Penutup Paparan Metode Penelitian

11 E. Wityasminingsih, 2012 Prepresentasi Religiusitas Hisanori Kato dalam telaah Islam Fundamentalis dan Liberal di Indonesia Analisis Wacana Kiritis pada Bagian Introduction Buku Hisanori Kato Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu menyebut mereka sebagai orang yang memilih kesesatan daripada kebenaran, dan 7 menolak kebaikan apapun yang berasal dari komunitas non Islam. c. Pemikiran Liberalisme: merujuk pada ciri-ciri: 1 relativisme Islam, dan 2 skeptisisme terhadap akidah dan sumber-sumber Islam.

1. 10 Sistematika Pelaporan

Laporan penelitian ini disajikan dalam lima bab, dengan uraian sebagai berikut: bab I berisi latar belakang, identifikasi masalah penelitian, pertanyaan- pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teoretis, metodologi penelitian dan sistematika pelaporan, bab II berisi kajian teori, sebagai landasan yang digunakan dalam penelitian, bab III berisi tujuan penelitian, unit analisis dan korpus data, teknik penelitian, dan teknik keabsahan data, bab IV berisi laporan deskripsi dan pembahasan hasil temuan dalam penelitian, bab V berisi tampilan interpretasi dan hasil penelitian yang dinarasikan dalam bentuk simpulan dan saran.

1.11 Penutup

Paparan di atas merupakan gambaran umum dalam penelitian ini. Pada bab selanjutnya akan dipaparkan kajian teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini. 41 E. Wityasminingsih, 2012 Prepresentasi Religiusitas Hisanori Kato dalam telaah Islam Fundamentalis dan Liberal di Indonesia Analisis Wacana Kiritis pada Bagian Introduction Buku Hisanori Kato Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paparan Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis teks yang mengaplikasikan dan mengadaptasikan pendekatan analisis wacana kritis Critical Discourse AnalysisCDA yang selanjutnya akan disingkat AWK model Teun A. van Dijk. AWK sudah ditegaskan sebagai kelompok gagasan atau motif berfikir yang bisa dikenali dalam teks dan komunikasi verbal, dan juga bisa ditemukan dalam struktur sosial yang lebih luas. AWK juga menyediakan wawasan kedalam bentuk pengetahuan dalam konteks yang spesifik. Selain itu, AWK menghasilkan klaim interpretif dengan memandang pada efek kekuasaan dari wacana dalam kelompok-kelompok orang, tanpa klaim yang dapat digeneralisasikan pada konteks lain. Wacana menurut van Dijk memiliki tiga dimensi atau bangunan, yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti dari analisis van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Penelitian ini akan berfokus pada dimensi kognisi sosial untuk dapat mengungkap representasi religiusitas Kato dalam menelaah Islam fundamentalis dan liberal d Indonesia. Ada tiga tingkatan struktur teks yang ada dalam analisis van Dijk, pertama, struktur makro, yang merupakan makna globalumum dari suatu teks yang dapat diamati dengan topik atau tema yang dikedepankan. Kedua, 42 E. Wityasminingsih, 2012 Prepresentasi Religiusitas Hisanori Kato dalam telaah Islam Fundamentalis dan Liberal di Indonesia Analisis Wacana Kiritis pada Bagian Introduction Buku Hisanori Kato Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu superstruktur, merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan gambar. Menurut Fairclough dan Wodak, AWK melihat wacana pemakaian bahasa dalam tutur dan tulisan sebagai bentuk dari praktik sosial. Menggambarkan wacana sebagai praktik sosial yang menyebabkan sebuah hubungan dialektis di antara peristiwa diskursif tertentu dengan situasi, institusi, dan struktur sosial yang membentuknya. Praktik wacana pun bisa menampilkan ideologi, memproduksi dan mereproduksi hubungan kekuasaan yang tidak imbang antara kelas sosial, laki-laki dan wanita, kelompok mayoritas dan minoritas melalui perbedaan yang direpresentasikan dalam posisi sosial yang ditampilkan. Dalam penelitian kritis tidak dapat dihindari unsur subjektifitas, sehingga dalam menganalisis dan menafsirkan teks, latar belakang, pengetahuan, afiliasi keagamaan peneliti akan mempengaruhi hasil interpretasi. Dengan kata lain, hasil analisis akan sangat tergantung pada kemampuan peneliti dalam menafsirkan objek penelitian.

3.2 Unit Analisis Data dan Korpus