Evaluasi Pemberian Ragi Bir Melalui Moina Terhadap Kinerja Pertumbuhan Larva Ikan Lele Clarias sp.

EVALUASI PEMBERIAN RAGI BIR MELALUI Moina
TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN LARVA IKAN LELE
Clarias sp.

CAHYADIN

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Evaluasi
pemberian ragi bir melalui Moina terhadap kinerja pertumbuhan larva ikan lele
Clarias sp. Adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, November 2014

Cahyadin
NIM C14090054

ABSTRAK
CAHYADIN. Evaluasi Pemberian Ragi Bir Melalui Moina terhadap Kinerja
Pertumbuhan Larva Ikan Lele Clarias sp. Dibimbing oleh DEDI JUSADI dan
HARTON ARFAH
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian ragi bir melalui
Moina terhadap kinerja pertumbuhan larva ikan lele Clarias sp. Larva ikan lele
umur 2 hari dipelihara dalam akuarium berdimensi 80x30x35 cm, ketinggian air 15
cm dengan kepadatan 500 ekor per akuarium. Ikan dipelihara selama 21 hari, serta
diberi pakan dengan cacing sutra dan kombinasi cacing sutra dan Moina yang sudah
diperkaya ragi bir. Pemberian pakan dilakukan pada pukul 07.00, 13.00, dan 17.00
WIB. Hasil penelitian menunjukan bahwa larva ikan lele yang diberi pakan
kombinasi cacing sutra dan moina memiliki pertumbuhan yang lebih baik, yang

dicirikan dengan lebih banyaknya ikan berukuran besar di akhir budidaya.
Kata kunci: ikan lele, Moina, ragi bir, kinerja pertumbuhan

ABSTRACT
CAHYADIN. Evaluation of application of Moina cultured with a brewer’s yeast on
the growth performance of larval Clarias sp. Supervised by DEDI JUSADI and
HARTON ARFAH.
The objective of this research was to evaluate the application of Moina
cultured with brewer’s yeast on growth performance of larval Clarias sp. Two-dayold larval were stocked into 80x30x35 cm of aquarium at density of 500 fish. The
fishes were cultured for 21 days. During rearing period, larval were fed on silk
worm or silk worm and Moina. Results showed that larval fed on combination of
silk worm and Moina had the best growth performance this group of fish had higher
percentage of big size fish.
Keyword: Clarias, Moina, brewer’s yeast, growh performance

EVALUASI PEMBERIAN RAGI BIR MELALUI Moina
TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN LARVA IKAN LELE
Clarias sp.

CAHYADIN


Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
Pada
Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PRAKARTA
Puji dan syukur penulis hanya panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala
atas segalan nikmat dan karunia yang tak akan bisa ditulis seadainya lautan
dijadikan tinta dan pohon dijadikan penanya sehingga skripsi ini berhasil
diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini berjudul “Evaluasi Pemberian
Ragi Bir Melalui Moina terhadap Kinerja Pertumbuhan Larva Ikan Lele Clarias
sp”. Berbagai pihak telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Keuda orang tua tercinta, Ibu Samih yang tak hentinya selalu mendoakan
untuk kebaikan anaknya, Bapak Syahrudin yang tidak lelahnya mencari
nafkah yang halal dan membiayai anaknya, serta atas motivasi dan moral
yang sudah diajarkan. Kakak Rosita dan adik Raswati yang selalu bisa
memberikan saran dan penyemangat kepada penulis.
2. Bapak Dr Dedi Jusadi selaku Pembimbing I, Ir Harton Arfah selaku
Pembimbing II atas segala masukan dan dukungannya selama pelaksanaan
penelitian dan penyusunan tugas akhir ini.
3. Ibu Dr. Dinamella Wahjuningrum, S.Si, M.Si selaku dosen penguji tamu
dan Ibu Dr Mia Setiawati selaku dosen perwakilan Ketua Program Studi
yang telah memberikan banyak masukan pada penyelesaian skripsi ini.
4. Teman-teman dan sahabat seperjuangan BDP 46 yang tak bisa disebutkan
satu persatu namanya atas semangat, motivasi kebersamaan dan kenangan.
5. Keluarga besar Deprtemen Budidaya Perairan, BDP 45, BDP 47, dan BDP
48
Semoga skripsi ini bermanfaat.
Bogor, November 2014

Cahyadin


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x
PENDAHULUAN ................................................................................... 1
METODE .................................................................................................. 2
Penyediaan Pakan Alami ................................................................ 2
Pemeliharaan Ikan ......................................................................... 2
Analisa Proksimat ........................................................................... 3
Analisis Data ................................................................................... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................. 3
Hasil ............................................................................................... 3
Pembahasan ..................................................................................... 4
SIMPULAN ............................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 5
LAMPIRAN ............................................................................................... 8
RIWAYAT HIDUP .................................................................................. 11

DAFTAR TABEL
1 Hasil analisa proksimat ragi bir, cacing sutra dan Moina ...................... 2

2 Kinerja pertumbuhan ikan lele setelah dipelihara dengan pakan
yang berbeda ......................................................................................... 4
3 Hasil pengukuran proksimat ikan lele di awal dan akhir penelitian ...... 4

DAFTAR LAMPIRAN
1 Uji homogenitas/keseragaman varians .................................................. 8
2 ANOVA parameter pengamatan penelitian .......................................... 8
3 Uji Independent Sample Test ................................................................. 9

Judul Skripsi : Evaluasi Pemberian Ragi Bir Melalui Moina terhadap Kinerja
Pertumbuhan Larva Ikan Lele Clarias sp.
Nama
: Cahyadin
NIM

: C14090054

Disetujui oleh

Dr. Dedi Jusadi

Pembimbing I

Ir. Harton Arfah M.Si
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Sukenda
Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Produksi bir di Indonesia mencapai 60 –100 juta liter per tahunnya (Rosita,
2011 dalam Puteri 2013). Sesuai hal ini, maka perusahaan bir menghasilkan limbah
berupa ragi bir Saccharomyces cereviseae. Sebagian besar limbah industri bir
berupa khamir mengandung kadar protein yang tinggi yaitu sebesar 56,37%

(Pratama 2013).
Penggunaan ragi bir dalam pakan dapat meningkatkan kecernaan nutrisi
(Dann et al 2000). Pada ikan lele hasil persilangan, penggunaan 2% ragi kering
dalam pakan dapat meningkatkan pertumbuhan (National Institute of
Oceanography and Fisheries Research 2011). Ragi bir sebanyak 2% dan 4% dalam
pakan dapat meningkatkan efisiensi pakan pada ikan kakap Eropa hybrid stripped
bass (Li dan Gatlin III, 2003). Sebanyak 10% ragi bir yang digunakan dalam pakan
yang diberikan pada ikan nila (Oreochromis sp.) memperlihatkan pengaruh baik
pada penyerapan nutrisi dan efisiensi pakan, meskipun hal tersebut tidak
menunjukkan efek yang signifikan pada pertumbuhan (Sahan dan Duman 2010).
Chandrawati (2014) melakukan penelitian menggunakan ragi bir dalam
pakan ikan lele ukuran 6 cm. Ragi bir basah ditambahkan sebanyak 30% (4,9%
bobot kering) setelah 30 hari pemeliharaan ikan, kadar hematokrit dan hemoglobin
ikan tersebut lebih tinggi dari ikan lele yang diberi pakan tanpa ragi bir.
Meningkatnya kedua parameter darah tersebut memberi gambaran bahwa status
kesehatan ikan meningkat, sehingga pakan lebih efisien dimanfaatkan oleh ikan yag
dicirikan dengan rendahnya nilai FCR dan tingginya nilai laju pertumbuhan harian.
White et al (2002) dalam Ferreira et al (2010) menjelaskan bahwa ragi bir
mengandung berbagai macam senyawa imunostimulan seperti β-glukan, asam
nukleat dan mannan oligosakarida.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut di atas, maka pemberian ragi bir
pada larva ikan lele berpeluang untuk dapat meningkatkan pertumbuhan. Pakan
untuk larva ikan lele biasanya masih berupa cacing sutra karena belum bisa
memanfaatkan pakan buatan. Oleh karena itu, agar ragi bir dapat dimanfaatkan
sebagai pakan larva ikan lele, maka ragi tersebut harus diberikan pada zooplankton
yang bersifat non selective filter feeder. Moina sp. merupakan salah satu
zooplankton yang bersifat non selective filter feeder (Das et al 2012) dan ukurannya
sesuai dengan bukaan mulut larva ikan lele.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian Moina yang diberi
pakan ragi bir terhadap kinerja pertumbuhan larva ikan lele Clarias sp.

2

METODE
Penyediaan pakan alami
Cacing sutra diperoleh dari petani pengumpul yang ada di sekitar Bogor,
sedangkan Moina yang digunakan merupakan Moina beku yang diperoleh dari hasil
budidaya massal. Kultur massal Moina menggunakan bak beton ukuran 2x3x0,6 m
yang diisi dengan air sebanyak 3000 liter. Bak tersebut diberi kotoran ayam yang

sudah dikeringkan dengan konsentrasi 2,4 g/l, lalu diaerasi pada 2 titik yang
berbeda dan didiamkan selama 3-4 hari. Setelah itu dilakukan penebaran Moina
dengan padat tebar 200 ind/L. Selanjutnya Moina diberi pakan berupa ragi bir
Saccharomyces cerevisidae yang masih cair dengan frekwensi tiga kali sehari.
Moina dipanen setiap dua hari sekitar 50% dari populasi yang ada. Moina lalu
disimpan di freezer sampai digunakan sebagai pakan di dalam penelitian ini. Hasil
analisa menunjukkan bahwa dalam berat basah (kadar air 90%), ragi bir
mengandung -glucan 0,94%. Analisa proksimat ragi dan pakan yang digunakan
disajikan pada tabel 1.
Tabel 1 Hasil analisa proksimat ragi bir, cacing sutra dan Moina
Moina kultur dengan
ragi bir
Protein (%)
56,37
61,62
52,12
Lemak (%)
1,29
14,98
1,96

Serat Kasar (%)
0,44
2,49
0,85
Abu (%)
5,89
12,27
0,84
BETN (%)
36,23
8,50
44,23
Keterangan: *Moina dikultur dengan kotoran hewan babi
Parameter

Ragi bir

Cacing sutra

Moina (Ngupula
et al 2014) *
38,25
6,61
3,39
10,89
41,37

Pemeliharaan ikan
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua
perlakuan dan tiga ulangan. Di dalam penelitian ini, ikan dipelihara dalam enam
buah akuarium, masing-masing berukuran 80x30x35 cm. Akuarium ditempatkan di
dalam Laboratorium Teaching Farm, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Akuarium dicuci hingga
bersih kemudian diisi air hingga ketinggian 15 cm. Larva ikan lele yang masih
mempunyai kuning telur berumur 2 hari, hasil pemijahan yang dilakukan sendiri di
daerah Cibanteng, ditebar ke dalam setiap akuarium dengan kepadatan 500 ekor per
akuarium. Ikan dipelihara selama 21 hari. Selama masa pemeliharaan, ikan diberi
pakan berupa cacing atau cacing dan Moina yang sudah dikultur dengan diberi
pakan ragi bir, sesuai perlakuannya. Perlakuan pertama adalah larva ikan diberi
pakan berupa cacing sutra; sedangkan perlakuan ke dua adalah larva ikan diberi
pakan berupa cacing sutra dan Moina. Untuk perlakuan pertama, larva ikan diberi
cacing dengan frekwensi tiga kali sehari, sekitar pukul 07.00, 13.00, dan 17.00 WIB
secara ad libitum. Untuk perlakuan ke dua, larva diberi cacing sekitar pukul 13.00,
serta Moina dan cacing sekitar pukul 07.00 WIB dan 17.00 WIB. Pada ke dua waktu
tersebut, Moina diberikan terlebih dahulu. Setelah Moina habis, selanjutnya
diberikan cacing. Moina yang diberikan adalah sebanyak 1-2 gram setiap
pemberian pakan. Jumlah Moina yang diberikan disesuaikan dengan ukuran ikan.

3

Untuk menjaga oksigen terlarut agar tetap baik, maka di setiap akuarium
diberi satu buah aerasi. Penyiponan dan pergantian air dilakukan setiap hari.
Banyaknya air yang diganti adalah 10% per hari. Suhu diukur setiap pagi dan sore.
Selama penelitian suhu terendah yang diukur 24 oC dan suhu tertinggi sebesar 28
o
C. Kisaran perbedaan suhu per hari antara pagi dan sore berkisar 1 oC sampai 2 oC.
Nilai total ammonia nitrogen (TAN) dan oksigen terlarut di awal dan akhir
penelitian adalah sebagai berikut 0,015 mg/L dan 0,023 mg/L untuk ammonia, 7
mg/L dan 6,5 mg/L untuk oksigen terlarut.
Di hari ke 21, jumlah ikan yang hidup dihitung, kemudian dipisah antara
ukuran besar dan kecil. Pemisahan ukuran ikan dilakukan menggunakan alat sortir
ukuran 1-2 cm, Berat biomas ikan untuk masing-masing ukuran di setiap akuarium
ditimbang dengan menggunakan timbangan digital Heles model EHA401 dengan
ketelitian 0,01 g . Bobot individu ikan dihitung dengan cara membagi berat biomas
dengan jumlah ikan yang ditimbang. Panjang total ikan dari masing-masing ukuran
ikan di setiap akuarium dihitung dengan menggunakan penggaris ketelitian 0,1cm.
Untuk pengukuran panjang, jumlah ikan yang diukur adalah sebanyak 30 ekor per
akuarium (ikan dengan kategori besar 15 ekor dan ikan dengan kategori kecil 15
ekor).
Analisa Proksimat
Analisa proksimat dilakukan terhadap ikan, cacing dan Moina. Untuk ikan,
diambil tiga ekor ikan di setiap perlakuan sebagai sampel untuk proses analisa
proksimat. Analisa proksimat dilakukan dengan menggunakan metode Takeuchi
(1988).
Analisis Data
Parameter uji meliputi kelangsungan hidup, panjang total ikan, dan bobot
ikan di akhir penelitian. Parameter yang diukur dianalisis dengan menggunakan
program SPPS ver 17.0 for Windows. Data dari parameter dihitung menggunakan
Microsoft Office Excel 2013, kemudian dilakukan uji lanjut dengan uji Independent
Sample T test.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Kinerja pertumbuhan larva ikan lele yang dipelihara selama 21 hari
disajikan pada Tabel 3. Menurut hasil analisis yang merujuk pada Tabel 2,
parameter panjang ikan, bobot ikan dan kelangsungan hidup memiliki nilai yang
tidak berbeda nyata. Dengan demikian, pemberian cacing serta kombinasi cacing
dan Moina dari hasil kultur dengan ragi bir, memberikan pengaruh yang sama pada
kinerja pertumbuhan ikan. Sedangkan pada parameter persentase jumlah ikan
memiliki nilai yang berbeda nyata. Pemberian kombinasi Moina dengan cacing
sutra menghasilkan persentase ikan ukuran besar yang lebih banyak dibanding ikan
yang diberi pakan hanya cacing sutra. Jumlah ikan kategori besar dan kecil di
perlakuan pemberian pakan kombinasi cacing sutra dan Moina hampir berimbang.

4

Sedangkan di perlakuan pemberian pakan cacing sutra, sebagian besar (72 %)
masih didominasi oleh ikan kategori kecil.
Tabel 2 Kinerja pertumbuhan ikan lele setelah dipelihara dengan pakan yang
berbeda
Perlakuan
Moina + Cacing
Cacing
Besar
2,61±0,07a
2,54±0,05a
Panjang Ikan (cm)
Kecil
1,91±0,07a
1,97±0,06a
a
Besar
0,16±0,01
0,16±0,004a
Bobot Individu Ikan (g)
a
Kecil
0,09±0,00
0,09±0,05a
a
Besar
45,64±6,58
27,17±8,09b
Jumlah Ikan (%)
a
Kecil
54,36±6,58
72,83±8,09b
a
Kelangsungan Hidup (%)
87,00±7,4
90,20±3,10a
Keterangan: Nilai yang tertera merupakan rata-rata ± standar deviasi; Huruf yang berbeda dalam
setiap baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (p