Evaluasi Penambahan Ragi Limbah Produksi Bir dalam Pakan terhadap Kinerja Pertumbuhan dan Daya Tahan Ikan Lele Clarias sp. akibat Infeksi Aeromonas hydrophila

EVALUASI PENAMBAHAN RAGI LIMBAH PRODUKSI BIR DALAM
PAKAN TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN DAN DAYA TAHAN
TUBUH IKAN LELE Clarias sp. AKIBAT INFEKSI Aeromonas hydrophila

NETTY DWI CHANDRAWATI

DEPARTEMEN BUDIDAYAPERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Evaluasi
Penambahan Ragi Limbah Produksi Bir dalam Pakan terhadap Kinerja
Pertumbuhan dan Daya Tahan Ikan Lele Clarias sp. akibat Infeksi Aeromonas
hydrophila” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dan tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2014

Netty Dwi Chandrawati
NIM C14100063

ABSTRAK
NETTY DWI CHANDRAWATI. Evaluasi Penambahan Ragi Limbah Produksi
Bir dalam Pakan terhadap Kinerja Pertumbuhan dan Daya Tahan Ikan Lele Clarias
sp. akibat Infeksi Aeromonas hydrophila. Dibimbing oleh DINAMELLA
WAHJUNINGRUM dan DEDI JUSADI.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pada skala lapangan penambahan ragi bir
Saccharomyces cerevisiae yang merupakan limbah produksi bir pada pakan terhadap
kinerja pertumbuhan dan daya tahan ikan lele akibat infeksi bakteri Aeromonas hydrophila.
Ikan lele dengan bobot 2,09 ± 0,01 g dan panjang 6,42 ± 0,07 cm ditebar ke kolam terpal
200 x 200 x 80 cm3 sebanyak 1.000 ekor/kolam dengan 2 perlakuan dan 3 ulangan. Ikan
dipelihara dengan pemberian pakan komersial tanpa penambahan ragi bir (K), serta pakan
komersial ditambah ragi bir (RB) selama 30 hari untuk dilihat respons pertumbuhannya.

Setelah itu, ikan diuji tantang pada akuarium 60 x 30 x 25 cm3 menggunakan 3 perlakuan
dan 3 ulangan meliputi perlakuan K- (ikan disuntik PBS), K+ (ikan disuntik A.
hydrophila), dan RB (ikan disuntik A. hydrophila). Setelah disuntik, seluruh ikan diberi
pakan K selama 10 hari serta diamati tingkat kematiannya. Hasil penelitian menunjukkan
pemberian pakan RB dapat meningkatkan laju pertumbuhan harian ikan dan menurunkan
nilai konversi pakan. Analisis biaya menunjukkan bahwa perlakuan RB dapat menurunkan
harga produksi pakan menjadi Rp 33.917 dari sebelumnya Rp 39.418 (kontrol). Daya
tahan tubuh ikan meningkat dengan meningkatnya total leukosit darah, menekan infeksi
A.hydrophila dengan gejala klinis lebih ringan, dan menekan persentase kematian
(71,67%) dibandingkan K+ (95,00%).
Kata kunci: Aeromonas hydrophila, daya tahan tubuh, ikan lele, pertumbuhan, ragi bir,
Saccharomyces cerevisiae.

ABSTRACT
NETTY DWI CHANDRAWATI. Evaluation of Brewery Yeast Addition in Feed
on Growth Performance and Immunity of Catfish Clarias sp. against Aeromonas
hydrophila Infection. Supervised by DINAMELLA WAHJUNINGRUM and
DEDI JUSADI.
The purpose of the study was to test on field-scale the addition of brewer’s yeast
Saccharomyces cerevisiae which was considered as brewery by-product in feed on

growth performance and immunity of catfish against the infection of Aeromonas
hydrophila. Catfish weighed 2.09 ± 0.01 g with average length of 6.42 ± 0.07 cm were
stocked in tarpaulin ponds 200 x 200 x 80 cm3 as much as 1.000 fish/pond with 2
treatments and 3 replications. Fish were fed commercial feed without brewer’s yeast
addition (K), and brewer’s yeast added feed (RB) for 30 days and the growth response
were observed. Fish were challenged in aquariums 60 x 30 x 25 cm3 using 3 treatments
and 3 replications which consisted of K- (PBS injected fish), K+ (A. hydrophila injected
fish), and RB (A. hydrophila injected fish). After injection, fish were fed K feed for 10
days and the mortality rate were observed. The results showed that feeding with RB feed
increased the growth rate of the fish and decreased the feed conversion ratio. Cost
analysis showed that RB treatment could decrease feed production cost toRp 33917 from
Rp 39418 (control). Fish immunity were increased with increasing total blood leukocytes,
suppressed A. hydrophila infection indicated by lighter clinical symptoms showed, and
suppressed mortality rate (71.67%) compared to K+ (95.00%).
Keywords: Aeromonas hydrophila, brewer's yeast, catfish, endurance, growth,
Saccharomyces cerevisiae.

EVALUASI PENAMBAHAN RAGI LIMBAH PRODUKSI BIR DALAM
PAKAN TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN DAN DAYA TAHAN
TUBUH IKAN LELE Clarias sp. AKIBAT INFEKSI Aeromonas hydrophila


Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYAPERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi

: Evaluasi Penambahan Ragi Limbah Produksi Bir dalam Pakan
terhadap Kinerja Pertumbuhan dan Daya Tahan Ikan Lele
Clarias sp. akibat Infeksi Aeromonas hydrophila
Nama
: Netty Dwi Chandrawati

NIM
: C14100063
Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya

Disetujui oleh

Dr. Dinamella Wahjuningrum, S.Si, M.Si.
Pembimbing I

Diketahui oleh

Dr.Ir. Sukenda, M.Sc.
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Dr.Ir. Dedi Jusadi, M.Sc.
Pembimbing II

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Evaluasi
Penambahan Ragi Limbah Produksi Bir dalam Pakan terhadap Kinerja
Pertumbuhan dan Daya Tahan Ikan Lele Clarias sp. akibat Infeksi Aeromonas
hydrophila” ini berhasil diselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Orang tua tercinta, Bapak Sukarno, Ibu Sriyani, Nenek Uti, Kakak Anisa,
Adik Trinanda dan Chicka, serta seluruh keluarga atas segala doa dan
dukungan semangat kepada penulis,
2. Ibu Dr. Dinamella Wahjuningrum dan Bapak Dr. Dedi Jusadi selaku
pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak saran dan dukungan
dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan tugas akhir ini,
3. Ibu Dr. Widanarni selaku Dosen penguji tamu dan Bapak Dr. Alimuddin
yang telah memberikan banyak saran dan dukungan dalam pelaksanaan
penelitian dan penyusunan tugas akhir ini,
4. Bapak Aditya Prima Yudha serta para staf yang telah mengizinkan kepada
penulis untuk dapat melakukan penelitian di kolam budidaya milik Lele
Satya Mina Tani,
5. Ferdiyanto S.Pi, Ikhsan S.Pi, Bapak Ranta, Ka Rahman, Dendi S.Pi, Bapak
Wasjan, Mba Retno, dan Kang Abe yang telah banyak membantu

pelaksanaan penelitian,
6. Teman-teman seperjuangan LKI 47 dan Pascasarjana terutama Evy, Dede,
Ibu Osa, Enrika, dan Akbar,
7. Sahabat-sahabat terdekat : Maljow, Linly, Aini, Maya, teman-teman BDP
47, 101’mates, tim basket putri FPIK atas semangat, motivasi,
kebersamaan, dan kenangannya, serta semua pihak yang tidak bisa
disebutkan satu persatu atas segala bantuan yang telah diberikan kepada
penulis.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, ilmu pengetahuan,
masyarakat, dan seluruh pihak yang membutuhkan.

Bogor, Juli 2014
Netty Dwi Chandrawati

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL.................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... ix
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
Latar Belakang..................................................................................................... 1

Tujuan Penelitian ................................................................................................. 1
METODE ................................................................................................................ 2
Rancangan Percobaan .......................................................................................... 2
Prosedur Penelitian .............................................................................................. 2
Pakan Uji ..................................................................................................... 2
Uji Kinerja Pertumbuhan ............................................................................. 2
Bakteri Uji ................................................................................................... 3
Uji Daya Tahan Tubuh Ikan ........................................................................ 4
Analisis Data ....................................................................................................... 5
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 5
Hasil ..................................................................................................................... 5
Kinerja Pertumbuhan Ikan Lele .................................................................. 5
Parameter Hematologi Ikan ......................................................................... 6
Uji Tantang terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila .............................. 10
Pembahasan ....................................................................................................... 10
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 14
Kesimpulan ........................................................................................................ 14
Saran .................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
LAMPIRAN........................................................................................................... 17

RIWAYAT HIDUP................................................................................................ 30

DAFTAR TABEL
Komposisi proksimat pakan percobaan (%) ....................................................... 2
Pengukuran kualitas air selama 30 hari pemeliharaan ikan lele ......................... 3
Kinerja pertumbuhan ikan lele setelah dipelihara selama 30 hari ...................... 5
Nilai efisiensi ekonomi pakan ............................................................................. 6
Gejala klinis yang ditimbulkan pascainfeksi Aeromonas hydrophila ................ 6

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7

Persentase kadar hematokrit (%) ikan lele Clarias sp. selama penelitian ........ 7
Persentase kadar hemoglobin (g%) ikan lele Clarias sp. selama

penelitian .......................................................................................................... 7
Rata-rata jumlah sel darah merah (sel/mm3) ikan lele Clarias sp. selama
penelitian .......................................................................................................... 8
Rata-rata jumlah sel darah putih (sel/mm3) ikan lele Clarias sp. selama
penelitian .......................................................................................................... 8
Persentase monosit, neutrofil, dan limfosit ikan lele Clarias sp. selama
penelitian .......................................................................................................... 9
Persentase aktivitas fagositik ikan lele Clarias sp. selama penelitian.............. 9
Persentase mortalitas (kematian) ikan lele Clarias sp. setelah
penyuntikan dengan bakteri A.hydrophila ...................................................... 10

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3

Prosedur parameter penelitian...................................................................... 17
Perhitungan nilai LD50................................................................................. 19
Hasil analisis statistik.................................................................................... 20


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengembangan budidaya ikan lele di Indonesia seringkali dihadapkan oleh
terus meningkatnya biaya bahan baku pakan dan rendahnya kelangsungan hidup,
terutama di tingkat pembenihan. Bahan baku pakan yang baik akan mendukung
kinerja pertumbuhan ikan, sehingga terhindar dari serangan penyakit yang
merupakan salah satu faktor pemicu kematian ikan yang tinggi. Penyakit ikan
yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophila dikenal sebagai penyakit MAS
(motile aeromonad septicaemia) merupakan kendala budidaya ikan air tawar
termasuk ikan lele. Penyakit tersebut mewabah terutama di Asia Tenggara sejak
1980 (Angka et al. 1982).
Tindakan pencegahan diduga merupakan langkah efektif dan aman untuk
meningkatkan respons kekebalan pada ikan sehingga ketahanan tubuh ikan
terhadap infeksi alamiah meningkat. Salah satu bahan baku yang merupakan
sumber immunostimulan adalah ragi bir Saccharomyces cerevisiae merupakan
limbah dari produksi bir. Silvianti (2013) menyatakan bahwa ragi bir yang
merupakan limbah dari industri pembuatan bir, memiliki potensi sebagai bahan
baku pakan ikan karena ketersediaannya di salah satu produsen bir mencapai lebih
dari 12 ton basah perhari. Selain itu, ragi bir mengandung kadar protein yang
tinggi (56,37%), serat kasar rendah, yaitu 0,44%, dan mengandung asam nukleat
dan polisakarida non pati termasuk ß-glukan. ß-glukan merupakan salah satu
imunostimulan yang potensial yang dapat merangsang mekanisme pertahanan
pada organisme.
Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa ragi bir dengan kadar air 83,8%
mengandung -glukan 0,94%. Yoshida et al. (1995) menyebutkan bahwa
penambahan glukan dan oligosakarida masing-masing sebanyak 1g/kg pakan
terbukti efektif meningkatkan aktivitas fagositik, mengeliminasi infeksi bakteri
pada African catfish (Clarias gariepinus). Penelitian Puteri (2013) menunjukkan
penambahan ragi bir 3-6% pada pakan lele dapat meningkatkan efisiensi pakan,
yang diduga sebagai akibat dari meningkatnya status kesehatan ikan sehingga
metabolisme tubuh lebih baik. Ragi bir juga dapat diberikan dalam jangka waktu
yang relatif lama tanpa adanya imunosupresi menurut hasil uji respons imun yang
dilakukan oleh Li et al. (2003). Peneliti sebelumnya telah melakukan studi tentang
pengaruh ragi bir dalam meningkatkan kekebalan pada ikan lele ukuran tebar 9-10
cm yang dipelihara di akuarium. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan
implementasi hasil Puteri (2013) untuk menguji efektivitas ragi bir pada skala
lapangan di tingkat pendederan milik pembudidaya ikan lele.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran ragi bir dalam pakan
untuk menunjang kinerja pertumbuhan dan daya tahan tubuh ikan lele terhadap
infeksi bakteri A.hydrophila yang dipelihara di pendederan 3 dengan panjang awal
ikan sekitar 6 cm.

2

METODE
Rancangan Percobaan
Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yakni uji kinerja pertumbuhan dan uji
daya tahan tubuh terhadap infeksi bakteri A. hydrophila. Uji kinerja pertumbuhan
digunakan dua perlakuan dengan tiga ulangan menggunakan Uji T. Perlakuan
tersebut adalah ikan dipelihara dengan pemberian pakan komersial tanpa
penambahan ragi bir (Kontrol), serta pakan komersial yang ditambah ragi bir (RB).
Uji daya tahan tubuh dilakukan setelah uji kinerja pertumbuhan. Ikan yang
telah dipelihara selama 30 hari pada uji kinerja pertumbuhan, diinfeksi dengan
bakteri A.hydrophila, lalu diamati tingkat kematiannya selama 10 hari. Penelitian
ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan.
Perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Perlakuan K: Ikan kontrol disuntik phosphate buffer saline (PBS)
2. Perlakuan K+
: Ikan kontrol disuntik bakteri A.hydrophila
3. Perlakuan RB
: Ikan perlakuan RB disuntik bakteri A.hydrophila
Prosedur Penelitian
Pakan Uji
Pakan yang digunakan berupa pakan komersial apung seperti yang biasa
digunakan pembudidaya. Diameter pakan sebesar 1 mm dengan kadar protein
33%. Pakan kontrol, yaitu pakan komersial tidak mendapat perlakuan dan
langsung diberikan ke ikan selama masa pemeliharaan. Pakan RB, pakan
komersial dicampur ragi birbasah sebanyak 30%. Hasil analisis kimia
menunjukkan bahwa ragi bir basah mengandung kadar -glukan 0,94%, air 83,8%,
protein 7,4%, abu 1,3%, lemak 0,3%, dan serat kasar 0,4%. Penambahan ragi bir
basah sebanyak 30% setara dengan 4,9% kering. Nilai ini masih dalam kisaran
yang baik untuk ikan lele sesuai hasil penelitian Puteri (2013). Penambahan ragi
bir diharapkan akan menyumbangkan -glukan sebanyak 0,75% di dalam pakan.
Proses pencampuran pakan dengan ragi bir sebagai berikut: 1) Ragi bir dicampur
dengan putih telur sebagai perekat (1 butir/kg pakan), kemudian dihomogenkan
dengan blender; 2) Ragi bir dicampurkan ke pakan, lalu diaduk hingga rata; 3)
Pakan dikeringkan dengan oven bersuhu 70 °C; 4) Setelah kering dan dingin,
pakan disimpan dalam plastik kedap udara. Hasil analisis proksimat pakan yang
digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Komposisi proksimat pakan percobaan (%)
Nutrien
Protein
Lemak
Karbohidrat
Serat kasar
Abu
Air

Kontrol
32,6
3,3
44,3
4,9
8,8
6,1

Ragi Bir
33,0
3,6
44,3
5,2
7,8
6,2

Uji Kinerja Pertumbuhan
Penelitian ini dilaksanakan di Kolam Budidaya Ikan Lele Satya Mina Tani
Bogor. Pemeliharaan ikan lele dilakukan di dalam kolam terpal berukuran

3
200x200x80 cm3. Sebelum ikan ditebar, kolam disikat dindingnya dan
dikeringkan selama 24 jam. Setelah itu, setiap bak diisi air setinggi 50 cm dari
dasar kolam. Benih ikan lele yang telah beradaptasi dengan pakan penelitian,
memiliki bobot 2,09 ± 0,01 g dan panjang 6,42 ± 0,07 cm, ditebar dengan
kepadatan 1.000 ekor/kolam. Selama masa budidaya, ikan diberi pakan sesuai
perlakuan. Pakan diberikan secara at satiation dengan frekuensi pemberian pakan
sebanyak tiga kali sehari, yaitu pada pukul 07.00-07.30, 12.30-13.00, 17.00-17.30
WIB. Jumlah pakan yang diberikan selama masa budidaya dicatat untuk
mengetahui jumlah konsumsi pakan dan konversi pakan. Untuk mengurangi
terjadinya kanibalisme, padahari ke-15 ikan disortir menjadi dua ukuran. Ikan
ukuran besar dipindahkan ke dalam jaring hapa ukuran 100x100x50 cm3 yang
ditempatkan di dalam kolam yang sama.
Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan cara pergantian air secara total
ketika sortir dan dilakukan pengambilan sampel air setiap minggunya untuk
dianalisis kualitas airnya. Pengukuran parameter suhu dilakukan di pagi, siang,
dan sore hari ketika pemberian pakan. Pengukuran pH, oksigen terlarut (DO), dan
total amonia (TAN) dilakukan setiap minggunya. Kondisi kualitas air selama
penelitian pemeliharaan ikan ditampilkan pada Tabel 2.
Tabel 2 Pengukuran kualitas air selama 30 hari pemeliharaan ikan lele
Parameter kualitas air
Suhu
pH
DO
TAN

Satuan
⁰C
mg/l
mg/l

Rentang nilai
26 – 34
6,07 – 7,96
3,7 – 6,7
0,032 - 0,98

Setelah dipelihara selama 30 hari, ikan di hapa dan di kolam terpal
disatukan, lalu dipanen. Sebelum proses panen dilaksanakan, 3 ekor ikan dari
setiap ulangan diambil darahnya dengan menggunakan syringe 1 ml untuk
keperluan pengamatan gambaran darah sebelum ikan diinfeksi bakteri
A.hydrophila di penelitian selanjutnya. Pada saat panen, dihitung jumlah ikan
yang hidup, panjang total ikan, serta bobot biomas ikan. Panjang total diukur
dengan menggunakan mistar dengan ketelitian satu desimal. Panjang total ratarata diperoleh dari pengukuran sebanyak 30 ekor ikan di setiap kolam. Biomassa
ikan dihitung dengan menimbang 30 ekor ikan yang hidup dengan menggunakan
timbangan digital satuan terkecil gram, dengan ketelitian dua desimal. Bobot
biomas ikan dihitung dengan mengalikan bobot individu dengan jumlah ikan yang
hidup.
Untuk mengevaluasi keberhasilan perlakuan terhadap kinerja pertumbuhan
ikan, parameter uji yang digunakan meliputi kelangsungan hidup, pertumbuhan
panjang total ikan, laju pertumbuhan harian ikan (Huisman 1987), konversi pakan,
dan pertambahan panjang total (Lampiran 1).
Bakteri Uji
Isolat bakteri A.hydrophila awal sebelum digunakan, dilakukan
pengembalian virulensi. Bakteri diisolasi dari hasil virulensi dan dikarakterisasi,
diperoleh sesuai dengan bakteri A.hydrophila. Karakter bakteri yang didapatkan

4
antara lain berbentuk batang, pewarnaan gram negatif, bersifat oksidatif
fermentatif, bersifat motil, positif pada uji oksidase dan katalase. Kemudian,
dilakukan uji lethal dosage 50 (LD 50) bakteri A.hydrophila untuk mengetahui
kepadatan bakteri yang dapat mematikan setengah dari populasi ikan uji.
Kepadatan yang digunakan adalah 104, 105, 106, 107, dan 108 cfu/ml secara
intramuskular pada 10 ekor ikan lele dengan dua kali ulangan pada setiap
kepadatannya. Pengamatan tingkat kelangsungan hidup dilakukan selama 10 hari.
Kemudian dilakukan perhitungan LD50 (Lampiran 2).
Uji Daya Tahan Tubuh Ikan
Ikan yang telah dipanen pada penelitian uji kinerja pertumbuhan di Kolam
terpal diangkut ke Teaching Farm Departemen Budidaya Perairan IPB. Ikan
ditebar ke dalam 12 buah akuarium berukuran 60x30x25 cm3. Ikan ditebar ke
setiap akuarium dengan kepadatan 20 ekor. Ikan diadaptasikan di akuarium
selama tiga hari. Selama masa adaptasi, ikan diberi pakan kontrol. Pada hari ke-3,
ikan di perlakuan K- diinjeksi dengan larutan PBS sebanyak 0,1 ml/ekor,
sedangkan ikan di perlakuan K+ dan RB disuntik dengan A.hydrophila 106 cfu/ml
dengan dosis 0,1 ml/ekor. Setelah disuntik, seluruh ikan perlakuan diberi pakan
kontrol dan dipelihara selama 10 hari. Selama masa budidaya dilakukan
pengamatan gejala klinis yang timbul, analisis gambaran darah, serta tingkat
kematian ikan. Pengamatan gejala klinis dan kematian dilakukan pada tiga buah
akuarium di setap perlakuan. Satu akuarium lainnya dipakai untuk pengamatan
gambaran darah ikan. Gambaran darah pascainfeksi diamati pada hari ke-1, hari
ke-3, dan hari ke-10.
Evaluasi daya tahan tubuh ikan terhadap infeksi A. hydrophila, parameter
uji gambaran darah, gejala klinis dan tingkat kematian ikan. Gambaran darah yang
diamati meliputi hematokrit, nilai hemoglobin, jumlah sel darah merah, jumlah sel
darah putih, persentase diferensial leukosit, dan persentase aktivitas fagosit.
Kadar Hematokrit
Kadar hematokrit dihitung dengan cara persentase perbandingan panjang
endapan dan panjang volume darah dalam tabung (Anderson dan Siwicki 1993).
Kadar Hemoglobin
Kadar hemoglobin didapat dengan membaca skala pada tabung dengan
kondisi permukaan cairan yang dicocokan dengan skala tabung sahli pada jalur
g% berwarna kuning (Wedemeyer dan Yasutake 1977).
Sel Darah Merah (SDM)
Sel darah merah diamati dan dihitung dengan bantuan mikroskop
perbesaran 400x dan hasil perhitungan dimasukkan pada rumus berikut (Nabib
dan Pasaribu 1989) (Lampiran 1):
Total SDM (sel/mm3) =

� ℎ � �ℎ
� ℎ �


x 25 xvolume

1
x
kotak besar

faktor pengencer

Sel Darah Putih (SDP)
Sel darah putih diamati dengan cara sel darah putih diamati dan dihitung
melalui bantuan mikroskop perbesaran 400x dan hasil perhitungan dimasukkan
pada rumus berikut (Nabib dan Pasaribu 1989) (Lampiran 1):
Total SDP (sel/mm3) =

� ℎ � �ℎ
� ℎ �


x 25 x

1
x
volume kotak besar

faktor pengenceran

5
Diferensial Leukosit
Diferensial leukosit diamati dengan cara membandingkan persentase
masing-masing tipe leukosit (monosit, neutrofil, dan limfosit) yang dihitung
dalam suatu sampel kotak dibagi total sel darah putih yang ada (Lampiran 1).
Aktivitas fagositik
Aktivitas fagositik diamati dengan cara dihitung jumlah sel yang
menunjukkan proses fagositosis dari 100 sel fagosit yang teramati (Anderson dan
Siwicki 1993) (Lampiran 1).
Analisis Data
Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan analisis uji T untuk uji
pertumbuhan pada selang kepercayaan 95% dari program SPSS 16.0 dan analisis
ragam (ANOVA) dengan uji F untuk uji daya tahan tubuh pada selang
kepercayaan 95% dari program statistical analysis system (SAS) 9.1 serta
dilakukan uji Duncan sebagai uji lanjut beda nyata. Parameter yang dianalisis
statistik kuantitatif adalah biomassa awal dan akhir, pertambahan panjang total,
laju pertumbuhan harian, konversi pakan, jumlah konsumsi pakan, tingkat
kelangsungan hidup, tingkat kematian setelah uji tantang, nilai hematokrit, nilai
hemoglobin, jumlah sel darah merah, jumlah sel darah putih, persentase
diferensial leukosit, dan persentase aktivitas fagosit. Parameter yang dianalisis
secara deskriptif adalah efisiensi ekonomi pakan dan gejala klinis ikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Kinerja Pertumbuhan Ikan Lele
Penambahan ragi bir dalam pakan yang diberikan selama 30 hari
pemeliharaan menunjukkan peningkatan laju pertumbuhan harian dan
menurunkan rasio konversi pakan yang berbeda nyata terhadap kontrol (P

Dokumen yang terkait

Penggunaan Kitosan Untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophila Pada Ikan Lele Dumbo Clarias Sp.

0 11 11

Efektivitas Campuran Meniran Phyllanthus niruri dan Bawang Putih Allium sativum dalam Pakan untuk Pengendalian Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp.

1 18 84

Efektivitas ekstrak lidah buaya Aloe vera untuk pengobatan infeksi Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp. melalui pakan

1 8 67

Efektivitas fitofarmaka dalam pakan untuk pencegahan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp.

1 9 58

Pengaruh penambahan ragi bir dalam pakan pada dosis yang berbeda terhadap kinerja pertumbuhan dan daya tahan ikan lele Clarias sp. terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophila

0 6 44

Evaluasi Penambahan Ragi Bir Saccharomyces cerevisiae dalam Pakan terhadap Kinerja Pertumbuhan dan Daya Tahan Tubuh Ikan Mas Cyprinus carpio terhadap Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila

1 5 47

Evaluasi Pemberian Ragi Bir Melalui Moina Terhadap Kinerja Pertumbuhan Larva Ikan Lele Clarias sp.

0 4 19

Efektivitas Ekstrak Kipahit Tithonia diversifolia dan Kirinyuh Eupatorium inulaefolium untuk Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Akibat Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Clarias sp. Melalui Pakan

0 7 34

Efikasi Vaksin Sel Utuh Aeromonas Hydrophila Pada Induk Lele Clarias Sp. Dalam Meningkatkan Ketahanan Benih Terhadap Infeksi Bakteri Aeromonas Hydrophila

0 2 32

Kinerja Probiotik Bacillus Sp. Pada Pendederan Benih Ikan Lele (Clarias Sp.) Yang Diinfeksi Aeromonas Hydrophila

0 5 33