Uji Teori Interpretasi Ekonomi

signifikan. Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan secara statistik signifikan pada α = 0,05 dengan nilai probabilitas sebesar 0.0006. Variabel pengeluaran pemerintah bidang pendidikan mempunyai koefisien positif yang berarti antara variabel pengeluaran pemerintah bidang pendidikan dengan Indeks Pembangunan Manusia mempunyai hubungan yang positif. Koefisien pengeluaran pemerintah bidang pendidikan mempunyai nilai sebesar 2.911.272 yang berarti apabila terjadi kenaikan nilai pengeluaran pemerintah bidang pendidikan sebesar 1.000 rupiah sedangkan variabel lain tetap maka ada perubahan dalam jumlah variabel dependen yaitu Y Indeks Pembangunan Manusia akan meningkat sebesar 2.911.272 . Terlihat bahwa dalam penelitian ini hubungan antara pengeluaran pemerintah bidang pendidikan bernilai positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia, diartikan bahwa ketika variabel yang berada pada sisi kanan model variabel independen mengalami kenaikan penurunan, maka variabel pada ruas kiri akan mengikuti berlawanan arah yakni penurunan kenaikan. Namun terlihat juga bahwa ternyata dalam penelitian ini pengeluaran pemerintah bidang pendidikan mempengaruhi IPM di Kabupaten Kota Provinsi Sulawesi Tengah. Sebagai perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh Sanggelorang dkk 2015 yang berjudul Pengaruh Pengeluaran Pemerintah di Sektor Pendidikan dan Kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Sulawesi Utara menggunakan analisis regresi berganda. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu Indeks Pembangunan Manusia, Pengeluaran pemerintah Sektor Pendidikan dan Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengeluaran pemerintah sektor pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Hal tersebut dikarenakan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengalokasikan data yang besar setiap tahunnya di Sektor Pendidikan, sehingga Indeks Pembangunan Manusia di Sulawesi Utara selalu mengalami peningkatan. Sehingga dengan mendasar pada hasil analisis yang didukung dengan data kondisi dilapangan, maka dalam menjawab hipotesis dengan bunyi “Diduga variabel pengearuh pengeluaran pemerintah bidang pendidikan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap IPM Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2015 ” terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap IPM Indeks Pembangunan Manusia. 3. Pengaruh pengeluaran pemerintah bidang kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia Berdasarkan hasil analisis nilai koefisien variabel pengeluaran pemerintah bidang kesehatan adalah sebesar 0.458145. Pengeluaran pemerintah bidang kesehatan secaa statistik tidak signifikan pada α = 0,05 dengan nilai probabilitas sebesar 0.1317 lebih besar dari tingkat signifikansi. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis yang menyatakan pengeluaran pemerintah bidang kesehatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia tidak dapat diterima. Untuk variabel pengeluaran pemerintah bidang kesehatan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Sehingga dapat diartikan bahwa pengeluaran pemerintah bidang kesehatan tidak berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2011-2015. Pengeluaran pemerintah bidang kesehatan tidak berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sulawesi Tengah dikarenakan porsi alokasi belanja pemerintah untuk kesehatan masih sangat minim apabila dibandingkan dengan alokasi belanja pemerintah untuk pendidikan. Rendahnya pengeluaran pemerintah bidang kesehatan mencerminkan bahwa dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sulawesi Tengah pemerintah daerah lebih memfokuskan pada peningkatan sektor pendidikan dibandingkan sektor kesehatan. Perbandingan pengeluaran pemerintah bidang pendidikan dan kesehatan dapat dilihat pada gambar 5.1. Berdasarkan Gambar 5.1 menunjukan bahwa porsi alokasi belanja pemerintah bidang kesehatan setiap tahunnya meningkat, kecuali pada tahun 2014 sedikit mengalami penurunan. Namun, peningkatan belanja pemerintah bidang kesehatan masih sangat kecil dibandingkan dengan belanja pemerintah bidang pendidikan. Kecilnya alokasi belanja kesehatan menyebabkan sulitnya masyarakat dalam mengakses fasilitas kesehatan. Pada tahun 2015, jumlah rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 25 Unit dimana sepuluh diantaranya berada di Kota Palu sedangkan di setiap Kabupaten hanya memiliki rata-rata satu rumah sakit. Sementara itu, ketersediaan rumah bersalin hanya terdapat di Kota Palu dan Kabupaten Banggai sedangkan kabupaten lainnya belum tersedia. Sumber : DJPK Kemenkeu, 2011-2015 Gambar 5.1 Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan dan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Selain ketersediaan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit juga di perlukan tenaga medis yang memadai. Apabila dilihat dari rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, jumlah tenaga kesehatan masih kurang memadai. Berdaarkan data BPS 2015 jumlah dokter umum di Provinsi Sulawesi Tengah hanya 440 orang, sedangkan jumlah penduduk sulawesi Tengah sebanyak 2,88 juta jiwa, berarti 1 satu dokter terbebani 1.592.018 1.973.317 2.152.474 2.307.766 2.526.907 446.337 515.255 717.280 705.351 873.917 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.600.000 1.800.000 2.000.000 2.200.000 2.400.000 2.600.000 2.800.000 2011 2012 2013 2014 2015 Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan Kesehatan Juta Rupiah Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan sekitar 6,5 ribu penduduk. Beban ini masih terlalu besar sehingga jumlah dokter masih perlu penambahan lagi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di Sulawesi Tengah. Selain itu, jumlah penduduk setiap tahunnya mengalami peningkatan sehingga kebutuhan akan tenaga medis juga akan terus meningkat. Rendahnya alokasi belanja pemerintah bidang kesehatan menyebabkan sulitnya masyarakat dalam mengakses fasilitas kesehatan dan akan berdampak pada rendahnya kualitas hidup masyarakat, serta akan menghambat produktifitas masyarakat itu sendiri. Sebagai perbandingan dengan penelitian sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh Sanggelorang dkk 2015 yang berjudul Pengaruh Pengeluaran Pemerintah di Sektor Pendidikan dan Kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Sulawesi Utara menggunakan analisis regresi berganda. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu Indeks Pembangunan Manusia, Pengeluaran pemerintah Sektor Pendidikan dan Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengeluaran pemerintah bidang kesehatan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Hal tersebut dikarenakan pemerintah di Provinsi Sulawesi Utara telah membangun beberapa sarana kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas di beberapa tahun belakangan ini sehingga banyak memakan anggaran. Sehingga dengan mendasar pada hasil analisis yang didukung dengan data kondisi dilapangan, maka dalam menjawab hipotesis dengan bunyi “Diduga variabel pengearuh pengeluaran pemerintah bidang kesehatan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap IPM Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011- 2015” tidak terbukti karena memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap IPM Indeks Pembangunan Manusia.

F. Implikasi

Pada sub bab ini penulis akan mencoba menjelaskan dampak yang ditimbulkan masing-masing variabel terhadap Indeks Pembangunan Manusia dengan menitik beratkan pada solusi yang seharusnya dilakukan pemerintah daerah dalam usaha untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia.

1. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu faktor pemicu sulit berkembangnya aspek kehidupan dasar manusia, seperti keterjangkauan terhadap fasilitas pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan ini seperti mata rantai yang menghubungkan antara satu dimensi dengan dimensi lain. Kemiskinan merupakan suatu lingkaran yang dapat membelenggu dimana kemiskinan bisa menjadi sebab sekaligus akibat dari rendahnya kualitas kehidupan manusia. Masalah kemiskinan berkaitan erat dengan masalah pengangguran. Pengangguran merupakan salah satu akar dari permasalahan kemiskinan. Rendahnya pendapatan yang akhirnya berimbas pada rendahnya tingkat kemakmuran. Di sisi lain, kemiskinan ini pula salah satu masalah yang menjerat seseorang dalam lingkaran setan kemiskinan ini membatasi seseorang untuk menciptakan output yang bernilai ekonomis akibat keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia diperlukan upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Salah satu upaya dalam menekankan kemiskinan yaitu menciptakan lapangan pekerjaan yang memadai. Dengan bertambahnya lapangan pekerjaan maka akan menurunkan jumlah pengangguran di Provinsi Sulawesi Tengah. Selain itu, dalam menekankan jumlah kemiskinan pemerintah juga harus dapat membuat kebijakan seperti pembinaan usaha mikro kecil dan pengembangan serta perbaikan lembaga keuangan mikro.

2. Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan

Salah satu faktor penentu dalam peningkatan kualitas modal manusia adalah pendidikan. Pendidikan mempengaruhi kualitas modal manusia melalui kemampuan daya serap terhadap perkembangan metode baru. Melalui proses pendidikan manusia dapat meningkatkan ilmu, pengetahuan, kemampuankeahlian, dan juga dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi sehingga dapat meningkatkan kualitas modal manusia. Dalam rangka meningkatkan kualitas modal manusia salah satu upaya penting yang dapat dilakukan adalah memperbaiki kualitas pendidikan. Sehingga pengeluaran pemerintah bidang pendidikan memiliki peranan penting. Beberapa temuan empiris menunjukan bahwa investasi dalam modal manusia, khususnya pendidikan memiliki dampak terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Belanja pemerintah memiliki dampak yang besar dan positif terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia melalui pendidikan yaitu dengan pengeluaran pemerintah bidang pendidikan yang besar serta tepat sasaran. Anggaran bidang pendidikan tersebut dapat digunakan sebagai penambahan sarana pendidikan dan penambahan tenaga guru di Sulawesi Tengah. Selain itu, anggaran pendidikan dapat digunakan untuk pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi dan juga pemberian bantuan bagi masyarakat yang kurang mampu agar mendapatkan sekolah gratis.

3. Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu komponen yang dapat mengukur tingkat kualitas hidup manusia. Semakin baik tingkat kualitas hidup manusia maka akan semakin baik pula kualitas hidupnya. Salah satu wujud keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan yaitu ditandai dengan penduduk yang hidup perilaku dan berada dilingkungan yang sehat, memiliki kemapuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, dan memiliki tingkat kesehatan yang baik. Dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia diperlukan upaya pemerintah melalui pengeluaran pemerintah bidang kesehatan. Semakin tinggi pengeluaran pemerintah bidang kesehatan maka akan diikuti dengan peningkatan fasilitas dan tenaga kesehatan. Namun,