop
Hiphop,
musik
maupun
dengan
dengan
pola
permainan karinding karuhun. lirik
karat untuk melakukan terobosan,
Punk,
merupakan
percampuran musik barat (mayoritas
Metal
menggiring
digunakan
Perkembangan
terdeteksi
lebih
keadaan
banyak
sosial
lain
yang
keberadaannya
adalah
ISSN 2503-4626
182 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
karinding towel (Karto). Konstruksi
karinding
yang
berbeda
dengan
karinding
kebanyakan melahirkan
upacara
agama,
kesinambungan
fungsi
kebudayaan,
dan
fungsi pengintegrasian masyarakat.
beberapa kemajuan dari segi teknik
Perjalanan
fungsi
karinding
hanya
berfungsi
memainkan karinding, panjang suara
yang
(sustain).
sebagai alat musik kalangenan dan
Karto
sangat
pendek,
awalnya
sehingga pengaruhnya terlihat dari
pergaulan
penggunaan variasi pola ritmis yang
kemudian menyebar ke wilayah Kota
dimainkan jari tangan kanan. Teknik
Bandung
tersebut dapat dibagi ke dalam lima
pergeseran yang cukup beragam.
cara antara lain: teknik satu jari
Saat ini karinding dapat ditemukan
(telunjuk), dua jari (telunjuk dan jari
sebagai sebuah seni pertunjukan
tengah), tiga jari (telunjuk, jari
yang berfungsi sebagai tontonan
tengah, dan jari manis), teknik ibu
(hiburan), alat pendidikan, ritual, dan
jari, dan teknik trem.
komoditas
di
pedesaan
menyebabkan
yang
beberapa
(penjualan
dan
pertunjukan), atau bahkan hanya
C. Pergeseran Fungsi Instrumen
digunakan sebagai musik ilustrasi.
Dari
Karinding di Jawa Barat
Konsep
mengenai
hasil
penelusuran
di
fungsi
lapangan
telah lama digunakan dalam ilmu
beberapa
sosial, salah satunya dikemukakan
fungsi karinding yang terjadi di Jawa
oleh Allan P Merriam (1964, 223-
Barat saat ini antara lain:
227) yaitu terdapat 10 fungsi utama
dalam musik diantaranya: fungsi
ekspresi
emosional,
fungsi
representasi simbolis, fungsi reaksi
jasmani,
fungsi
yang
berkaitan
dengan norma-norma sosial, fungsi
pengesahan
lembaga
ISSN 2503-4626
sosial
dan
dan
pergeseran
Kalangenan dan Alat Musik
fungsi
komunikasi,
fungsi
menemukan
1. Karinding Sebagai Instrumen
Pergaulan
kesenangan estetis, fungsi hiburan,
fungsi
penulis
Disampaikan dalam berbagai
sumber bahwa dahulu kala karinding
digunakan masyarakat yang tinggal
di
dataran
pegunungan
hiburan
pribadi, permainan anak kecil, dan
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
183
alat musik pergaulan. Sulit dilacak
setempat, seketika itu pula karinding
kapan pertama kali karinding hadir
berubah menjadi sebuah pertunjukan
di masyarakat Sunda karena tidak
yang digabungkan dengan instrumen
terdapat
yang
musik yang lain, dengan tujuan untuk
menyebutkan secara pasti kapan dan
menarik minat masyarakat (Hendrik,
dimana instrumen ini mulai ada.
2009: 53).
sumber
tertulis
Terdapatnya keterangan dalam
Kondisi yang sama terjadi juga
cerita pantun, naskah-naskah kuno,
dalam karinding di Cineam dan
dan
Parakan Muncang. Persinggungan
literatur
yang
beberapa
umur
Bah Oyon dan Bah olot dengan
semakin
beberapa peneliti dari kota Bandung
menguatkan bahwa karinding pada
(UPI Bandung) bahkan luar negeri
awalnya
(Amerika),
diantaranya
dan
memperkirakan
fungsi
karinding
berfungsi
sebagai
mendorong
mereka
musik
untuk semakin melakukan penetrasi
pergaulan. Asumsi tersebut semakin
ke ranah yang lebih luas. Dedikasi
kuat ketika para pelaku karinding
tinggi
yang menjadi narasumber penelitian
implementasikan dengan membentuk
ini
sebuah
kalangenan
dan
menyatakan
karinding
alat
bahwa
dulunya
berfungsi sebagai alat
musik kalangenan dan alat musik
mereka
karinding
kelompok
musik
guna
menjaga agar karinding tetap lestari.
Perubahan
ketika
pergaulan.
untuk
siginifikan
komunitas
musik
terjadi
metal
bersentuhan dengan karinding yang
kemudian
2. Karinding Sebagai Hiburan
Jika merujuk angka tahun maka
melahirkan
kelompok
yang bernama Karinding Attack.
perjalanan karinding menjadi sebuah
Upaya-upaya
pertunjukan di Jawa Barat dapat
segala lini terus dilakukan. Sejalan
dimulai dari karinding Ciramagirang.
dengan fenomena tersebut Davis dan
Semenjak kesenian karinding sudah
Moore dalam Ritzer dan Goodman
tidak banyak lagi di undang dalam
(2011:118) mengungkapkan bahwa
upacara-upacara
atau
“posisi yang tinggi tingkatannya
masyarakat
dalam sistem stratifikasi dianggap
pernikahan
khitanan
oleh
pengembangan
dari
ISSN 2503-4626
184 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
kurang
menyenangkan
untuk
saat ini belum terdata, namun dapat
diduduki, tetapi lebih penting untuk
dipastikan
kelangsungan hidup masyarakat dan
kelompok-kelompok karinding yang
memerlukan bakat dan kemampuan
ada
terbaik.
kelompok musik karinding yang
Tingkat sosial anggota Karat
memudahkan
mereka
penyampaian
masyarakat
informasi
luas,
dalam
ke
karena
pada
segala
aktivitas mereka seakan-akan selalu
diperhatikan oleh masyarakat (fansfansnya)
ditambah
lagi,
kecenderungan budaya follower yang
mengikuti apa saja yang digunakan
atau dimainkan idolanya.
Dalam waktu singkat karinding
berubah
menjadi
pertunjukan
sebuah
populer
seni
ditangan
Karinding Attack. Penetrasi untuk
menjelajah
dunia
musik
independenpun
terus
dilakukan,
ditunjang oleh kondisi kebudayaan
masyarakat
(khususnya
kota
para
pelaku
musik
terbuka
akan
Bandung
penikmat
independen)
sebuah
dan
yang
perubahan
semakin memotivasi Karat untuk
membawa karinding menuju industri
musik yang lebih luas. Masih banyak
terdapat
kelompok-kelompok
karinding di Jawa Barat yang sampai
ISSN 2503-4626
di
bahwa
atas
kebanyakan
merupakan
jenis
berfungsi sebagai hiburan.
3. Karinding
Sebagai
Alat
Pendidikan
Karat
berupaya
melakukan
sebuah proses regenerasi melalui
proses pembelajaran yang diberi
nama kelas karinding (KEKAR).
Program ini telah berjalan selama
empat tahun dengan memberikan
beberapa
pelatihan
serta
pembelajaran karinding mulai dari
basic (mengenal sejarah karinding
Priangan) sampai cara memainkan
karinding. Program lainnya adalah
pembelajaran
secara
karinding
Group Lesson yang diharapkan dapat
mengarahkan siswa untuk terampil
bermain ensambel karinding dan
membuat
KEKAR
komposisi.
dibentuk
mengakomodir
Motivasi
adalah
untuk
kegelisahan
akan
regenerasi karinding, oleh karena itu
pembenahan
ditingkatkan
keberhasilan
sistem
untuk
regenerasi.
terus
mencapai
Sistem
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
185
grade pada KEKAR dibagi ke dalam
tersebut ialah untuk memperingati
tiga tingkatan. Jika sudah menjalani
hari larangan (suci) Bandung yaitu
pembelajaran sejarah di KEKAR
hari sabtu (dalam kalender Sunda
maka
dapat
disebut tumpek). Sejak itu pertemuan
mengetahui sejarah, cara membuat,
setiap hari sabtu dilakukan sebagai
memainkan, dan membuat komposisi
bentuk terimakasih kepada yang
musik karinding.
maha kuasa kita dilahirkan ke dunia.
siswa
diharapkan
Awal
Sejak KEKAR lahir banyak juga
mula
karinding
lahir kelompok musik karinding
digunakan dalam upacara ritual ialah
yang senantiasa terus menyebarkan
ketertarikan
virus
ketika bertemu dengan tokoh-tokoh
di
karinding
wilayahnya
4. Karinding Sebagai Alat Ritual
perkotaan
sebuah
yang
wilayah
mempunyai
heterogenitas kultur di dalamnya,
Kota Bandung merupakan kota yang
terbuka dalam hal perubahan sebuah
budaya. Penggunaan karinding yang
awalnya hanya sebagai kalangenan,
tetapi ditangan komunitas Curie,
karinding menjadi instrumen utama
dalam kegiatan ritual. Komunitas
Curie
dan
Gingin
karinding Cicalengka (Bah Entang,
masing-masing.
Sebagai
Wawan
merupakan
sebuah
perkumpulan yang bertempat di Jl.
Curie. Bibit dari perkumpulan ini
dimulai dari tahun 2002, tetapi
tepatnya pada tahun 2004 mulai
diadakan
pertemuan
minggunya.
Tujuan
setiap
perkumpulan
Bah Olot, dan Engkus) pada sebuah
acara yaitu mulasara gunung Gede
pada
tahun
2008.
Sejak
dijadikan
karinding
itulah
sebuah
instrumen yang berfungsi sebagai
alat ritual tumpekan di Jalan Dr.
Curie, Bandung. Komunitas Curie
percaya bahwa karinding merupakan
sebuah
instrumen
yang
dapat
memberi kesadaran kepada orang
yang
memainkannya,
digunakan
dalam upaya mengantarkan rasa
dalam hati baik bagus ataupun jelek
yang di antarkan melalui suara
karinding.
Pendapat lainnya mengatakan
bahwa karinding merupakan salah
satu
kekayaan
menunjukan
yang
bahwa
dapat
dengan
ISSN 2503-4626
186 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
memainkan
instrumen
tersebut
tergeser tapi di sisi lain dalam
merupakan bukti kita berpegang pada
konteks konservasi jika para seniman
ajaran leluhur, setiap orang yang
tidak dapat mengikuti selera pasar
memainkan karinding (ahli ataupun
maka lambat laun eksistensi kesenian
biasa saja) dapat mengingat bahwa
tersebut berangsur menghilang. Fakta
mereka dekat dengan leluhur. Jika
dilapangan
dimaknai lebih, permainan karinding
eksplisit
dapat mengantarkan persembahan
bergeser menjadi sebuah komoditas.
rasa terdalam kita (sembahyang)
Instrumen karinding kini menjadi
kepada sesuatu yang tidak ada tetapi
mata pencaharian beberapa seniman
hidup didalam rasa. Alasan lainnya,
karinding, baik penjualan maupun
dalam konteks ritual dapat membawa
pertunjukan
kondisi
dengan
hati
kita
selalu
dalam
menjelaskan
bahwa
secara
karinding
karinding.
hal
telah
Berkaitan
itu
Kimung
keadaan rasa yang paling bagus (rasa
mengungkapkan
sirik,
sehingga
pandangan positif, kita tidak bisa
getaran karinding dapat dirasakan
menutup mata melihat fenomena
oleh orang lain yang kemudian
bahwa
melebihi ruang dan waktu yang
menjadi sebuah komoditas, kondisi
kemudian
karinding
marah
dibuang)
sadar
akan
kekuatan
bahwa
karinding
memang
dalam
telah
bergeser
telah
masuk
dalam ranah perekonomian yang
transenden.
dapat dilihat terdapatnya kegiatan
5. Karinding Sebagai Komoditas
Sejak karinding menjadi sesuatu
transaksi dalam dunia
karinding
sekarang ini.
yang mengalihkan atensi masyarakat,
Pembangunan ekonomi kreatif
sejak itu pula karinding berubah
merupakan salah satu faktor yang
menjadi sebuah komoditas yang
sangat penting dan tidak dapat
membangun basis ekonomi para
dipisahkan
pemain
dan
kondisi karinding secara utuh. Maka
Sebuah
fenomena
pembuat
karinding.
yang
sangat
dari
pembangunan
dari itu sudah seharusnya ketika
bergeser
menjadi
dilematis, di satu sisi pakem yang
karinding
diwariskan oleh karuhun agar sedikit
komoditas, itu berarti keuntungan
ISSN 2503-4626
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
187
secara ekonomi dapat diperoleh para
Karat yang berperan sebagai
pelaku karinding (kelompok musik
inspirator bagi banyak kelompok
dan pengrajin).
musik
Komoditas
berbicara
tidak
perdagangan
hanya
karinding
karinding
lainnya
dapat
menumbuhkan pola pikir baru bagi
kelompok-kelompok
tersebut.
tetapi pengemasan musik, produksi
Pikiran bahwa kesenian tradisi tidak
album, dan bagaimana bargain satu
selalu
kelompok musik dapat masuk ke
terutama dari segi finansial, bukan
level-level industri besar tidak hanya
untuk mengkomersilkan seni tradisi
dalam lingkungan komunitas.
tetapi untuk menumbuhkan apresiasi
Sampai
sekarang
dipandang
sebelah
mata,
Karat
lebih untuk sebuah seni pertunjukan
merupakan satu-satunya kelompok
seni tradisional menjadi salah satu
yang mampu melakukan penetrasi ke
pegangan kelompok-kelompok baru
arah sana karena ditunjang oleh
tersebut.
jaringan yang kuat.
berbentuk
Karya
album
didistribusikan
yang
secara
masal
mempunyai peranan penting dalam
D. Faktor
Penyebab
Pergeseran
Fungsi Instrumen Karinding di
Jawa Barat
usaha penetrasi ke arah industri
Melihat dari perspektif teori
musik yang lebih luas, bukti fisik
perubahan sosial Kingsley Davis
album menjadi sangat penting untuk
dalam Soekanto (2012: 266) yang
membawa karinding masuk ke ranah
menegaskan bahwa perubahan sosial
industri. Termasuk juga Karat yang
merupakan bagian dari perubahan
sampai
kebudayaan.
didistribusikan
sekarang
hanya
dalam
komunitas
diantaranya:
metal
pengetahuan,
cukup
kuat
dapat
dalam
kebudayaan mencakup semua bagian
musik metal tetapi, jaringan musik
yang
Perubahan
kesenian,
ilmu
teknologi,
filsafat,
membawa Karat menjadi salah satu
bahkan perubahan-perubahan dalam
kelompok
di
bentuk serta aturan-aturan organisasi
bahkan
sosial. Pada kenyataannya perubahan
apresiasi
internasional.
karinding
nasional
yang
sosial
tersebut
telah
banyak
ISSN 2503-4626
188 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
mempengaruhi
pergeseran
fungsi
karinding di Jawa Barat saat ini.
Wajah
lingkungan
karinding di wilayah tersebut. Proses
industrialisasi yang terjadi sekitar
dan
tahun 1970-an (Maulana, 2011:78-
masyarakat Jawa Barat telah banyak
79) dengan banyaknya pembangunan
berubah
ke
arah
pembangunan
lebih
baik,
pabrik di daerah Rancaekek ternyata
infrastruktur
desa
memberikan
dampak
negatif
seperti jalan dan jembatan, lahan-
terhadap perkembangan instrumen
lahan
ataupun
karinding pada masa itu. Banyaknya
untuk
pabrik telah menarik penduduk luar
dijadikan pemukiman. Dilihat dari
daerah untuk mendirikan tempat
segi pembangunan hal itu merupakan
tinggal
bukti sebuah progresifitas, namun
sehingga,
dalam konteks eksistensi sebuah seni
tersebut karinding semakin kurang
pertunjukan hal itu bisa jadi sebuah
berkembang.
perkebunan
persawahan
dibangun
(komplek
dalam
perumahan)
perjalanannya
bencana. Sebagian seni pertunjukan
Selain pembangunan, teknologi
hilang akibat pembangunan tersebut,
juga mempunyai pengaruh yang
ada juga yang masih bertahan dengan
cukup signifikan terhadap pergeseran
kondisi (fungsi) yang telah bergeser
fungsi karinding. Sejak teknologi
atau bahkan berubah. Fenomena
informasi hadir pada masyarakat
tersebut juga sekaligus bukti bahwa
desa
kemajuan zaman dengan merebaknya
bermunculannya
pembebasan lahan untuk dijadikan
(hand phone dan tablet pc) maka
pemukiman di daerah yang awalnya
seketika itu pula atensi masyarakat
sawah atau kebun telah menelan
terhadap
fungsi
menurun. Namun tetapi, kenyataan
awal
dari
instrumen
karinding.
dan
kota
musik
dengan
alat
banyak
komunikasi
tradisional
kian
bahwa hampir semua kelompok seni
Pola-pola
juga
menggunakan kemajuan teknologi
ditemukan di Parakan Muncang,
dalam upaya marketing kelompok
dinamika
musiknya
masyarakat
yang
sama
perubahan
sedikit
merupakan
pengaruh
telah
positif yang diterima. Penggunaan
mempengaruhi bergesernya fungsi
teknologi internet yang bisa dengan
ISSN 2503-4626
banyak
sosial
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
189
praktis di akses melalui hand phone
Banyak varian musik karinding
semakin memudahkan para pelaku
kini lahir dari hasil interpretasi anak-
karinding dalam upaya mendongkrak
anak muda Bandung. Di satu sisi hal
popularitas
Media
itu menjadi sebuah kekayaan, tidak
twitter,
dapat
sosial
kelompoknya.
seperti
facebook,
dipungkiri
bahwa
kondisi
instagram, souncloud, reverbnation
tersebut sangat dipengaruhi oleh
dan blog merupakan media sosial
kondisi
yang banyak dipilih oleh para pelaku
Bandung yang dapat digolongkan ke
karinding di Bandung untuk sekedar
dalam masyarakat urban. Senada
memperluas
dengan hal itu Soekanto (2012:140)
jaringan
atau
mengiklankan karinding ciptaannya.
Catatan penting yang diperoleh
sosial
menegaskan
masyarakat
bahwa
Kota
perubahan-
perubahan sosial tampak dengan
pelaku
nyata di kota-kota karena kota
kesenian karinding di Kota Bandung
biasanya terbuka dalam menerima
ialah media sosial merupakan media
pengaruh luar.
dari
yang
pegakuan
paling
beberapa
efektif
marketing
hal
Pengaruh musik metal yang kuat
kelompoknya.
di Kota Bandung berpengaruh juga
dalam
Berdasarkan kemajuan teknologi itu
terhadap
pula Evi seorang guru fisika di
karinding baik dari musik maupun
sekolah dasar katolik st Angela
penampilan
Bandung
celana,
akhirnya
bersentuhan
kemasan
pertunjukan
personilnya
dan
akseroris)
(baju,
yang
dengan karinding towel Asep Nata
menggunakan atribut kasundaan (iket
pada tahun 2011. Setelah belajar
dan pangsi) yang digabung dengan
karinding towel dari Asep Nata, Evi
atribut metal. Fenomena tersebut
bereksperimen
semakin berkembang ke arah positif
suaranya
tersebut
menggunakan
dalam
sebuah
saat anak muda tersebut seakan-akan
percobaan untuk mengusir tikus, dan
mendapat
ternyata
mengenal
percobaannya
tersebut
stimulan
untuk
kebudayaan
lebih
Sunda
menjadi juara pertama dalam Life
lainnya, dengan kata lain karinding
Scicence Symposium di Singapura.
merupakan akses untuk bagi anak
ISSN 2503-4626
190 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
muda Bandung untuk lebih mengenal
sebuah kompetisi yang positif antara
kebudayaan Sunda.
seniman, mereka berlomba untuk
Peranan akademisi juga dinilai
cukup
mempengaruhi
fungsi
pergeseran
Terdapatnya
karinding.
bekerja keras untuk menciptakan halhal
baru
dalam
upaya
untuk
mengejar visi kampus sebagai wadah
beberapa lembaga tinggi seni di
konservasi
Bandung mendorong para pelaku
sebuah seni pertunjukan. Sehingga
karinding
dalam
bentuk
ataupun
Lingkungan
ataupun
revitalisasi
pengembangan
dampak dari itu semua para seniman
musiknya.
akademik seolah-olah berkompetisi
yang erat
untuk
akademis
selalu
menciptakan
atau
kaitannya dengan konservasi sebuah
mengembangkan
seni pertunjukan memberi stimulan
pertunjukan termasuk karinding di
bagi
dalamnya.
para
melakukan
akademisi
riset,
untuk
sebuah
seni
pengembangan,
eksperimen, ataupun penemuan baru
dalam satu bidang kajian. Karinding
KESIMPULAN
Perkembangan secara musikal
menjadi bidang kajian eksotis yang
telah
lama
akademisi,
para
memang banyak terjadi di beberapa
karena hanya
daerah di Jawa Barat. Ciramagirang
dikenal
namun
oleh
bergerak dalam wilayah akademik
dengan
saja upaya konservasi itupun hanya
dihasilkannya seperti teknik toel dan
tersebar di wilayah luar kampus.
jambret, karinding
Sejak
dikenal
lama
Kota
sebagai
berbagai
teknik
yang
yang dipukul
Bandung
dengan pelepah daun pisang, dan
barometer
penggabungan dengan instrumen lain
perkembangan musik di Indonesia,
memberi
bahkan ada juga yang menjuluki
perkembangan musik karinding di
gudangnya
Ciramagirang
musisi
dan
seniman
berbakat yang sanggup berkiprah di
pencerahan
tidak
bahwa
terlalu
mengalami stagnasi.
maupun
Lahirnya Karinding Attack pada
internasional. Secara tidak sadar
tahun 2008 menjadi pemicu hidup
atmosfer tersebut telah membangun
dan
tingkat
lokal,
ISSN 2503-4626
nasional,
berkembangnya
kesenian
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
karinding di Jawa Barat. Upaya-
upaya
kolaborasi
dengan
genre
musik lain mempengaruhi pelakupelaku karinding lain yang berumur
191
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman,
Fathoni.
2006
Antropologi
Sosial
Budaya sebuah Pengantar.
Jakarta. Rineka Cipta.
relatif lebih muda dalam upaya lebih
mengembangkan kesenian karinding
dalam
tataran
musikal.
Puluhan
bahkan ratusan kelompok musik
lahir
karinding
sejak
Karinding
Attack menggeluti dunia karinding.
Karinding
towel
adalah
instrumen hasil inovasi Asep Nata
yang bertujuan untuk mengakomodir
kelemahan-kelemahan
pada
tradisional.
karinding
Perluasaan
tangga nada dan inovasi modelmodel karinding menjadi wilayah
yang di kembangkan oleh Asep Nata.
Pada
awal
perkembangannya
karinding berfungsi sebagai pengusir
hama, kalangenan, dan alat musik
pergaulan. Perubahan sosial yang
meliputi
ekonomi,
teknologi,
pembangunan,
dan
karakteristik
masyarakat
pengguna
merupakan
faktor
pergeseran
fungsi
karinding
penentu
instrumen
untuk
banyak
kepentingan
Caturwati, Endang. 2004
Seni
Dalam Dilema
Industri:
Sekilas
Tentang
Perkembangan Pertunjukan
Tari
Sunda.
Yogyakarta:
Aksara
Indonesia.
Fischer H. TH. 1952 Inleiding tot
de culturele Anthropologie
Van Indonesie: Pengantar
Antropologi
Kebudayaan
Indonesia .
Bandung:
Pembangunan.
Hermawan, Deni 2003
Metode
Pembelajaran Praktik Musik
Tradisional
Secara
Sistematis, Efektif,
dan
Efisien Di Perguruan Tinggi
Seni STSI Bandung, dalam
jurnal seni
Panggung No
XXVII
Bandung.
STSI
Bandung.
karinding
karinding di Jawa Barat. Sekarang
ini
Atik Soepandi, dan E. Atmadibrata.
1983 Khasanah Kesenian
Daerah Jawa Barat. Bandung
: Pelita Masa.
digunakan
hiburan,
alat
Kimung. 2011
Jurnal Karat
karinding Attacks Ujung
berung Rebels. Bandung.
Minor books.
2011 Memoar
melawan
Lupa . Badung: Minor books.
pendidikan, ritual, dan komoditas.
ISSN 2503-4626
192 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
Ritzer, George dan Douglas J.
Goodman. 2011
Teori
Sosiologi Modern. Jakarta.
Kencana.
Soekanto, S. 2003
Sosiologi
Suatu Pengantar . Jakarta:
Rajawali
Press.
Sumardjo, Jakob.
2000 Filsafat
Bandung. ITB.
seni.
2003 Simbol-Simbol
Artefak
Budaya
Sunda:
Tafsir-Tafsir Pantun sunda.
Bandung:
Kelir.
Ayuni
Hakim,
Amalia
2012
Konservasi
Kesenian
Kariding oleh Komunitas
Karinding
Attack
(Karat)Dalam
Upaya
ISSN 2503-4626
Pelestarian Buda Seni Sunda .
Skripsi, Bandung: UNPAD.
Hendrik A.P, Cace 2009. Karinding
Ciramagirang
Di
Desa
Ciramagirang
Kecamatan
Cikalongkulon
Kabupaten
Cianjur
(suatu Tinjauan
Awal). Skripsi. Bandung:
STSI.
Maulana, Dian 2010 Perkembangan
Kesenian Karinding Di Desa
Sindang Pakuon Sumedang
Tahun 1970-200 (sebuah
Tinjauan Sosial Budaya.
Skripsi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Suwandi, Tomy 2013 Perkembangan
Nada-nadaDan Bentuk Alat
Musik Karinding Towel Di
Daerah Buahbatu Bandung
Jawa Barat. Skripsi. Jakarta:
Universitas Negeri Jakarta.
ISSN 2503-4626
Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni
PERGESERAN FUNGSI
INSTRUMEN KARINDING DI JAWA BARAT
Hinhin Agung Daryana
Institut Seni Budaya Indonesia
Email : hinhinagungdaryana@gmail.com
Abstract : Karinding is an instrument that has a lot of uniqueness. In 2008, there was a
moment where an intercourse between karinding instrument with metal community in
Bandung, which then mades karinding the popular arts in the city of Bandung. This
research study focused on the shift function karinding in West Java, to gain an
understanding of the function of the shift, this journal will present the dynamics
development of karinding art in several areas in West Java, which includes the function,
shape development, and music of karinding in West Java Indonesia. During its
development, the instrument now has a variety of functions. At first karinding just a
musical instrument that functions as a personal pleasure and socially. However, the
social changes that occur in the karinding user community in West Java karinding cause
a shift into the instrument functioned for entertainment, education, rituals, and
commodities. In fact now, karinding shift function that occurs in both rural and Urban
communities in West Java constructed a broader network of power.
Keyword : karinding, function, West java, shift
Abstrak : Karinding merupakan instrumen yang mempunyai banyak keunikan. Pada
tahun 2008, terjadi sebuah momen di mana terjadi persinggungan antara instrumen
karinding dan komunitas metal di Bandung yang kemudian menjadikan karinding sebagai
kesenian populer di Kota Bandung. Kajian penelitian ini difokuskan pada pergeseran
fungsi karinding di Jawa Barat, untuk mendapat pemahaman tentang pergeseran fungsi
tersebut, maka tulisan ini akan memaparkan dinamika perkembangan kesenian karinding
di beberapa daerah di Jawa Barat yang meliputi fungsi, perkembangan bentuk, dan musik
karinding di Jawa Barat. Dalam perkembangannya, instrumen karinding kini mempunyai
beragam fungsi. Pada awalnya karinding hanya sebuah instrumen musik yang berfungsi
sebagai kalangenan (hiburan pribadi) dan alat musik pergaulan. Akan tetapi, perubahan
sosial yang terjadi pada masyarakat pengguna karinding di Jawa Barat menyebabkan
terjadinya sebuah pergeseran menjadi instrumen yang difungsikan untuk hiburan,
pendidikan, ritual, dan komoditas. Pada kenyataanya sekarang, pergeseran fungsi
karinding yang terjadi pada masyarakat Jawa Barat baik pedesaan maupun Urban
semakin mengontruksi kekuatan jaringan yang lebih luas.
Kata kunci : karinding, fungsi, Jawa Barat, pergeseran
173
174 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
mengeksplorasi instrumen karinding
PENDAHULUAN
masyarakat
menjadi sebuah kemasan pertunjukan
Indonesia yang masih kental dengan
baru. Lingkungan komunitas musik
Di
lingkungan
nilai-nilai kehidupan agraris, seni
indie khususnya ranah musik metal
pertunjukannya memiliki beragam
Kota Bandung yang terbuka dalam
fungsi yang bukan saja berkenaan
menerima sebuah kebudayaan baru
dengan peristiwa daur hidup yang
menjadi akses bagi karinding dan
dianggap penting seperti kelahiran,
penyebarannya ke beberapa daerah di
potong
luar Kota Bandung.
gigi,
potong
rambut,
Informasi
pernikahan, kematian, dan berbagai
tentang
karinding
penting
yang notabene merupakan alat musik
seperti menanam atau memanen
langka dan pernah dikabarkan hilang
padi.
beberapa ratus tahun yang lalu
kegiatan
yang
Sama
dianggap
halnya
pertunjukan
dengan
pada
umumnya,
mempunyai
karinding
seni
beragam
menjadi suatu nilai eksotis tersendiri
bagi
komunitas
masyarakat
tersebut
penikmat
dan
karinding
fungsi di berbagai daerah di Jawa
sekarang.
Barat,
akhirnya mereka realisasikan dengan
instrumen
di
antaranya
sebagai
yang dimainkan
pada
Ketertarikannya
itu
membuat kelompok musik karinding
waktu luang, pengusir hama, alat
yang bernama “Karinding Attack”.
musik pergaulan, bahkan menjadi
Bersama beberapa rekan seniman
instrumen
lainnya
utama
dalam
sebuah
kelompok musik. Beragamnya fungsi
tersebut
mencerminkan
bahwa
Man
mencoba
Jasad
(founder )
mengembangkan
musik
karinding yang disesuaikan dengan
terdapat perkembangan signifikan
kondisi
zaman.
baik dalam tataran fungsi, musik,
pertunjukan,
maupun bentuk karinding itu sendiri.
(fashion) yang dikemas sedemikian
Tahun 2008 menjadi titik tolak
rupa agar lebih dapat diterima oleh
komposisi,
anak
pada tahun yang sama para seniman
Akhirnya, upaya mereka ternyata
mulai
ISSN 2503-4626
agresif
dalam
zaman
style
hidupnya kembali karinding karena
karinding
muda
Kemasan
sekarang.
berhasil merangkul anak-anak muda
175
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
untuk tidak “malu” bersentuhan alat
meliputi
musik tradisional. Kini karinding
wawancara dilaksanakan di kota
diposisikan sebagai tren baru sebagai
Bandung, khususnya kepada anggota
cerminan kebanggaan, semangat, dan
kelompok musik karinding attack
antusias akan karinding.
dan pelaku seni karinding lainnya
Upaya-upaya pelestarian dengan
eksposure
media
elektronik)
dan
merupakan
senjata
berhasil
(cetak
dan
membawa
yang
karinding
observasi
dan
yang berkaitan dengan data yang
diperlukan dalam penelitian ini.
Pengumpulan
merchandising
utama
aktivitas
data
dilakukan
dengan mengutamakan pandangan
informan
(emik),
dan
penulis
semakin dikenal masyarakat luas.
memerankan diri sebagai instrumen
Keberhasilan
utama yang terjun langsung ke
Karinding
Attack
berhasil menginspirasi kelompok-
lapangan
kelompok karinding lainnya untuk
pengumpulan data secara mendalam.
bersama-sama
Data
bergerak,
dan
untuk
yang
melakukan
digunakan
dalam
akhirnya karinding pun menyebar ke
penulisan ini adalah data kualitatif
kawasan sekitar kota Bandung.
yang diperoleh dari pengumpulan
data lapangan menggunakan empat
teknik, yaitu wawancara, observasi,
METODE
Metode
penelitian
yang
digunakan dalm tulisan ini adalah
metode kualitatif yang pada intinya
merupakan sebuah metode kholistik
yang
memadukan
analisis
data
dengan aspek-aspek terkait dengan
tujuan untuk menghasilkan sebuah
dan
studi
literatur.
Wawancara
mendalam dilakukan terlebih dahulu
dengan
menentukan
informan,
sejumlah
sesuai
kompetensinya
dalam
dengan
rangka
memperoleh data terkait penulisan
ini.
deskripsi, gambaran, atau lukisan
secara sistematik, faktual, dan akurat
PEMBAHASAN
mengenai
A. Perkembangan
fakta-fakta,
sifat-sifat,
serta hubungan antar fenomena yang
sedang
diamati.
Penelitian
Bentuk
dan
Musik Karinding
ini
ISSN 2503-4626
176 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
Sebagai sebuah bentuk analisis
untuk
menemukan
perkembangan
Karena setiap ngangon munding Kari
selalu
memainkan
instrumen
bentuk dan musik karinding, penulis
tersebut, maka masyarakat sekitar
akan memetakan karinding yang
menamakannya
eksis di beberapa daerah di Jawa
berasal
Barat. Beragam bentuk karinding
munding, akhirnya menjadi kirata
dapat ditemukan di beberapa wilayah
karinding.
seperti
Ciramagirang,
Parakan
Muncang,
dari
yang
karinding
kata
Kari-ngangon
Cineam,
Karinding Ciramagirang terbuat
Kota
dari pelepah kawung yang berukuran
dan
15 cm s/d 20 cm, dengan lebar 1 s/d
Bandung.
2 cm. Memiliki empat bagian yaitu
paneunggeul (bagian yang dipukul),
1. Karinding di Ciramagirang
Menurut Hendrik (2009: 51)
penduduk
bahwa
Ciramagirang
asal-usul
percaya
karinding
di
dua
buntut
bergetar),
lisa
(bagian
yang
lidah
getar
pembatas
(bandul
tengah),
dan
panyekel
Ciramagirang dimulai ketika Embah
(bagian ujung karinding). Pohon
Congkrang Buana (CB) dan Embah
kawung
Kair Panawungan (KP) mengadakan
bahan paling baik karena suara yang
adu tanding ayam (ngadu hayam)
diproduksi
yang diiringi oleh karinding dan
mempunyai daya tahan yang kuat.
celempung.
Masyarakat ini percaya bahwa
instrumen
karinding
sekitar tahun
mulai
ada
1908, tepatnya pada
hari Jumat tanggal 7 bulan 7 tahun
1908. Penamaan karinding berasal
dari
orang
yang
pertama
kali
membuat dan memainkan karinding.
Orang tersebut bernama Kari yang
pekerjaan sehari-harinya ngangon
munding
(menggembala
ISSN 2503-4626
kerbau).
(enau)
saeran
akan
2. Karinding
dianggap
nyaring
Sekar
juga
Komara
Sunda Tasikmalaya
Hampir
karinding
semua
yang
keberadaan
berkembang
di
masing-masing daerah di Jawa Barat
selalu didampingi oleh cerita rakyat.
Kisah Kalamanda sebagai pencipta
karinding di Tasikmalaya menjadi
salah satu sumber lisan yang tetap
dipegang
oleh
tokoh
kesenian
177
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
karinding di Tasikmalaya. Dalam
membuat
penuturannya Bah Oyon menegaskan
buntut lisa (lidah getar) dengan
bahwa
tujuan meningkatkan volume suara
merupakan
karinding
instrumen yang diciptakan sebagai
dengan
karinding
dua
instrumen karinding tersebut.
simbol perlawanan terhadap tradisi
pingit (gadis yang sudah beranjak
3. Karinding di Parakan Muncang
dewasa tidak boleh pergi ke mana
Sumedang
saja jika tidak ditemani oleh orang
Perjalanan karinding di wilayah
tua atau saudaranya) di Tasikmalaya
lain
dan tatar Sunda umumnya.
perkembangan berarti. Salah satunya
Tokoh
yang
tanpa
lelah
di
juga
Desa
menunjukkan
Parakan
Muncang,
Jejak
instrumen
melestarikan karinding di Cineam,
Sumedang.
Tasikmalaya adalah Oyon Naroharjo.
karinding di Parakan Muncang dapat
Ia mulai mengenal karinding dari
ditelusuri
sang
kecil.
Sumarna. Informasi di atas diperkuat
Bersama kawan-kawannya semasa
oleh penuturan Bah Olot (putra Bah
sekolah sekitar tahun 1940an Bah
Entang) bahwa sejak dulu karinding
Oyon mulai memainkan karinding
dimainkan dalam upacara-upacara
sebagai alat permainan. Semakin
seperti panen hasil tani, khitanan,
seringnya Bah Oyon memainkan alat
sukuran 40 hari anak yang baru lahir.
ayah
sejak
masih
ini akhirnya minat akan instrumen ini
berkat
Menurut
adanya
Bah
Olot
Entang
secara
semakin meningkat di Tahun 1955
etimologis karinding berasal dari dua
dan sejak itu ia membuat sebuah
kata yakni ka yang berarti lanceuk
grup yang bernama Sekar Komara
(kaka), indung (ibu), atau yang awal
Sunda. Bentuk awal karinding di
(pertama) dan rinding yang dapat
Cineam hanya mempunyai satu lidah
berarti
getar,
kebutuhan
karinding dapat diartikan suara yang
pertunjukan, juga ditunjang oleh
pertama atau bahkan alat musik
kurangnya faktor teknologi (belum
pertama di tatar Sunda atau Jawa
adanya microphone) akhirnya Bah
Barat. Karinding ternyata memuat
Oyon mengembangkannya dengan
kearifan lokal yang dapat dijadikan
namun
karena
suara
atau
seni.
Jadi,
ISSN 2503-4626
178 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
tuntunan oleh kita sebagai manusia.
dengan melakukan workshop dan
Bentuk
pameran
karinding
di
Parakan
di
Jawa
Barat
dan
Muncang yang terbagi ke dalam tiga
sekitarnya. Atas upayanya tersebut
bagian, yaitu
eksistensi karinding di Cicalengka
pancepengan, cecet
ucing, dan paneunggeulan. Ketiga
menjadi
bagian karinding tersebut memuat
menjadi sebuah kesenian populer.
nilai filosofis yang sarat akan makna
Terdapat korelasi yang kuat antara
dan nilai yang cukup tinggi.
Bah
“Yakin”
Olot
dengan
penyebaran
pemain
karinding di Kota Bandung, karena
karinding harus senantiasa yakin
menurut penuturannya hampir semua
dengan apa yang ia pegang sebelum
orang-orang yang aktif berkesenian
“Yakin”
karinding di Kota Bandung pada
berarti kita harus yakin bahwa ada
awalnya merupakan murid Bah Olot.
kemudian
ia
berarti
lembaran awal karinding
mainkan.
yang maha kuasa yang menciptakan
langit, bumi, serta isinya. Sebagai
makhluk yang mempunyai napsu,
manusia
harus
menahan
napsu,
4. Karinding Masa Kini
Keberadaan karinding di Kota
“Sabar”
dalam
Bandung sudah tidak bisa dianggap
jangan
mudah
sebagai instrumen tradisional yang
tergoda oleh sesuatu yang dapat kita
sederhana.
sesali nanti. Pada satu titik di mana
reinkarnasi menjadi kesenian populer
kedua hal ini berpadu, di sanalah
dalam
terbit
(masyarakat)
nilai-nilai
kesadaran
yang
telah
Karinding
sebuah
yang
komunitas
sarat
akan
mampu membimbing manusia ke
pengaruh
arah kehidupan yang lebih baik.
karinding ini ternyata membawa
“Sadar” akan kondisi atau keadaan
pengaruh
kita sehingga kita dengan bijak dapat
perkembangan
menerima bahwa itu jalan yang maha
bentuk sudah dapat ditemukan hari
kuasa.
ini di Kota Bandung, dan salah
Sebagai pewaris karinding di
satunya
asing.
Kepopuleran
positif
ialah:
bentuk.
terhadap
Beragam
karinding
towel
Parakan Muncang, maka Bah Olot
(disingkat karto) yang ditemukan
selalu melakukan upaya konservasi
oleh Asep Nata.
ISSN 2503-4626
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
179
Dengan tujuan untuk membuat
Lawe Nur Hayuning. Konstruksi
jews harp yang aman digunakan,
kedua jenis karinding mempunyai
Asep Nata melakukan eksperimen
nilai artistik yang cukup tinggi
dalam bentuk karinding. Bentuk
karena jika dilihat dari bentuknya
barupun lahir yang dinamainya karto,
mempunyai tingkat kerumitan yang
karto yang berarti karinding towel di
cukup tinggi.
analogikan sebagai instrumen yang
dengan suaranya dapat menggugah
(noel)
seseorang
untuk
B. Perkembangan
terus
Karinding di Jawa Barat
melestarikan kebudayaan leluhur.
Karto mempunyai bentuk yang
lebih
sederhana.
tidak
terdapat
Musik
Perkembangan musik di daerah
pedesan seperti di Ciramagirang,
Cineam,
dan
Parakan
Muncang
paneunggeul (bagian yang dipukul)
ternyata tidak se-fleksibel seperti
karena
perkembangan
karena
karto
dimainkan
musik
di
Kota
dengan cara ditoel. Bambu surat
Bandung.
merupakan
dalam
beberapa daerah yang disebutkan di
pembuatan karto, karena mudah
atas, masih tetap membawakan lagu-
didapat
dan
lagu
inovasi
lahir
bahan
utama
dibentuk.
Beberapa
berkaitan
dengan
Secara
tradisional
garis
dengan
besar
teknik
konvensional.
keterbatasan nada dalam karinding.
Perkembangan musik karinding
Dari mulai single note karinding
di
sampai dengan karinding yang dapat
puncaknya
memainkan nada satu oktaf.
difungsikan seperti layaknya sebuah
Perkembangan
lainnya
Kota
Bandung
mencapai
ketika
karinding
juga
instrument melodis dalam sebuah
datang dari seniman asal Bogor yang
band, baik dari cara memainkannya,
merupakan alumni STSI Bandung.
kemasan pertunjukan, manajemen,
Untuk kepentingan ilustrasi musik
serta teknik memainkannya yang
dalam sebuah pertunjukan teater
banyak
ataupun
barat.
pertunjukan
musik
tradisional, karinding panganten dan
karinding corong lahir dari tangan S
mengadopsi
gaya
musik
Hanya wilayah Ciramagirang
yang
dapat
dianggap
sebagai
ISSN 2503-4626
180 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
wilayah
yang
keberagaman
mempunyai
perkembangan
yang
dimaksud
teknik
dalam
meliputi penambahan instrumen lain
karinding.
Tercatat
seperti suling dan celempung. Teknik
beberapa teknik seperti memukul
memainkan yang digunakan sama
memainkan
menggunakan
pelepah
dengan cara memainkan karinding
daun pisang, teknik jambret, dan
pada umumnya. Lagu-lagu yang
teknik toel. Dari fakta tersebut dapat
dibawakan antara lain Rayak-Rayak,
dikatakan
Nanyaan (melamar istri), Jeung Jae,
karinding
bahwa
perkembangan
musik karinding di Ciramagirang
mengalami
perkembangan
yang
cukup berarti.
dan Karinding.
Lain
halnya
dengan
perkembangan musik di Parakan
Terbentuknya
karinding
di
Muncang,
Sumedang;
Bah
Olot
Ciramagirang berasal dari usulan
menuturkan bahwa terdapat empat
Ukar Sukarya (Hendrik, 2009: 53)
macam pirigan (motif) karinding di
untuk
instrumen
Parakan Muncang. Awalnya hanya
goong
satu pirigan yaitu tonggeret, tetapi
menggabungkan
karinding,
celempung,
buyung, keprak, kacapi, dan saron
kemudian
awi ditambah seorang juru kawih
empat
dengan
tutunggulan, rereogan, iring-iringan.
mengadopsi
kiliningan.
Hendrik
menambahkan
lagu-lagu
(2009:
bahwa
berkembang
menjadi
antara
pirigan
lain
90)
Empat pola tersebut sampai sekarang
penyajian
masih dimainkan bahkan menjadi
karinding di Ciramagirang biasanya
dasar
menggunakan laras salendro, dengan
permainan karinding sekarang.
penyajian
dalam
bentuk
Lagu-lagu
seni
pengembangan
Respon
positif
pola-pola
masyarakat
yang
terhadap keberadaan karinding di
kawih
Parakan Muncang memotivasi Bah
kaulinan murangkalih dan lagu-lagu
Olot untuk menciptakan kemasan
yang sifatnya improvisasi.
pertunjukan yang
kalangenan.
dibawakan
antara
Penulis
lain
tidak
menemukan
lebih menarik,
menurutnya kolaborasi menjadi cara
perkembangan musik karinding di
paling
wilayang
perhatian anak-anak muda. Akhirnya
Cineam.
ISSN 2503-4626
Adapun
efektif
untuk
menarik
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
Bah Olot mencoba formula baru
musik
dengan
Angklung.
menambahkan
beberapa
tradisional
instrumen antara lain: celempung
disitu,
renteng, celempung mini, gong tiup,
beberapa
Tidak
mereka
181
lain
seperti
cukup
sampai
juga
melakukan
eksperimen
dengan
Selain
menggunakan stompbox effect klasik
penambahan instrumen lebih lanjut
seperti Digital Delay, Phaser, Metal
lagi Bah Olot menuturkan bahwa
Zone,
syair (rumpaka) yang digunakan
Equializer,sampai efek digital untuk
bercerita tentang konservasi seni
memproduksi suara yang berbeda.
keprak,
kecrek,
tradisional
kohkol.
Sunda,
karinding
khususnya.
Big
Muff,
Bass
Formasi terkini Karat adalah:
Kimung (karinding dan celempung),
Menyebarnya
karinding
ke
Man (vokal dan karinding), Amenk
wilayah
perkotaan
menjadikan
musik
karinding
semakin
Hendra (celempung anak), Papay
berkembang. Pola kehidupan kota
(celempung renteng), Okid (goong
yang fleksibel dengan
tiup dan toleat), dan ekek (suling).
perubahan
(karinding),
Wisnu
(karinding),
membuat musiknya yang semakin
Karat telah merilis satu album
dekat dengan anak muda Bandung.
yang bertitel “Gerbang Kerajaan
Satu hal yang benar-benar dipahami
Serigala”. Dalam album tersebut
Karinding Atttack (karat) dalam
dapat dipastikan bahwa karinding
mengembangkan
adalah
digunakan hanya sebagai medium
satu,
bunyi, sementara idiom-idiom musik
yang
yang
musik
hanya
musik
diciptakan
ekspresi
musikalitas
berbeda
sehingga
saja
menghasilkan
berbagai warna musik.
Pemahaman
itu
dan
Punk)
lagu-lagu
Karat
banyak kolaborasi yang dilakukan
bercerita
tentang
baik dengan musisi blues, Metal,
masyarakat.
Jazz,
elektronik,
Pop
Hiphop,
musik
maupun
dengan
dengan
pola
permainan karinding karuhun. lirik
karat untuk melakukan terobosan,
Punk,
merupakan
percampuran musik barat (mayoritas
Metal
menggiring
digunakan
Perkembangan
terdeteksi
lebih
keadaan
banyak
sosial
lain
yang
keberadaannya
adalah
ISSN 2503-4626
182 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
karinding towel (Karto). Konstruksi
karinding
yang
berbeda
dengan
karinding
kebanyakan melahirkan
upacara
agama,
kesinambungan
fungsi
kebudayaan,
dan
fungsi pengintegrasian masyarakat.
beberapa kemajuan dari segi teknik
Perjalanan
fungsi
karinding
hanya
berfungsi
memainkan karinding, panjang suara
yang
(sustain).
sebagai alat musik kalangenan dan
Karto
sangat
pendek,
awalnya
sehingga pengaruhnya terlihat dari
pergaulan
penggunaan variasi pola ritmis yang
kemudian menyebar ke wilayah Kota
dimainkan jari tangan kanan. Teknik
Bandung
tersebut dapat dibagi ke dalam lima
pergeseran yang cukup beragam.
cara antara lain: teknik satu jari
Saat ini karinding dapat ditemukan
(telunjuk), dua jari (telunjuk dan jari
sebagai sebuah seni pertunjukan
tengah), tiga jari (telunjuk, jari
yang berfungsi sebagai tontonan
tengah, dan jari manis), teknik ibu
(hiburan), alat pendidikan, ritual, dan
jari, dan teknik trem.
komoditas
di
pedesaan
menyebabkan
yang
beberapa
(penjualan
dan
pertunjukan), atau bahkan hanya
C. Pergeseran Fungsi Instrumen
digunakan sebagai musik ilustrasi.
Dari
Karinding di Jawa Barat
Konsep
mengenai
hasil
penelusuran
di
fungsi
lapangan
telah lama digunakan dalam ilmu
beberapa
sosial, salah satunya dikemukakan
fungsi karinding yang terjadi di Jawa
oleh Allan P Merriam (1964, 223-
Barat saat ini antara lain:
227) yaitu terdapat 10 fungsi utama
dalam musik diantaranya: fungsi
ekspresi
emosional,
fungsi
representasi simbolis, fungsi reaksi
jasmani,
fungsi
yang
berkaitan
dengan norma-norma sosial, fungsi
pengesahan
lembaga
ISSN 2503-4626
sosial
dan
dan
pergeseran
Kalangenan dan Alat Musik
fungsi
komunikasi,
fungsi
menemukan
1. Karinding Sebagai Instrumen
Pergaulan
kesenangan estetis, fungsi hiburan,
fungsi
penulis
Disampaikan dalam berbagai
sumber bahwa dahulu kala karinding
digunakan masyarakat yang tinggal
di
dataran
pegunungan
hiburan
pribadi, permainan anak kecil, dan
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
183
alat musik pergaulan. Sulit dilacak
setempat, seketika itu pula karinding
kapan pertama kali karinding hadir
berubah menjadi sebuah pertunjukan
di masyarakat Sunda karena tidak
yang digabungkan dengan instrumen
terdapat
yang
musik yang lain, dengan tujuan untuk
menyebutkan secara pasti kapan dan
menarik minat masyarakat (Hendrik,
dimana instrumen ini mulai ada.
2009: 53).
sumber
tertulis
Terdapatnya keterangan dalam
Kondisi yang sama terjadi juga
cerita pantun, naskah-naskah kuno,
dalam karinding di Cineam dan
dan
Parakan Muncang. Persinggungan
literatur
yang
beberapa
umur
Bah Oyon dan Bah olot dengan
semakin
beberapa peneliti dari kota Bandung
menguatkan bahwa karinding pada
(UPI Bandung) bahkan luar negeri
awalnya
(Amerika),
diantaranya
dan
memperkirakan
fungsi
karinding
berfungsi
sebagai
mendorong
mereka
musik
untuk semakin melakukan penetrasi
pergaulan. Asumsi tersebut semakin
ke ranah yang lebih luas. Dedikasi
kuat ketika para pelaku karinding
tinggi
yang menjadi narasumber penelitian
implementasikan dengan membentuk
ini
sebuah
kalangenan
dan
menyatakan
karinding
alat
bahwa
dulunya
berfungsi sebagai alat
musik kalangenan dan alat musik
mereka
karinding
kelompok
musik
guna
menjaga agar karinding tetap lestari.
Perubahan
ketika
pergaulan.
untuk
siginifikan
komunitas
musik
terjadi
metal
bersentuhan dengan karinding yang
kemudian
2. Karinding Sebagai Hiburan
Jika merujuk angka tahun maka
melahirkan
kelompok
yang bernama Karinding Attack.
perjalanan karinding menjadi sebuah
Upaya-upaya
pertunjukan di Jawa Barat dapat
segala lini terus dilakukan. Sejalan
dimulai dari karinding Ciramagirang.
dengan fenomena tersebut Davis dan
Semenjak kesenian karinding sudah
Moore dalam Ritzer dan Goodman
tidak banyak lagi di undang dalam
(2011:118) mengungkapkan bahwa
upacara-upacara
atau
“posisi yang tinggi tingkatannya
masyarakat
dalam sistem stratifikasi dianggap
pernikahan
khitanan
oleh
pengembangan
dari
ISSN 2503-4626
184 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
kurang
menyenangkan
untuk
saat ini belum terdata, namun dapat
diduduki, tetapi lebih penting untuk
dipastikan
kelangsungan hidup masyarakat dan
kelompok-kelompok karinding yang
memerlukan bakat dan kemampuan
ada
terbaik.
kelompok musik karinding yang
Tingkat sosial anggota Karat
memudahkan
mereka
penyampaian
masyarakat
informasi
luas,
dalam
ke
karena
pada
segala
aktivitas mereka seakan-akan selalu
diperhatikan oleh masyarakat (fansfansnya)
ditambah
lagi,
kecenderungan budaya follower yang
mengikuti apa saja yang digunakan
atau dimainkan idolanya.
Dalam waktu singkat karinding
berubah
menjadi
pertunjukan
sebuah
populer
seni
ditangan
Karinding Attack. Penetrasi untuk
menjelajah
dunia
musik
independenpun
terus
dilakukan,
ditunjang oleh kondisi kebudayaan
masyarakat
(khususnya
kota
para
pelaku
musik
terbuka
akan
Bandung
penikmat
independen)
sebuah
dan
yang
perubahan
semakin memotivasi Karat untuk
membawa karinding menuju industri
musik yang lebih luas. Masih banyak
terdapat
kelompok-kelompok
karinding di Jawa Barat yang sampai
ISSN 2503-4626
di
bahwa
atas
kebanyakan
merupakan
jenis
berfungsi sebagai hiburan.
3. Karinding
Sebagai
Alat
Pendidikan
Karat
berupaya
melakukan
sebuah proses regenerasi melalui
proses pembelajaran yang diberi
nama kelas karinding (KEKAR).
Program ini telah berjalan selama
empat tahun dengan memberikan
beberapa
pelatihan
serta
pembelajaran karinding mulai dari
basic (mengenal sejarah karinding
Priangan) sampai cara memainkan
karinding. Program lainnya adalah
pembelajaran
secara
karinding
Group Lesson yang diharapkan dapat
mengarahkan siswa untuk terampil
bermain ensambel karinding dan
membuat
KEKAR
komposisi.
dibentuk
mengakomodir
Motivasi
adalah
untuk
kegelisahan
akan
regenerasi karinding, oleh karena itu
pembenahan
ditingkatkan
keberhasilan
sistem
untuk
regenerasi.
terus
mencapai
Sistem
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
185
grade pada KEKAR dibagi ke dalam
tersebut ialah untuk memperingati
tiga tingkatan. Jika sudah menjalani
hari larangan (suci) Bandung yaitu
pembelajaran sejarah di KEKAR
hari sabtu (dalam kalender Sunda
maka
dapat
disebut tumpek). Sejak itu pertemuan
mengetahui sejarah, cara membuat,
setiap hari sabtu dilakukan sebagai
memainkan, dan membuat komposisi
bentuk terimakasih kepada yang
musik karinding.
maha kuasa kita dilahirkan ke dunia.
siswa
diharapkan
Awal
Sejak KEKAR lahir banyak juga
mula
karinding
lahir kelompok musik karinding
digunakan dalam upacara ritual ialah
yang senantiasa terus menyebarkan
ketertarikan
virus
ketika bertemu dengan tokoh-tokoh
di
karinding
wilayahnya
4. Karinding Sebagai Alat Ritual
perkotaan
sebuah
yang
wilayah
mempunyai
heterogenitas kultur di dalamnya,
Kota Bandung merupakan kota yang
terbuka dalam hal perubahan sebuah
budaya. Penggunaan karinding yang
awalnya hanya sebagai kalangenan,
tetapi ditangan komunitas Curie,
karinding menjadi instrumen utama
dalam kegiatan ritual. Komunitas
Curie
dan
Gingin
karinding Cicalengka (Bah Entang,
masing-masing.
Sebagai
Wawan
merupakan
sebuah
perkumpulan yang bertempat di Jl.
Curie. Bibit dari perkumpulan ini
dimulai dari tahun 2002, tetapi
tepatnya pada tahun 2004 mulai
diadakan
pertemuan
minggunya.
Tujuan
setiap
perkumpulan
Bah Olot, dan Engkus) pada sebuah
acara yaitu mulasara gunung Gede
pada
tahun
2008.
Sejak
dijadikan
karinding
itulah
sebuah
instrumen yang berfungsi sebagai
alat ritual tumpekan di Jalan Dr.
Curie, Bandung. Komunitas Curie
percaya bahwa karinding merupakan
sebuah
instrumen
yang
dapat
memberi kesadaran kepada orang
yang
memainkannya,
digunakan
dalam upaya mengantarkan rasa
dalam hati baik bagus ataupun jelek
yang di antarkan melalui suara
karinding.
Pendapat lainnya mengatakan
bahwa karinding merupakan salah
satu
kekayaan
menunjukan
yang
bahwa
dapat
dengan
ISSN 2503-4626
186 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
memainkan
instrumen
tersebut
tergeser tapi di sisi lain dalam
merupakan bukti kita berpegang pada
konteks konservasi jika para seniman
ajaran leluhur, setiap orang yang
tidak dapat mengikuti selera pasar
memainkan karinding (ahli ataupun
maka lambat laun eksistensi kesenian
biasa saja) dapat mengingat bahwa
tersebut berangsur menghilang. Fakta
mereka dekat dengan leluhur. Jika
dilapangan
dimaknai lebih, permainan karinding
eksplisit
dapat mengantarkan persembahan
bergeser menjadi sebuah komoditas.
rasa terdalam kita (sembahyang)
Instrumen karinding kini menjadi
kepada sesuatu yang tidak ada tetapi
mata pencaharian beberapa seniman
hidup didalam rasa. Alasan lainnya,
karinding, baik penjualan maupun
dalam konteks ritual dapat membawa
pertunjukan
kondisi
dengan
hati
kita
selalu
dalam
menjelaskan
bahwa
secara
karinding
karinding.
hal
telah
Berkaitan
itu
Kimung
keadaan rasa yang paling bagus (rasa
mengungkapkan
sirik,
sehingga
pandangan positif, kita tidak bisa
getaran karinding dapat dirasakan
menutup mata melihat fenomena
oleh orang lain yang kemudian
bahwa
melebihi ruang dan waktu yang
menjadi sebuah komoditas, kondisi
kemudian
karinding
marah
dibuang)
sadar
akan
kekuatan
bahwa
karinding
memang
dalam
telah
bergeser
telah
masuk
dalam ranah perekonomian yang
transenden.
dapat dilihat terdapatnya kegiatan
5. Karinding Sebagai Komoditas
Sejak karinding menjadi sesuatu
transaksi dalam dunia
karinding
sekarang ini.
yang mengalihkan atensi masyarakat,
Pembangunan ekonomi kreatif
sejak itu pula karinding berubah
merupakan salah satu faktor yang
menjadi sebuah komoditas yang
sangat penting dan tidak dapat
membangun basis ekonomi para
dipisahkan
pemain
dan
kondisi karinding secara utuh. Maka
Sebuah
fenomena
pembuat
karinding.
yang
sangat
dari
pembangunan
dari itu sudah seharusnya ketika
bergeser
menjadi
dilematis, di satu sisi pakem yang
karinding
diwariskan oleh karuhun agar sedikit
komoditas, itu berarti keuntungan
ISSN 2503-4626
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
187
secara ekonomi dapat diperoleh para
Karat yang berperan sebagai
pelaku karinding (kelompok musik
inspirator bagi banyak kelompok
dan pengrajin).
musik
Komoditas
berbicara
tidak
perdagangan
hanya
karinding
karinding
lainnya
dapat
menumbuhkan pola pikir baru bagi
kelompok-kelompok
tersebut.
tetapi pengemasan musik, produksi
Pikiran bahwa kesenian tradisi tidak
album, dan bagaimana bargain satu
selalu
kelompok musik dapat masuk ke
terutama dari segi finansial, bukan
level-level industri besar tidak hanya
untuk mengkomersilkan seni tradisi
dalam lingkungan komunitas.
tetapi untuk menumbuhkan apresiasi
Sampai
sekarang
dipandang
sebelah
mata,
Karat
lebih untuk sebuah seni pertunjukan
merupakan satu-satunya kelompok
seni tradisional menjadi salah satu
yang mampu melakukan penetrasi ke
pegangan kelompok-kelompok baru
arah sana karena ditunjang oleh
tersebut.
jaringan yang kuat.
berbentuk
Karya
album
didistribusikan
yang
secara
masal
mempunyai peranan penting dalam
D. Faktor
Penyebab
Pergeseran
Fungsi Instrumen Karinding di
Jawa Barat
usaha penetrasi ke arah industri
Melihat dari perspektif teori
musik yang lebih luas, bukti fisik
perubahan sosial Kingsley Davis
album menjadi sangat penting untuk
dalam Soekanto (2012: 266) yang
membawa karinding masuk ke ranah
menegaskan bahwa perubahan sosial
industri. Termasuk juga Karat yang
merupakan bagian dari perubahan
sampai
kebudayaan.
didistribusikan
sekarang
hanya
dalam
komunitas
diantaranya:
metal
pengetahuan,
cukup
kuat
dapat
dalam
kebudayaan mencakup semua bagian
musik metal tetapi, jaringan musik
yang
Perubahan
kesenian,
ilmu
teknologi,
filsafat,
membawa Karat menjadi salah satu
bahkan perubahan-perubahan dalam
kelompok
di
bentuk serta aturan-aturan organisasi
bahkan
sosial. Pada kenyataannya perubahan
apresiasi
internasional.
karinding
nasional
yang
sosial
tersebut
telah
banyak
ISSN 2503-4626
188 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
mempengaruhi
pergeseran
fungsi
karinding di Jawa Barat saat ini.
Wajah
lingkungan
karinding di wilayah tersebut. Proses
industrialisasi yang terjadi sekitar
dan
tahun 1970-an (Maulana, 2011:78-
masyarakat Jawa Barat telah banyak
79) dengan banyaknya pembangunan
berubah
ke
arah
pembangunan
lebih
baik,
pabrik di daerah Rancaekek ternyata
infrastruktur
desa
memberikan
dampak
negatif
seperti jalan dan jembatan, lahan-
terhadap perkembangan instrumen
lahan
ataupun
karinding pada masa itu. Banyaknya
untuk
pabrik telah menarik penduduk luar
dijadikan pemukiman. Dilihat dari
daerah untuk mendirikan tempat
segi pembangunan hal itu merupakan
tinggal
bukti sebuah progresifitas, namun
sehingga,
dalam konteks eksistensi sebuah seni
tersebut karinding semakin kurang
pertunjukan hal itu bisa jadi sebuah
berkembang.
perkebunan
persawahan
dibangun
(komplek
dalam
perumahan)
perjalanannya
bencana. Sebagian seni pertunjukan
Selain pembangunan, teknologi
hilang akibat pembangunan tersebut,
juga mempunyai pengaruh yang
ada juga yang masih bertahan dengan
cukup signifikan terhadap pergeseran
kondisi (fungsi) yang telah bergeser
fungsi karinding. Sejak teknologi
atau bahkan berubah. Fenomena
informasi hadir pada masyarakat
tersebut juga sekaligus bukti bahwa
desa
kemajuan zaman dengan merebaknya
bermunculannya
pembebasan lahan untuk dijadikan
(hand phone dan tablet pc) maka
pemukiman di daerah yang awalnya
seketika itu pula atensi masyarakat
sawah atau kebun telah menelan
terhadap
fungsi
menurun. Namun tetapi, kenyataan
awal
dari
instrumen
karinding.
dan
kota
musik
dengan
alat
banyak
komunikasi
tradisional
kian
bahwa hampir semua kelompok seni
Pola-pola
juga
menggunakan kemajuan teknologi
ditemukan di Parakan Muncang,
dalam upaya marketing kelompok
dinamika
musiknya
masyarakat
yang
sama
perubahan
sedikit
merupakan
pengaruh
telah
positif yang diterima. Penggunaan
mempengaruhi bergesernya fungsi
teknologi internet yang bisa dengan
ISSN 2503-4626
banyak
sosial
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
189
praktis di akses melalui hand phone
Banyak varian musik karinding
semakin memudahkan para pelaku
kini lahir dari hasil interpretasi anak-
karinding dalam upaya mendongkrak
anak muda Bandung. Di satu sisi hal
popularitas
Media
itu menjadi sebuah kekayaan, tidak
twitter,
dapat
sosial
kelompoknya.
seperti
facebook,
dipungkiri
bahwa
kondisi
instagram, souncloud, reverbnation
tersebut sangat dipengaruhi oleh
dan blog merupakan media sosial
kondisi
yang banyak dipilih oleh para pelaku
Bandung yang dapat digolongkan ke
karinding di Bandung untuk sekedar
dalam masyarakat urban. Senada
memperluas
dengan hal itu Soekanto (2012:140)
jaringan
atau
mengiklankan karinding ciptaannya.
Catatan penting yang diperoleh
sosial
menegaskan
masyarakat
bahwa
Kota
perubahan-
perubahan sosial tampak dengan
pelaku
nyata di kota-kota karena kota
kesenian karinding di Kota Bandung
biasanya terbuka dalam menerima
ialah media sosial merupakan media
pengaruh luar.
dari
yang
pegakuan
paling
beberapa
efektif
marketing
hal
Pengaruh musik metal yang kuat
kelompoknya.
di Kota Bandung berpengaruh juga
dalam
Berdasarkan kemajuan teknologi itu
terhadap
pula Evi seorang guru fisika di
karinding baik dari musik maupun
sekolah dasar katolik st Angela
penampilan
Bandung
celana,
akhirnya
bersentuhan
kemasan
pertunjukan
personilnya
dan
akseroris)
(baju,
yang
dengan karinding towel Asep Nata
menggunakan atribut kasundaan (iket
pada tahun 2011. Setelah belajar
dan pangsi) yang digabung dengan
karinding towel dari Asep Nata, Evi
atribut metal. Fenomena tersebut
bereksperimen
semakin berkembang ke arah positif
suaranya
tersebut
menggunakan
dalam
sebuah
saat anak muda tersebut seakan-akan
percobaan untuk mengusir tikus, dan
mendapat
ternyata
mengenal
percobaannya
tersebut
stimulan
untuk
kebudayaan
lebih
Sunda
menjadi juara pertama dalam Life
lainnya, dengan kata lain karinding
Scicence Symposium di Singapura.
merupakan akses untuk bagi anak
ISSN 2503-4626
190 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
muda Bandung untuk lebih mengenal
sebuah kompetisi yang positif antara
kebudayaan Sunda.
seniman, mereka berlomba untuk
Peranan akademisi juga dinilai
cukup
mempengaruhi
fungsi
pergeseran
Terdapatnya
karinding.
bekerja keras untuk menciptakan halhal
baru
dalam
upaya
untuk
mengejar visi kampus sebagai wadah
beberapa lembaga tinggi seni di
konservasi
Bandung mendorong para pelaku
sebuah seni pertunjukan. Sehingga
karinding
dalam
bentuk
ataupun
Lingkungan
ataupun
revitalisasi
pengembangan
dampak dari itu semua para seniman
musiknya.
akademik seolah-olah berkompetisi
yang erat
untuk
akademis
selalu
menciptakan
atau
kaitannya dengan konservasi sebuah
mengembangkan
seni pertunjukan memberi stimulan
pertunjukan termasuk karinding di
bagi
dalamnya.
para
melakukan
akademisi
riset,
untuk
sebuah
seni
pengembangan,
eksperimen, ataupun penemuan baru
dalam satu bidang kajian. Karinding
KESIMPULAN
Perkembangan secara musikal
menjadi bidang kajian eksotis yang
telah
lama
akademisi,
para
memang banyak terjadi di beberapa
karena hanya
daerah di Jawa Barat. Ciramagirang
dikenal
namun
oleh
bergerak dalam wilayah akademik
dengan
saja upaya konservasi itupun hanya
dihasilkannya seperti teknik toel dan
tersebar di wilayah luar kampus.
jambret, karinding
Sejak
dikenal
lama
Kota
sebagai
berbagai
teknik
yang
yang dipukul
Bandung
dengan pelepah daun pisang, dan
barometer
penggabungan dengan instrumen lain
perkembangan musik di Indonesia,
memberi
bahkan ada juga yang menjuluki
perkembangan musik karinding di
gudangnya
Ciramagirang
musisi
dan
seniman
berbakat yang sanggup berkiprah di
pencerahan
tidak
bahwa
terlalu
mengalami stagnasi.
maupun
Lahirnya Karinding Attack pada
internasional. Secara tidak sadar
tahun 2008 menjadi pemicu hidup
atmosfer tersebut telah membangun
dan
tingkat
lokal,
ISSN 2503-4626
nasional,
berkembangnya
kesenian
Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana)
karinding di Jawa Barat. Upaya-
upaya
kolaborasi
dengan
genre
musik lain mempengaruhi pelakupelaku karinding lain yang berumur
191
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman,
Fathoni.
2006
Antropologi
Sosial
Budaya sebuah Pengantar.
Jakarta. Rineka Cipta.
relatif lebih muda dalam upaya lebih
mengembangkan kesenian karinding
dalam
tataran
musikal.
Puluhan
bahkan ratusan kelompok musik
lahir
karinding
sejak
Karinding
Attack menggeluti dunia karinding.
Karinding
towel
adalah
instrumen hasil inovasi Asep Nata
yang bertujuan untuk mengakomodir
kelemahan-kelemahan
pada
tradisional.
karinding
Perluasaan
tangga nada dan inovasi modelmodel karinding menjadi wilayah
yang di kembangkan oleh Asep Nata.
Pada
awal
perkembangannya
karinding berfungsi sebagai pengusir
hama, kalangenan, dan alat musik
pergaulan. Perubahan sosial yang
meliputi
ekonomi,
teknologi,
pembangunan,
dan
karakteristik
masyarakat
pengguna
merupakan
faktor
pergeseran
fungsi
karinding
penentu
instrumen
untuk
banyak
kepentingan
Caturwati, Endang. 2004
Seni
Dalam Dilema
Industri:
Sekilas
Tentang
Perkembangan Pertunjukan
Tari
Sunda.
Yogyakarta:
Aksara
Indonesia.
Fischer H. TH. 1952 Inleiding tot
de culturele Anthropologie
Van Indonesie: Pengantar
Antropologi
Kebudayaan
Indonesia .
Bandung:
Pembangunan.
Hermawan, Deni 2003
Metode
Pembelajaran Praktik Musik
Tradisional
Secara
Sistematis, Efektif,
dan
Efisien Di Perguruan Tinggi
Seni STSI Bandung, dalam
jurnal seni
Panggung No
XXVII
Bandung.
STSI
Bandung.
karinding
karinding di Jawa Barat. Sekarang
ini
Atik Soepandi, dan E. Atmadibrata.
1983 Khasanah Kesenian
Daerah Jawa Barat. Bandung
: Pelita Masa.
digunakan
hiburan,
alat
Kimung. 2011
Jurnal Karat
karinding Attacks Ujung
berung Rebels. Bandung.
Minor books.
2011 Memoar
melawan
Lupa . Badung: Minor books.
pendidikan, ritual, dan komoditas.
ISSN 2503-4626
192 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192
Ritzer, George dan Douglas J.
Goodman. 2011
Teori
Sosiologi Modern. Jakarta.
Kencana.
Soekanto, S. 2003
Sosiologi
Suatu Pengantar . Jakarta:
Rajawali
Press.
Sumardjo, Jakob.
2000 Filsafat
Bandung. ITB.
seni.
2003 Simbol-Simbol
Artefak
Budaya
Sunda:
Tafsir-Tafsir Pantun sunda.
Bandung:
Kelir.
Ayuni
Hakim,
Amalia
2012
Konservasi
Kesenian
Kariding oleh Komunitas
Karinding
Attack
(Karat)Dalam
Upaya
ISSN 2503-4626
Pelestarian Buda Seni Sunda .
Skripsi, Bandung: UNPAD.
Hendrik A.P, Cace 2009. Karinding
Ciramagirang
Di
Desa
Ciramagirang
Kecamatan
Cikalongkulon
Kabupaten
Cianjur
(suatu Tinjauan
Awal). Skripsi. Bandung:
STSI.
Maulana, Dian 2010 Perkembangan
Kesenian Karinding Di Desa
Sindang Pakuon Sumedang
Tahun 1970-200 (sebuah
Tinjauan Sosial Budaya.
Skripsi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Suwandi, Tomy 2013 Perkembangan
Nada-nadaDan Bentuk Alat
Musik Karinding Towel Di
Daerah Buahbatu Bandung
Jawa Barat. Skripsi. Jakarta:
Universitas Negeri Jakarta.