Tehnik Analisis METODOLOGI PENELITIAN

3 Tingkat Hunian Kamar adalah prosentase kamar yang dihuni dipakai tamu terhadap jumlah kamar yang tersedia.Tingkat hunian kamar dihitung berdasarkan jumlah kamar yang dihuni dipakai tamu dibagi dengan banyaknya kamar yang tersedia, dikali dengan 100 , dengan satuan persen. 5. Jumlah restoran Jumlah restoran adalah banyaknya restoran yang ada disekitar obyek wisata,dihitung dalam satuan unit.

E. Tehnik Analisis

1. Uji Hipotesis I Untuk mengetahui apakah variable seperti jumlah wisatawan ,arus kendaraan, tingkat hunian kamar,dan jumlah restoran mempunyai pengaruh yang positif terhadap pendapatan pariwisata, digunakan uji regresi Linear Double Log sebagai berikut: PP=  +  ₁ WIS t +  2 AK t +  3 THK t +  4 JR t ei .........1.1 Dimana : PP t = Pendapatan Pariwisata pada periode t WIS t = Jumlah wisatawan pada periode t AK t = Arus kendaraan ke lokasi obyek wisata pada periode t THK t = Tingkat hunian kamar hotel di Kota Kupang periode t JR t = Jumlah Restoran pada periode t e i = Residu  = Konstanta atau intersep  1 ,  2 ,  3 ,  4 = Koefisien jangka panjang commit to users 4 a. Uji Statistik Uji Statistik terdiri dari pengujian secara individual, pengujian secara serentak dan uji koefisien determinasi. 1 Pengujian secara individual Uji t Uji t adalah pengujian untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel independent terhadap variabel dependen secara sendiri-sendiri dengan menganggap variabel lain tetap dan konstan. Dalam uji t ini digunakan hipotesis sebagai berikut : a Ho : β 1 = 0 variabel independent secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : β 1 ≠ 0 variabel independent secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. b Nilai t hitung diperoleh dengan rumus Gujarati, 1995 :   1 1   Se t  ....................................................................... 1.2 Dimana : β = Koefisien regresi Se β 1 = Standar error koefisien regresi c t tabel → t α 2 ; n-k Dimana : commit to users 5 α = Derajat signifikansi n = Jumlah observasi sampel k = Jumlah variabel Gambar 3.1 Daerah Terima dan Tolak Uji t d Kriteria pengujian 1 Apabila hasil penghitungan menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak yang berarti variabel independen berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. 2 Sebaliknya apabila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima yang berarti variabel independen tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. 2 Pengujian Uji Serentak Uji F Uji F dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Langkah-langkahnya sebagai berikut : a Menentukan hipotesa : Ho : β 1 = β 2 = β 3 = 0 t tabel α 2 ; n-k -t tabel α 2 ; n-k Daerah tolak Daerah tolak Daerah diterima commit to users 6 Ha : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ 0 b Menentukan nilai F hitung dengan rumus :       K N R K R Fhit     2 2 1 1 Dimana : R² = koefisien determinasi K = banyaknya variabel N = banyak data atau observasi c Menentukan tingkat signifikasi sehingga diperolah nilai F-tabel. Membandingkan F hit dengan F tabel : 1 Jika F hit F tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak, Artinya variabel- variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. 2 Jika F hit F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, Artinya variabel – variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen. 3 Koefesien Determinasi R² Apabila estimansi koefesien determinasi semakin besar mendekati 100 menunjukan bahwa hasil estimansi akan mendekati keadaan yang sebenarnya , atau variabel yang di pilih dapat menerangkan dengan baik variabel terikatnya atau sebaliknya. b. Uji Asumsi Klasik 1 Heteroskedastisitas commit to users 7 Diuji untuk mengetahui varian dari variabel ganguan disturbance term mempunyai penyebaran yang sama atau berbeda. Heteroskedastisitas adalah suatu kondisi dimana varian setiap variabel independen tertentu tidak bernilai konstan yang sama dengan σ ²varian. Cara mendeteksi adalah : dengan menggunakan uji Park yakni dengan melogkan nilai e² residu disturbance term dikuadratkan. Kemudian di regres dengan variabel-variabel independen. Pernyataan-pernyataan tersebut bisa ditulis : e i 2 =  + X 1 + ₁ X 2 + ......+ Ui Kondisi Heteroskedastisitas diderita jika dari regresi tersebut nilai t individual terbukti signifikan t hitung t tabel. 2 Multikolinearitas Yakni adanya kesempurnaan, atau ketepatan, hubungan linear diantara beberapa atau semua variabel penjelas dari model regresi Gujarati, 1995. Untuk menguji ada tidaknya multikonearitas pada model, pertama menggunakan metode Klein, yakni membandingkan nilai r²x i , x j korelasi antar masing-masing variabel dengan nilai R 2 y.x i x j …..xn koefisien determinasi. Multikolinearitas dianggap sebagai masalah bila : r 2 x i , x j R 2 y. x i , x j ……..x n 3 Autokorelasi Autokorelasi menunjukan korelasi atau hubungan antara anggota gangguan serangkaian observasi yang diurutkan, bisa menurut waktu seperti data dalam deret waktu atau menurut suatu tempat seperti data dalam cross sectional. commit to users 8 Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan Uji Durbin Watson. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai d yang diperoleh dari hasil regresi dengan batas bawah uji d dl dan batas atas uji d du dalam tabel statistic Durbin Warson Gujarati, 1995. Gambar 3.2 Statistik Durbin Watson Gujarati, 1995 Apabila Ho menyatakan tidak ada autokorelasi maka: d dI = menolak Ho dan menerima adanya Autokorelasi Positif Tidak ada korelasi Autokorelasi positif Ragu- ragu Ragu- ragu Autokorelasi negatif 4 - d 4 - d d d commit to users 9 d 4-dI = menolak Ho dan menerima adanya Auto korelasi Negatif dud4-du = menerima Ho ,tidak terjadi autokorelasi dI ≤d ≤ = tidak meyakinkan ragu-ragu commit to users 1

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN