pemberian antibiotik, 121 rekam medik yang tepat cara pemberian antibiotik, dan 15 rekam medik yang tepat lama pemberian.
4. Kategori IVB ada antibiotik lain yang kurang toksik
Ada tidaknya antibiotik lain yang kurang toksis dilihat dari keamanan antibiotik tersebut bagi pasien, seperti terdapat interaksi obat
yang dapat meningkatkan efek toksik bagi pasien, atau penggunaan antibiotik yang kontraindikasi dengan kondisi pasien. Pada penelitian ini
tidak ditemukan adanya penggunaan antibiotik yang masuk kategori IVB.
5. Kategori IVC ada antibiotik lain yang lebih murah
Pemilihan antibiotik profilaksis harus mempertimbangkan harga obat. Antibiotik yang digunakan sebaiknya antibiotik dengan harga yang
terjangkau atau murah Permenkes, 2011. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya penggunaan antibiotik yang masuk kategori IVC.
6. Kategori IVD ada antibiotik dengan spektrum yang lebih sempit
Penggunaan antibiotik profilaksis harus sesuai dengan banyaknya bakteri penyebab infeksi. Antibiotik yang digunakan adalah antibiotik
dengan spektrum sempit Permenkes, 2011. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya penggunaan antibiotik yang masuk kategori IVD.
7. Kategori IIIA pemberian antibiotik terlalu lama
Pemberian antibiotik profilaksis dengan durasi lama tidak menunjukkan hasil yang bermakna dalam mengurangi risiko ILO antibiotik
profilaksis single dose terbukti dapat mengurangi risiko ILO SIGN, 2014.
Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya penggunaan antibiotik yang masuk kategori IIIA.
8. Kategori IIIB pemberian antibiotik terlalu singkat
Pemberian antibiotik yang terlalu singkat dapat meningkatkan risiko resistensi bakteri dan ILO. Dosis ulangan dapat diberikan jika terjadi
perdarahan lebih dari 1.500 ml atau operasi berlangsung lebih dari 3 jam Permenkes, 2011. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya penggunaan
antibiotik yang masuk kategori IIIB.
9. Kategori IIA penggunaan antibiotik tidak tepat dosis
Besaran dosis antibiotik yang digunakan untuk profilaksis adalah dosis yang cukup tinggi agar dapat menjamin kadar puncak antibiotik yang
tinggi serta dapat berdifusi dalam jaringan dengan baik Permenkes, 2011. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya penggunaan antibiotik yang
masuk kategori IIA.
10. Kategori IIB penggunaan antibiotik tidak tepat frekuensiinterval
Antibiotik profilaksis pada tindakan operasi hanya diberikan dosis tunggal. Dosis ulangan dapat diberikan jika terjadi perdarahan lebih dari
1.500 ml atau operasi berlangsung lebih dari 3 jam. Selain itu, lamanya pemberian antibiotik juga bisa disebabkan karena kondisi penyakit atau
infeksi tertentu yang diderita oleh pasien sehingga harus mendapatkan antibiotik untuk terapi empirik maupun terapi definitif Permenkes, 2011.
Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya penggunaan antibiotik yang
masuk kategori IIB.