Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN PERAN LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI DIY DALAM MELINDUNGI HAK ANAK SEBAGAI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak adalah amanah sekaligus karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan mutiara keluarga yang perlu dilindungi dan dijaga. Perlu dijaga karena dalam dirinya terdapat harkat, martabat, dan hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang termuat dalam Undang-undang Dasar 1945 dan Konvensi Perserikatan Bangsa - bangsa tentang Hak - hak Anak. Anak - anak membutuhkan perlindungan dan perawatan khusus termasuk perlindungan hukum yang berbeda dari orang dewasa. Hal ini didasarkan pada alasan fisik dan mental anak-anak yang belum dewasa dan matang. Anak perlu mendapatkan suatu perlindungan yang telah termuat dalam suatu peraturan perundang - undangan. Setiap anak kelak mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu mendapat kesempatan yang seluas - luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, sosial, berakhlak mulia perlu di dilakukan upaya perlindungan serta untuk mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak - haknya serta adanya perlakuan tanpa diskriminatif. Tindak kekerasan pada anak Indonesia masih sangat tinggi. Salah satu penyebabnya adalah paradigma atau cara pandang yang keliru mengenai anak. Hal ini menggambarkan seolah-olah kekerasan terhadap anak sah-sah 1 saja karena anak dianggap sebagai hak milik orang tua yang dididik dengan sebaik-baiknya termasuk dengan cara yang salah sekalipun. Sehubungan dengan sistem penegakan hukum, upaya perlindungan terhadap anak pun mendapat posisi penting dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang telah diperbaharui menjadi Undang - Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak merupakan salah satu aturan yang berlaku di Indonesia sebagai upaya pemerintah untuk menekan berbagai kejahatan yang terjadi pada anak yang akhir-akhir ini marak terjadi di Indonesia. Menurut penjelasan umum Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan Konvensi ILO No. 182 mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk - Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak di jelaskan bahwa: Anak sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa memiliki hak asasi sejak dilahirkan, sehingga tidak ada manusia atau pihak lain yang boleh merampas hak tersebut. Hak asasi anak diakui secara universal sebagaimana tercantum dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB. Deklarasi PBB Tahun 1948 tentang Hak-Hak Asasi Manusia, Deklarasi ILO di Philadelphia tahun 1944, Konstitusi ILO, Deklarasi PBB tahun 1959 tentang Hak-hak Anak , dan Konvensi PBB tahun 1989 Hak-Hak Anak . 1 Menurut The Minimum Age Convention Nomor 138, pengertian tentang anak adalah seseorang yang berusia 15 tahun ke bawah. Sedangkan 1 Sholeh Soehady S.H. Zulakair,. 2001, Dasar Hukum Perlindungan Anak, CV.Novindo Pustaka Mandiri, Jakarta, hlm.31 menurut Konvensi Hak Anak disebutkan bahwa anak adalah mereka yang berusia 18 tahun ke bawah. UNICEF mendefinisikan anak sebagai penduduk yang berusia 0 nol sampai 18 delapan Belas tahun. Menurut Undang - Undang Nomor 4 tahun 1979 tentang Kesejehateraan Anak, menyebutkan bahwa anak adalah mereka yang belu berusia21 tahun dan belum menikah. 2 Pelecehan seksual terhadap anak perlu mendapatkan perhatian yang serius mengingat akibat dari kekerasan seksual terhadap anak akan menyebabakan anak mengalami trauma yang berkepanjangan. Trauma dapat membahayakan bagi perkembangan jiwa sehingga anak tidak akan dapat tumbuh dan berkembang dengan wajar. Akibat lebih jauh dari adanya trauma itu juga menyebabkan terhambatnya proses pembentukan bangsa yang sehat, untuk itu penegakan hukum terhadap korban tindak pidana kekerasan seksual khusunya terhadap anak perlu di tegakkan. Dalam Pasal 2 ayat 3 dan 4 Undang - Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, ditentukan bahwa : Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan baik semasa kandungan maupun sesudah dilahirkan. Anak berhak atas perlindungan- perlindungan lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan dengan wajar . Kedua ayat tersebut memberikan gambaran ataupun dasar pemikiran bahwa perlindungan anak bermaksud untuk mengupayakan perlakuan yang benar dan adil, untuk mencapai kesejahteraan anak. Pemerintah dan negara menunjukan keseriusan dalam memberikan perlindungan terhadap anak dengan membentuk lembaga - lembaga yang berperan langsung memberikan 2 Abu Huraerah, 2007, Kekerasan Terhadap Anak, Nuansa, Bandung,hlm.47. perlindungan terhadap anak. Lembaga - lembaga yang dimaksud tersebut antara lain adalah Lembaga Perlindungan Anak LPA baik di tingkat nasional maupun provinsi, Komisi Nasional Perlindungan Anak Komnas PA, Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak P2TPA dan Forum Perlindungan Korban Kekerasan FPKK. Pembentukan lembaga-lembaga yang telah disebutkan bertujuan agar implementlasi perlindungan terhadap anak bisa terealisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik di tingkat pusat maupun daerah tak terkecuali di Provinsi DIY. Sebagai bentuk tanggung jawab Pemerintah Provinsi DIY dalam menangani korban kekerasan terhadap anak, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Beberapa tahun terakhir ini kejahatan terhadap orang dewasa maupun anak-anak semakin meningkat. Hal ini terjadi dengan seiring berkembangnya teknologi dan peradaban manusia. Kejahatan yang terjadi tidak hanya menyangkut kejahatan terhadap nyawa, harta benda dan juga kejahatan terhadap kekerasan terhadap kesusilaan juga semakin meningkat. Sebagai masalah sosial pelecehan dan tindak pidana kekerasan seksual banyak yang menimpa anak-anak. Kasus kekerasan seksual terhadap anak paling banyak menimbulkan kesulitan dalam penyelesaiannya baik pada tahap penyidikan, penuntutan, maupun pada tahap penjatuhan putusan. Selain kesulitan dalam batasan di atas, juga kesulitan pembuktian misalnya perkosaan atau perbuatan cabul yang umumnya dilakukan tanpa kehadiran orang lain. 3 Perlindungan anak merupakan hal yang sangat penting demi terciptanya kontiunitas negara, karena anak merupakan cikal bakal suatu generasi manusia dalam pembangunan bangsa. Perlindungan anak adalah suatu usaha mengadakan kondisi dan situasi yang memungkinkan pelaksanaan hak dan kewajiban anak secara manusiawi positif. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menulis tentang Peran Lembaga Perlindungan Anak Provinsi DIY Dalam Melindungi Hak Anak Sebagai Korban Kekerasan Seksual

B. Rumusan Masalah