Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

Lia Meirina Widianti, 2014 Penggunaan Teknik Majelis Assembly Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Perancis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala – gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar”. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk melihat proses kerja baik dari peneliti maupun objek penelitian yaitu siswa. Oleh karena itu, observasi yang dilakukan adalah observasi berperan serta. Sugiyono 2009:197 menjelaskan bahwa dalam observasi tersebut, ’’…peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sember data…’’

3.6.2 Angket

Pada penelitian ini, pengumpulan data diperoleh pula menggunakan Angket, yaitu memberikan siswa beberapa pertanyaan tertulis terkait permasalahan yang diteliti. Tjokrosujoso dalam Setiadi 2010 memaparkan “Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden manusia sebagai subjek penelitian. Teknik angket ini dilakukan dengan cara pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi yang benar – benar diperlukan saja”. Angket dalam penelitian ini pun, berfungsi untuk mengetahui respon perserta didik terhadap penggunaan teknik Majelis pada pembelajaran teks bahasa Perancis. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu berisi jawaban yang sudah ditentukan, siswa sebagai respon memilih jawaban yang sudah ada. Terdapat 20 soal di antaranya 18 soal tertutup dan 2 soal terbuka.

3.6.3 Tes

Tes merupakan alat ukur dan sebuah instrumen dalam penelitian.Djiwandono 2008:15 mengungkapkan bahwa “salah satu alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang bersifat abstrak,tidak kasat mata, tidak kongkrit, seperti kemampuan berpikir, kemampuan mengingat serta kemampuan berbicara atau kemampuan menulis kemampuan – kemampuan bahasa yang lain”. Lia Meirina Widianti, 2014 Penggunaan Teknik Majelis Assembly Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Perancis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam pelaksanaannya, tes dilaksanakan dengan mengunakan jenis tes kemampuan berbicara bahasa Perancis. Djiwandono 2008 : 155 menjelaskan bahwa “Tes kemampuan berbicara dimaksudkan untuk mengukur tingkat kemampuan mengungkapkan diri secara lisan.” Begitu pula dalam tes yang dilaksanakan bertujuan mengukur kemampuan berbicara bahasa Perancis sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sementara itu, tes yang dilaksanakan, secara umum digolongkan pada jenis penskoran tes subjektif yaitu penilaian dengan tidak menggunakan jawaban yang disediakan. Djiwandono 2008 : 97 menambahkan bahwa pada tes subjektif “…butir tes yang dirumuskan sebagai pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta tes sesuai dengan pemahamannya terhadap pertanyaan tanpa disertai dengan jawaban yang tinggal dipilih…”. Begitu pula dengan tes akhir yang dilaksanakan pada penelitian ini, tidak menggunakan jawaban yang tinggal dipilih atau pilihan ganda, tes tersebut hanya berupa butir pertanyaan langsung yang harus dijawab secara lisan.

3.7 Validitas

’’Validitas berarti kesucian alat ukur atau dapat dikatakan seberapa jauh alat dapat mengukur hal atau subjek yang ingin diukur ”. Hasan, 2010:15. Validitas dalam penelitian pun diartikan sebagai kesucian atau kualitas tes yang dilakukan, seberapa jauh tes tersebut dapat digunakan dalam menilai suatu objek yang akan diukur. Begitu pula Tagliante 1991 : 124 menjelaskan “Validité : Qualité d’un test, qui fait qu’il mesure exclusivement ce qu’il est cense mesurer.” Validitas dapat diartikan sebagai kualitas dari sebuah tes yang mana mengukur secara khusus apa yang seharusnya diukur. Tagliante 2005 : 192 pun menambahkan bahwa “Un outil d’evaluation est valide s’il mesure effectivement l’objectif qu’il pretend mesurer’’. Dari pernyataan tersebut diartikan bahwa sebuah alat evaluasi dikatakan valid, jika dapat mengukur secara efektif objek yang hendak diukur. Oleh karena itu, sebuah tes harus menjalani uji validitas atau uji kualitas sehingga tes dikatakan dapat mengukur apa yang ingin diukur. Adapun Sugiyono 2009 : 172 mengemukakan bahwa untuk menguji validitas dapat digunakan pendapat dari ahli experts judgement. Lia Meirina Widianti, 2014 Penggunaan Teknik Majelis Assembly Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Perancis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Begitu pula validitas atau pengukuran alat tes yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan validitas content atau validitas isi dengan penilaian dosen tenaga penimbang ahli atau peneliti melakukan experts judgement terhadap instrumen penelitian agar dapat digunakan dalam penelitian dan mampu mengukur keterampilan yang diteliti.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara di antaranya: 1. Studi pustaka untuk mengumpulkan dan memperoleh sumber data maupun teori yang relevan. 2. Observasi sebagai hasil penilaian proses terhadap peneliti dan objek penelitian. 3. Tes untuk mengumpulkan hasil data objek penelitian terhadap pengaruh perlakuan, Angket dalam memperoleh pendapat dan saran dari objek penelitian. Adapun rumus yang digunakan dalam mencari perbedaan terhadap peningkatan hasil tes yaitu : ̅ ̅ ̅ = rata – rata nilai tes ̅ = J umlah keseluruhan nilai tes peserta = Jumlah peserta Adapun pengukuran dilakukan melalui penilaian hasil tes yang diukur dengan perolehan angka. Adanya kemungkinan penggunaan teknik tersebut dinilai dari hasil

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN.

0 2 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo,

0 5 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo,

0 1 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD N 01 Ngemplak Tahun Ajaran

0 0 16

MODEL PENGGUNAAN TEKNIK MAJELIS DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG: Studi Eksperimen Semu Terhadap Siswa/i Kelas XI SMA Pasundan 8 Bandung.

0 1 40

PENERAPAN METODE SUGGESTOPEDIA DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS.

5 20 35

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN.

1 6 25

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK ROLLENSPIEL PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN DI SMAN1 MUNTILAN MAGELANG.

3 14 183

MODEL PENGGUNAAN TEKNIK MAJELIS DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG: Studi Eksperimen Semu Terhadap Siswa i Kelas XI SMA Pasundan 8 Bandung - repository UPI S JEP 1100919 Title

0 0 3

PENGGUNAAN TEKNIK MAJELIS (ASSEMBLY) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCI - repository UPI S PRS 0906511 Title

0 0 4