8
BAB II FAKTOR GENETIK DARI OTOTOKSISITAS
Sudah diketahui secara luas bahwa aminoglikosid adalah obat ototoksik yang paling sering menyebabkan gangguan pendengaran. Hasil penelitian menunjukkan
banyak pasien yang mengalami gangguan dengar meskipun aminoglikosid diberikan dalam dosis rendah. Diketahui juga bahwa dalam suatu keluarga ditemui banyak
anggota keluarganya yang mengalami ototoksisitas akibat penggunaan aminoglikosid. Berdasarkan hasil pengamatan ini dan dari penelitian yang terus berlangsung mengenai
patofisiologi gangguan pendengaran, ada pendapat yang menyebutkan bahwa seorang individu tertentu mungkin memiliki predisposisi genetik atau lebih rentan terhadap efek
ototoksisitas suatu obat khususnya aminoglokosid. Temuan baru-baru ini telah berhasil mengidentifikasi adanya mutasi tertentu pada DNA mitokondrial yang berhubungan
dengan gangguan pendengaran, termasuk ototoksiksitas.
1
Pada awal tahun 1990 pertama kali ditemukan mutasi pada posisi 1555 pada nukleotida mitokondria 12S RNA ribosom yang bertanggung jawab atas ototoksisitas
akibat aminoglikosid pada beberapa keluarga keturunan Cina, dan juga disebutkan sebagai penyebab dari sejumlah kasus ketulian nonsindromik pada pasien tanpa ada
terapi aminoglikosid. Sejak temuan itu, penelitian serupa telah dilakukan pada sejumlah besar keluarga dan secara sporadik pada pasien dengan gangguan dengar sensorineural
dengan riwayat pemberian aminoglikosid intravena.
1
Penelitian lanjutan ini menegaskan bahwa pada pasien-pasien ini ternyata ditemukan mutasi pada nukleotida dari DNA mitokondria yang identik. Dikatakan
bahwa akibat mutasi tersebut ada reseptor yang khusus berikatan dengan aminoglikosid sehingga meningkatkan sensitifitas terhadap efek ototoksik dari aminoglikosid.
Sebagian besar dari penelitian ini dilakukan secara internasional dimana infeksi berat seperti tuberkulosis seringkali masih membutuhkan penggunaan
Universitas Sumatera Utara
aminoglikosid intravena. Penelitian serupa semakin banyak dilakukan. Dengan semakin banyak informasi yang didapatkan mengenai genetik dari kelainan gangguan dengar
dan mutasi spesifik yang merupakan faktor predisposisi efek ototoksik dari obat tertentu, sehingga diharapkan dapat dikembangkan suatu metode pemeriksaan secara
molekuler sebelum pemberian terapi antibiotik intravena. Sehingga jumlah pasien yang menderita efek ototoksik akibat penggunaan antibiotik bisa dikurangi.
1
Universitas Sumatera Utara
1
BAB III OTOTOKSISITAS OBAT ANTIBIOTIK TOPIKAL TELINGA