Mapping pemetaan Mapping pemetaan

93 beberapa bentukan “scratch”, pilih “scratch” yang memiliki karakter yang kuat atau menonjol. Setelah melakukan proses seleksi, kemudian komposisikan ulang “scratch” terpilih dengan menggunakan material yang baru menjadi susunan bentuk yang baru dan menarik. Yang menarik dari proses ini setiap individu akan memperoleh susunan bentuk yang baru yang berbeda-beda, sehingga didapatkan banyak alternatif bentuk. Pada intinya pengoperasian stategi desain ini adalah bagaimana melakukan sebuah keputusan untuk mendirikan, memutuskan dan menegakan sebuah komposisi bentuk dari beberapa alternatif susunan bentuk. Dan strategi desain ini merupakan strategi yang diciptakan oleh individu itu sendiri.

2. Mapping pemetaan

Di metode pemetaan ini individu menunjukan hasil kerja keras dengan menemukan banyak sekali komposisi yang dapat dihasilkan dari proses “scratch”. Dengan banyaknya komposisi bentuk yang Gambar 3.8 : Scratch mapping by Zahahadid Sumber : www.iaac-digitalarchitecture.blogspot.com Setelah me laku kan pr os es selek si , kemudian kom po posisi i ka k n n ul u ang g “scra tc h ” terpilih den gan me ng gu na kan ma te ri al yang b baru m menja a di d susunan bentuk yan g baru dan m en arik . Ya ng menarik d ar ri proses es in ni setiap individ d u u akan memperoleh su su su su nan bentuk yan g g ba baru yan an g g berbeda-beda, sehingga ga did d ap ap atkan banyak alternatif bentuk. Pa Pa da da intinya pengoperasian stategi desain ini adalah bagaimana me mela a ku kuka ka n se sebu bu ah ah k k ep ep ut ut us us an an u unt nt uk uk m m en endi diri ri ka ka n n, m m em em ut ut us uska ka n n da dan n me e ne ne ga gakan se se b buah h k komposisi ben entuk dari b b eb eberapa altern rn at at if s us us un un an an b b en en tu k. Dan strategi desain ini m merupakan s strategi yang diciptakan oleh individu itu sendiri.

2. Mapping pemetaan

Di metode pemetaan i ini individu menunjukan hasil kerja keras Gambar 3 .8 : Scratch mapping by Zahaha di i d d Sumber : ww w. iaac-digitalarchite ct ure.blogspot.c om om 94 dapat ditemukan, lalu buat penilaian dan mencoba membuat struktur. Buat keputusan dengan memilih bentuk-bentuk yang dianggap menarik, dalam hal ini imajinasi sangat berperan penting. Dengan proses penyeleksian bentuk akan memperuncing gambaran bentuk yang akan digunakan. Terbentuklah matrik topografi bentuk-bentuk terpilih, yang merupakan bentukan dari keseluruhan map dari bentuk- bentuk “scratch”. Mapping merupakan menemukan suatu bentuk yang menarik dan menghilangkan suatu bentuk yang kurang menarik. Setelah proses topografi akan didapatkan sebuah koreografi dari bentuk-bentuk yang diseleksi. Koreografi bentuk ini masih dibaca sebagai gambar grafik yang bersifat abstrak. Dari koleksi koreografi garis-garis dan bentuk bentuk yang bersifat abstrak di ekplorasi menjadi bentuk-bentuk yang tidak asing dari kacatama individu. Individu mulai melakukan pengaturan dan organisasi dari bentuk- bentuk yang memiliki karakter dengan membuat lintasan, goncangan, Gambar 3.9 : Scratch mapping Sumber : form to programme, Kevin Rhowbotham menarik, dalam h h al al i i ni imajina a si si sangat berperan penting. Dengan proses p p e enyeleksian bentuk akan memper r un un cing gambaran bentuk ya yang akan digunaka ka n. . T T er er be be nt nt uk u la a h h matrik topog g ra ra fi bentuk-bentuk terpilih, ya ya ng ng m m erupakan bentukan da da ri ri k k es ese eluruhan map p d d ari bentuk- be be nt nt uk u “scra ra tc tc h h ”. Mapping merupakan m men e emuk uk an n s s u uatu bentu tuk yang mena na rik da n menghilang ka n suatu bentuk y ang ku kurang m men enar ar ik. Setelah proses top p ografi a akan didapatkan seb bua ua h h k koreografi dari bentuk-bentuk yang diseleksi. Koreografi bentuk ini masih dibaca sebagai gambar grafik k yang b b e ersifat abstrak. Dari koleksi koreografi garis-garis dan bentuk ben ntuk yang bersifat abstrak di ekplorasi Ga G mb b ar ar 3 3 .9 .9 : : Sc Sc ra ra tc tc h h ma a pp pp in in g g Sumber r : fo form rm t t o o p programme, Kevi vi n n Rh Rh ow ow botham 95 lontaran, getaran, perulangan. Metode diatas merupakan beberapa metode alternatif yang dapat dilakukan untuk membentuk organisasi koreografi bentuk yang baru.

3. In space and time