yang terdapat di bawah tung dicatat sebagai data volume
Pada tekanan 4 bar menunjukkan terjadi penca
baik, sehingga bahan bakar volume bahan bakar yang t
mencair.
Gambar 4.2 G
4.4. Pengaruh Tekanan
Pengukuran ini dila dihubungkan dengan
digital
lihat gambar 3.7 yaitu pa daerah B. Tabel 4.4 m
temperatur yang dihasilka maksimal 1345 °C di daer
tekanan udara maka atomisa temperatur pembakaran j
menambah jumlah oksigen bakar sehingga akan mening
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Volume Bahan Bakar liter
tungku. Kemudian diukur menggunakan gelas uk me bahan bakar tidak terbakar.
bar tidak ada volume bahan bakar yang tidak terba campuran udara dan bahan bakar yang sesuai da
kar terbakar sempurna, ditunjukkan dengan tidak g terbakar mulai dari penyalaan awal sampai alum
2 Grafik Volume Bahan Bakar Terbakar
an Udara Terhadap Temperatur di dalam Tun
dilakukan dengan menggunakan kabel termokope
gital thermometer
dan diletakkan di dua titik ruang u pada daerah A dan di atas tungku pencairan
menunjukkan semakin variasi tekanan udar lkan juga meningkat. Dengan ditunjukkan tem
aerah A. Hal ini terjadi karena semakin bertam isasi bahan bakar juga semakin baik dan mengaki
juga meningkat. Meningkatnya debit udar gen di dalam tungku yang akan bereaksi denga
ingkatkan temperatur pembakaran.
9,25 6,7
6,5
2 3
4 Tekanan Udara bar
s ukur dan
rbakar. Ini i dan lebih
dak adanya aluminium
ungku.
okopel yang ang tungku
iran logam udara naik,
temperatur tambahnya
ngakibatkan udara akan
gan bahan
6,5
Tabel 4.4 Data Temperatur T
Temperatur Tungku
2
Temperatur Tungku
Daerah A °C
1011
Temperatur Tungku
Daerah B °C
470
Tabel 4.4 menunjuk seiring bertambahnya tekana
daerah A pada tekanan 4 tekanan udara maka bahan
mengakibatkan temperatur akan menambah jumlah uda
dengan bahan bakar sehingg Gambar 4.3 menunj
dalam tungku yakni daerah daerah A merupakan tem
tempat reaksi pembakaran tinggi. Semakin besar varia
dihasilkan di daerah A da aluminium menetes setelah
semakin kecil variasi teka ur Tungku pada Setiap Variasi Tekanan Udara
Tekanan Udara bar 2
3 4
1011 1210
1345
470 607
874
nunjukkan temperatur di dalam tungku yang me kanan udara dan mencapai temperatur puncak 13
4 bar. Hal ini terjadi karena semakin bertam han bakar yang teratomisasi akan semakin ban
tur pembakaran meningkat. Meningkatnya debi udara oksigen di dalam tungku yang akan
ngga akan meningkatkan temperatur pembakaran. nunjukkan bahwa secara umum distribusi tempe
rah A lebih baik dari daerah B. Hal ini terjadi ka empat utama yang kontak langsung dengan ny
ran dan sumber panas sehingga temperaturny riasi tekanan udara maka semakin besar tempera
dan B. Daerah A merupakan tempat dimana lah meleleh. Daerah B merupakan ujung atas dari
ekanan udara semakin rendah temperatur di da 29
5
meningkat k 1345
˚C di tambahnya
anyak dan ebit udara
n bereaksi an.
peratur di di karena di
n nyala api urnya lebih
peratur yang ana logam
dari tungku, daerah B,
karena panjang nyala api semakin pendek sehingga kurang dapat menjangkau daerah B dengan baik.
Gambar 4.3 Grafik Temperatur Ruang Tungku
4.5. Perhitungan