Chapter I Perubahan Kekerasan Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin Setelah Aplikasi Bahan Pemutih Karbamid Peroksida 16%

BAB 1
PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang
Semen ionomer kaca modifikasi resin merupakan semen ionomer kaca
konvensional yang dimodifikasi dengan menambahkan resin polimerisasi yang
dikeraskan dengan penyinaran (light cure) sehingga dapat mempercepat reaksi
pengerasan asam-basa. Hal ini menyebabkan kepekaan semen terhadap kelembaban
pada saat pengerasan berkurang, memperpanjang waktu kerja, dan memperpanjang
setting time.1,2
Semen ionomer kaca modifikasi resin tersedia dalam bubuk dan cairan.
Komponen bubuk terdiri dari kaca fluroaluminosilikat yang larut dalam asam yang
dapat melepaskan ion-ion, inisiator untuk pengerasan dengan sinar dan resin
polimerisasi. Komponen cairan biasanya mengandung larutan cair asam poliakrilat,
air, monomer metakrilat, dan 2-hydroxyethylmethacrylate (HEMA).1 Pengerasan
semen ionomer kaca modifikasi resin dapat dilakukan dengan sinar, menyebabkan
bahan menjadi keras dengan aktivasi sinar dari sumber sinar tampak biru.2
Kekerasan semen ionomer kaca modifikasi resin yaitu 40 KHN.3 Semen
ionomer modifikasi resin akan menyerap air selama beberapa waktu, karena
kandungan monomer yang hidrofilik. Penyerapan air semen ionomer kaca modifikasi
resin lebih tinggi daripada semen berbahan resin lainnya.4 Penyerapan air sangat

merugikan karena mempengaruhi sifat mekanis semen ionomer kaca modifikasi resin
terutama penurunan kekerasan.5
Metode pemutihan gigi bisa dilakukan sendiri dirumah oleh pasien dengan
menggunakan bahan yang dijual bebas atau dilakukan dibawah pengawasan dokter
gigi. Ada 2 macam bahan pemutih eksterna yang digunakan yaitu hidrogen peroksida
dan karbamid peroksida. Karbamid peroksida mengandung hidrogen peroksida yang
akan terurai menjadi H2O. Karbamid peroksida merupakan gabungan antara hidrogen
peroksida dan urea dan dapat disebut urea peroksida.6 Teknik bleaching

dapat

Universitas Sumatera Utara

diklasifikasikan menurut prosedur yang diberikan in office atau home bleaching.7
Teknik home bleaching yaitu pasien mengaplikasikan bahan pemutih yang
mengandung 15-20% karbamid peroksida dengan meletakkan pada cetakan atau tray
yang terbuat dari plastik dan diaplikasikan ke gigi 4-8 jam setiap harinya.8 Proses
pemutihan dapat berlangsung 7-14 hari.6
Akhir-akhir ini berkembang kontroversi mengenai efek pemutih terhadap
material restorasi. Pemutihan gigi pada malam hari biasanya menggunakan karbamid

peroksida. Pada aplikasi klinis karbamid peroksida terurai menjadi urea, amonia,
karbon dioksida dan hidrogen peroksida yang merupakan bahan aktif. Pemecahan
produk dapat mempengaruhi bahan tambal yang ada. Bahan tambal ionomer kaca
dapat mengalami pelunakan karena terjadi erosi dan melepaskan kation logam dari
permukaan.9 Jeferson dkk (2002) memeriksa perubahan persentase dari berat atom
pada semen ionomer kaca setelah kontak dengan karbamid peroksida 10% dengan pH
4,5 dan melaporkan bahwa permukaan spesimen larut dan korosi dengan matriks
dengan inti silika lebih terbuka dan terjadi penurunan kadar alumunium dan
sebaliknya dengan temuan ini, tinggi dan rendah konsentrasi zat pemutih tidak
menunjukkan pengaruh pada pelepasan fluoride pada bahan tambal gigi seperti semen
ionomer kaca konvensional dan semen ionomer kaca modifikasi resin.8 Attin dkk
(2002) melaporkan bahwa tidak ada perubahan kekerasan pada permukaan semen
ionomer kaca modifikasi resin setelah aplikasi bahan pemutih karbamid peroksida
10%.8 Taher (2005) menemukan bahwa penurunan kekerasan yang signifikan pada
semen ionomer kaca modifikasi resin, setelah aplikasi bahan karbamid peroksida 15%
yaitu 2,6% lebih rendah dari grup kontrol. Untuk pemutihan secara in-office dengan
35% karbamid peroksida, persentase penurunan kekerasan yaitu 23,1%.10 Uji in vitro
menyimpulkan bahwa konsentrasi yang lebih rendah (5%) dari karbamid peroksida
memerlukan waktu yang lebih lama dalam pemutihkan gigi dan akhirnya mencapai
hasil pemutihan yang sama seperti konsentrasi yang lebih tinggi (16%).11

Seringkali ditemukan di praktek dokter gigi perubahan warna pada gigi yang
telah ditambal. Perubahan warna pada gigi yang ditambal biasanya diaplikasikan
bahan pemutih.12 Tetapi bahan pemutih karbamid peroksida dapat mengubah sifat

Universitas Sumatera Utara

mekanis bahan tambal seperti kekerasan.8 Karena alasan-alasan tersebut, penggunaan
bahan pemutih, hasil dan efeknya terhadap bahan tambal semen ionomer kaca
modifikasi resin perlu diteliti lebih lanjut.

2.2 Rumusan Masalah
Dari uraian diatas timbul permasalahan apakah penggunaan karbamid peroksida
16 % sebagai bahan pemutih gigi berpengaruh terhadap kekerasan permukaan semen
ionomer kaca modifikasi resin.

2.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat ada tidaknya perubahan kekerasan
permukaan semen ionomer kaca modifikasi resin setelah aplikasi bahan pemutih
menggunakan karbamid peroksida 16%.


2.4 Hipotesis Penelitian
Tidak ada perubahan kekerasan permukaan semen ionomer kaca modifikasi
resin bila diaplikasikan bahan pemutih karbamid peroksida 16% setelah 3 hari dan 7
hari.

2.5 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini dapat diketahui kemungkinan perubahan kekerasan
permukaan semen ionomer kaca modifikasi resin setelah dilakukan aplikasi bahan
pemutih menggunakan karbamid peroksida 16%.

Universitas Sumatera Utara