5
Pengalaman auditor dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Pengetahuan auditor
akan semakin berkembang seiring bertambahnya pengalaman melakukan tugas audit William dan Ketut, 2015. Nur, dkk 2013 menyatakan bahwa pengalaman
memberikan dampak pada setiap keputusan yang diambil dalam pelaksanaan audit sehingga diharapkan setiap keputusan yang diambil merupakan keputusan yang
tepat. Menurut Putu, dkk 2015 Pengalaman kerja erat kaitannya dengan lama masa kerja dan banyaknya pemeriksaan yang dilakukan auditor. Semakin lama
masa kerja sebagai auditor maka akan mempengaruhi dalam profesionalitasnya. Pengalaman merupakan salah satu sumber peningkatan keahlian auditor yang
dapat berasal dari pengalaman-pengalaman dalam bidang audit dan akuntansi. Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui proses yang bertahap.
Penelitian Indayani, Sujana dan Sulindawati 2015. Pengaruh Gender, Tingkat Pendidikan Formal, Pengalaman Kerja Auditor Terhadap Kualitas Audit
Studi Empiris Pada Kantor Inspektorat Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan Kabupaten Buleleng. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh gender,
tingkat pendidikan formal auditor, pengalaman kerja auditor, dan peran internal audit terhadap kualitas audit, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gender terhadap kualitas audit. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan
formal auditor terhadap kualitas audit. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengalaman kerja auditor terhadap kualitas audit
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Indayani, Sujana dan Sulindawati 2015. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian terdahulu adalah penambahan variabel yang diteliti yaitu kompetensi, independensi dan profesionalisme.
2. METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian dan Obyek Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan DIY, sedangkan Obyek Penelitian adalah Auditor di
Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan DIY.
6
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh auditor dari tingkatan partner, manajer, senior, dan junior yang bekerja di KAP Jawa Tengah dan DIY, tahun
2016. Adapun pemilihan sampel berdasarkan kemudahan convenience sampling, metode ini memilih sampel dari elemen populasi orang atau kejadian yang
datanya mudah diperoleh peneliti.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Kompetensi
Kompetensi adalah kualitifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar, yang diukur dengan indikator mutu personal,
pengetahuan umum, keahlian khusus. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert 5 point dengan skor terendah 1 sangat tidak setuju dan
skor tertinggi 5 sangat setuju. Adapun skala Likert berskala berskala 5 dengan skor : sangat setuju = 5, setuju = 4, netral = 3, tidak setuju = 2, dan sangat tidak
setuju = 1.
Variabel Independensi
Independensi adalah kebebasan posisi auditor baik dalam sikap maupun penampilan dalam hubungannya dengan pihak lain yang terkait dengan tugas
audit yang dilaksanakannya, yang diukur dengan indikator independensi penyusunan program, independensi pelaksanaan pekerjaan, independensi
pelaporan. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert 5 point dengan skor terendah 1 sangat tidak setuju dan skor tertinggi 5 sangat
setuju. Adapun skala Likert berskala berskala 5 dengan skor : sangat setuju = 5, setuju = 4, netral = 3, tidak setuju = 2, dan sangat tidak setuju = 1.
Variabel Profesionalisme
Profesionalisme adalah konsep untuk mengukur bagaimana para profesional memandang profesi mereka yang tercermin dalamsikap dan perilaku mereka, yang
diukur dengan indikator pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan profesi, hubungan dengan sesama profesi. Pengukuran
7
variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert 5 point dengan skor terendah 1 sangat tidak setuju dan skor tertinggi 5 sangat setuju. Adapun skala
Likert berskala berskala 5 dengan skor : sangat setuju = 5, setuju = 4, netral = 3, tidak setuju = 2, dan sangat tidak setuju = 1.
Variabel Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan adalah pendidikan yang di tempuh auditor dalam mempelajari tentang audit yang dilihat dari segi mutu personal auditor itu sendiri
dan pengetahuan umum selama menempuh pendidikan. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert 5 point dengan skor terendah 1
sangat tidak setuju dan skor tertinggi 5 sangat setuju. Adapun skala Likert berskala berskala 5 dengan skor : sangat setuju = 5, setuju = 4, netral = 3, tidak
setuju = 2, dan sangat tidak setuju = 1.
Variabel Pengalaman
Pengalaman adalah pengalaman auditor dalam melakukan audit yang dilihat dari segi lamanya bekerja sebagai auditor dan banyaknya tugas pemeriksaan yang
telah dilakukan, yang diukur dengan indikator lamanya bekerja sebagai auditor, banyaknya tugas pemeriksa. Pengukuran variabel dalam penelitian ini
menggunakan skala likert 5 point dengan skor terendah 1 sangat tidak setuju dan skor tertinggi 5 sangat setuju. Adapun skala Likert berskala berskala 5 dengan
skor : sangat setuju = 5, setuju = 4, netral = 3, tidak setuju = 2, dan sangat tidak setuju = 1.
Variabel Kualitas Audit
Kualitas audit merupakan probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan pelanggan pada sistem akuntansi yang berpedoman pada standar audit
yang telah ditetapkan. Model yang disajikan sebagai bahan indikator untuk kualitas audit, yaitu kekurangan temuan audit, sikap skeptic, kejelasan laporan,
dan manfaat audit. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert 5 point dengan skor terendah 1 sangat tidak setuju dan skor tertinggi 5
sangat setuju. Adapun skala Likert berskala berskala 5 dengan skor : sangat setuju = 5, setuju = 4, netral = 3, tidak setuju = 2, dan sangat tidak setuju = 1.
8
Teknik Analisis Uji Instrumen
Uji Validitas Kesahihan
Digunakan untuk mengukur sah validtidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengucapkan
sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2011: 42. Pada penelitian ini digunakan validitas item dengan menguji koreksi antar skor digunakan
validitas item dengan menguji koreksi antar akor item dengan skor total teknik statistik yang digunakan untuk mencari koefisien korelasi adalah teknik product
moment dari pearson.
Reliabilitas
Alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner yang dinyatakan reliabelandal, jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsistenstabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2011 : 140. Pengujian reliabilitas menggunakan teknik Crobach Alpha.
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan guna memenuhi asumsi regresi linear berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini. Uji normalitas
dilakukan dengan
uji Kolmogorov-Smirnov
Ghozali 2011:83.
Uji heterokedastisitas dilakukan dengan uji Glejser, dengan meregresikan nilai
absolut residual dengan variabel independen Ghozali, 2011:72. Uji multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan tolerance value kurang dari
0,1 atau nilai variance inflation factor VIF, lebih dari 10 Ghozali 2011:57.
Uji Regresi Linear Berganda
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear berganda. Adapun persamaannya sebagai berikut :
KA = bo + b1 K + b2IND + b3 PR + b4 TPF +b5 Peng + e Keterangan :
KA = Kualitas Audit
9
KOM = Kompetensi IND
= Independensi PR
= Profesionalisme TPF
= Tingkat Pendidikan Formal Peng = Pengalaman
= Konstanta
1-5 = Koefisien Regresi e
= Error
3. HASIL DAN PEMBAHASAN