Saran KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA Abidjulu, Farha Riany., Hutagol, Esther., Kundre, Riana. 2015. Hubungan Dukungan Suami Dengan Kemauan Ibu Memberikan Asi Eksklusif Di Puskesmas Tuminting Kecamatan Tuminting. ejournal Keperawatan e-Kp Volume 3. Nomor 1. Februari 2015. Alatas,S.S.,S.,. Sri, L.2013. Hubungan tingkat pengetahuan mengenai pedikulosis kapitis dengan karakteristik demografi santri pesantren X, Jakarta timur. Vol.1,No.1, April 2013. http:journal.ui.ac.id. Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. 2013. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Astuti, Isroni. 2013. Determinan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui. Jurnal Health Quality Vol. 4 No. 1. Nopember 2013: 1 – 76. www.poltekkesjakarta1.ac.id. Diakses 15 November 2015. Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC Budiman., Riyanto, Agus. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan, Jakarta : Salemba Medika. Dahlan, Muhammad Sopiyudin. 2013. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS Edisi 6. Jakarta: Epidemiologi Indonesia. Dewi, Vivian Nanny Lia Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika. ejournal.unsrat.ac.id.index.phpebiomedikarticleview5464 Estiwidani, Dwiana. 2014. ASI Eksklusif dan 1000 Hari Pertama Kehidupan. Dinas Kesehatan D.I. Yogyakarta. Estuti, Any. 2012. Karakteristik Ibu yang Berhubungan dengan Pemberian Air Susu Ibu ASI Eksklusif pada Anak Usia 7-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Liwa Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat Tahun 2012. Skripsi. UI Felix, I Gusti Putu., Andriani, Rini., Handoko, Willy. 2013. Hubungan Antara Karakteristik Ibu dan Pemberian Asi Eksklusif. www.jurnal.untan.ac.id Firmansyah, Nurhuda dan Mahmudah. 2012. Pengaruh Karakteristik Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan Dan Sikap Ibu menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif di Kabupaten Tuban. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Volume 1 Nomor 1, Agustus 2012. download.portalgaruda.orgarticle.php?article=17860val=1099. Diakses 21 Desember 2015. Hani, Ratu Ummu. 2014. Hubungan Dukungan Suami Terhadap Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Primipara. Karya Tulis Ilmiah strata satu, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta. Hanifah, Maryam. 2010. Hubungan Usia dan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun tentang Periksa Payudara Sendiri SADARI. UIN Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta. 2008. Bedah ASI: Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta. Kepmenkes. 2004. Rancangan Keputusan Menteri Kesehatan RI., Nomor 1091MENKESSKX2004, Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di KabupatenKota. Jakarta: Setjen Depkes RI. Kholid, Ahmad. 2012. Promosi kesehatan : Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasi Untuk Mahasiswa dan Praktisi Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers. Kristiyanti, Fransiska Nimas. 2013. Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Penurunan Berat Badan Ibu Menyusui. Artikel Penelitian. www.eprints.undip.ac.id. Diakses 21 Desember 2015. Mahardani, Ayu Dwi. 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Hamil dalam Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sawan I, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Skripsi. Depok: FKMUI Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Ed 2. Jakarta: EGC. Margawati, Ani., Josefa, Khrist Gafriela. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu. Artikel Penelitian Karya Tulis Ilmiah strata satu, Universitas Diponegoro, Semarang. Motto,S.Y., Nurhayati,M. Jaeannete.C.M. 2013. Tingkat pengetahuan ibu tentang diare pada anak di Puskesmas Bahu Manado. Murdiningsih., MB, Chairuna., Ayu, Aprillia. 2013. ASI Eksklusif dan Tingkat Kecerdasan Anak di Taman Kanak-Kanak. www.jurnal.poltekkespalembang.ac.id . Niswah, Khiyarotun., Aisyaroh, Noveri. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Inisiasi Menyusu Dini IMD dengan Praktik Inisiasi Menyusu Dini di Puskesmas Kota Semarang. Unissula. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Oktora, Rasti. 2013. Gambaran Pemberian Asi Eksklusif pada Ibu Bekerja di Desa Serua Indah, Kecamatan Jombang, Tangerang Selatan. Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 4 No 1, April 2013 : 30-40. Pernanda, Sylfia. 2014. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif Dengan Perilaku Pemberian Asi Eksklusif di Puskesmas Depok I Sleman Yogyakarta. www.journal.respati.ac.id. Diakses 21 Desember 2015. Purwanti, Huberti Sri. 2014. Konsep Penerapan ASI Eksklusif : Buku Saku untuk Bidan. Jakarta : EGC Roesli, Utami. 2007. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya. Roesli, Utami. 2012. Panduan Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda. Satino dan Setyorini, Yuyun. 2014. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Primipara di Kota Surakarta. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 3, No 2, November 2014: 106-214. www.poltekkes-solo.ac.id. Diakses 30 November 2015. Sitopu, Selli Dosriani. 2013. Perilaku Ibu Menyusui tentang Pemberian ASI Eksklusif di Desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Darma Agung. Sriningsih, Iis. 2011. Faktor Demografi, Pengetahuan Ibu tentang Air Susu Ibu dan Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol.6 No.2. www.journal.unnes.ac.id. Diakses 5 November 2015. Sudaryanto, G. 2014. MPASI Super Lengkap. Jakarta: Penebar Swadaya Group. Sugiyono 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Syamsiah A. Mufnaetty dan Mahardika D.N. 2010. Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Tentang Asi Dengan Lama Pemberian Asi Eksklusif Pada Balita Usia 6 – 24 Bulan Di Desa Kebonagung Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. Vol.6 No.2. www.jurnal.unimus.ac.id . Diakses 5 Agustus 2016. Wahyudi 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif Terhadap Motivasi Ibu untuk Memberikan ASI Eksklusif di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta. UMY: Skripsi. Widiyanto, Subur., Aviyanti, Dian., Tyas, Merry. 2012. Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan Sikap terhadap Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012. www.jurnal.unimus.ac.id. Diakses 30 November 2015. Yuliana, Woro Wahyu., Safitri, Wahyuningsih., Fitriana, rufaida Nur. 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Ibu yang Mempunyai Anak Usia Prasekolah dalam Membawa Anak Ke Posyandu Wilayah Kerja Desa Giriroto. Yuliarti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI : Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta. Correlations [DataSet1] Correlations VAR00 001 VAR00 002 VAR00 003 VAR00 004 VAR00 005 VAR00 006 VAR00 007 VAR00 008 VAR00 009 VAR00 010 VAR00 011 VAR00 012 VAR00 013 VAR00 014 VAR00 015 VAR00 016 VAR00 017 VAR00 018 Total VAR0000 1 Pearson Correlation 1 .294 .049 .196 .135 .196 .223 .850 .196 .423 .223 .049 .351 .294 1.000 .135 .850 .351 .580 Sig. 2- tailed .115 .797 .299 .478 .299 .237 .000 .299 .020 .237 .797 .057 .115 .000 .478 .000 .057 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0000 2 Pearson Correlation .294 1 .167 .389 .049 .333 .033 .389 .389 .784 .200 .167 .224 .167 .294 .294 .389 .224 .508 Sig. 2- tailed .115 .379 .034 .797 .072 .861 .034 .034 .000 .288 .379 .235 .379 .115 .115 .034 .235 .004 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0000 3 Pearson Correlation .049 .167 1 .667 .539 .500 .367 .111 .667 .294 .535 1.000 .224 .167 .049 .049 .111 .224 .629 Sig. 2- tailed .797 .379 .000 .002 .005 .046 .559 .000 .115 .002 .000 .235 .379 .797 .797 .559 .235 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0000 4 Pearson Correlation .196 .389 .667 1 .523 .333 .134 .259 1.000 .523 .356 .667 .447 .389 .196 -.131 .259 .447 .674 Sig. 2- tailed .299 .034 .000 .003 .072 .481 .167 .000 .003 .053 .000 .013 .034 .299 .491 .167 .013 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0000 5 Pearson Correlation .135 .049 .539 .523 1 .392 .223 .196 .523 .135 .419 .539 .088 .049 .135 -.154 .196 .088 .462 Sig. 2- tailed .478 .797 .002 .003 .032 .237 .299 .003 .478 .021 .002 .645 .797 .478 .417 .299 .645 .010 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0000 6 Pearson Correlation .196 .333 .500 .333 .392 1 .668 .333 .333 .392 .802 .500 .089 .000 .196 .196 .333 .089 .653 Sig. 2- tailed .299 .072 .005 .072 .032 .000 .072 .072 .032 .000 .005 .638 1.000 .299 .299 .072 .638 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0000 7 Pearson Correlation .223 .033 .367 .134 .223 .668 1 .356 .134 .223 .866 .367 .299 .200 .223 .419 .356 .299 .632 Sig. 2- tailed .237 .861 .046 .481 .237 .000 .053 .481 .237 .000 .046 .109 .288 .237 .021 .053 .109 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0000 8 Pearson Correlation .850 .389 .111 .259 .196 .333 .356 1 .259 .523 .356 .111 .447 .389 .850 .196 1.000 .447 .701 Sig. 2- tailed .000 .034 .559 .167 .299 .072 .053 .167 .003 .053 .559 .013 .034 .000 .299 .000 .013 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0000 9 Pearson Correlation .196 .389 .667 1.000 .523 .333 .134 .259 1 .523 .356 .667 .447 .389 .196 -.131 .259 .447 .674 Sig. 2- tailed .299 .034 .000 .000 .003 .072 .481 .167 .003 .053 .000 .013 .034 .299 .491 .167 .013 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0001 Pearson Correlation .423 .784 .294 .523 .135 .392 .223 .523 .523 1 .419 .294 .351 .294 .423 .423 .523 .351 .699 Sig. 2- tailed .020 .000 .115 .003 .478 .032 .237 .003 .003 .021 .115 .057 .115 .020 .020 .003 .057 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0001 1 Pearson Correlation .223 .200 .535 .356 .419 .802 .866 .356 .356 .419 1 .535 .120 .033 .223 .223 .356 .120 .697 Sig. 2- tailed .237 .288 .002 .053 .021 .000 .000 .053 .053 .021 .002 .529 .861 .237 .237 .053 .529 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0001 2 Pearson Correlation .049 .167 1.000 .667 .539 .500 .367 .111 .667 .294 .535 1 .224 .167 .049 .049 .111 .224 .629 Sig. 2- tailed .797 .379 .000 .000 .002 .005 .046 .559 .000 .115 .002 .235 .379 .797 .797 .559 .235 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0001 3 Pearson Correlation .351 .224 .224 .447 .088 .089 .299 .447 .447 .351 .120 .224 1 .894 .351 .351 .447 1.000 .645 Sig. 2- tailed .057 .235 .235 .013 .645 .638 .109 .013 .013 .057 .529 .235 .000 .057 .057 .013 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0001 4 Pearson Correlation .294 .167 .167 .389 .049 .000 .200 .389 .389 .294 .033 .167 .894 1 .294 .294 .389 .894 .548 Sig. 2- tailed .115 .379 .379 .034 .797 1.000 .288 .034 .034 .115 .861 .379 .000 .115 .115 .034 .000 .002 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0001 5 Pearson Correlation 1.000 .294 .049 .196 .135 .196 .223 .850 .196 .423 .223 .049 .351 .294 1 .135 .850 .351 .580 Sig. 2- tailed .000 .115 .797 .299 .478 .299 .237 .000 .299 .020 .237 .797 .057 .115 .478 .000 .057 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0001 6 Pearson Correlation .135 .294 .049 -.131 -.154 .196 .419 .196 -.131 .423 .223 .049 .351 .294 .135 1 .196 .351 .367 Sig. 2- tailed .478 .115 .797 .491 .417 .299 .021 .299 .491 .020 .237 .797 .057 .115 .478 .299 .057 .046 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0001 7 Pearson Correlation .850 .389 .111 .259 .196 .333 .356 1.000 .259 .523 .356 .111 .447 .389 .850 .196 1 .447 .701 Sig. 2- tailed .000 .034 .559 .167 .299 .072 .053 .000 .167 .003 .053 .559 .013 .034 .000 .299 .013 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 VAR0001 8 Pearson Correlation .351 .224 .224 .447 .088 .089 .299 .447 .447 .351 .120 .224 1.000 .894 .351 .351 .447 1 .645 Sig. 2- tailed .057 .235 .235 .013 .645 .638 .109 .013 .013 .057 .529 .235 .000 .000 .057 .057 .013 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 Total Pearson Correlation .580 .508 .629 .674 .462 .653 .632 .701 .674 .699 .697 .629 .645 .548 .580 .367 .701 .645 1 Sig. 2- tailed .001 .004 .000 .000 .010 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .001 .046 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Reliabiliti Case Processing Summary N Cases Valid 30 100.0 Excluded a .0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .898 .903 18 Inter-Item Correlation Matrix VAR000 01 VAR000 02 VAR000 03 VAR000 04 VAR000 05 VAR000 06 VAR000 07 VAR000 08 VAR000 09 VAR000 10 VAR000 11 VAR000 12 VAR000 13 VAR000 14 VAR000 15 VAR000 16 VAR000 17 VAR000 18 VAR000 01 1.000 .294 .049 .196 .135 .196 .223 .850 .196 .423 .223 .049 .351 .294 1.000 .135 .850 .351 VAR000 02 .294 1.000 .167 .389 .049 .333 .033 .389 .389 .784 .200 .167 .224 .167 .294 .294 .389 .224 VAR000 03 .049 .167 1.000 .667 .539 .500 .367 .111 .667 .294 .535 1.000 .224 .167 .049 .049 .111 .224 VAR000 04 .196 .389 .667 1.000 .523 .333 .134 .259 1.000 .523 .356 .667 .447 .389 .196 -.131 .259 .447 VAR000 05 .135 .049 .539 .523 1.000 .392 .223 .196 .523 .135 .419 .539 .088 .049 .135 -.154 .196 .088 VAR000 06 .196 .333 .500 .333 .392 1.000 .668 .333 .333 .392 .802 .500 .089 .000 .196 .196 .333 .089 VAR000 07 .223 .033 .367 .134 .223 .668 1.000 .356 .134 .223 .866 .367 .299 .200 .223 .419 .356 .299 VAR000 08 .850 .389 .111 .259 .196 .333 .356 1.000 .259 .523 .356 .111 .447 .389 .850 .196 1.000 .447 VAR000 09 .196 .389 .667 1.000 .523 .333 .134 .259 1.000 .523 .356 .667 .447 .389 .196 -.131 .259 .447 VAR000 10 .423 .784 .294 .523 .135 .392 .223 .523 .523 1.000 .419 .294 .351 .294 .423 .423 .523 .351 VAR000 11 .223 .200 .535 .356 .419 .802 .866 .356 .356 .419 1.000 .535 .120 .033 .223 .223 .356 .120 VAR000 12 .049 .167 1.000 .667 .539 .500 .367 .111 .667 .294 .535 1.000 .224 .167 .049 .049 .111 .224 VAR000 13 .351 .224 .224 .447 .088 .089 .299 .447 .447 .351 .120 .224 1.000 .894 .351 .351 .447 1.000 VAR000 14 .294 .167 .167 .389 .049 .000 .200 .389 .389 .294 .033 .167 .894 1.000 .294 .294 .389 .894 VAR000 15 1.000 .294 .049 .196 .135 .196 .223 .850 .196 .423 .223 .049 .351 .294 1.000 .135 .850 .351 VAR000 16 .135 .294 .049 -.131 -.154 .196 .419 .196 -.131 .423 .223 .049 .351 .294 .135 1.000 .196 .351 VAR000 17 .850 .389 .111 .259 .196 .333 .356 1.000 .259 .523 .356 .111 .447 .389 .850 .196 1.000 .447 VAR000 18 .351 .224 .224 .447 .088 .089 .299 .447 .447 .351 .120 .224 1.000 .894 .351 .351 .447 1.000 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yogyakarta, Kepada Yth.Sdrai Responden Di Pakualaman, Yogyakarta Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Riya Sabrina NIM : 20120320076 Adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang akan melaksanakan penelitian dengan judul “Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif di Perkotaan dan Pedesaan ”. Peneliti memohon dengan hormat kepada saudarai untuk bersedia menjadi responden dan mau mengisi data serta memberikan tanggapan yang layak dengan sejujur-jujurnya untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat apapun bagi semua responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas perhatian dan kesediannya, saya ucapkan terima kasih. Peneliti Riya Sabrina LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Umur : Pendidikan : Alamat : Menyatakan bersedia untuk menjadi responden pada penelitian yang akan dilakukan oleh Riya Sabrina Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berjudul “Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif di Perkotaan dan Pedesaan ” dan saya akan mengikuti proses penelitian serta menjawab kuesioner sejujur-jujurnya. Oleh karena itu, saya menyatakan bahwa saya bersedia untuk menjadi responden pada penelitian ini dengan suka rela dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Yogyakarta, Responden ………………………. KUESIONER PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dari pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda cekli s √ atau tanda silang X sesuai dengan pilihan yang anda anggap sesuai No Pernyataan Jawaban Benar Salah 1 Pemberian ASI eksklusif pada bayi diberikan sampai bayi berumur 4 bulan 2 Pemberian ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja tanpa makanan dan minuman tambahan seperti: pisang, papaya, bubur nasi, susu formula, jeruk, madu, air teh dan air putih sampai bayi berumur 6 bulan. 3 Setelah bayi berumur 6 bulan pemberian ASI eksklusif dihentikan. 4 Setelah bayi berumur 6 bulan, bayi diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI MPASI dan pemberian ASI eksklusif tetap dilanjutkan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih dari 2 tahun. 5 Makanan dan minuman seperti: pisang, papaya, bubur nasi, susu formula, jeruk, madu, air teh dan air putih boleh diberikan pada bayi sebelum bayi berumur 6 bulan. 6 Sirup obat boleh diberikan pada bayi sebelum bayi berumur 6 bulan. 7 Nutrisi dalam makanan dan minuman tambahan lebih baik untuk bayi dibandingkan dengan nutrisi pada ASI 8 ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang sangat bermanfaat untuk bayi. 9 Bayi yang diberi ASI eksklusif lebih cerdas dibandingkan dengan bayi yang diberi susu sapi 10 Bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih sehat jika dibandingkan dengan bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif No Pernyataan Jawaban Benar Salah 11 Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah bayi dari penyakit diare 12 Pemberian ASI eksklusif pada bayi dapat menghindari bayi dari penyakit infeksi 13 Ibu yang menyusui lebih mudah hamil dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui 14 Ibu yang menyusui lebih mudah terkena kanker payudara dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui 15 Pemberian makanan dan minuman tambahan dapat menghemat pengeluaran keluarga 16 ASI pertama kolostrum tidak boleh dibuang pada saat menyusui 17 Kandungan zat antibodi pada susu sapi lebih banyak jika dibandingkan dengan ASI 18 Lama menyusui yang benar ditentukan oleh kemauan ibu untuk menyusui bayinya Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Umur Kelompok 128 100.0 .0 128 100.0 Umur Kelompok Crosstabulation Kelompok Total Kota Desa Umur 18-25 Count 7 29 36 within Umur 19.4 80.6 100.0 within Kelompok 15.6 34.9 28.1 26-35 Count 37 42 79 within Umur 46.8 53.2 100.0 within Kelompok 82.2 50.6 61.7 36-45 Count 1 12 13 within Umur 7.7 92.3 100.0 within Kelompok 2.2 14.5 10.2 Total Count 45 83 128 within Umur 35.2 64.8 100.0 within Kelompok 100.0 100.0 100.0 Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Pendidikan Kelompok 128 100.0 .0 128 100.0 Pendidikan Kelompok Crosstabulation Kelompok Total Kota Desa Pendidikan SD Count 18 18 within Pendidikan .0 100.0 100.0 within Kelompok .0 21.7 14.1 SMA Count 37 24 61 within Pendidikan 60.7 39.3 100.0 within Kelompok 82.2 28.9 47.7 SMP Count 8 41 49 within Pendidikan 16.3 83.7 100.0 within Kelompok 17.8 49.4 38.3 Total Count 45 83 128 within Pendidikan 35.2 64.8 100.0 within Kelompok 100.0 100.0 100.0 Tingkat_pengetahuan_Kota Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Baik 42 93.3 93.3 93.3 Cukup 3 6.7 6.7 100.0 Total 45 100.0 100.0 Tingkat_Pengetahuan_Desa Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Baik 71 85.5 85.5 85.5 Cukup 12 14.5 14.5 100.0 Total 83 100.0 100.0 Tests of Normality Kelompok Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Total kota .208 45 .000 .881 45 .000 desa .151 83 .000 .934 83 .000 a. Lilliefors Significance Correction Mann-Whitney Test Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Total kota 45 68.98 3104.00 desa 83 62.07 5152.00 Total 128 Test Statistics a Total Mann-Whitney U 1.666E3 Wilcoxon W 5.152E3 Z -1.023 Asymp. Sig. 2-tailed .306 a. Grouping Variable: Kelompok NASKAH PUBLIKASI KTI PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Disusun Oleh: RIYA SABRINA 20120320076 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016 2 3 THE DIFFERENCES BETWEEN THE MOTHER’S KNOWLEDGE ON EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN URBAN AND RURAL Riya Sabrina 1 , Sri Sumaryani 2 A Student of Nursing Science 1 , Supervisor Lecturer 2 Universitas Muhammdiyah Yogyakarta ABSTRACT Background: The low prevalence of exclusive breastfeeding in yogyakarta city found in the working area of Public Health Center Pakualaman there were 10,9 and in Gunungkidul Regency, it found in working area of Public Health Center Wonosari 2 there were 27,6 DINKES DIY, 2014. The related data was still low if it compared to prevalence goal target which was set by the ministry of health that the cover of exclusive breastfeeding to 0 - 6 month babies should be 80. The high knowledge of mothers on exclusive breastfeeding will motivate mothers to gave exclusive breastfeeding for their babies. Due to the low number of exclusive breastfeeding, the differences between the mothers knowledge of exclusive breastfeeding in urban and rural needed to find. This research aim to found the differences between the mothers knowlegde on exclusive breastfeeding in urban and rural. Research Method: non-experimental used deskriptive comparative research design. The research samples were 45 mothers living in the working area of Public Health Center Pakualaman and 83 mothers living in the working area of Public Health Center Wonosari 2. The sampling technique was random sampling. The research data analysis used univariate analysis that was the distrubution frequency and bivariate analysis that was mann-whitney test. Research Result: in Urban, there were 42 respondents 93,3 who had high knowledge level on exclusive breastfeeding and 3 respondents 6,7 who had moderate knowledge level on exclusive breastfeeding. Meanwhile in rural, there were 71 respondents 85,5 who had high knowledge level on exclusive breastfeeding and 12 respondents 14,5 who had moderate knowledge level on exclusive breastfeeding. Mann-whitney test showed the result of p = 0,306 p 0,005. Conclusion: there were difference between mothers knowledge on exclusive breastfeeding in urban and rural. Keywords : Exclusive Breastfeeding, Knowledge level 4 Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif di Perkotaan dan Pedesaan Riya Sabrina 1, Sri Sumaryani. 2 Mahasiswa Ilmu Keperawatan 1 , Dosen Pembimbing 2 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta INTISARI Latar Belakang : Cakupan ASI eksklusif rendah pada kota Yogyakarta terdapat pada wilayah kerja puskesmas Pakualaman 10,9 dan pada kabupaten Gunungkidul terdapat pada wilayah kerja puskesmas Wonosari 2 sebesar 27,6 DINKES DIY, 2014. Data tersebut jika dibandingkan dengan target capaian cakupan prevalensi pemberian ASI eksklusif pada usia 0-6 bulan oleh KEMENKES sebesar 80 masih jauh dari target tersebut. Pengetahuan tinggi yang dimiliki ibu tentang ASI eksklusif akan menjadi motivasi untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Rendahnya angka cakupan ASI eksklusif tersebut sehingga perlu diketahui perbedaan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif perkotaan dan pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di daerah perkotaan dan pedesaan. Metode Penelitian : non-eksperimental menggunakan desain penelitian deskriptif komparasi. Sampel penelitian sebanyak 45 ibu – ibu yang tinggal di wilayah kerja puskesmas Pakualaman dan 83 ibu-ibu yang tinggal di wilayah kerja puskesmas Wonosari 2 dengan teknik random sampling. Analisa data penelitian menggunakan analisa univariat yaitu frekuensi distribusi dan analisa bivariat yaitu uji Mann-Whitney. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di kota memiliki pengetahuan baik sebanyak 42 responden 93,3 dan memiliki pengetahuan cukup sebanyak 3 responden 6,7 sedangkan di desa memiliki pengetahuan baik sebanyak 71 responden 85,5 dan memiliki pengetahuan cukup 12 responden 14,5. Uji Mann-Whitney didapatkan hasil p=0,306 p0,05. Kesimpulan : Tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di perkotaan dan pedesaan. Kata kunci : ASI eksklusif, tingkat pengetahuan 5

A. PENDAHULUAN

ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan pada bayi usia 0-6 bulan tanpa tambahan makanan atau minuman kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral. WHO dan United Nation Childerens Fund UNICEF merekomendasikan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan karena ASI tidak terkontaminasi dan mengandung banyak gizi yang dibutuhkan pada anak usia tersebut Infodatin, 2014. Manfaat ASI eksklusif bagi bayi yaitu ASI mempunyai gizi yang dibutuhkan oleh bayi pada usia 0-6 bulan seperti kolostrum yang mengandung protein whey- casein yang tinggi sehingga mudah diserap oleh bayi, ASI sebagai imunologik Firmansyah Mahmudah, 2012. Aspek psikologis pemberian ASI eksklusif dapat membuat ikatan kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi. Aspek neurologis bayi yang menghisap payudara akan membuat koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas menjadi lebih sempurna pada bayi baru lahir Sudaryanto, 2014. Bayi yang diberikan ASI eksklusif mempunyai IQ 3-5 kali lebih tinggi dibandingkan anak yang mendapat susu formula karena ASI mengandung lemak yang merupakan salah satu makronutrien terdiri dari arachidonic acid AA dan docosahexanoid acid DHA Ambelina dkk, 2014. Pemberian ASI eksklusif dapat melindungi bayi dari sindrom kematian bayi secara mendadak Sudden Infant Death SyndromeSIDS Firmansyah Mahmudah, 2012. Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan DINKES Daerah Istimewa Yogyakarta DIY tahun 6 2014 didapatkan jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif yaitu Kota Yogyakarta 54,9, Kabupaten Gunung Kidul 59,5, Kabupaten Bantul 72,0, Kabupaten Kulon Progo 74,1 , dan kabupaten Sleman 81,2. Data tersebut jika dibandingkan dengan target capaian cakupan prevalensi pemberian ASI eksklusif pada usia 0-6 bulan oleh KEMENKES sebesar 80 hanya kabupaten Sleman yang memenuhi target. Cakupan ASI eksklusif rendah pada kota Yogyakarta terdapat pada wilayah kerja puskesmas Pakualaman 10,9 dan pada kabupaten Gunung Kidul terdapat pada wilayah kerja puskesmas Wonosari 2 sebesar 27,6, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Pakualaman dan Puskesmas Wonosari 2.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif non- eksperimental yang menggunakan desain penelitian deskriptif komparasi. Penelitian akan dilakukan di wilayah kerja puskesmas Pakualaman dan puskesmas Wonosari 2. Penelitian berlangsung selama 2 bulan yaitu bulan Juni-Juli 2016. Sampel penelitian sebanyak 45 responden di kota dan 83 responden di desa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling. Kriteria inklusi 1 Ibu yang mempunyai anak usia 0- 24 bulan 2 Ibu yang tinggal di desa dan kota 3 Ibu menyusui dengan pendidikan terakhir SD sampai SMA Penelitian ini menggunakan instrument lembar kuesioner adopsi dari Sapriyudi 2009 yang berisi 7 dua alternatif jawaban, yaitu benar atau salah menggunakan skala Guttman. Pertanyaan dibuat dalam dua tipe yaitu favourable dan unfavourable. Uji validitas menggunakan Pearson Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Analisa data menggunakan analisa univariat yaitu distribusi frekuensi dan analisa bivariat yaitu uji Mann- Whitney.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian a Distribusi Responden Berdasarkan Usia dan Tingkat Pendidikan Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden menurut usia dan pendidikan tahun 2016 n=128 Karakteristik Responden Kot a n Perse ntase Desa n Perse ntase Umur 18-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 7 37 1 15.6 82.2 2.2 29 42 12 34.9 50.6 64.8 Jumlah 45 100 83 100 Pendidikan SD SMP SMA 8 37 17.8 82.2 18 41 24 21.7 49.4 28.9 jumlah 45 100 83 100 Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa proporsi umur responden terbesar di kota dan desa adalah kelompok umur 26-35 tahun, yaitu di kota berjumlah 37 responden 82.2 dan di desa berjumlah 42 responden 50.6. Proporsi tingkat pendidikan responden terbesar di kota adalah SMA yaitu berjumlah 37 responden 82.2 dan di desa adalah SMP yaitu berjumlah 41 responden 49.4. b Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif Table 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif di Perkotaan dan Pedesaan Tingkat Pengetahuan Kota n Perse ntase Desa n Perse ntase Pengetahuan Tinggi 42 93,3 71 85,5 Pengetahuan Cukup 3 6,7 12 14,5 Jumlah 45 100 83 100 Sumber: Data primer 2016 8 Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan hasil bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang tinggi tentang ASI Eksklusif yaitu 42 responden 93,3 di kota dan 71 responden 85,5 di desa dan tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. c Perbedaan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif di Perkotaan dan Pedesaan Tabel 4.4 Hasil ujibeda perbedaan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif di Perkotaan dan Pedesaan tahun 2016 n=128 Tingkat Pengetahu an Mann- Whitney p- value Kesimp ulan Kota 1,666 0,306 Tidak ada perbeda an Desa Pada tabel 4.4 diperoleh nilai Mann-Whitney sebesar 1,666 dengan nilai p-value 0,306. Nilai p-value lebih besar dari 0,05 yaitu 0.306 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu di kota maupun di desa. 2. Pembahasan a. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif di Perkotaan dan Pedesaan Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di Perkotaan dan Pedesaan didapatkan bahwa jumlah responden yang mempunyai tingkat pengetahuan baik 42 orang 93.3, pengetahuan cukup 3 orang 6.7 dan tidak ada yang mempunyai pengetahuan kurang untuk wilayah kota sedangkan wilayah desa jumlah responden yang mempunyai tingkat pengetahuan baik 71 orang 85,5, pengetahuan cukup 12 orang 14,5 dan tidak ada responden yang mempunyai pengetahuan kurang. Hasil 9 penelitian tersebut didapatkan bahwa ibu yang tinggal di kota maupun di desa memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Pengetahuan ibu yang baik dipengaruhi oleh faktor usia ibu yang mayoritas adalah usia 26-35 tahun di kota maupun desa. Usia tersebut merupakan usia produktif dan merupakan kelompok usia dewasa. Semakin dewasa usia seseorang maka akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang dan berpengaruh terhadap bagaimana seseorang tersebut mendapatkan informasi dan pengalaman yang dimiliki akan mempengaruhi pola pikirnya Notoatmodjo, 2010. Semakin bertambahnya usia maka akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh juga akan semakin membaik dan bertambah Budiman Riyanto, 2013. Motto, Masloman, dkk 2013 menyatakan usia mempengaruhi pengetahuan, semakin bertambahnya usia seseorang maka akan mempengaruhi tingkat perkembangan dan proses berpikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik, hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian diri pada situasi yang baru. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Hanifah 2010 bahwa pada responden yang berusia lebih tua berusia 41-50 tahun sebanyak 16 orang yang berpengetahuan tinggi hanya ada 13 orang 81,2 lebih sedikit dibandingkan responden yang berpengetahuan tinggi yaitu 20 responden 95,2 dari 21 responden 100 pada usia lebih muda yaitu 31-40 tahun . Hal tersebut dikarenakan ada faktor lain 10 yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang seperti kemajuan teknologi dan informasi yang tidak terbatas dan mudah di akses oleh setiap orang sehingga orang yang lebih muda memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan ibu adalah pendidikan ibu. Pendidikan ibu di kota mayoritas adalah SMA sebanyak 42 responden 93,3. Seseorang dengan pendidikan menengah SMA telah memiliki dasar-dasar pengetahuan yang cukup sehingga mampu menyerap dan memahami pengetahuan dibandingkan dengan pendidikan dasar SD dan SMP Depkes RI, 2007. Pendidikan berkaitan dengan pengetahuan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif, hal ini dihubungkan dengan tingkat pengetahuan ibu bahwa seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang rendah. Pendidikan juga akan membuat seseorang terdorong untuk mencari pengalaman sehingga informasi yang diterima akan jadi pengetahuan Conita, 2014. Hasil pendidikan ibu di desa yang mayoritas adalah SMP sebanyak 71 responden 85,5 memiliki tingkat pengetahuan baik. Hasil ini didukung oleh penelitian Syamsianah 2010, mayoritas pendidikan ibu adalah tamatan sekolah dasar yang mempunyai tingkat pengetahuan lebih tinggi. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian Ulfah,dkk 2013 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dikarenakan 11 banyak faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu. Seseorang yang memiliki pendidikan rendah tidak berarti mutlak mempunyai pengetahuan yang rendah pula Yuliana.dkk, 2014. Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif bisa diperoleh ibu dari hasil pendidikan formal tapi dari pendidikan informal juga bisa seperti penyuluhan-penyuluhan, brosur dan informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan ketika kunjungan posyandu Widiyanto.dkk, 2012. b. Perbedaan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di perkotaan dan pedesaan Hasil uji Mann-Whitney menunjukan bahwa tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di perkotaan dan pedesaan dengan p-value = 0,306 pα, α=0,05. Tidak adanya perbedaan dari hasil penelitian ini bisa disebabkan oleh banyaknya penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan oleh pihak puskesmas tentang ASI eksklusif untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu yang menyusui. Kegiatan posyandu yang dilakukan rutin setiap bulan merupakan salah satu cara untuk menjembatani ibu-ibu dalam menjawab keingintahuan mereka tentang ASI eksklusif dan mendapatkan dukungan untuk memberikan ASI eksklusif melalui kader-kader posyandu. Semakin banyak informasi yang didapat maka akan semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan Budiman Riyadi, 2013. Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif juga bisa didapat dari media massa seperti televisi, radio dan gadget. Tingginya kesadaran ibu tentang pentingnya ASI eksklusif menimbulkan keinginan 12 untuk mencari informasi lebih melalui media sosial selain itu mudahnya akses ibu untuk mencari informasi melalui internet di kota dan di desa membuat tingkat pengetahuan ibu menjadi tinggi dan sama. Mayoritas pendidikan ibu di kota adalah tinggi sehingga ibu banyak yang bekerja diluar rumah. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka ibu tersebut akan bekerja pada jenjang yang relatif tinggi sehingga ibu-ibu di kota jarang mengikuti kegiatan posyandu Sriningsih, 2011. Mudahnya akses internet dan banyaknya media massa yang mengiklankan ASI eksklusif saat ini membuat ibu-ibu yang bekerja tetap bisa mendapatkan informasi terkait ASI dengan mudah sehingga pengetahuan yang dimilikinya manjadi tinggi. Ibu-ibu yang tinggal di desa mayoritas mempunyai tingkat pendidikan SMP. Tingkat pndidikan menengah atau rendah cendrung kurang mendapat kesempatan untuk bekerja sehingga ibu-ibu tersebut akan memilih untuk menjadi ibu rumah tangga Estuti, 2012. Ibu rumah tangga lebih sering mengikuti acara posyandu rutin sehingga mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan tentang ASI eksklusif dari kader-kader desa dan tenaga kesehatan puskesmas. Hasil penelitian Mahardani 2011 terdapat hubungan antara keterpaparan informasi dengan pengetahuan ibu yang mendapat informasi mempunyai 6,21 kali berpengetahuan baik daripada yang tidak terpapar informasi. Informasi dapat diperoleh dari pendidikan formal maupun nonformal sehingga memberikan 13 pengaruh jangka pendek dan menghasilkan perubahan serta peningkatan pengetahuan. Alatas dan Linuwih 2013 menyatakan jika seseorang sering mendapatkan informasi mengenai suatu pembelajaran maka akan menambah pengetahuan dan wawasannya, sedangkan seseorang yang tidak sering menerima informasi maka tidak akan menambah pengetahuan dan wawasan yang ada pada dirinya. Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan ibu di kota dan desa adalah lingkungan, pengalaman, sosial budaya dan ekonomi. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan karena adanya interaksi sosial yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu Budiman Riyanto, 2013. Alatas dan Linuwih 2013 menyatakan lingkungan akan mempengaruhi pengetahuan, jika lingkungan disekitar baik maka pengetahuan yang didapat akan berdampak positif sebaliknya jika lingkungan disekitar kita kurang baik maka pengetahuan yang didapat akan berdampak negatif bagi kita. Pengalaman seorang tentang berbagai hal biasanya didapat dari lingkungan kehidupan sehari-hari dalam proses perkembangannya Niswah Aisyaroh, 2010. Pengalaman ibu-ibu terhadap ASI eksklusif yang diperoleh dari mengikuti kegiatan penyuluhan- penyuluhan di posyandu, mengikuti seminar dan pelatihan tentang ASI maka akan meningkatkan pengetahuan ibu. Seseorang bisa menguasai pengetahuan tertentu melalui pengalaman baik yang merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran terhadap 14 pengetahuan yang dimilikinya Niswah Aisyaroh, 2010. Motto, Masloman dkk. 2013 menyatakan pengalaman akan mempengaruhi pengetahuan. Seseorang yang telah mempunyai pengalaman terhadap suatu permasalahan, maka dia akan mengetahui bagaimana cara meyelesaikan permasalahan dari pengalaman sebelumnya yang telah dialami sehingga pengalaman yang dialami bisa dijadikan sebagai pengetahauan untuk kedepannya jika dia mempunyai permasalahan yang sama. Di kota maupun di desa sebagian besar ibu memiliki pengalaman melahirkan sebelumnya sehingga pengalaman ini akan menambah pemahaman ibu tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif pada anak selain itu pengalaman orang tua sendiri atau pengalaman orang lain yang berada dilingkungan sekitar yang kemudian diceritakan akan menjadi sumber informasi serta dapat meningkatkan pengetahuan Pernanda, 2014. Mayoritas pendidikan ibu di kota adalah tinggi sehingga ibu banyak yang bekerja diluar rumah. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka ibu tersebut akan bekerja pada jenjang yang relatif tinggi sehingga ibu-ibu di kota jarang mengikuti kegiatan posyandu Sriningsih, 2011. Bekerjanya ibu- ibu tersebut membuat 15

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

a Tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di puskesmas Pakualaman, Yogyakarta adalah baik yaitu 42 orang 93,3. b Tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di puskesmas Wonosari 2, Gunungkidul adalah baik yaitu 71 orang 85,5. c Tidak terdapat perbedaan pada tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di perkotaan dan pedasaan dengan nilai signifikansi p=0,306 pα α=0,05

2. Saran

a Bagi responden Responden diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu tentang ASI eksklusif dikehidupan sehari-hari. b Bagi peneliti selanjutnya Setelah dilakukan penelitian ini, diharapkan peneliti selanjutnya bisa melakukan penelitian terkait perilaku ibu terhadap ASI eksklusif di kota dan desa. c Bagi instansi kesehatan Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan instansi kesehatan dapat melakukan evaluasi lebih lanjut terkait ASI eksklusif. Daftar Pustaka Alatas,S.S.,S.,. Sri, L.2013. Hubungan tingkat pengetahuan mengenai pedikulosis kapitis dengan karakteristik demografi santri pesantren X, Jakarta timur. Vol.1,No.1, April 2013. http:journal.ui.ac.id . Budiman dan Riyanto, Agus. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan, Jakarta : Salemba Medika. Firmansyah, Nurhuda dan Mahmudah. 2012. Pengaruh Karakteristik Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan Dan Sikap Ibu