Tindakan Konsumen pada Promosi Usaha Songket “Tujuh Saudara” Melalui Website

i

TINDAKAN KONSUMEN PADA PROMOSI SONGKET
“TUJUH SAUDARA” MELALUI WEBSITE

VENNY ALAWIYAH

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

ii

iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Tindakan Konsumen
pada Promosi Songket “Tujuh Saudara” Melalui Website adalah benar karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2014
Venny Alawiyah
NIM I34100005

ii

iii

ABSTRAK
VENNY ALAWIYAH. Tindakan Konsumen pada Promosi Songket “Tujuh
Saudara” Melalui Website. Di bawah bimbingan ANNA FATCHIYA.
Promosi melalui internet mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM), termasuk pada usaha songket “Tujuh Saudara”. Penelitian

ini bertujuan untuk menganalisis tindakan konsumen akibat dari promosi melalui
website dan menganalisis hubungan antara faktor internal konsumen, kualitas
informasi, dan kualitas layanan dengan tindakan konsumen. Dengan
menggunakan metode survei, penelitian ini menunjukkan bahwa promosi songket
melalui website efektif dalam mendorong pengunjung untuk melakukan tindakan
konsumen yang berupa tahapan AIDA (attention, interest, desire and action) dan
faktor internal konsumen (jenis kelamin, umur, dan pendidikan) dan kualitas
layanan tidak berhubungan dengan tindakan konsumen, sedangkan kualitas
informasi berhubungan dengan tindakan yang akan dilakukan konsumen.
Kata kunci: usaha mikro kecil menengah, internet, promosi, website, songket

ABSTRACT
VENNY ALAWIYAH. Consumer Action on the Promotion of Songket “Tujuh
Saudara” through the Website. Under the guidance of ANNA FATCHIYA.
Promotion through the internet support the development of micro, small, and
medium enterprises, including the efforts of songket “Tujuh Saudara”. This study
aims to analyze the actions of consumers as a result of promotion through the
website and analyze the relationship between the internal factors of consumers,
information quality, and service quality with consumer action. By using survey
methods, this study shows songket promotion through the website is effective in

encouraging visitors to do the actions in the form of consumer stages AIDA
(attention, interest, desire and action) and consumers internal factors (gender, age,
and education) and quality of service is not related to consumer action, while the
quality of the information related to the action that will be performed by
consumers.
Keywords: small scale enterprise, internet, promotion, website, songket

iv

v

TINDAKAN KONSUMEN PADA PROMOSI SONGKET
“TUJUH SAUDARA” MELALUI WEBSITE

VENNY ALAWIYAH

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
pada

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

vi

vii

Judul Skripsi
Nama
NIM

: Tindakan Konsumen pada Promosi Usaha Songket “Tujuh
Saudara” Melalui Website
: Venny Alawiyah

: I34100005

Disetujui oleh

Dr Ir Anna Fatchiya, MSi
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Siti Amanah, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus: ________________

viii

ix

PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, skripsi dengan judul “Tindakan

Konsumen pada Promosi Usaha Songket “Tujuh Saudara” Melalui Website”
dapat diselesaikan tanpa hambatan dan masalah.
Penulis menyadari bahwa studi pustaka ini dapat terselesaikan dengan baik
karena dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Ucapan terimakasih penulis
berikan kepada Ibu Dr Ir Anna Fatchiya, MSi selaku dosen pembimbing atas
bimbingan, saran, dan curahan waktunya kepada penulis selama proses penulisan
hingga penyelesaian proposal skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis yaitu Ibunda Rini dan
Ayahanda Bob Mulyadi selaku orang tua tercinta dan Sita, Sinsganesha, Ais,
Poro-Poro, Rio, Tari, Ika, Ditha, Sakinah, Gian, Sifna, Ica, Yandra, Uty, Saefihim
selaku teman-teman yang telah memberikan doa, dukungan, kasih sayang,
kritikan, saran, memberikan motivasi, semangat, kasih sayang, dan menemani
penulis dalam proses penulisan laporan ini dan tidak lupa kepada seluruh keluarga
besar SKPM, terutama SKPM 47 atas kebersamaannya dan kakak-kakak SKPM
46 atas kesediaannya berbagi pengalaman dan memberikan saran-saran dalam
penulisan skripsi ini. Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan hingga penyelesaian
skripsi ini.
Peneliti mengetahui bahwa karya ini belumlah sempurna, sehingga kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan. Akhir kata semoga skripsi dapat

menghasilkan laporan yang bermanfaat bagi banyak pihak. Akhirnya penulis
berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca dalam
memahami lebih jauh tentang promosi melalui website.

Bogor, Juni 2014
Venny Alawiyah

x

xi

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1

Rumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Kegunaan Penelitian
2
PENDEKATAN TEORITIS
5
Tinjauan Pustaka
5
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
5
Internet sebagai Media Komunikasi Massa
5
Pemanfaatan Internet dalam Komunikasi Pemasaran
6
Perilaku Konsumen
10
Pengaruh Internet Terhadap Daya Tarik Konsumen
12

Kerangka Pemikiran
13
Definisi Operasional
16
PENDEKATAN LAPANGAN
21
Metode Penelitian
21
Lokasi dan Waktu Penelitian
21
Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
21
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
22
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
23
Profil UMKM Songket “Tujuh Saudara”
23
Produk- produk songket “Tujuh Saudara”
24

FAKTOR INTERNAL PENGUNJUNG WEBSITE, KUALITAS INFORMASI
DAN KUALITAS LAYANAN WEBSITE SONGKET “TUJUH SAUDARA” DI
PALEMBANG
25
Faktor Internal Pengunjung Website
25
Kualitas Informasi
27
Kualitas Layanan
31
HUBUNGAN TINDAKAN KONSUMEN DENGAN FAKTOR- FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA
37
Tindakan Konsumen
37
Hubungan Tindakan Konsumen dengan Faktor Internal
38
Faktor Kualitas Informasi dan Kualitas Layanan
40
SIMPULAN DAN SARAN

43
Simpulan
43
Saran
43
DAFTAR PUSTAKA
45

xii

LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

47
61

xiii

DAFTAR TABEL

1 Posisi komunikasi dalam bauran pemasaran
2 Jumlah dan persentase pengunjung website songket “Tujuh
Saudara” berdasarkan umur
3 Jumlah dan persentase pengunjung website songket “Tujuh
Saudara” berdasarkan tingkat pendidikan
4 Jumlah dan persentase pengunjung website songket “Tujuh
Saudara” berdasarkan jenis kelamin
5 Jumlah dan persentase responden berdasarkan hasil kuisioner
terhadap kualitas informasi website songket “Tujuh Saudara”
6 Jumlah dan persentase responden berdasarkan pengelompokan
penilaian kualitas informasi website songket “Tujuh Saudara
7 Jumlah dan persentase responden berdasarkan hasil kuisioner
terhadap kualitas layanan website songket “Tujuh Saudara”
8 Jumlah dan persentase responden berdasarkan pengelompokan
penilaian kualitas layanan website songket “Tujuh Saudara
9 Jumlah persentase tindakan konsumen yang dipengaruhi oleh
faktor internal, kualitas informasi dan kualitas layanan
10 Hubungan antara faktor internal (umur dan tingkat pendidikan)
dengan tindakan konsumen
11 Hubungan kualitas informasi dan kualitas layanan dengan
tindakan konsumen

9
27
28
28
29
30
33
34
37
38
40

xv

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4

Kuesioner penelitian
Daftar nama responden
Hasil uji statistik
Dokumentasi

49
54
55
58

xvi

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pesatnya perkembangan dunia teknologi dan informasi menjadikan internet
sebagai alat komunikasi yang banyak diminati oleh masyarakat. Perkembangan internet
dinilai cukup pesat oleh berbagai pihak. Keunggulan internet yang dapat digunakan
dimanapun dan kapanpun mempermudah akses untuk mencari berbagai macam
informasi melalui internet. Menurut Belch internet adalah suatu metode yang mendunia
untuk saling tukar menukar informasi dan berkomunikasi melalui komputer yang
sedang terkoneksi (Shimp 2003). Melihat pengguna internet semakin hari semakin
bertambah maka semakin banyak pula produsen yang tertarik mempromosikan
produknya melalui media internet. Media internet mempermudah promosi yang
dilakukan oleh produsen. Menurut Shimp (2003) suatu ribuan pemasar telah beralih ke
internet sebagai calon media untuk mempromosikan merek mereka dan melakukan
transaksi penjualan. Media promosi menggunakan media internet dapat dilakukan
melalui web, dan situs jejaring sosial lainnya seperti facebook dan twitter.
Perkembangan internet dinilai cukup pesat oleh berbagai pihak. Pengguna
internet di Indonesia pun setiap harinya mengalami peningkatan. Menurut riset Mark
Plus Insight juga menemukan bahwa 58 juta orang atau sebesar 95 persen pengguna
internet mengakses internet dari notebook, netbook, tablet, dan perangkat seluler
(Karimuddin 2012). Hal ini menunjukkan bahwa semakin mudahnya mengakses
internet dan akan semakin efektif dan efisien apabila internet tersebut digunakan dalam
pemasaran.
Sejalan dengan hal itu, potensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di
dunia maya memiliki potensi yang cukup besar. UMKM sering digambarkan sebagai
sektor usaha yang berpotensi dalam pembangunan perekonomian Indonesia, khususnya
dalam hal penyerapan tenaga kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat
kemiskinan. Menanggapi hal tersebut maka diperlukan pengembangan strategi dalam
memasarkan UMKM melalui internet atau media online. Selanjutnya Kotler (2000)
menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran merupakan proses pengolahan, produksi,
dan penyampaian pesan melalui satu atau lebih saluran kepada kelompok khalayak
sasaran, yang dilakukan secara berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan
menunjang efektivitas dan efisiensi pemasaran suatu produk.
Secara umum, UMKM memiliki ciri-ciri yaitu manajemen berdiri sendiri, modal
disediakan sendiri, daerah pemasarannya lokal, aset perusahaannya kecil, dan jumlah
karyawan yang dipekerjakan terbatas. Pemasarannya juga masih sangat tradisional,
lemahnya jaringan dan biaya menyebabkan UMKM sangat membutuhkan internet atau
media sosial dalam pemasarannya untuk memperkenalkan produk-produk yang akan di
promosikan kepada konsumen. Oleh karena itu, menarik untuk dikaji mengenai manfaat
internet untuk mempromosikan produk- produk UMKM. Saat ini kegiatan komunikasi
pemasaran tidak terlepas dari suatu perencanaan media. Melalui media online pemasar
dapat menjalankan empat cara, yaitu dengan membuat homepage atau website,
berpartisipasi dalam forum, newgroup, dan bulletin board, memasang iklan online, dan
menggunakan e-mail (Larasati 2003).
Pemasar telah banyak yang memanfaatkan media online atau internet sebagai
media komunikasi pemasaran. Dari media online ini diharapkan akan dapat
mempengaruhi minat beli konsumen dalam membeli produk-produk UMKM yang

2
ditawarkan. Seperti produk UMKM songket “Tujuh Saudara” di Palembang yang
menggunakan media online dalam pemasarannya melalui website. Awalnya pemasaran
songket “Tujuh Saudara” hanya mempromosikan dari mulut ke mulut dan hanya di
sekitar daerah Palembang, tetapi semenjak songket “Tujuh Saudara” memasarkannya
menggunakan media online atau internet maka produk yang dipasarkan lebih dikenal
orang banyak tidak hanya di daerah Palembang tetapi di luar Palembang seperti daerah
Jawa dan Kalimantan, konsumen songket “Tujuh Saudara” menjadi meningkat setelah
menggunakan website. Hal ini tentu berpengaruh besar terhadap pendapatan dari
songket “Tujuh Saudara”.
Pengelola website harus memberikan tampilan yang dapat menarik minat beli
konsumen terhadap barang yang telah ditampilkan di website tersebut. Baik dengan
menampilkan produk songket dengan jelas, gambar foto songket tanpa rekayasa,
informasi dan keterangan mengenai songket harus lengkap seperti bahan, harga, dan
ukuran. Minat konsumen terhadap songket yang telah dipasarkan bisa dilihat dari
ketertarikan dan menghubungi kontak yang telah dicantumkan oleh website. Untuk itu
dalam halaman website, tampilan profil dan hal-hal yang ditawarkan oleh “Tujuh
Saudara” menjadi fokus utama yang perlu untuk ditampilkan dan diberikan penekanan
sehingga dapat menimbulkan daya tarik konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Selain memperhatikan kualitas informasi, pengelola harus memperhatikan karakteristik
internal konsumen seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan kualitas layanan
juga harus lebih ditingkatkan karena adanya keluhan dari pengunjung website mengenai
pelayanan kurang begitu maksimal yaitu pengelola kurang cepat tanggap dalam
menanggapi pengunjung website pada saat pengunjung menghubungi pihak songket
“Tujuh Saudara”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibangun beberapa masalah penelitian
yang dapat dirumuskan oleh pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimana tindakan konsumen akibat dari promosi melalui website?
2. Bagaimana hubungan antara faktor internal konsumen, kualitas informasi,
dan kualitas layanan dengan tindakan konsumen?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk:
1. Menganalisis tindakan konsumen akibat dari promosi melalui website.
2. Menganalisis hubungan antara faktor internal konsumen, kualitas informasi, dan
kualitas layanan dengan tindakan konsumen.

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai website
sebagai media komunikasi pemasaran dalam memasarkan produk UMKM songket
“Tujuh Saudara” serta melihat website sebagai media komunikasi pemasaran dalam

3
mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk songket tersebut. Secara lebih
khusus, penelitian ini akan bermanfaat bagi beberapa pihak, yakni:
1. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk penelitian-penelitian
selanjutnya yang sejenis. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperbaiki
kelemahan-kelemahan dari penelitian ini.
2. Bagi instansi terkait
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan dan perbaikan dalam
meningkatkan kualitas produk serta komunikasi pemasaran yang dilakukan
sehingga produk tersebut semakin dikenal masyarakat dan memiliki pasar yang
luas.
3. Bagi pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi kesadaran pemerintah untuk
meningkatkan jumlah UMKM yang ada di Indonesia dan memeratakan jaringan
internet di berbagai tempat yang belum terjangkau jaringan internet.

4

5

PENDEKATAN TEORITIS

Tinjauan Pustaka
Bagian berikut ini akan disajikan tinjauan literatur yang berkaitan dengan
beberapa konsep yang akan dilihat pada penelitian ini. Tinjauan literatur tersebut
diantaranya usaha mikro kecil menengah, komunikasi massa, komunikasi
pemasaran, internet, dan website.

Internet sebagai Media Komunikasi Massa
Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang digunakan secara
massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula (Bungin 2008).
Pesan yang disampaikan media massa berupa informasi massa. Informasi massa
adalah informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara massal, bukan
informasi yang hanya boleh dikonsumsi secara pribadi. Sebagai media yang
mencakup khalayak luas, media massa memiliki peran, yaitu: sebagai institusi
pencerahan masyarakat (media edukasi), media massa, menjadi media yang
membuka pikiran dan mendidik masyarakat agar menjadi masyarakat yang maju,
sebagai media informasi, yaitu setiap saat menyampaikan informasi dengan
terbuka, jujur, dan benar kepada masyarakat agar masyarakat menjadi kaya dan
terbuka akan informasi. Dan sebagai media hiburan, bukan hanya menghibur,
media massa juga menjadi agent of change dalam institusi budaya dan katalisator
pengembangan budaya (Bungin 2008).
Menurut Kitchin dalam Bungin (2008), dunia maya dapat dkonstruksikan
sebagai tiga domain yang berbeda, yaitu internet, intranet, dan realitas virtual.
“Internet telah berkembang menjadi sebuah teknologi yang tidak saja mampu
mentransmisikan berbagai informasi, namun juga telah mampu menciptakan dunia
baru dalam realitas kehidupan manusia, yaitu sebuah realitas materialistis yang
tercipta dalam dunia maya” (Bungin 2008). Internet pada dasarnya merupakan
sebuah jaringan antar-komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini tersedia secara
terus-menerus sebagai pesan-pesan elektronik, termasuk email, transmisi file, dan
komunikasi dua arah antar individu atau komputer (Severin dan Tankard 2007).
Perbedaan karakteristik internet dibanding media komunikasi klasik dilihat
dari sistem dan operasional sebagai alat maupun medium komunikasi adalah
perbedaan utama dan makro tersebut yaitu: internet adalah media berbasis
komputer, internet sebagai media komunikasi memiliki penawaran interaktif yang
dinamis terhadap penggunanya atau user, media internet mampu menjadi pusat
informasi dan sumber informasi yang tidak terbatas, luas jangkauan dari media
internet melintas antar benua, antar negara, serta antar budaya, fungsi internet
sebagai media, selain sama dengan fungsi media lain, media internet memiliki
penawaran untuk pengembangan bidang jasa maupun bisnis sebagai bagian gaya
hidup (Rianto 2013)

6

Pengguna internet di Indonesia makin meningkat pada tahun 2011 hampir di
tiap kota di Indonesia kecuali Makassar yang mengalami sedikit penurunan.
Makin meningkatnya rata-rata pengguna internet di Indonesia merupakan salah
satu indikator bahwa makin meningkatnya tingkat melek teknologi masyarakat
Indonesia.

Pemanfaatan Internet dalam Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan memperkenalkan barang,
jasa, atau hal-hal lain kepada konsumen sehingga terjadi perubahan pengetahuan,
sikap, dan perilaku konsumen. Kegiatan komunikasi pemasaran ditujukan untuk
menimbulkan dampak dan mencapai kesamaan makna sesuai dengan yang
inginkan oleh sumber. Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan dalam bidang
pemasaran yang bertujuan untuk memperkenalkan produk, meyakinkan, dan
mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk serta
mengingatkan pelanggan tentang perusahaan dan produknya.
Komunikasi pemasaran yang efektif, yaitu lebih mendekat pada
konsumen, menyasar target yang tepat, menggunakan media yang tepat sebagai
perantara penyampai informasi ke konsumen, dan memberikan tawaran yang
menarik kepada konsumen. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perlu
diselipkan aspek-aspek pesan dalam kegiatan promosi. Aspek-aspek pesan terdiri
atas daya tarik pesan, gaya pesan, frekuensi pesan, dan frekuensi feedback pesan.
Daya tarik pesan dapat diukur melalui kesesuaian komposisi warna, huruf, logo,
dan desain dalam media sosial (Siregar 2011).
Menurut Kotler dalam Suratmo (2004), komunikasi pemasaran memiliki
dua cara pandang, yaitu pandangan sempit dan pandangan luas. Menurut sebagian
praktisi, komunikasi pemasaran hanya mencakup alat-alat promosi (promotools)
saja yang terdiri dari pesan iklan di media massa, kupon, kalender, spanduk, dan
media-media kecil lainnya. Sebagian lainnya memandang bahwa komunikasi
pemasaran itu mencakup bidang yang sangat luas, yang terdiri dari: a) advertising
(periklanan); b) sales promotion (promosi penjualan); c) public relations; d)
personal selling; dan e) direct selling. Berikut adalah penjabarannya:
a.
Advertising (periklanan)
Advertising merupakan suatu kegiatan promosi untuk menciptakan citra
positif produk atau perusahaan, mengukur keterkaitan perusahaan dengan
citra dari sebuah brand produk, serta menyadarkan keberadaan produk dan
mempersuasi konsumen.
b.
Sales Promotion (promosi penjualan)
Sales Promotion merupakan kegiatan unik untuk memperkenalkan dan
mengajak konsumen mencoba suatu produk yang belum dikenal
sebelumnya, seperti pemberian diskon harga.
c.
Publicity (publisitas)
Publicity merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam program PR
(public relations). Digunakan untuk mempromosikan produk spesial,
membangkitkan kepercayaan terhadap produk, dan meningkatkan nilai

7

d.

e.

tambah produk. Dalam pengembangannya, publicity menggunakan konsep
5W+1H.
Personal Selling
Personal selling merupakan kegiatan mempromosikan produk dengan
adanya interaksi secara langsung, dapat melalui percakapan maupun
peragaan.
Direct Marketing
Direct marketing merupakan kegiatan guna mendapatkan respons dalam
waktu singkat, serta respons atau informasi didapat langsung dari
konsumen dan penyebaran dapat dilakukan secara langsung maupun
melalui media.

Tujuan dari pentingnya pemahaman akan komunikasi adalah pesan yang
ingin disampaikan dapat menimbulkan dampak sesuai dengan yang inginkan,
serta mencapai kesamaan makna yang diinginkan. Tujuan dari pentingnya
pemahaman akan pemasaran adalah proses mengenali kebutuhan konsumen
sehingga dapat terbentuk suatu hubungan baik antara produsen dan konsumen.
Berbeda dengan komunikasi pemasaran, pemasaran yang lebih menekankan pada
kebutuhan pasarnya.
Kotler mendefinisikan pemasaran sebagai proses yang membentuk
hubungan antara produsen dengan individu atau mencapai tingkat kepuasan lebih
tinggi melalui penciptaan produk yang berkualitas. Pemasaran adalah proses,
kegiatannya dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Bauran pemasaran
biasa dikenal sebagai four of P’s yang terdiri dari product,price, promotion, dan
place (Kennedy dan Soemanagara 2006)
Bauran pemasaran terdiri dari empat P (4P) pemasaran: yaitu a) product
(produk yang meliputi kualitas, keistimewaan, desain, gaya, keanekaragaman,
bentuk, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan, dan pengembalian); b) price
(jumlah uang yang dibayar dengan tiga faktor, yaitu kualitas produk, tingkat
persaingan, dan kegiatan promosi); c) place (tempat pendistribusian produk); dan
d) promotion (komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan
konsumen terhadap produk) (Ilmy 2011).
Tabel 1 Posisi komunikasi dalam bauran pemasaran
Four of Ps

Four of C’s

Product
Customer Solutions
Price
Costomer Cost
Place
Convenience
Promotion
Communication
Sumber: Kennedy dan Soemanagara, Marketing Communication (2006)

Komunikasi pemasaran membutuhkan cara untuk menyampaikan pesan
sehingga dicapai dampak dan kesamaan makna yang diinginkan. Dalam Kennedy
dan Soemanagara (2006), tahap-tahap komunikasi ditentukan dan strategi pesan
disusun untuk menumbuhkan kesadaran atas keberadaan sebuah produk dan
layanan (awareness), membangkitkan keinginan atas memiliki atau memperoleh
produk (interest), dan mempertahankan loyalitas pelanggan (loyalty). Dengan

8

terjadinya hal tersebut, dapat dikatakan komunikasi pemasaran sudah berhasil
terlaksana
Dampak aspek-aspek pesan dan karakteristik konsumen terhadap
perubahan sikap konsumen dapat dilihat dari attention, interest, desire, dan
action. Terdapat perubahan yang nyata dari sikap attention setelah melihat daya
tarik pesan seperti desain, logo, dan huruf yang jelas. Dalam hal interest tidak
terdapat perubahan yang nyata melalui daya tarik pesan karena konsumen lebih
tertarik pada produk bukan hanya sekedar melihat. Sama halnya dengan desire,
daya tarik pesan tidak menimbulkan perubahan yang nyata. Dalam hal action
terlihat jelas nyata menimbulkan perubahan pada konsumen, yaitu konsumen
membeli produk. Dalam hal gaya pesan, memiliki hubungan yang cukup nyata
dalam keempat aspek kinerja promosi (Siregar 2011).
Pemanfaatkan internet dalam komunikasi pemasaran menjadi salah satu
alternatif dalam memperkenalkan dan memasarkan produk-produk UMKM.
Komunikasi pemasaran menjadi aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk
membantu kegiatan pemasaran sebuah produk UMKM yang sedang ingin
memasarkan produk-produknya Pemanfaatan internet dalam kegiatan pemasaran
melalui sosial media seperti facebook, twitter, blog atau website memudahkan
konsumen untuk melakukan komunikasi yang lebih interaktif yang sebelumnya
tidak dimungkinkan untuk dilakukan oleh media yang tradisional. Menurut
Cleland (2000) terdapat tiga karakteristik khusus yang dimiliki oleh internet
membawa dampak besar terhadap jika digunakan pada pemasaran, yaitu: (1)
Internet secara dramatis mengurangi biaya informasi; (2) Internet mengijinkan
terjadinya komunikasi dua arah dan interaktifitas; (3) Internet mengatasi
rintangan-rintangan keterbatasan-keterbatasan ruang dan waktu. Internet juga
sering digunakan dalam pemasaran untuk menyebarkan informasi menegenai
produk kepada khalayak luas secara cepat, parktis, dan tidak membutuhkan waktu
yang lama dalam arti bisa dimana saja dan kapan saja pada saat melalukan
pemasaran produk-produknya (Rianto 2013).
Website atau disingkat Web merupakan suatu alamat situs dalam internet
yang akan menampilkan informasi berupa teks, gambar, animasi, suara, maupun
video yang hanya dapat diakses apabila memiliki koneksi internet dan diakses
melalui browser. Menurut Raharjo, Web merupakan salah satu layanan internet
yang paling banyak digunakan dibanding dengan layanan lain seperti ftp, gropher,
news, atau bahkan e-mail (Ulum 2012).
Web memberikan manfaat relatif bagi pengguna dalam hal mereka bisa
tampak informasi pengetahuan, memiliki daya eksperimen tinggi karena Web
disampel dalam jumlah kecil, dan akses yang mudah melalui browser. Website
adalah sebuah media presentasi online untuk sebuah perusahaan atau individu,
website juga dapat digunakan sebagai media informasi secara online (Ginanjar
2012). Unsur-unsur website berupa memperhatikan desain, komposisi warna,
tipografi, kejelasan gambar-gambar, informasi yang disajikan di dalamnya, dan
lain-lain.
Kegunaan Web antara lain memperluas jangkauan promosi, sebagai media
tanpa batas karena dapat diakses oleh siapa pun dan kapan pun selama 24 jam
sehari dan tujuh hari seminggu, meningkatkan citra yang ingin ditekankan dari
suatu usaha, meningkatkan layanan pelanggan, dan menjadi suatu langkah lebih
maju dalam bersaing dengan para pesaing. Terdapat lima alasan penting Web

9

dibutuhkan, yaitu faktor kompetisi, faktor mobilitas, faktor eksistensi, faktor
kemudahan, dan faktor kredibilitas. Faktor kompetisi ditunjukkan dengan
pengenalan barang, jasa, atau hal-hal lainnya yang menjadi lebih efektif dan
efisien, serta menjadi langkah maju dalam persaingan.Faktor mobilitas
ditunjukkan dengan mobilitas yang dilakukan menjadi tidak melelahkan karena
bukan kita yang menjelajah, tetapi justru kita yang dikunjungi.Faktor eksistensi
ditunjukkan dengan adanya Web sebagai pembuktian bahwa usaha bisnis,
lembaga, atau yang lainnya benar-benar ada. Faktor kemudahan ditunjukkan
pemberian kemudahan kepada konsumen untuk mengakses informasi yang lebih
banyak dan mendalam. Faktor kredibilitas ditunjukkan dengan membangun
reputasi dan kredibilitas untuk menciptakan citra (Ulum 2012).
Terdapat beberapa perubahan akibat masuknya teknologi multimedia.
Pertama, komunikasi bersifat interaktif karena memiliki kemampuan untuk
berinteraksi, bertanya, dan merespons balik setiap sinyal yang diterima dari
pemakainya sehingga komunikasi berlangsung dua arah antara mesin atau
komponen dan manusia. Kedua, khalayak makin terpilah-pilah atau dilakukan
segmentasi khalayak. Ketiga, perubahan yang paling drastis adalah sifat
asynchronous, yaitu kemampuan untuk menerima atau mengirim pesan kapan saja
diperlukan. Seperti contoh, pembayaran dapat dilakukan melalui e-banking atau
pengiriman surat elektronik (e-mail) (Alifahmi 2005). Fitur Internet yang paling
populer adalah surat elektronik (e-mail) dan world wide web (www), yaitu sistem
situs komputer yang luas dan dapat dikunjungi oleh siapa saja dengan software
browser dan disambungkan dengan Internet.
Media massa tradisional lebih menekankan pada model komunikasi “satuuntuk-banyak”, sedangkan media online (internet) lebih menekankan pada model
komunikasi “banyak-untuk-satu” (e-mail ke satu alamat sentral, banyak pengguna
yang berinteraksi dengan satu website) dan “banyak-untuk-banyak (e-mail, milis,
kelompok-kelompok baru). Komunikasi pemasaran melalui website memiliki
beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan komunikasi pemasaran langsung.
Hal ini disebabkan biaya yang dikeluarkan relatif lebih mudah dan terjangkau,
tidak terbatas kapan dan akses informasi, serta pengambilan informasi dapat
dilakukan secara cepat. Dengan adanya kegiatan komunikasi pemasaran melalui
website, konsumen akan semakin terdedah oleh pesan yang ingin disampaikan.
Pemunculan iklan-iklan di website maupun media sosial akan memancing
konsumen untuk mencari informasi lebih lanjut. Kegiatan komunikasi pemasaran
dilakukan dengan kreatif untuk lebih menarik perhatian konsumen karena
persaingan antara produsen semakin kuat tanpa adanya pembagian ruang pada
target sasaran (McQuail 2002).
Berdasarkan penelitian sebelumnya, dapat diketahui pula terdapat mediamedia yang dilakukan untuk kegiatan komunikasi pemasaran. Media promosi
yang digunakan untuk promosi dibedakan menjadi: (1) Media Promosi Online:
Website dan Web banner; serta (2) Media Promosi Konvensional: Brosur, Sticker,
Merchandise atau souvenir, Poster, Iklan majalah, Banner, dan stan pameran
Creative media (Bagus 2009). Tidak terlalu berbeda dengan penelitian
sebelumnya yang berjudul “Analisis Strategi Promosi Melalui Internet Dengan
Pendekatan Proses Hirarki Analitik” menyatakan bahwa saluran online
merupakan saluran yang dapat dijangkau seseorang melalui komputer dan
modern. Pemasar dapat menjalankan pemasaran online dalam empat cara: dengan

10

membuat homepage; berpartisipasi dalam forum, newgroup, dan bulletin board;
memsangan iklan online; dan menggunakan e-mail (Larasati 2003).
Menurut Morrisan (2010), beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran
promosi (promotion mix, promotion blend, communication mix) adalah: (a) Iklan;
(b) Pemasaran langsung (direct marketing) yang bukan hanya terbatas pada
kegiatan mengirim surat (direct e-mail), tetapi juga termasuk pemasaran basis data
(database marketing), e-commerce dan ebussiness; (c) Pemasaran interaktif atau
internet marketing adalah perubahan yang didorong oleh kemajuan teknologi yang
memungkinkan dilakukannya komunikasi secara interaktif melalui media internet,
khususnya fasilitas yang dikenal dengan world wide web (www); (d) Publikasi
dan Humas dengan menempatkan berita mengenai seseorang di situs web; (e)
Promosi Penjualan yang diciptakan untuk menarik pelanggan agar mengunjungi
situs web perusahaan; dan (f) Personal Selling (penjualan perorangan) dimana
penggunaan situs web perusahaan untuk menjual produk atau jasanya dan
melakukan tindak lanjut kepada pengguna internetyang mengunjungi situs web
mereka.

Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan studi mengenai individu, kelompok, dan
organisasi mengetahui, memilih, membeli, menggunakan, dan menggunakan
kembali barang, jasa, atau hal-hal lainnya untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan mereka. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan
pribadi. Faktor budaya memberikan pengaruh yang paling luas dan dalam. Budaya
adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Hampir seluruh
kelompok manusia mengalami stratifikasi sosial, sering kali dalam bentuk kelas
sosial, divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat,
tersusun secara hierarki dan mempunyai anggota yang berbagi nilai. Selain faktor
budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, peran sosial, dan status
memperngaruhi perilaku pembelian. Faktor-faktor tersebut menyebabkan terjadi
perbedaan selera, kebutuhan, dan motivasi dalam melakukan pembelian. Faktor
pribadi berupa usia dan tahap siklus hidup, pekerjaaan dan keadaan ekonomi,
kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai mempengaruhi perilaku
pembelian (Sumarwan 2004), dan adanya perilaku konsumtif menjadikan sebuah
produk menjadi banyak peminatnya apalagi bagi kaum perempuan, hidup
konsumtif cenderung dilakukan oleh kaum perempuan karena perempuan adalah
salah satu pasar yang sangat potensial dan membeli produk dan jenis produk
dengan jumlah yang banyak (Angel et al. 1994)
Terdapat empat proses psikologis yang dapat mempengaruhi respon
konsumen secara fundamental, yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, dan
memori. Motivasi mempunyai dua arah dan intensitas. Terdapat tiga teori
motivasi, yaitu teori Freud, teori Maslow, dan teori Herzberg. Teori Freud
mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk perilaku seseorang
sebagian besar adalah ketidaksadaran, dan bahwa seorang tidak dapat memahami
secara penuh motivasinya sendiri. Teori Maslow mengasumsikan bahwa
kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang

11

tidak menekan, yaitu kebutuhan psikologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan
sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Teori
Herzberg
mengembangkan
teori
dua
faktor
yang
membedakan
ketidakpuasan/dissatisfier (faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dari
kepuasan/satisfier (faktor yang menyebabkan kepuasan) (Sastradipoera 2003)
Persepsi merupakan proses kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan
masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Dalam
pemasaran, persepsi lebih penting daripada realitas karena persepsi yang
mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Selain itu, pembelajaran mendorong
perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari pengalaman. Memori dibedakan
menjadi dua, yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek.Memori
jangka panjang (long term memory-LTM) merupakan penyimpanan informasi
yang lebih permanen dan pada dasarnya tak terbatas.Berbeda dengan memori
jangka pendek (short term memory-STM) merupakan penyimpanan informasi
temporer dan terbatas (Kotler dan Keller 2009).
Proses keputusan konsumen merupakan tahap-tahap yang dilalui
konsumen dalam pengambilan sebuah keputusan untuk lakukan suatu kegiatan
pembelian. Konsumen melalui lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian.
Namun, konsumen tidak selalui melalui lima tahap pembelian tersebut secara
keseluruhan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai lima tahap proses
keputusan pembelian:
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau
kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal sebagai kebutuhan normal
seseorang atau rangsangan eksternal. Pemasar harus mengidentifikasi keadaan
yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari
sejumlah konsumen.
2. Pencarian Informasi
Sumber informasi utama konsumen terdiri atas kelompok: (1) pribadi
(keluarga, teman, tetangga, rekan); (2) komersial (iklan, situs Web, wiraniaga,
penyalur, kemasan, dan tampilan); (3) publik (media massa, organisasi
pemeringkat konsumen); dan (4) eksperimental (penanganan, pemeriksaan,
penggunaan produk). Pemasar seharusnya mulai melakukan pembagian pasar
untuk memahami kekuatan persaingan.
3. Evaluasi Alternatif
Konsep yang akan membantu kita dalam memahami proses evaluasi,
pertama adalah konsumen berusaha memuaskan sebuah konsumen. Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.Ketiga, konsumen
melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan
kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan
kebutuhan ini.
4. Keputusan Pembelian
Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk
lima subkeputusan: merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode
pembayaran.
5. Perilaku Pascapembelian

12

Dalam hal ini, pemasar harus mengamati kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian, dan penggunaan produk pascapembelian. Semakin
besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, semakin besar ketidakpuasan
yang terjadi. Jika konsumen puas, ia ingin membeli produk itu kembali
(tindakan). Peningkatan frekuensi penggunaan produk ketika persepsi
konsumen tentang penggunaan mereka berbed dari kenyataan (Kotler dan
Keller 2009)
Dampak aspek-aspek pesan dan karakteristik konsumen terhadap
perubahan sikap konsumen dapat dilihat dari attention, interest, desire, dan action
(AIDA). Adapun penjelasan lebih rinci mengenai aspek-aspek dalam konsep
AIDA tersebut, yaitu:
a. Attention (Perhatian)
Upaya mendapat perhatian konsumen.Terdapat perubahan yang nyata
dari sikap attention setelah melihat daya tarik pesan, seperti desain,
logo, dan huruf yang jelas.
b. Interest (Ketertarikan)
Upaya menarik minat konsumen.Dalam hal interest tidak terdapat
perubahan yang nyata melalui daya tarik pesan karena konsumen lebih
tertarik pada produk bukan hanya sekedar melihat.Rasa tertarik
mungkin dapat dimunculkan dengan menggunakan pewarnaan,
gambar, dan iklan yang menarik. Keaslian penampilan dan penyusunan
kalimat juga sangat berpengaruh pada daya tarik website.
c. Desire (Keinginan)
Upaya membangkitkan keinginan. Daya tarik pesan tidak
menimbulkan perubahan yang nyata. Konsumen harus dibuat tertarik
dan terdorong untuk menginginkan barang, jasa, atau hal-hal lain yang
ditawarkan
d. Action (Tindakan)
Upaya menyebabkan tindakan. Dalam hal action terlihat jelas nyata
menimbulkan perubahan pada konsumen, yaitu konsumen membeli
produk. Tindakan merupakan hal tersulit untuk ditumbuhkan dalam
seorang konsumen. (Kennedy dan Soemanagara 2006)

Pengaruh Internet Terhadap Daya Tarik Konsumen
Sebuah UMKM akan berhasil memasarkan produknya apabila konsumen
menyukai dan berminat terhadap produk yang ditawarkannya melalui promosi.
Konsumen akan berminat jika UMKM tersebut menyajikan informasi produknya
dengan memperhatikan desain promosi, diantaranya desain pesan, kualitas
informasi, dan kualitas layanan yang digunakan dalam memasarkan sehingga akan
menarik minat konsumen untuk membeli produk dan memutuskan untuk
membelinya.
Komponen yang sangat penting dan utama dalam menentukan peubah
desain promosi yaitu Desain pesan. Penelitian Levina (2013) menjelaskan
mengenai desain pesan atau aspek-aspek pesan terdiri atas daya tarik pesan, gaya
pesan, frekuensi pesan, dan frekuensi feedback pesan. Daya tarik pesan dapat
diukur melalui kesesuaian komposisi warna, huruf, logo, dan desain dalam media

13

sosial atau media online. Daya tarik pesan ini tidak berpengaruh dalam mengubah
sikap responden karena daya tarik pesan bukan sesuatu yang penting bagi
konsumen untuk menentukan pembelian, sedangkan gaya pesan cukup
berpengaruh dalam perubahan sikap konsumen. Gaya pesan ini mencakup
informasi tentang produk, informasi promosi, foto, dan bahasa yang digunakan.
Untuk frekuensi pesan dan frekuensi feedback pesan dilihat dari seberapa sering
pengelola menyempatkan untuk update dan merespon pesan tersebut. Dalam
penelitian Gina terhadap produk Anomali coffee yang menjelaskan mengenai
frekuensi pesan memiliki hubungan yang cukup nyata dengan interest dan action.
Ini berhubungan dengan frekuensi update di twitter yang menimbulkan
ketertarikan untuk membeli produk tersebut.
Kualitas informasi dan kualitas layanan mempengaruhi sumber informasi
menjadi bagian dari sumber informasi yang diberikan kepada kosnsumen agar
konsumen tertarik dengan pesan yang telah diberikan. Kualitas informasi dilihat
dari informasi yang disampaikan dengan jelas, lengkap dan dilengkapi dengan
foto dan gambar mengenai produk atau jasa yang disampaikan. Dalam penelitian
Hasanah (2005) kualitas layanan yang terdiri dari kecepatan akses, kualitas isi,
daya tarik desain, kemudahan menggunakan situs web, dan kecepat tanggapan
petugas pengelola. Semakin cepat tingkat akses mengenai informasi dari produk
yang ditawarkan maka semakin banyak informasi yang bisa didapatkan oleh
konsumen, kualitas isi dilihat dari kelengkapan informasi dan tingkat akurasi
informasi,berguna dan dapat dipercaya. Daya tarik desain digunakan untuk
promosi dimana dilihat dari warna, perpaduan warna, logo, besar kecil huruf, dan
permainan dalam desain yang membuat menarik. Kemudahan situs web, semakin
mudah membuka web tersebut maka akan semakin banyak konsumen ang
membuka karena biasanya kemudahan berbuhungan dengan waktu yang
digunakan dalam mengakses. Kecepat tanggapan petugas pengelola, pengelola
harus menyediaan informasi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen,
kepercayaan, waktu respon, penyajian informasi yang up-to date atau akurat, dan
penyediaan informasi dalam berbagai bahasa dan budaya.
Selain memperhatikan promosi, pemasaran produk-produk UMKM yang
ditawarkan harus memperhatikan karakteristik konsumen, dari semua jenis
karakteristik konsumen dengan penggunaan media promosi hanya tingkat
pendidikan yang memiliki hubungan yang signifikan dengan jenis media promosi.
Sama halnya menurut Sumarwan (2004) bahwa pendidikan yang akan
mempengaruhi selera konsumen. Selain itu semakin tinggi tingkat pendidikan
akan mempengaruhi tingkat keingintahuannya mengenai apa saja daya tarik atau
keunggulan yang dimiliki oleh produk yang ditawarkan, dari itu mereka akan
mencari informasi melalui berbagai media promosi. Menurut Sumarwan (2004)
konsumen juga mempunyai karakteristik demografi dan subbudaya yang berbedabeda yang diantaranya terdiri dari usia, pendapatan, jenis kelamin, pekerjaan dan
lain-lain.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
UMKM berperan dalam meningkatkan perekonominan Indonesia, karena
dengan adanya UMKM maka banyak menyerap tenaga kerja dan mengurangi

14

kesenjangan serta mengurangi tingkat kemiskinan. Didukung oleh Penelitian
Abidin (2013) memaparkan mengenai pengembangan usaha mikro kecil dan
menengah sebagai kekuatan strategi untuk mempercepat pembangunan daerah
yaitu potensi pengembangan UMKM di daerah sangat besar, pengembangan
UMKM harus dilaksanakan sesuai dengan budaya lokal dan potensi yang dimiliki
oleh daerah yang bersangkutan, sektor UMKM ini sangat berperan dalam
menanggulangi masalah sosial di daerah dengan penyerapan tenaga kerja yang
sangat tinggi, dan peranan peningkatan SDM, pemanfaatan teknologi, akses
permodalan, akses pemasaran, akses informasi, dan manajemen sangat penting
dalam mengembangkan usaha mikro. Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 99
Tahun 1998, UMKM adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan
bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu
dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Sedangkan
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM didasarkan pada kuantitas tenaga
kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja
lima sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitas
usaha yang memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang.
Konsep usaha kecil dari 48,9 juta di Indonesia, hanya satu juta unit lebih
yang bisa dikategorikan sebagai pengusaha kecil. Koperasi hanya 80 ribu lebih,
lebih dari 47,50 juta pengusaha sesungguhnya dikategorikan sebagai usaha mikro.
Dengan demikian, bila kita berbicara tentang UMKM perlu di ingat bahwa
sebetulnya kebanyakan usaha yang kita bahas itu bersifat sangat kecil. Sampai
saat ini masih terdapat perbedaan mengenai kriteria pengusaha kecil baik yang ada
dikalangan perbankan, lembaga terkait, biro statistik (BPS), maupun menurut
kamar dagang dan industri Indonesia (KADIN). Perbedaan kriteria tersebut
adalah Bank Indonesia. Suatu perusahaan atau perorangan yang mempunyai total
assets maksimal 600 juta rupiah tidak termasuk rumah dan tanah yang ditempati.
Untuk Departemen Perindustrian kriteria usaha kecil sama dengan Bank
Indonesia. Biro Pusat Statistik (BPS); usaha rumah tangga mempunyai: satu
sampai lima tenaga kerja, usaha kecil mempunyai: 6-19 tenaga kerja, usaha
menengah mempunyai: 20-99 tenaga kerja. Kamar Dagang Industri Indonesia
(KADIN); Industri yang mempunyai total assets maksimal 600 juta rupiah
termasuk rumah dan tanah yang ditempati dengan jumlah tenaga kerja dibawah
250 orang. Departemen Keuangan; Suatu badan usaha atau perorangan yang
mempunyai assets setinggi-tingginya 300 juta rupiah atau yang mempunyai omset
penjualannya maksimal 300 juta rupiah per tahun (Abidin 2013).
Negara berkembang seperti India, Thailand dan Philipina. India, Industri
yang memiliki pabrik dan mesin-mesin beserta perlengkapannya dengan
fixedassets maksimal 2.500.000 rupe atau sekitar 496,4 juta rupiah. Industri
Thailand yang memiliki fixedassets maksimal 2.000.000 bath atau sekitar 438,1
juta rupiah. Usaha rumah tangga industri Philipina adalah yang nilai fixed assets
kurang dari 100.000 pesos atau sekitar 16 juta rupiah. Small industry adalah yang
nilai fixedassetsnya antara 100.000 s/d 1.000.000 pesos atau sekitar 160,8 juta
rupiah (Siswanto 2013).
Usaha berskala mikro, kecil dan menengah dalam arti yang sempit
seringkali dipahami sebagai suatu kegiatan usaha yang memiliki jumlah tenaga
kerja dan atau assets yang relatif kecil. Bila hanya komponen ini dijadikan sebagai
patokan dalam menentukan besar kecilnya skala usaha maka banyak bias yang

15

terjadi, sebagai contoh sebuah perusahaan yang memperkejakan 50 orang
karyawan di Amerika Serikat di kategorikan sebagai perusahaa kecil (relatif
terhadap ukuran ekonomi Amerika Serikat). Sementara itu untuk ukuran yang
sama, sebuah perusahaan di Bolivia tidak lagi masuk dalam kategori usaha kecil.
Dengan demikian, diperlukan komponen atau karakteristik lain dalam melakukan
penilaian ukuran usaha, misalnya dengan melihat tingkat informalitas usaha
dengan berdasarkan kepada dokumen-dokumen usaha yang dimiliki, tingkat
kerumitan teknologi yang digunakan, padat karya dan lain sebagainya (Rahadi
2007).
Sehubungan dengan kesulitan dalam menentukan kriteria usaha kecil,
maka sejak tahun 1995 telah diadakan kesepakatan bersama antar instansi BUMN
dan perbankan untuk menciptakan suatu kriteria usaha kecil, yaitu suatu badan
atau perorangan yang mempunyai total assets maksimal 600 juta rupiah tidak
termasuk rumah dan tanah yang ditempati (Rahadi 2007).

Kerangka Pemikiran
Sektor UMKM dalam komunikasi pemasaran harus dilakukan secara
maksimal agar bertahan dalam persaingan dan bisa memperkenalkan produkproduk UMKM yang dipasarkan. Persaingan dapat dilakukan dengan alternatif
komunikasi pemasaran melalui internet seperti melalui website. Dalam pemasaran
UMKM harus memperhatikan faktor internal konsumen, desain promosi yang
memperhatikan kualitas informasi dan kualitas layanan.
Faktor internal dari konsumen seperti umur, tingkat pendidikan dan jenis
kelamin diduga berhubungan dalam daya tarik konsumen atau berpengaruh dalam
tindakan konsumen, Kualitas informasi dilihat dari kejelasan, kelengkapan isi
website, daya visualisasi, daya tarik pesan (warna, logo, huruf, desain) dan gaya
pesan yang digunakan. Kualitas pelayanan dilihat dari kecepatan akses, kualitas
isi (berguna, akurat, dipercaya), kemudahan menggunakan situsnya, kecepat
tanggapan petugas pengelola, frekuensi pesan, dan feedback pesan.
Konsumen akan melakukan tindakan pembelian terhadap produk UMKM
yang dipromosikan melalui internet dengan tahap-tahap attention, interest, desire
dan action. Attention dan interest akan mempengaruhi empati sehingga dapat
menimbulkan gambaran positif maupun negatif dari suatu kegiatan komunikasi
pemasaran. Desire akan berpengaruh terhadap persuation sehingga dibutukan
penekanan pada pemahaman tentang barang, jasa, atau hal-hal yang dipasarkan.
Action mengarah tindakan untuk membeli dan akan berpengaruh dalam
menyebarluaskan barang, jasa, atau hal-hal yang dipasarkan.

16

Faktor Internal (X1)
X.1.1 Umur
X.1.2 Tingkat pendidikan
X.1.3 Jenis kelamin
Kualitas informasi (X2)
-

Kejelasan informasi
Kelengkapan isi
Daya visualisasi
Gaya penyampaian pesan
Daya tarik pesan (warna, logo, huruf,
desain)
Gaya pesan

Tindakan konsumen (Y)

-

Attention
Interest
Desire
Action

Kualitas layanan (X3)
- Kecepatan akses
Gambar
2. Bagan
Kerangka
Pemikiran
- Kualitas
isi (berguna,
akurat,dipercaya)
- Kemudahan menggunakan situsnya
- Kecepatan tanggapan petugas pengelola
- Frekuensi pesan dan feedback pesan
Gambar 1 Kerangka penelitian

Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran yang tertera pada Gambar 1, maka
hipotesis penelitian yang disusun adalah sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan faktor internal (jenis kelamin) dalam tindakan konsumen
2. Terdapat hubungan signifikan positif faktor internal (umur dan tingkat
pendidikan) dengan tindakan konsumen
3. Kualitas informasi berhubungan signifikan positif dengan tindakan konsumen
4. Kualitas layanan berhubungan signifikan positif dengan tindakan konsumen

Definisi Operasional
Rumusan definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang terdapat pada diri seorang
pengunjung website atau sasaran konsumen dan diduga memiliki pengaruh

17

konsumen. Beberapa variabel yang diukur sebagai karakteristik pengunjung,
antara lain: umur, tingkat pendidikan, tingkat motivasi dan jenis kelamin.
a. Umur adalah lama hidup pengunjung pada saat penelitian dilakukan yang
dihitung sejak hari kelahiran yang dinyatakan dalam tahun. Jenis data
berupa jenis data ordinal dan umur dapat diukur dengan kategori sebagai
berikut:
- Umur muda
: < 20
- Usia sedang
: 21-30
- Usia tinggi
: > 30
b. Tingkat pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah
diikuti konsumen sampai dengan saat penelitian. Diukur dengan
menggunakan skala ordinal dan dikategorikan sebagai berikut:
- Rendah
: >SMA
- Sedang
: SMA dan kuliah
- Tinggi
: Sarjana
c. Jenis kelamin adalah sifat fisik responden seperti yang tercatat dalam kartu
identitas yang dimiliki oleh responden. Diukur dengan menggunakan skala
nominal yaitu laki-laki dan perempuan.
2. Kualitas informasi
Kualitasi informasi mempengaruhi sumber informasi menjadi bagian
dari sumber informasi yang diberikan kepada kosnsumen agar konsumen
tertarik dengan pesan yang telah diberikan. Kualitas informasi dapat dilihat
dari kejelasan informasi, kelengkapan informasi dan daya visualisasi dari web
tersebut.
a. Kejelasan informasi adalah informasi yang disampaikan dalam web