4. Jenis sinar LED
5. Jarak penyinaran 1 mm
6. Intensitas sinar 450-700 mWCm
2
7. Arah sinar tegak lurus 90
8. Waktu penyinaran 20 detik
3.5.4 Variabel Tak Terkendali
1. Suhu
2. Kecepatan pengadukan sampel semen ionomer kaca modifikasi
3.6 KRITERIA SAMPEL 3.6.1 Kriteria Inklusi
1. Sampel semen ionomer kaca modifikasi resin memiliki permukaan
yang halus.
2. Sampel berbentuk bulat sempurna dengan diameter 10 mm dan tebal
2 mm.
3.6.2 Kriteria Eksklusi
1. Sampel memiliki poreus
2. Sampel kotor dan terkontaminasi
bahan lain
3.7 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
1. Semen ionomer modifikasi resin adalah semen ionomer kaca
konvensional yang dimodifikasi dengan menambahkan resin polimerisasi yang dikeraskan dengan penyinaran light cure.
2. Kekerasan adalah ketahanan suatu bahan terhadap tekanan dan goresan
pada permukaan bahan. 3.
Karbamid peroksida 16 adalah suatu bahan pemutih gigi yang
digunakan pasien di rumah.
Universitas Sumatera Utara
3.8 ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
3.8.1 Alat
1. Glass slab
Gambar 3. Glass slab 2.
Spatula plastis
Gambar 4. Spatula plastis 3.
Instrumen plastis
Gambar 5. Instrumen plastis 4.
Master cast
Gambar 6. Master cast
Universitas Sumatera Utara
5. Light Cure Unit
LITEX 680A, Amerika
Gambar 7. Light Cure Unit
6. Kertas Pasir
Gambar 8. Kartas Pasir
7. Wadah
Gambar 9. Wadah 8.
Pinset
Gambar 10. Pinset
Universitas Sumatera Utara
10. Ball aplikator
Gambar 11. Ball aplikator 11.
Tissue
Gambar 12. Tissue 9.
Vickers Hardness Test Leco tipe M 400 H1, Akashi Corporation,
Jepang
Gambar 13. Vickers Hardness Test
3.8.2 Bahan
1. Semen ionomer kaca modifikasi resin Fuji II LC, Japan
Gambar 14. Semen ionomer kaca modifikasi resin
Universitas Sumatera Utara
2. Karbamid Peroksida 16 NiteWhite, USA
Gambar 15. Karbamid peroksida 16 3.
Saliva buatan menurut Fusayama Laboratorium Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Gambar 16. Saliva buatan
Tabel 1. Komposisi bahan saliva buatan menurut Fusayama
24
Bahan Konsentrasi bahan mmoLL
Natrium Na 15,33
Kalium K 5,37
Kalsium Ca 5,40
Magnesium Mg 0,02
Chlorida Cl 23,02
Phospate PO
4
4,23 Urea
16,65 Na
2
S 15,34
P
2
O
7
0,01
Universitas Sumatera Utara
3.9 PROSEDUR KERJA
Pembuatan Sampel dengan Menggunakan Master Cast Sebagai Cetakan :
1. Bubuk semen ionomer kaca modifikasi resin harus diaduk sebelum
dikeluarkan. Perbandingan bubuk dengan cairan sekitar 1 : 2. Bubuk dan cairan semen ionomer kaca modifikasi resin diletakkan pada glass slab,
kemudian bubuk dibagi dua bagian. Bagian pertama dicampur dengan cairan dan diaduk rata menggunakan spatula plastis, lalu sisa bahan
ditambahkan. Waktu pencampuran selama 30 detik. 2.
Semen ionomer kaca modifikasi resin dimasukkan ke dalam master cast dengan mould cetakan diameter 10 mm dan tebal 2 mm menggunakan
plastis instrumen, lalu sampel semen ionomer kaca modifikasi resin pada master cast disinari dengan sinar tampak biru selama 20 detik.
3. Sampel semen ionomer kaca modifikasi resin dikeluarkan dari mold
cetakan, semen ionomer kaca modifikasi resin dibuat sebanyak 30 sampel dan disimpan dalam wadah selama 24 jam. Sampel dirapikan
menggunakan kertas pasir.
Perlakuan dan Pengukuran pada Sampel :
1. Kelompok 1 : 10 buah sampel semen ionomer kaca modifikasi resin
tidak dilakukan aplikasi karbamid peroksida 16 kontrol. Pengukuran dilakukan pada 3 titik terletak segaris pada garis diameter sampel yaitu
pada titik pengukuran sentral sampel dan pada 2 mm dari sampel. Pengukuran dilakukan dengan alat uji kekerasan Vickers Hardness Test
dengan memberi tekanan sebesar 100 gf selama 15 detik. Untuk mendapatkan data VHN.
Universitas Sumatera Utara
a b
Gambar 17. a Skematik Letak Titik Jejasan Pada Sampel b Bentuk Jejasan Vickers Hardness Test Pada Sampel
2. Kelompok 2 : Diaplikasikan gel karbamid peroksida 16 pada seluruh
permukaan dan diratakan menggunakan ball aplikator diletakkan dalam wadah, kemudian setelah 4 jam sampel diambil meggunakan pinset dicuci
pada air mengalir dan dikeringkan dengan kertas tissue, lalu sampel direndam dalam saliva buatan sampai waktu aplikasi selanjutnya. Saliva buatan diganti
setiap hari. Begitu seterusnya pengaplikasian gel karbamid peroksida setiap hari selama 3 hari. Setelah 3 hari aplikasi gel karbamid peroksida 16 pada
sampel ditandai 3 titik pengukuran terletak segaris pada garis diameter sampel yaitu pada titik pengukuran sentral sampel dan pada 2 mm dari sampel.
Pengukuran dilakukan dengan alat uji kekerasan Vickers Hardness Test dengan memberi tekanan sebesar 100 gf selama 15 detik. Untuk mendapatkan
data VHN. 3.
Kelompok 3 : Diaplikasikan gel karbamid peroksida 16 pada seluruh permukaan dan diratakan menggunakan ball aplikator diletakkan dalam
wadah, kemudian setelah 4 jam sampel diambil meggunakan pinset dicuci pada air mengalir dan dikeringkan dengan kertas tissue, lalu sampel direndam
dalam saliva buatan sampai waktu aplikasi selanjutnya. Saliva diganti setiap hari. Begitu seterusnya pengaplikasian gel karbamid peroksida setiap hari
selama 7 hari. Setelah 7 hari aplikasi gel karbamid peroksida 16 pada sampel ditandai 3 titik pengukuran terletak segaris pada garis diameter sampel
yaitu pada titik pengukuran sentral sampel dan pada 2 mm dari sampel.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran dilakukan dengan alat uji kekerasan Vickers Hardness Test dengan memberi tekanan sebesar 100 gf selama 15 detik. Untuk mendapatkan
data VHN.
3.10 CARA PENGUMPULAN DATA