Mahasiswa Pend Geografi FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako FKIP UNTAD
luas, dan mengendalikan intrusi air laut. Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten bekerjasama dengan lembaga-lembaga masyarakat di Desa Tolai Barat dalam
melakukan penanaman kembali bibit mangrove di wilayah pesisir pantai. Salah satunya dengan membuat kelompok-kelompok pelestarian mangrove.
Kerusakan ekosistem mangrove akan semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Contoh yang sering di jumpai belakangan ini adalah masalah
abrasi pantai. Abrasi pantai ini terjadi hampir diseluruh kawasan Desa Tolai Barat. Masalah ini harus segera di atasi karena dapat mengakibatkan kerugian yang sangat
besar bagi mahluk hidup dan ekosistem, tidak terkecuali manusia sehingga sangat dibutuhkan kesadaran masyarakat serta partisipasi masyarakat khususnya di Desa
Tolai Barat bagian pesisir dalam melestarikan ekosistem mangrove terutama terutama penanggulangan abrasi misalnya membuat alat pemecah ombak seperti penanaman
ekosistem mangrove karena abrasi dapat merusak garis-garis pantai dan membuat semakin menyempit jika dibiarkan begitu saja akan menjadi lebih berbahaya karena
pantai memiliki panorama pantai yang sangat indah dan jika terjadi abrasi akan sedikit mengurangi keindahan pantai sehingga tidak ada wisatawan yang berkunjung
ke Pantai Sari yang ada di kecamatan Torue.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang timbul yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Hutan
Mangrove untuk menanggulangi Abrasi di Pantai Sari Desa Tolai Barat
kecamatan Torue kabupaten Parigi Moutong?
2. Bagaimana Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat di Desa Tolai Barat
kecamatan Torue kabupaten Parigi Moutong untuk menanggulangi
Abrasi?
Mahasiswa Pend Geografi FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako FKIP UNTAD
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengelolaan hutan mangrove untuk mengurangi terjadinya Abrasi di
Pantai Sari desa Tolai Barat Kecamatan Torue Kabupaten Parigi
moutong.
2. Untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dalam kegiatan
pengelolaan hutan mangrove untuk mengurangi Abrasi di Desa Tolai
Barat Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong. 1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini untuk memberikan sumbangan pemikiran ilmiah dan bahan pertimbangan terhadap masyarakat akan pentingnya melakukan penangulangan
abrasi pantai.
II. METODE PENELITIAN
2.1 JenisPenelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah di kemukakan di atas, maka jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang di lakukan untuk
memperoleh data yang sebenarnya di lapangan dan memaparkan atau menggambarkan apa adanya data yang di peroleh dari hasil penelitian.
2.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 2.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Sari Desa Tolai Barat Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong. Dengan objek penelitian yaitu tingkat partisipasi
masyarakat di desa Tolai Barat dalam pengelolaan hutan mangrove.
Mahasiswa Pend Geografi FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako FKIP UNTAD
2.3 PopulasidanSampel 2.3.1 Populasi
Arikunto 2002:108 mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di DesaTolai
Barat Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong dengan jumlah penduduk sebanyak 1.491 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 411 KK yang tersebar
di 5 Dusun.
2.3.2 Sampel
Penentuan sampel di lakukan menggunakan metode simple random sampling, dalam penelitian ini peneliti mengambil 10 dari 1.491 jiwa adalah 149 responden
karena subjeknya lebih dari 100.
2.4 Teknik Pengumpulan Data 2.4.1 observasi
Teknik ini di lakukan untuk melihat dari dekat dan mencatat kondisi yang ada di di desa Tolai Barat. Hal ini, dilakukan guna mendapatkan data yang secara umum
berkaitan dengan penelitian. Dengan pengamatan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan yang di proses dalam laporan penelitian ini. Dalam arti luas observasi tidak
hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung tentang Partisipasi Masyarakat di Desa Tolai Barat dalam mengelolah
hutan mangrove. Adapun yang diobservasi dalam penelitian ini adalah abrasi di sekitar area pantai dan bentuk-bentuk partisipasi masyarakat di Desa Tolai Barat
2.4.2 Wawancara Intervieuw
Teknik ini di lakukan melalui dialog dan Tanya jawab antara peneliti dengan informan secara mendalam dan berulang kali di tempat pekerjaan maupun di rumah
tempat tinggal dan tempat-tempat lain sesuai dengan kondisi dan kesempatan para responden dan informan. Teknik wawancara ini di lakukan secara bebas dengan
menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini di maksud untuk menjaring data dan informasi yang akurat dan valid.
Mahasiswa Pend Geografi FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako FKIP UNTAD
2.4.3 Kuesioner
Teknik ini di lakukan dengan mengedarkan seperangkat daftar pertanyaan yang telah di susun sistematis yang di tujukkan kepada responden.
2.4.4 Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik yang di gunakan untuk melengkapi data dalam rangkaian analisis masalah penelitian. Data ini menyangkut hasil observasi yang di
amati. Data ini biasa berbentuk tulisan dan gambar misalnya foto.
2.5 Instrumen Penelitian Instrument dalam penelitian ini yaitu: