EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN.

(1)

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DALAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN (Studi Penggunaan Metode Talking Stick di SMAN 3 Cimahi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh:

Irma Indriani NIM 0906498

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DALAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN (Studi Penggunaan Metode Talking Stick di SMAN 3 Cimahi)

Oleh: Irma Indriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Irma Indriani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013


(3)

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

i Irma Indriani, 2013

ABSTRAKSI

Indriani, Irma. 2013. Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman. Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia.

Berbicara merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai dalam pembelajaran bahasa Jerman, namun kebanyakan dari pembelajar bahasa Jerman merasa kesulitan dalam menguasai keterampilan ini. Siswa merasa sulit dan takut untuk berbicara dalam bahasa Jerman. Oleh karena itu, dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat untuk membuat siswa lebih banyak berlatih dan berperan lebih aktif dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam peningkatan keterampilan berbicara adalah metode Talking stick. Metode ini bertujuan untuk mendorong siswa agar berani mengemukakan pendapat. Melalui metode ini siswa dapat lebih aktif berbicara dalam kegiatan pembelajaran. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) penguasaan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa sebelum penerapan metode talking stick, 2) penguasaan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa sesudah penerapan metode talking stick, 3) efektivitas penerapan metode talking stick dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMAN 3 Cimahi dan sampel yang digunakan adalah siswa kelas XII IPA 4 yang berjumlah 37 orang pada tahun ajaran 2013/2014. Pada penelitian ini digunakan metode kuasi eksperimen dengan satu kelompok. Berikut adalah data hasil penelitian: pada pretest diperoleh nilai rata-rata sebesar 54,34 dan termasuk dalam kategori kurang, dengan nilai tertinggi 69,50 dan terendah 42,00 dari nilai maksimal 100. Pada posttest diperoleh nilai rata-rata sebesar 74,94 dan termasuk dalam kategori cukup, dengan nilai tertinggi 70,00 dan terendah 80,75. Penghitungan uji-t menunjukkan bahwa thitung > ttabel = 14,73 > 1,69. Hal ini berarti hipotesis penelitian ini dapat diterima yang berarti bahwa metode talking stick efektif digunakan dalam peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada pengajar bahasa Jerman untuk menggunakan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran berbicara, salah satunya adalah metode talking stick. Selain itu disarankan juga bagi peneliti selanjutnya agar lebih memperhatikan kekurangan dari penggunaan metode talking stick dan meminimalisirnya, serta memberikan treatment yang lebih intensif agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.


(5)

ii Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKT

Indriani, Irma. 2013. Effektivität der Anwendung der Talking Stick Methode zur Steigerung der Deutschsprechfertigkeit. Eine Abschlussarbeit. Bandung: Deutschabteilung der FPBS UPI.

Sprechen ist eine der Sprachfertigkeiten, die im Deutschunterricht beherrscht werden sollte. Aber die Lernenden haben Schwierigkeiten, diese Fertigkeit zu beherrschen. Sie haben Angst und es fällt ihnen schwierig, Deutsch zu sprechen. Deswegen ist eine richtige Lernmethode gebraucht, mit der die Lernenden mehr üben und aktiver beim Lernen sind. Eine der Methoden, die Sprechfertigkeit steigern kann, ist die Talking Stick Methode. Diese Methode hat das Ziel, die

Lernenden zu motivieren, damit sie ihre Meinungen einfach ausdrücken können. Durch diese Methode können die Lernenden aktiver beim Sprechen sein. Die Untersuchung hat folgende Ziele: 1) um die Deutschsprechfertigkeit der Schüler vor der Anwendung der Talking Stick Methode darzustellen. 2) um die Deutschsprechfertigkeit der Schüler nach der Anwendung der Talking Stick Methode zu beschreiben. 3) um die Effektivität der Anwendung der Talking Stick Methode zur Steigerung der Deutschsprechfertigkeit der Schüler zu schildern. Die Population dieser Untersuchung ist alle Schüler der Klasse XII SMAN 3 Cimahi und die Probanden dieser Untersuchung sind die Schüler der Klasse XII IPA 4 SMAN 3 Cimahi des akademischen Jahres 2013/2014, die aus 37 Personen besteht. In dieser Untersuchung wird die Quasi-Experiment Methode angewendet. Folgende ist das Ergebnis der Untersuchung: Von dem Pretest ist die durchschnittliche Note 54,34, die höchste Note ist 69,50 und die niedrigste Note ist 42,00 in der Skala 100. Das Ergebnis vom Posttest zeigt, dass die höchste Note 80,75 und die niedrigste Note 70,00 ist. Der t-Test zeigt, dass tRechnung gröβer als tTabelle ist (14,73>1,69). Das bedeutet, die Hypothese dieser Untersuchung ist akzeptiert und das heiβt, die Talking Stick Methode ist zur Steigerung der Deutschsprechfertigkeit effektiv. Aufgrund dem Ergebnis dieser Untersuchung wird es den Deutschlehrenden empfohlen, eine Methode anzuwenden, die die Schülern aktiv machen können, und eine der Methoden ist die Talking Stick Methode. Auβerdem sollte der weitere Forscher die Nachteile der Talking Stick Methode beachten und vermindern, und auch muss der Forscher intensivere Behandlung geben, um besseres Ergebnis bekommen zukönnen.


(6)

vii Irma Indriani, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAKT ... i

ABSTRAKSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.iv DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian. ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORETIS ... 6

A. Metode Pembelajaran ... 6

1. Pengertian Metode Pembelajaran ... 7

2. Fungsi Metode Pembelajaran ... 9

B. Metode Talking Stick... 10

1. Pembelajaran Kooperatif ... 10

2. Pengertian Metode Talking Stick ... 11

3. Tujuan Metode Talking Stick ... 13

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Talking Stick ... 14

5. Langkah-langkah Metode Talking Stick... Error! Bookmark not defined. C. Keterampilan Berbicara ... 19

1. Pengertian Berbicara ... 19

2. Faktor Penunjang Keterampilan Berbicara ... 20

D. Kerangka Berpikir ... 24

E. Hipotesis Penelitian ... 25


(7)

viii Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Metode Penelitian... 26

B. Variabel Penilitian ... 27

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

1. Populasi Penelitian ... 27

2. Sampel Penelitian ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... 28

F. Instrumen Penelitian... 28

G. Prosedur Penelitian... 29

H. Teknik Pengolahan Data ... 30

I. Hipotesis Statistik ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Deskripsi Data ... 32

B. Uji Persyaratan Analisis ... 33

1. Uji Normalitas ... 33

2. Uji Homogenitas Variansi Data x dan y ... Error! Bookmark not defined. C. Analisis Deskriptif ... 35

D. Analisis Perbandingan Pretest dan Posttest ... 35

E. Pengujian Hipotesis ... 36

F. Deskripsi Perlakuan ... 37

1. Treatment Pertama ... 37

2. Treatment Kedua ... 39

3. Treatment Ketiga ... 40

G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 45

A. Simpulan ... 45

B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47


(8)

ix Irma Indriani, 2013

DAFTAR TABEL


(9)

x Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Desain Pembelajaran 6


(10)

xi Irma Indriani, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian Pretest dan Posttest 49

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 52

Lampiran 3 Data Pretest dan Posttest 69

Lampiran 4 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest 71

Lampiran 5 Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest 79

Lampiran 6 Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata Nilai Pretest dan Posttest…....80

Lampiran 7 Analisis Pengujian Hipotesis 86

Lampiran 8 Tabel Kurve Normal 0 s/d Z 88

Lampiran 9 Nilai Kritis L untuk Uji Lilifors 90

Lampiran 10 Nilai-nilai Dalam Distribusi-t 91

Lampiran 11 Nilai-nilai untuk Distribusi F 92


(11)

1 Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai siswa. Dalam keterampilan berbicara diperlukan kemampuan dan keterampilan khusus, seperti pemilihan kosakata, penyusunan kosakata menjadi kalimat terstruktur, dan pengucapan yang sesuai. Hal tersebut menimbulkan kesulitan dalam kemampuan berbicara sehingga menyebabkan rendahnya kualitas keterampilan tersebut.

Berdasarkan pengamatan penulis, rendahnya kualitas keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa disebabkan oleh kurangnya optimalisasi siswa dalam pembelajaran keterampilan berbahasa Jerman. Pembelajaran yang diberikan, baik melalui lembaga formal maupun informal kurang begitu diaplikasikan oleh siswa. Lebih spesifik lagi, siswa kurang dilatih dalam berbicara pada kegiatan belajar mengajar di kelas. Faktor yang menyebabkan rendahnya penguasaan bahasa Jerman di SMA, terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mengacu pada kondisi siswa, di antaranya siswa yang pasif, kurang percaya diri atau takut diberi sanksi apabila salah berbicara, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar siswa itu sendiri, yang salah satunya mencakup metode pembelajaran yang kurang tepat.


(12)

2

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Metode dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman yang dipergunakan kebanyakan hanya berupa metode ceramah dan metode tanya jawab. Hal tersebut dianggap kurang optimal, karena peningkatan hasil belajar siswa tidak terlalu signifikan, seperti hasil observasi penulis di SMAN 3 Cimahi yang menunjukkan bahwa metode yang sering digunakan oleh pengajar bahasa Jerman di SMA tersebut adalah metode ceramah, tanya jawab, dan dikusi kelompok. Hal ini dianggap kurang efektif dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Berdasarkan studi pendahuluan diketahui bahwa dalam pembelajaran bahasa Jerman di sekolah ini jarang digunakan metode-metode lain selain yang telah dipaparkan di atas, dikarenakan guru sulit menerapkan metode lain untuk beberapa tema tertentu.

Adapun faktor yang menjadi penghambat siswa, khususnya siswa SMAN 3 Cimahi dalam berbicara, di antaranya siswa takut salah dalam berbicara, siswa kurang memahami pokok pembelajaran yang dipelajari, siswa kurang menguasai kosakata, dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk berbicara secara terstruktur.

Dari beberapa masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba menerapkan metode pembelajaran yang mampu melibatkan siswa agar dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode talking stick. Metode ini dianggap cocok dengan keterampilan berbicara, karena dalam metode ini siswa dilibatkan secara langsung, sehingga siswa dituntut untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman.


(13)

3

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sejalan dengan hal tersebut, terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan metode ini, seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Mirajati (2010) yang berupa penerapan metode talking stick untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas 3 SD dalam bercerita. Melalui metode talking stick, aspek kebahasaan pada keterampilan berbicara meningkat secara signifikan dengan persentase keberhasilan 76,19%. Penelitian lainnya mengenai penggunaan metode talking stick juga pernah dilakukan oleh Cahyaningsih (2011), yaitu mengenai penerapan metode talking stick untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Indonesia untuk siswa kelas V SD. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa keterampilan berbicara siswa mengalami peningkatan.

Dari berbagai hasil penelitian mengenai penerapan metode talking stick dalam pembelajaran keterampilan berbicara, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode talking stick dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman.

B. Identifikasi Masalah

Dari persoalan mengenai pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman, maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Apakah kurangnya motivasi siswa dalam berbicara menjadi faktor penghambat?

2. Seberapa besar peran keberanian siswa dalam keterampilan berbicara bahasa Jerman?


(14)

4

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

3. Apakah kurangnya guru dalam memberikan kesempatan siswa dalam berbicara bahasa Jerman di kelas membuat prestasi siswa menurun?

4. Apakah metode pembelajaran yang variatif mampu meningkatkan keterampilan siswa?

5. Apakah penggunaan metode talking stick efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman?

C. Batasan Masalah

Dalam pelaksanaan penelitian ini, diperlukan pembatasan masalah agar cakupan masalah tidak meluas. Berkenaan dengan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada efektivitas penerapan metode talking stick dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA Kelas XII, dengan tema Familie dan penilaian didasarkan pada standar A1 untuk tingkat pemula di SMA.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah penguasaan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa sebelum penerapan metode talking stick?

2. Bagaimanakah penguasaan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa sesudah penerapan metode talking stick?

3. Apakah penerapan metode talking stick efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa?


(15)

5

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Tujuan Penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Penguasaan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa sebelum penerapan metode talking stick.

2. Penguasaan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa sesudah penerapan metode talking stick.

3. Efektivitas penerapan metode talking stick dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat secara umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari metode talking stick dalam meningkatkan keterampilan berbicara. Namun manfaat penelitian ini pun dapat dilihat secara khusus bagi berbagai pihak, di antaranya:

1. Siswa mampu berperan lebih aktif dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman sehingga kemampuannya dalam keterampilan berbicara bahasa Jerman meningkat.

2. Pendidik mampu menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif sehingga pemahaman siswa dalam menerima pembelajaran meningkat.

3. Penulis dapat mengetahui efektivitas penerapan metode talking stick dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman.


(16)

26 Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Peneltian ini dilakukan dengan menggunakan metode quasi experiment (eksperimen semu) dengan satu kelas penelitian tanpa kelas pembanding, serta disusun menggunakan rancangan pretest posttest one group design. Penelitian ini berupa penggunaan metode talking stick dalam pengajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman. Sebelum dilakukan perlakuan penerapan metode pengajaran keterampilan berbicara dengan metode talking stick, terlebih dahulu dilakukan pretest guna mengetahui keterampilan berbicara awal siswa sebelum penerapan metode talking stick. Setelah dilakukan perlakuan, kemudian dilakukan posttest untuk melihat kemajuan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa setelah penerapan metode talking stick. Data yang dikumpulkan dan diperoleh dianalisis dan dikaji secara statistik dengan cara membandingkan hasil pretest keterampilan berbicara dengan hasil posttest sesudah metode pengajaran talking stick diterapkan. Berikut rancangan penelitian menurut Sugiyono (2010: 75):

Sampel Penelitian

Pengukuran Pengukuran

O1 X O2

(Pretest) Perlakuan (Posttest) ((Posttest)


(17)

27

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Rancangan Penelitian B. Variabel Penilitian

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini. Dua variabel tersebut adalah, variabel bebas (X) berupa metode talking stick dan variabel terikat (Y) berupa penguasaan keterampilan berbahasa Jerman.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat/ lokasi yang akan digunakan dalam penelitian mengenai efektivitas penggunaan metode talking stick dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman adalah di SMAN 3 Cimahi, yang bertempat di Jl. Pesantren no. 161 Kota Cimahi. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 3 Cimahi yang mempelajari bahasa Jerman, yaitu siswa kelas XII SMAN 3 Cimahi yang berjumlah 398 siswa.

2. Sampel Penelitian

Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan teknik Probability Sampling dengan pengambilan sampel secara simple random sampling, di mana setiap populasi diberikan peluang yang sama dan sampel dipilih secara acak. Oleh


(18)

28

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

karena itu sampel yang dipilih untuk penelitian ini, yaitu kelas XII IPA 4 yang berjumlah 37 siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data bertujuan untuk menyaring data-data berupa informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi masalah

2. Kajian pustaka, berupa pengumpulan teori dan materi yang relevan dengan penelitian ini.

3. Menetapkan objek penelitian

4. Penyusunan instrument penelitian berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode talking stick.

5. Tes keterampilan berbicara sebelum pelakuan (pretest), dan sesudah perlakuan (posttest).

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Instrumen pembelajaran, yaitu berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dijadikan acuan peneliti dalam proses belajar mengajar dengan tiga kali treatmen.


(19)

29

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Instrumen evaluasi, yakni berupa tes lisan atau lebih tepatnya tes keterampilan berbicara bahasa Jerman, di mana tes dilakukan sebanyak dua kali. Tes awal (pretest) dilakukan guna mengetahui kemampuan keterampilan berbicara siswa sebelum diterapkannya metode talking stick. Kemudian tes yang kedua atau tes akhir (posttest) dilakukan guna mengetahui peningkatan keterampilan siswa setelah diterapkannya metode talking stick setelah diberikan perlakuan (treatment) sebanyak lima kali. Tes yang diberikan diambil dari buku Kontakte Deutsch 2 yang merujuk pada Goethe Zertifikat- Fit in Deutsch A1 yang telah disesuaikan dengan pembelajar taraf pemula (SMA).

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian berisi mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam sebuah penelitian, adapun prosedur pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan proposal penelitian;

2. Studi pendahuluan keadaan di lapangan; 3. Penyusunan instrumen penelitian; 4. Pembuatan RPP;

5. Pengurusan surat izin lapangan;

6. Melakukan pretest guna mengetahui kemampuan awal siswa;

7. Menerapkan treatment pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan metode talking stick;


(20)

30

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

8. Melakukan posttest guna mengetahui peningkatan keterampilan berbicara siswa setelah perlakuan;

9. Analisis data dan pengolahan data; 10.Pembuatan laporan hasil penelitian; 11.Penyempurnaan laporan.

H. Teknik Pengolahan Data

Hasil pretest dan posttest dianalisis dan kemudian ditabulasikan guna mengetahui nilai rata-rata siswa, standar deviasi dan varians kelas yang menjadi sampel pada penelitian ini. Skor tes berupa tes lisan dijabarkan dalam bentuk tabel, dimana hasil penilaiannya disesuaikan dengan kriteria penilaian “Goethe Zertifikat – Fit in Deutsch A1”. Kemudian untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan, peneliti mengadakan uji normalitas dan homogenitas sampel. Jika data berdistribusi normal maka dilakukan uji statistika parametris, sedangkan jika data berdistribusi tidak normal menggunakan uji statistika non-parametris. kemudian menguji signifikansi perbedaan rata-rata menggunakan uji-t pada taraf

signifikansi α = 0,05 dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:


(21)

31

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Σx2

d = jumlah kuadrat deviasi n = subjek

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: µSsp = µSbp

Hi: µSsp > µSbp Keterangan:

μ SsP : Kemampuan berbicara bahasa Jerman siswa setelah penerapan metode talking stick. (posttest)

μ SbP : Kemampuan berbicara bahasa Jerman siswa sebelum penerapan metode talking stick. (pretest)

H0 : Hasil posttest sama dengan hasil pretest, artinya tidak terdapat peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa antara sebelum dan setelah mendapat perlakuan

H1 : Hasil posttest setelah perlakuan lebih besar dari hasil pretest, artinya terdapat peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa setelah mendapat perlakuan


(22)

45 Irma Indriani, 2013

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan data, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata siswa pada pretest sebesar 54,34, nilai terendah siswa sebesar 42 dan nilai tertinggi siswa sebesar 69,50. Jika dilihat dari nilai rata-rata siswa pada pretest, maka berdasarkan klasifikasi tingkat penguasaan, kategori penguasaan keterampilan berbicara siswa tergolong kurang.

2. Nilai rata-rata siswa pada posttest sebesar 74,94, nilai terendah siswa sebesar 70,00 dan nilai tertinggi siswa sebesar 80,75. Berdasarkan kualifikasi tingkat penguasaan, kategori penguasaan keterampilan berbicara siswa tergolong cukup dilihat dari nilai rata-rata siswa pada posttest.

3. Berdasarkan analisis data penelitian dengan menggunakan uji signifikansi, diperoleh nilai thitung sebesar 14,73, sedangkan nilai ttabel yang diperoleh dari tabel distribusi T dengan taraf nyata (α) = 0,05 dan dk = 36 adalah sebesar 1,69. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel (14,73 > 1,69). Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil di atas menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan hasil posttest. Hal ini berarti bahwa penggunaan metode talking stick efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa.


(23)

46

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas dan landasan teoretis sebagai dasar penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Metode talking stick dapat digunakan sebagai salah satu pilihan metode pembelajaran alternatif khususnya dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Metode pembelajaran ini telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara.

2. Bagi peneliti yang akan meneliti dengan pembahasan yang sama, diharapkan memperhatikan kekurangan metode ini, seperti yang telah dipaparkan pada deskripsi perlakuan di BAB IV yang salah satu contohnya seperti tongkat yang mudah patah dan kondisi siswa saat perlakuan yang kurang memperhatikan. Maka dari itu, peneliti selanjutnya diharapkan dapat meminimalisir dan mencari jalan keluar dari kekurangan-kekurangan tersebut, selain itu disarankan juga agar memberikan perlakuan atau treatment secara lebih intensif, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal.


(24)

47

Irma Indriani, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Adil, Deden Marrah. 2010. Metode Talking Stick dan Hasil Belajar IPA Kelas IV SD. [Online]. Tersedia: http://dedenbinlaode.blogspot.com/2010/11/metode-talking-stick-dan-hasil-belajar.html. [5 Juni 2013].

Arsjad, Maidar dan Mukti U.S. 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Bina, Kundhini. 2012. Keefektifan Metode Cooperative Learning Tipe Talking Stick Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul. [Online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/9114/. [5 Juni 2013].

Bolte, Henning. 1996. Fremdsprache Deutsch: Zeitschrift für die Praxis des Deutschunterricht, Heft 14 Sprechen. Stuttgart: Ernstklett Verag.

Cahyaningsih, Putri Dwi. 2011. Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Jatimulyo 1 Kota Malang. [Online]. Tersedia: http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=48605. [5 Juni 2013]. Darinih. 2013. Talking Stick. [Online]. Tersedia:

http://long-visit.blogspot.com/2013/01/talking-stick.html. [5 Juni 2013].

Dinsel, Sabine, et.al. 2011. A1 Goethe- Zertifikat A1 Start Deutsch 1. München: Color- Offset GMBH.

Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Funk, H dan M Koenig. 2006, Eurolingua Deutsch 1. Berlin: Cornelsen.

Hafdarani. 2012. “Pengajaran Keterampilan Berbicara Yang Berorientasi Pada Projektarbeit”. Allemania Jurnal Bahasa dan Sastra Jerman. 1, (2), 123-128.

Hartina, ST. 2013. Talking Stick Method. [online]. Tersedia: http://httsthartina09.blogspot.com/2013/02/talking-stick-method.html. [5 Juni 2013].


(25)

48

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mirajati, Desi. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Dengan Teknik Story Telling Dalam Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Pengalaman Orang Lain Siswa Kelas III SDN 1 Karangejo Selomerto Wonosobo. [Online]. Tersedia: http://www.thedigilib.com/doc/233356- penerapan-model-pembelajaran-talking-stick-dengan-teknik-story-telling- dalam-meningkatkan-kemampuan-menceritakan-pengalaman-orang-lain-siswa-kelas-iii-sd-n-1-karangrejo-selomerto-wonosobo#.Ua-V44b4Q6B. [5 Juni 2013].

Muslihuddin,et.al,. 2012. Revolusi Mengajar. Bandung: HPD Press.

Neuner, G. 1981. Grunndlagen, Prinzipen und Übungsformen Einer Kommunikativpragmatisch Orienten Methodik des Fremdsprachunterrichts. Berlin.

Rubiyo. 2011. Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas XI Pada Sub Kompetensi Perbaikan/ Servis Sistem Kopling Di SMK Ma’Arif 1 Nanggulan. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/86531080/19/b-Fungsi-dan-manfaat-metode-pembelajaran. [11 Juni 2013].

Sudjana. 2000. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun. 2010. Pedoman Pengajaran Bahasa Jerman. Modul: Tidak Diterbitkan.

Tn. 2013. Lernmethode. [Online]. Tersedia:

http://de.wikipedia.org/wiki/Lernmethode. [2 Juni 2013].

Tn. 2013. Redestab. [Online]. Tersedia: http://de.wikipedia.org/wiki/Redestab. [8 Juni 2013].

Tn. 2013. Sprechen. [Online]. Tersedia: http://de.wikipedia.org/wiki/Sprechen. [18 juli 2013].


(1)

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Melakukan posttest guna mengetahui peningkatan keterampilan berbicara siswa setelah perlakuan;

9. Analisis data dan pengolahan data; 10.Pembuatan laporan hasil penelitian; 11.Penyempurnaan laporan.

H. Teknik Pengolahan Data

Hasil pretest dan posttest dianalisis dan kemudian ditabulasikan guna mengetahui nilai rata-rata siswa, standar deviasi dan varians kelas yang menjadi sampel pada penelitian ini. Skor tes berupa tes lisan dijabarkan dalam bentuk tabel, dimana hasil penilaiannya disesuaikan dengan kriteria penilaian “Goethe Zertifikat – Fit in Deutsch A1”. Kemudian untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan, peneliti mengadakan uji normalitas dan homogenitas sampel. Jika data berdistribusi normal maka dilakukan uji statistika parametris, sedangkan jika data berdistribusi tidak normal menggunakan uji statistika non-parametris. kemudian menguji signifikansi perbedaan rata-rata menggunakan uji-t pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:


(2)

31

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa

Σx2

d = jumlah kuadrat deviasi n = subjek

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: µSsp = µSbp

Hi: µSsp > µSbp Keterangan:

μ SsP : Kemampuan berbicara bahasa Jerman siswa setelah penerapan metode talking stick. (posttest)

μ SbP : Kemampuan berbicara bahasa Jerman siswa sebelum penerapan metode talking stick. (pretest)

H0 : Hasil posttest sama dengan hasil pretest, artinya tidak terdapat

peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa antara sebelum dan setelah mendapat perlakuan

H1 : Hasil posttest setelah perlakuan lebih besar dari hasil pretest, artinya

terdapat peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa setelah mendapat perlakuan


(3)

45

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan data, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata siswa pada pretest sebesar 54,34, nilai terendah siswa sebesar 42 dan nilai tertinggi siswa sebesar 69,50. Jika dilihat dari nilai rata-rata siswa pada pretest, maka berdasarkan klasifikasi tingkat penguasaan, kategori penguasaan keterampilan berbicara siswa tergolong kurang.

2. Nilai rata-rata siswa pada posttest sebesar 74,94, nilai terendah siswa sebesar 70,00 dan nilai tertinggi siswa sebesar 80,75. Berdasarkan kualifikasi tingkat penguasaan, kategori penguasaan keterampilan berbicara siswa tergolong cukup dilihat dari nilai rata-rata siswa pada posttest.

3. Berdasarkan analisis data penelitian dengan menggunakan uji signifikansi, diperoleh nilai thitung sebesar 14,73, sedangkan nilai ttabel yang diperoleh dari

tabel distribusi T dengan taraf nyata (α) = 0,05 dan dk = 36 adalah sebesar 1,69. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel (14,73 > 1,69).

Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil di atas menunjukkan adanya

perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan hasil posttest. Hal ini berarti bahwa penggunaan metode talking stick efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa.


(4)

46

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas dan landasan teoretis sebagai dasar penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Metode talking stick dapat digunakan sebagai salah satu pilihan metode pembelajaran alternatif khususnya dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Metode pembelajaran ini telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara.

2. Bagi peneliti yang akan meneliti dengan pembahasan yang sama, diharapkan memperhatikan kekurangan metode ini, seperti yang telah dipaparkan pada deskripsi perlakuan di BAB IV yang salah satu contohnya seperti tongkat yang mudah patah dan kondisi siswa saat perlakuan yang kurang memperhatikan. Maka dari itu, peneliti selanjutnya diharapkan dapat meminimalisir dan mencari jalan keluar dari kekurangan-kekurangan tersebut, selain itu disarankan juga agar memberikan perlakuan atau treatment secara lebih intensif, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal.


(5)

Irma Indriani, 2013

Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adil, Deden Marrah. 2010. Metode Talking Stick dan Hasil Belajar IPA Kelas IV SD. [Online]. Tersedia: http://dedenbinlaode.blogspot.com/2010/11/metode-talking-stick-dan-hasil-belajar.html. [5 Juni 2013].

Arsjad, Maidar dan Mukti U.S. 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Bina, Kundhini. 2012. Keefektifan Metode Cooperative Learning Tipe Talking Stick Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul. [Online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/9114/. [5 Juni 2013].

Bolte, Henning. 1996. Fremdsprache Deutsch: Zeitschrift für die Praxis des Deutschunterricht, Heft 14 Sprechen. Stuttgart: Ernstklett Verag.

Cahyaningsih, Putri Dwi. 2011. Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Jatimulyo 1 Kota Malang. [Online]. Tersedia: http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=48605. [5 Juni 2013]. Darinih. 2013. Talking Stick. [Online]. Tersedia:

http://long-visit.blogspot.com/2013/01/talking-stick.html. [5 Juni 2013].

Dinsel, Sabine, et.al. 2011. A1 Goethe- Zertifikat A1 Start Deutsch 1. München: Color- Offset GMBH.

Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Funk, H dan M Koenig. 2006, Eurolingua Deutsch 1. Berlin: Cornelsen.

Hafdarani. 2012. “Pengajaran Keterampilan Berbicara Yang Berorientasi Pada

Projektarbeit”. Allemania Jurnal Bahasa dan Sastra Jerman. 1, (2),

123-128.

Hartina, ST. 2013. Talking Stick Method. [online]. Tersedia: http://httsthartina09.blogspot.com/2013/02/talking-stick-method.html. [5 Juni 2013].


(6)

48

Mirajati, Desi. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Dengan Teknik Story Telling Dalam Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Pengalaman Orang Lain Siswa Kelas III SDN 1 Karangejo Selomerto Wonosobo. [Online]. Tersedia: http://www.thedigilib.com/doc/233356- penerapan-model-pembelajaran-talking-stick-dengan-teknik-story-telling- dalam-meningkatkan-kemampuan-menceritakan-pengalaman-orang-lain-siswa-kelas-iii-sd-n-1-karangrejo-selomerto-wonosobo#.Ua-V44b4Q6B. [5 Juni 2013].

Muslihuddin,et.al,. 2012. Revolusi Mengajar. Bandung: HPD Press.

Neuner, G. 1981. Grunndlagen, Prinzipen und Übungsformen Einer Kommunikativpragmatisch Orienten Methodik des Fremdsprachunterrichts. Berlin.

Rubiyo. 2011. Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas XI Pada Sub Kompetensi Perbaikan/

Servis Sistem Kopling Di SMK Ma’Arif 1 Nanggulan. [Online]. Tersedia:

http://www.scribd.com/doc/86531080/19/b-Fungsi-dan-manfaat-metode-pembelajaran. [11 Juni 2013].

Sudjana. 2000. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun. 2010. Pedoman Pengajaran Bahasa Jerman. Modul: Tidak Diterbitkan.

Tn. 2013. Lernmethode. [Online]. Tersedia:

http://de.wikipedia.org/wiki/Lernmethode. [2 Juni 2013].

Tn. 2013. Redestab. [Online]. Tersedia: http://de.wikipedia.org/wiki/Redestab. [8 Juni 2013].

Tn. 2013. Sprechen. [Online]. Tersedia: http://de.wikipedia.org/wiki/Sprechen. [18 juli 2013].