Uji Autokorelasi Analisis Koefisien Determinasi �

Ramdani, 2014 Pengaruh owbership retention, underwriter reputation dan firm zise terhadap pengungkapan intellectual capital perusahaan yang melakukaan ipo di bursa efek Indonesia tahun 2010-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dependen dengan residualnya. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan bantuan software SPSS Versi 20.

3.6.3 Pengujian Hipotesis a.

Analisis Regresi Linear Berganda Studi mengenai ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu atau lebih variabel independe bebas variabel panjelas, dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan veriabel independen yang dikaetahui Gujarati, 2003. Model persamaan regresi: ICDS = a + � 1 OwnRet + � 2 Und + � 3 ln SIZE + Ԑ Dimana: ICDS = Indeks pengungkapan intellectual capital a = intercept OwnRet = ownership retention Und = reputasi underwriter SIZE = total aset Ԑ = erorr

b. Analisis Koefisien Determinasi �

� Koefisien Determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali,2012: 97 Ramdani, 2014 Pengaruh owbership retention, underwriter reputation dan firm zise terhadap pengungkapan intellectual capital perusahaan yang melakukaan ipo di bursa efek Indonesia tahun 2010-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu R 2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R 2 sama dengan 1, maka prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100 variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi diperoleh dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi parsial. Sedangkan pedoman untuk memberiukan interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono 2007 adalah sebagai berikut: 0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah 0,40 - 0,599 = sedang 0,60 - 0,799 = kuat 0,80 - 1,000 = sangat kuat 79 Ramdani, 2014 Pengaruh owbership retention, underwriter reputation dan firm zise terhadap pengungkapan intellectual capital perusahaan yang melakukaan ipo di bursa efek Indonesia tahun 2010-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh ownership retention,

underwriter reputation danfirm size terhadap pengungkapanintellectual capital perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2010-2012. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan SPSS version 20. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Ownership retention berpengaruh negatif terhadap pengungkapan intellectual capital perusahaan yang melakukan IPO. Dengan demikian semakin tinggi ownership retention maka semakin rendah pengungkapan intellectual capital yang dilakukan. 2. Underwriter reputation berpengaruh positif terhadap pengungkapan intellectual capital perusahaan yang melakukan IPO.Dengan demikian ketika perusahaan menggunakan underwriter yang bereputasi baik maka semakin tinggi pengungkapan intellectual capital yang dilakukan. 3. Firm size berpengaruh positif terhadap pengungkapan intellectual capital perusahaan yang melakukan IPO. Dengan demikian semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi pengungkapan intellectual capital yang dilakukan. Ramdani, 2014 Pengaruh owbership retention, underwriter reputation dan firm zise terhadap pengungkapan intellectual capital perusahaan yang melakukaan ipo di bursa efek Indonesia tahun 2010-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran 1.

Saran Untuk Investor Untuk para investor disarankan agar tidak hanya memperhatikan informasi yang terdapat di laporan keuangan saja, namun memperhatikan pula informasi yang bersifat non keuangan sebelum membuat keputusan untuk berinvestasi atau membeli saham suatu perusahaan. Salah satunya informasi mengenai intellectual capital yang diungkapkan dalam annual report. Hal ini menjadi penting karena kita dapat melihat kualitas perusahaan dengan lebih komprehensif, dapat mengetahui strategi yang dilakukan perusahaan serta dapat mengetahui informasi- informasi penting lainnya yang berguna untuk menambah keyakinan investor dalam berinvestasi.

2. Saran Untuk Emiten

Untuk para emiten atau perusahaan yang melakukan Initial Public Offering , disarankan untuk mengungkapkan informasi secara lebih luas dalam annual report , salah satunnya pengungkapan mengenai intellectual capital. Hal tersebut dapat berguna untuk mengurangi asimetri informasi antara perusahaan dan calon investor. Pengungkapan intellectual capital yang luas dapat memberi keyakinan lebih bagi calon investor terhadap perusahaan. Selain itu, ketika perusahaan telah beralih menjadi perusahaan go public maka ada kebutuhan publik untuk mendapatkan informasi secara lebih luas sehingga, pengungkapan intellectual capital menjadi penting untuk dilakukan.