BAB 5 PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian ini diperoleh rata-rata hasil pengukuran kekerasan permukaan pada sampel semen ionomer kaca modifikasi resin Tabel 1 yaitu 42,98 ±
1,66 VHN pada kelompok tanpa aplikasi karbamid 16, 37,66 ± 1,32 VHN selama 3 hari aplikasi karbamid peroksida 16 dan 34,14 ± 3,37 VHN pada kelompok aplikasi
karbamid peroksida 16 selama 7 hari. Terlihat bahwa terdapat penurunan rata-rata nilai kekerasan permukaan pada setiap perlakuan aplikasi karbamid peroksida 16
selama 3 hari dan aplikasi karbamid peroksida 16 selama 7 hari jika dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa aplikasi. Dari hasil tersebut nilai perubahan
kekerasan yang terbesar yaitu pada sampel semen ionomer kaca modifikasi resin yang diaplikasikan karbamid peroksida selama 7 hari dan yang terkecil pada sampel semen
ionomer kaca modifikasi resin yang diaplikasikan karbamid peroksida 16 selama 3 hari.
Data tersebut menunjukkan waktu pengaplikasian karbamid peroksida pada semen ionomer kaca modifikasi resin mempengaruhi nilai kekerasan permukaan
semen ionomer kaca modifikasi resin. Dari data terlihat semakin lama waktu aplikasi sampel semen ionomer kaca modifikasi resin maka nilai kekerasan permukaan
semakin menurun. Dari hasil uji Anova One Way terlihat bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara kelompok kontrol dengan kelompok aplikasi karbamid peroksida 16 selama 3 hari dan kelompok aplikasi karbamid peroksida 16 selama 7 hari.
Pada perbandingan antara kelompok kontrol dengan kelompok aplikasi karbamid peroksida 16 selama 3 hari juga memiliki perbedaan yang bermakna nilai
p sebesar 0,0001. Dari data yang terkumpul terlihat bahwa perubahan kekerasan yang terbesar adalah pengukuran kekerasan kelompok aplikasi karbamid peroksida 16
Universitas Sumatera Utara
selama 7 hari terlihat dari antara kelompok kontrol dengan kelompok aplikasi karbamid peroksida 16 selama 7 hari diperoleh nilai p sebesar 0,0001 sehingga
memiliki perbedaan yang bermakna p ≤ 0,05. Penurunan kekerasan pada kelompok
aplikasi karbamid peroksida 16 selama 7 hari sebesar 8,8 VHN. Hal ini menunjukkan bahwa kekerasan semen ionomer kaca modifikasi resin
bisa menurun apabila diaplikasikan karbamid peroksida. Penurunan kekerasan disebabkan oleh bahan aktif dari karbamid peroksida. Karbamid peroksida terurai
menjadi urea, amonia, karbon dioksida dan hidrogen peroksida yang merupakan bahan aktif. Pemecahan produk tersebut dapat mempengaruhi semen ionomer kaca
modifikasi resin dapat mengalami pelunakkan karena terjadi erosi dari matriks ionomer kaca dengan melepaskan kation logam dari permukaan. Hal ini yang
menyebabkan semen ionomer kaca modifikasi resin mengalami penurunan tingkat kekerasan.
24
Perbandingan antara kelompok aplikasi karbamid peroksida 16 selama 3 hari dengan aplikasi karbamid peroksida 16 selama 7 hari terdapat perbedaan
yang bermakna kekerasan yang signifikan sebesar 0,002 p ≤0,05.
Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang didapatkan Campos dkk 2003 melaporkan bahwa penggunaan 10-15 karbamid peroksida menyebabkan
penurunan kekerasan permukaan beberapa material restoratif yaitu compomer, semen ionomer kaca modifikasi resin dan silver amalgam.
23
Taher 2005 menemukan bahwa penurunan kekerasan yang signifikan pada semen ionomer kaca
modifikasi resin, setelah aplikasi bahan karbamid peroksida 15 yaitu 2,6 lebih rendah dari grup kontrol. Untuk pemutihan secara in office dengan 35 karbamid
peroksida, persentase penurunan kekerasan yaitu 23,1.
10
Wedady 2007 mengatakan bahwa setelah aplikasi Nite White yang mengandung 10 karbamid
peroksida menyebabkan penurunan kekerasan pada semen ionomer kaca modifikasi resin.
24
Sementara itu Jeferson dkk 2002 memeriksa perubahan persentase dari berat atom pada semen ionomer kaca setelah kontak dengan karbamid peroksida 10
dengan pH 4,5 dan melaporkan bahwa permukaan spesimen larut dan korosi dengan matriks dengan inti silika lebih terbuka dan terjadi penurunan kadar alumunium dan
Universitas Sumatera Utara
sebaliknya dengan temuan ini, tinggi dan rendah konsentrasi zat pemutih tidak menunjukkan pengaruh pada pelepasan fluoride pada bahan tambal gigi seperti semen
ionomer kaca konvensional dan semen ionomer kaca modifikasi resin.
8
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN