PE NDAHULUAN Kepercayaan Konsumen terhadap Reputasi Penjual Online (Studi Kuantitatif Hubungan Kepercayaan Konsumen Consumer Trust To Online Shop Seller Reputation (Quantitative Research about Relationship of Consumer trust to Online Shop Seller Reputat

6

1. PE NDAHULUAN

Belanja online telah menjadi alternative yang baru dan berbeda bagi konsumen untuk melakukan transaksi. Tidak hanya fashion dan buku saja yang dapat di beli melalui online, makanan, dan perabotan rumah tangga bahkan pemesanan ojek, tiket pesawat, tiket kereta api, hotel sekarang ini dapat di beli ataupun dipesan secara online. Belanja online atau biasa disebut dengan e-commerce, saat ini sedang menjadi trend di masyarakat Indonesia maupun dunia. Seiring berkembanganya jaman dan semakin canggihnya teknologi saat ini, banyak toko online yang hadir dengan web situs resmi maupun melalui akun sosial media. Toko online saat ini sudah mulai merambah pada akun sosial media seperti Blog, Facebook, Twitter. Akan tetapi sosial media yang sedang gencar digunakan transaksi jual beli online adalan Instagram dan Bbm. Transaksi jual beli secara elektronik, umumnya dikenal dengan e-commerce. Menurut Sarangih Ramdhani 2012 E -commerce merupakan konsep dagang berupa prosedur dan mekanisme jual-beli yang terdapat pada internet. Akan tetapi membeli atau bertransaksi secara online tentu banyak resiko yang harus dipertimbangkan oleh konsumen. Dalam kasus jual-beli di internet tidak sedikit konsumen yang tertipu dalam bertransaksi secara online, karena kurangnya interaksi secara langsung face to face antara penjual dan pembeli sehingga resiko yang didapatkan juga akan semakin besar. Dalam hal ini kepercayaan konsumen terhadap penjual menjadi salah satu aspek yang sangat penting saat bertransaksi secara online. Menurut Katawetawaraks Wang 2011 “Beberapa konsumen masih merasa tidak nyaman untuk membeli secara online. Kurangnya kepercayaan, tampaknya menjadi alasan utama yang menghambat konsumen untuk membeli secara online”. Untuk menimbulkan rasa kepercayaan kepada seorang konsumen di butuhkan komunikas yang efektif antara penjual dan pembeli, sebab komunikasi yang efektif antara kedua belah pihak akan menimbulakan kepercayaan dengan sendirinya. Menurut Kimery dan McCard 2002 Dalam Ling, Chai, Piew 2010 Mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan pelanggan untuk menerima kelemahan dalam bertransaksi online, dengan harapan yang positif terhadap perilaku toko online. Maulana Gumelar dalam bukunya Psik ologi Komunik asi dan Persuasi 2013:87 menjelaska bahwa kepercayaan dapat bersifat umum ataupun khusus, dan disusun dalam system sentralisasi atau pentingnya terhadap ego. Untuk mendapatkan kepercayaan konsumen, seorang penjual online shop haruslah memiliki reputasi yang baik. Menurut Ye et. all 2013 mengatakan “Reputasi penjual diakui sebagai salah satu penentu yang penting dalam pasar C2C online, akan tetapi pengaruhnya terhadap premium harga masih belum diketahui”. Kepercayaan konsumen dibelanja internet terutama dipengaruhi oleh keakraban dan kualitas pengalaman sebelumnya dengan pembelian internet. Sehingga mempunyai reputasi yang baik untuk seorang penjual online merupakan suatu keharusan, untuk dapat menarik minat konsumen supaya tertarik kepada produk yang telah di jual. Doney dan Cannon, 1997; Figueiredo, 2000 Perusahaan dengan reputasi positif dapat meningkatkan kepercayaan konsumen Ling, Chai, Piew, 2010. Berdasarkan uraian di atas peneliti mengambil judul “Hubungan Kepercayaan Konsumen Tehadap Reputasi Penjual Online di Sosial Media Pada Mahasiswa E konomi Manajemen UMS Angkatan 2012”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara kepercayaan konsumen terhadap reputasi penjual online shop di sosial media pada mahasiswa E konomi Manajemen angakatan UMS 2012. 7

2. LANDASAN TE ORI