Peningkatan Lingkup Gerak Sendi

47 yang berjalan dengan dua arah sepanjang akson syaraf yang bersangkutan, peristiwa ini dikenal sebagai aktivasi antidromik Parjoto, 2006. TENS berpengaruh untuk pengurangan nyeri. Sehingga saat latihan penguatan otot pada pasien dapat melakukan secara maksimal tanpa ada hambatan nyeri. Karena apabila masih merasakan nyeri, pasien akan takut untuk melakukan terapi latihan. Untuk meningkatkan kekuatan otot perlu dilakukan latihan. Latihan yang dapat menyebabkan otot menjadi responsif terhadap beban latihan, pembesaran serabut otot, peningkatan jumlah kapiler, peningkatan jumlah dan ukuran mitochondria, dan peningkatan protein kontraktil Setiawan, 2014. Terapi latihan berupa resisted active movement akan membuat terjadinya konsentrasi suplai darah pada daerah yang dilatih, sehingga jaringan pada daerah tersebut mendapat banyak suplai oksigen, dengan demikian akan mempercepat pertumbuhan muscle fiber yang akan meningkatkan volume dan massa otot tersebut, sehingga secara langsung kekuatan otot akan bertambah Perdana, 2011.

3. Peningkatan Lingkup Gerak Sendi

Pada T0 sampai T5 terdapat peningkatan LGS pada sendi shoulder dekstra baik secara aktif maupun pasif. Peningkatan lingkup gerak sendi aktif T0: S: 35°-0°-120°, F: 85°-0°-30°, T:20°-0°-100°, RF85: T0: 65°-0°-40° menjadi T5: S: 60°-0°-150°, F: 125°-0°-50°, T: 40°-0°- 48 130°, RF85: 80°-0°-55°. Peningkatan lingkup gerak sendi pasif T0: S: 40°-0°-125°, F: 25°-0°-105°, T: 25°-0°-105°, RF90: T0: 70°-0°-45° menjadi T5: S: 65°-0°-155°, F: 130°-0°-55°, T: 45°-0°-135°, RF90: 85°-0°-60°. Peningkatan LGS terjadi karena berkurangnya nyeri, sehingga pasien dapat lebih mudah menggerakkan sendi shoulder kanan yang sebelumnya terbatas karena nyeri. Salah satu modalitas yang dapat menurunkan nyeri adalah Inframerah. Efek thermal dari inframerah mampu mempengauhi syaraf sensoris. Pemanasan tersebut akan bersifat sedatif bagi ujung-ujung syaraf sensoris, tubuh akan rileks, dan vasodilatasi pembuluh darah kemudian sirkulasi darah lancar, sehingga mengurangi rasa nyerinya Usman, 2012. Menurut hasil penelitian dari Usuba, et al., 2006 bahwa efek panas yang dihasilkan oleh infrared dapat meningkatkan lingkup gerak sendi pada area yang mengalami keterbatasann lingkup gerak sendi. Hal ini diperkuat oleh Prentice 2008 dalam bukunya yang berjudul Therapeutic Modalities for Physical Therapists , bahwa infrared dapat memberikan efek relaksasi pada otot yang mengalami spasme sehingga akan berdampak pada peningkatan fleksibilitas pada otot. TENS dalam keadaan jaringan rusak aktivasi bisa terjadi pada serabut saraf berdiameter besar dan menghasilkan impuls antidromik yang berdampak analgesia Parjoto, 2006. 49 TENS dalam hal ini berguna untuk merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit dan efektif untuk mengurangi nyeri. Kemudian apabila nyeri menurun kemungkinan pasien dapat bergerak lebih leluasa karena tidak terhambat oleh nyeri. Terapi latihan yang diberikan bertujuan untuk mereleksasikan otot, rileks, menjaga elasitas otot, menurunkan rasa nyeri, mencegah terjadinya keterbatasan gerak, mencegah pemendekan otot dan rileksasi. Latihan bertujuannya untuk menjaga serta menambah lingkup gerak sendi LGS. Hold relax merupakan salah satu tehnik dari terapi latihan yang menggunakan kontraksi isometrik dan sekelompok otot antagonis yang memendek, setelah itu dilanjutkan dengan relaksasi kelompok otot tersebut. Latihan ini dapat merelaksasikan otot, dan meningkatkan lingkup gerak sendi Kisner dan Colby, 2007.

4. Peningkatan kemampuan aktivitas fungsional

Dokumen yang terkait

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI POST OPERASI PEMASANGAN PLATE AND SCREW FRAKTUR Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Post Operasi Pemasangan Plate And Screw Fraktur Collum Humerus Dextra Di RS.PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

0 3 15

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI POST OPERASI PEMASANGAN PLATE AND SCREW FRAKTUR Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Post Operasi Pemasangan Plate And Screw Fraktur Collum Humerus Dextra Di RS.PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

0 5 17

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Post Operasi Pemasangan Plate And Screw Fraktur Collum Humerus Dextra Di RS.PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

0 6 5

TINJAUAN PUSTAKA Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Post Operasi Pemasangan Plate And Screw Fraktur Collum Humerus Dextra Di RS.PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

2 15 18

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Post Operasi Pemasangan Plate And Screw Fraktur Collum Humerus Dextra Di RS.PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

0 5 14

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST OPERASI ARTHROPLASTY FRAKTUR COLLUM FEMUR Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post Operasi Arthroplasty Fraktur Collum Femur Dextra Di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

1 7 15

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Fraktur Collum Humeri Sinistra Dengan Pemasangan Plate And Screw Di RS Al Dr. Ramelan Surabaya.

0 1 4

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI FRAKTUR COLLUM Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Fraktur Collum Humeri Sinistra Dengan Pemasangan Plate And Screw Di RS Al Dr. Ramelan Surabaya.

0 2 20

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PASKA OPERASI PELEPASAN PLATE AND SCREW PADA FRAKTUR SEPERTIGA Penatalaksanaan Fisioterapi pada Paska Operasi Pelepasan Plate and Screw pada Fraktur Sepertiga Proximal Ulna Dextra di RST Dr Soedjono Magelang.

0 1 14

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PASCA OPERASI PEMASANGAN PLATE AND SCREW Penatalaksanaan Fisioterapi Pasca Operasi Pemasangan Plate And Screw Pada Fraktur Femur Dextra 1/3 Distal Di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

0 0 14