DESAIN KUMPULAN PIPA HEAT EXCHANGER

93

4.3 DESAIN KUMPULAN PIPA HEAT EXCHANGER

Gambar 4.10. Finned Tube Banks  Kapasitas perpindahan panas Untuk menghitung kapasitas perpindahan panas pada APK dan dimensi tube banks dengan menggunakan data analisa dan parameter fan udara yang telah didapat dengan perhitungan sebelumnya. Untuk menentukan kapasitas perpindahan panas APK II dengan menggunakan analisa beban pendinginan sistem hidrolik, seperti pada gambar 4.5 dapat dilihat bahwa aliran fluida atau oli hidrolik bersirkulasi masuk ke damper HRSG mengalami kenaikan suhu sehingga saat kembali ke tangki reservoir oli yang panas menjadi beban pendinginan pada sistem pendingin hidrolik. Kenaikan suhu dan perpindahan panas diarea damper HRSG tidak dapat diketahui atau tidak terdapat alat ukur suhu, namun di asumsikan panas yang masuk selama proses operasi hidrolik adalah konstan. Universitas Sumatera Utara 94 Gambar 4.11. Diagram Layout Sistem Hidrolik Berdasarkan hukum pertama termodinamika perpindahan panas yang terjadi pada sistem. Yunus Cengel Pada kondisi ideal sistem pendinginan, perubahan energi pada sistem bernilai 0, atau ∆E = 0 Steady rate Eout-Ein = 0 Maka, pada sistem hidrolik dalam kondisi steady harus ditentukan perubahan kalor agar didapat nilai kapasitas panas yang dibuang ̇out pada HE 2. Area Damper HRSG 26 Lmin T oli ̇ in 64 Lmin T oli HE2 ̇ out 4,42 kW Tangki Oli 400L ̇ HE1 ̇ out ? HE = APK Universitas Sumatera Utara 95  Untuk menentukan perubahan kalor pada sistem hidrolik dikondisikan pada saat terjadinya emergency shutdown pada HRSG yang disebabkan oleh kenaikan suhu oli hidrolik. Dengan menggunakan track record operasi didapat waktu Start-Up hingga TRIPemergency shutdown HRSG, seperti ditunjukan kurva waktu Start Up HRSG normal operasi. DataTrack Record waktu 12.11 – 14.10 WIB : 119 menit Gambar 4.12. Kurva Waktu Start-Up HRSG Dengan rumus ”kapasitas pendinginan oli hidrolik” Manual Book HYDAC OIL COOLER ̇ = perubahan Energi = panas yang bertambah ke sistem kW 119 menit Lama waktu Start Universitas Sumatera Utara 96 ̇ = kW = - = ̇ = ̇ = = 4,37 KJs = 4,37 kW Panas yang masuk ̇in = ̇ + ̇out = 4,37 kW + 4,42 kW = 8,79 kW ̇ = ̇out 2 “Steady rate heat transfer” Maka desain pada HE 2 yang panas yang harus dibuang sebesar 4,37 kW Gambar 4.13. Grafik hubungan kenaikan suhu oli dengan waktu operasi Dengan diketahui ̇out pada HE 2 dapat ditentukan harga = ̇ ̇ = = = = = 6.7 13.4 20.1 26.8 33.5 40.2 46.9 17 menit 34 menit 51 menit 68 menit 85 menit 102 menit 119 menit Beda Suhu Oli ∆T 0 C Universitas Sumatera Utara 97  Data Fan Udara - Temp udara Tin : 33,4°C - Flow Q : 2,3 = 4873,4 ftmin - RH Udara : 85 - Density ρ : 1,1527 Kg Maka laju aliran udara ̇ dengan suhu udara masuk = ̇ = ρ x Q = : 2,3 x 1,1527 Kg = 2,65 kgs = ̇ . = 2,65 kgs . 1,0073 KJ C = 2,67 Kj C  Dengan diketahui parameter fan kita dapat menggunakan Upper Limit For Heat Transfer “yunus cengel untuk menentukan suhu udara fan keluar HE 2. ̇oli = ̇udara = = ̇ ̇ = = = suhu udara keluar Gambar 4.14. Distribusi Suhu fluida apk bersirip unmixed udara unmixed oli Universitas Sumatera Utara 98  Maka luas perpindahan panas menyeluruh He2: Perpindahan Panas Menyeluruh diambil dari Tabel Appendix B Heat Exchanger Cengel B-5 Overall heat transfer coefficient for air cooler heat bare tube basis = K ̇ = . .∆  ∆ = LMTD LMTD = = = = = 4,88 Untuk faktor koreksi didapat dari chart dibawah ini : Gambar 4.15. Faktor koreksi apk bersirip fluida tidak campur Universitas Sumatera Utara 99 P = = – – = = 0,23 F = 0,98 R = = – = = 1,51 ̇ = . .∆ .F = = = 2,28 Maka, dapat ditentukan jumlah total pipa N = N x L x x D 2,28 = 0,03 m0,43 m N = = 55,6 pipa Gambar 4.16. Arrangement of the Tubes Staggered Tube Banks  Menentukan Jumlah Baris pipa  diameter luar pipa = 0,03 m  diameter luar pipa = 0,025 m Universitas Sumatera Utara 100  ST Pitch panjang pipa = 2D = 6 m  SL Pitch panjang pipa = 1,5D = 0,045 m  Panjang 1 pipa = 0,46 m Gambar 4.17. Panjang satu baris pipa = √ = √ = 0,074 m n = : ST + 1 = + 1 =7,6 +1 = 8,6 = 8 pipa baris n, Jumlah pipa dalam satu bidang luas , Panjang sirip pipatube satu bidang luas Maka Jumlah barislintasan pipa yang dibutuhkan ditentukan dengan rumus: N = n x jumlah baris 55,61 pipa = 8 pipabaris x jumlah baris Jumlah baris = 6,95 = 7 baris pipa Panjang sirip Ls = 6 SL + D = 0,045x6+0,03 = 0,3 m Universitas Sumatera Utara 101 Gambar 4.18.Dimensi Air Cooled Heat Exchanger HE 2  Kecepatan maksimum udara kecepatan udara melewati luas aliran minimum. 0,66 m Dimensi Fan CDC A : 0,66 m B : 0,14 m C : 0,34 m D : 0,018 m E : 0,018 m F : 0,014 m G :0,006 m B E C F 0,46m m 0,3 m Universitas Sumatera Utara 102 V= 9,5 ms , maka nilai kecepatan udara maksimum melewati tube bank , Vmax = Vmax = V = 9,9 ms Vmax = 6,6 ms Gambar 4.19 Kecepatan udara melewati pipa  Menghitung Efektivitas Air Cooled Heat Exchanger menggunakan metode NTU. Untuk itu terlebih dahulu dihitung kapasitas panas minimum dan luas perpindahan panas . ̇ = ρ x Q = : 2,3 x 1,1527 Kg = 2,65 kgs = ̇ . = 2,65 kgs . 1,0073 KJ C = 2,67 Kj C ̇ = ρ x Q = 0.001066667 s x 859 Kg = 0,91 kgs Nilai = ̇ . = 0,91 kgs . 1,9 KJ C = 1,77 Kj C Maka kapasitas panas min = fluida oli = 1,77 Kj C Air Inlet V max= 6,6 ms Universitas Sumatera Utara 103  Efektivitas Heat Exchanger ̇ = Toli masuk – Tudara masuk = 0,91 kgs x 1,77 Kj C = 12,16 kw ε = ̇ ̇ = = 0,35 x100 = 35

4.3.2 PRESSURE DROP IN TUBE

Berdasarkan hasil data yang didapat : T1 = 70°C , Panjang Pipa L 0,43 m T2 = 64 °C Jenis Pipa selang seling, ST = Diameter dalam pipa Di = 0,025 m Flow oli Q = Sifat- fisik fluida pada temperatur rata-rataTb = = 39°C = 312,39°K Cp = 1,9 KJ C Pr = 781,89 = 859,63 kg µ = 5,29. N.s k = 6,1. ̇= 0,917 kgs v = 0,138 W K = = = 0,00049 � = = = 2,18 ms Re = � = = = 885,63 Maka aliran dalam pipa adalah aliran laminar 2300 f = Faktor Gesekan permukaan dalam pipa Universitas Sumatera Utara 104 f = = = 0,0723 DROP PRESSURE ALIRAN DALAM PIPA EXCHANGER ∆P = f . . � Pa ∆P = 0,0723 . . 2,18ms Pa ∆P = 1802,01 Pa = 0,018 Bar Tabel 3.3.Performa APKHE 2 Air Cooled Heat Exchanger No. Variabel Udara Oli 1. Fluida udara 2. Fluida oli 3. LMTD ∆ 4,88 4. Laju aliran fluida ̇ 2,65 kgs ̇ 0,91 kgs 5. Laju Perpindahan panas ̇ 4,37 kW 6.. Koefisien perpindahan menyeluruh Uo 400 7. Jumlah pipa N 55 8. Efektivitas tube ε 35 9. Luas perpindahan panas 2,28 10. Beda tekanan tube 0,18 Bar Universitas Sumatera Utara 105 Dengan menggunakan rumus kapasitas pendinginan hidrolik kita dapat mengetahui kenaikan suhu oli per satuan waktu, sehingga dengan menerapkan sistem pendinginan gabungan heat exchanger 1 dan 2 didapat perbedaan perubahan suhu oli hidrolik seperti ditunjukan pada gambar 4.12 terlihat bahwa suhu oli tetap dijaga pada suhu . Untuk garis horizontal merupakan batasan suhu oli yang diproteksi dengan indikasi alarmperingatan sistem bila mencapai pada garis A1 untuk peringatan suhu tinggi dan garis A2 proteksi emergency shutdown. Gambar 4.20. Grafik hubungan kenaikan suhu oli dengan waktu 44.7 51.4 58.1 64.8 71.5 78.2 84.9 38 51.4 64.8 78.2 91.6 105 118.4 131.8 20 40 60 80 100 120 140 17 34 51 68 85 102 119 S u h u Ol i ◦C Waktu menit Linear HE 1 Linear HE 0 Linear HE 1 2 38 A2 A1 Universitas Sumatera Utara 106

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. PT.PLNPersero Sektor Belawan memiliki kapasitas daya yang terpasang 1160 MW yang dihasilkan dari 3 jenis pembangkit PLTU,PLTG dan PLTGU. Dengan adanya jadwal pemeliharaan, daya yang dihasilkan berkurang menjadi 841 MW. Dari total daya yang berkurang salah satunya disebabkan oleh tidak beroperasinya Boiler HRSG 22. 2. Pemeliharaan Boiler HRSG 22 merupakan jenis pemeliharaan Corrective Maintenance dengan waktu 21 Oktober 2014 selesai pekerjaan 21 November 2014. Dengan data hasil didapat :  Piston damper flap retak rusak  Pemeliharaan motor pompa hidrolik  Pergantiaan oli baru  Data permasalahan: - Suhu oli mencapai batas proteksi sistem hidrolik damper . - Tekanan sistem hidrolik turun dibatas proteksi minimum 170 Bar. - Pertambahan panas yang masuk ke oli sebesar 8,79 kW dengan kapasitas pendinginan heat exchanger shell and tube 4,34 kW. - Sisa kelebihan panas 4,37 kW menyebabkan emergency shutdown. Universitas Sumatera Utara