TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN

E. TINJAUAN PUSTAKA 1. Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan dampak penggunaan ATM terhadap pola konsumsi remaja adalah penelitian yang dilakukan oleh Wury Yuliarti. Penelitian tersebut berjudul “Perilaku konsumtif mahasiswa pengguna ATM di Universitas Sebelas Maret Surakarta ”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor yang memotivasi kepemilikan kartu ATM di kalangan mahasiswa adalah karena pemanfaatan teknologi, kemudahan, dan keamanan. Dengan kepemilikan kartu ATM, para mahasiswa mendapatkan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari – hari. Namun tidak dapat dipungkiri, mahasiswa yang memiliki kartu ATM cenderung berperilaku konsumtif. Hal ini dikarenakan, dengan adanya kartu ATM mereka dapat mengambil uang atau melakukan transaksi penarikan uang tunai tanpa batas waktu karena jika uang cash mereka bawa habis, mereka tinggal pergi ke mesin ATM terdekat dan melakukan penarikan uang tunai. Kegiatan konsumsi yang dilakukan mahasiswa kebanyakan juga berdasarkan keinginan bukan atas dasar kebutuhan. Tidak jarang mahasiswa membeli suatu barang tanpa ada perencanaan terlebih dahulu. Dengan memiliki kartu ATM, mahasiswa dapat dengan mudah memenuhi segala kebutuhan – kebutuhan yang ada.

2. Perspektif Sosiologis

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi. Obyek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari hubungaan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan antar manusia. Soerjono Soekanto merumuskan beberapa unsur masyarakat yaitu : a. Manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial tidak ada ukuran mutlak atau angka pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis angka minimumnya adalah dua orang yang hidup bersama. b. Bercampur untuk waktu yang lama. Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan dari benda – benda mati. Maka akan timbul manusia – manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap – cakap, merasa dan mengerti. c. Mempunyai keinginan untuk menyampaikan kesan atau perasaannya sebagai akibat hidup bersama, timbullah sistem komunikasi, dan timbul peraturan – peraturan yang mengatur hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut. d. Mereka sadar bahwa mereka adalah satu kesatuan. e. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lain Soekanto, 1990 : 24-25 .