Dampak Seks Bebas 18
Hubungan seks pranikah bahkan berganti-ganti pasangan seks bebas mengakibatkan aib dan mengganggu ketenteraman
hidup selanjutnya. Untuk itu, sebaiknya para remaja mengenal bahaya akibat hubungan pranikah dan seks bebas sebelum
terlanjur. Perilaku seks pranikah dan seks bebas terutama di kalangan remaja sangat berbahaya bag perkembangan mental
psikis , fisik, dan masa depan seseorang. Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan seks bebas.
a. Menciptakan kenangan buruk; Norma-norma yang berlaku
di masyarakat menyatakan bahwa seks pranikah dan seks bebas merupakan perbuatan yang melanggar kepatutan.
Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa
bersalah yang berlarut-larut. Bukan hanya pelaku yang merasa malu bahkan keluarga besarnya pun akan
merasakannya. Hal ini tentu saja menjadi beban mental yang berat.
b. Mengakibatkan kehamilan; Kehamilan yang terjadi akibat
seks pranikah dapat menjadi beban mental yang luar biasa hebat. Biasanya kehamilan ini tidak diharapkan “ orang
tuanya “, sehingga muncul istilah kehamilan di luar nikah
c. Menggugurkan kandungan aborsi dan pembunuhan bayi; Banyak kehamilan yang terjadi akibat perilaku seks
pranikah merupakan kehamilan yang tidak diharapkan. Untuk itu, sebisa mungkin “ orang tuanya “ menggugurkan
kehamilannya karena mereka belum siap untuk menjadi ayah maupun ibu dari bayi yang akan dilahirkannya itu. Tindakan
menggugurkan kandungan aborsi dengan tidak berdasarkan alasan medis jelas bertentangan dengan hukum
yang berlaku. Pelakunya akan mendapatkan hukuman. Dampak lain dari menggugurkan kandungan adalah akan
mengganggu kesehatan seperti kerusakan pada rahim, kemandulan, dan lainnya.
Dampak Seks Bebas 19
d. Penyebaran penyakit; Perilaku seks bebas dengan berganti-
ganti pasangan sangat berpotensi pada penyebaran penyakit kelamin. Penyakit kelamin biasanya menular dan sangat
mematikan. Penyakit kelamin ini tidak hanya menular kepada pasangannya melainkan akan menular pada keturunannya.
Banyak kasus bayi lahir cacat akibat orang tuanya terjangkit penyakit kelamin.
e. Timbul rasa ketagihan; Seks pranikah dan seks bebas akan
mengundang rasa ketagihan bagi para pelakunya. Sekli mencoba maka dipastikan akan melakukan terus menerus
perbuatan tersebut.
Dampak Seks Bebas 20
Perilaku seks bebas sangat berdampak bagi perkembangan jiwa seseorang. Perilaku seks bebas sangat berbahaya sehingga
patut kita hindari. Untuk menghindari seks bebas, perlu dilakukan pendidikan seks kepada semua anggota keluarga. Salah satu
bentuk pendidikan seks di keluarga di antaranya adalah sebagai berikut.
1. pencegahan Menurut Agama e. Memisahkan tempat tidur anak; Setiap orang tua berusaha
untuk mulai memisahkan tempat tidur anak-anaknya ketika mereka memasuki minimal usia tujuh tahun.
f. Meminta izin ketika memasuki kamar orang tua; Sejak dini anak- anak sudah diajarkan untuk selalu meminta izin ketika akan
masuk ke kamar orang tuanya pada saat-saat tertentu. g. Mengajarkan adab memandang lawan jenis; Berilah pengertian
mengenai adab dalam memandang lawan jenis sehingga anak dapat mengetahui hal-hal yang baik dan buruk.
h. Larangan menyebarkan rahasia suami-istri; Hubungan seksual merupakan hubungan yang sangat khusus di antara suami-istri.
Karena itu, kerahasiaanya pantas dijaga. Mereka tidak boleh menceritakan kekurangan pasangannya kepada orang lain,
apalgi terhadap anggota keluarga terutama anak-anaknya.
Sementara, perilaku-perilaku tersebut notabene adalah perilaku-perilaku yang sangat tidak dianjurkan oleh ajaran agama
atau bertentangan dengan ajaran agama. Persoalannya kemudian adalah bahwa meskipun jumlah mereka diperkirakan hanya lebih
kurang 200.000 orang atau kurang dari 11000 dari jumlah penduduk Indonesia tetapi hal tersebut menjadi naïf, karena terjadi
di Negara yang menggunakan dasar falsafah Ketuhanan Yang Maha Esa, atau Negara yang menjadikan agama sebagai pedoman hidup
masyarakatnya. Maka, dapat dipastikan bahwa agama melarang perilaku-perilaku tersebut. Dalam Islam jelas sekali melarang
prostitusi atau seks bebas yang dikategorikan dalam zina, seperti tersebut dalam Al Quran, surat
Al Isra ayat 32 yang artinya: “Janganlah kau dekati perbuatan zina, sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
Dampak Seks Bebas 21
Kemudian, di ayat lain bahkan memerintahkan untuk menghukum penzina-penzina tersebut. Al Quran juga Gosialisasi
Dalam ayat Asy Syu’ara 166 yang artinya: ”Dan mengapa
kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, kamu
adalah orang-orang yang melampaui batas”.
Demikian pula dengan narkoba. Narkoba dapat digolongkan dengan
Khmar atau benda-benda yang memabukkan. Dalam surat Al Maidah ayat 90 dinyatakan: “Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala dan mengundi nasib adalah perbuatan keji dan termasuk
perbuatan syaitan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
Dalam Injil juga dinyatakan bahwa kehidupan dosa seperti pencabulan, seks bebas dan narkoba adalah sesuatu yang
dilarang. Hal ini dapat ditafsirkan secara jelas dari Roma 13:13
yang berbunyi: “Marilah kita hidup sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam
percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.”
Demikian pula dalam Galatia 5:20-21 juga secara jelas
menyatakan: “….jauhilah perbuatan daging: pencabulan, kecemaran, perselisihan, iri hati, amarah, kemabukan, pesta pora
dan sebagainya.” Serta masih banyak lagi ayat-ayat yang melarang perbuatan yang sejenis dengan seks bebas, prostitusi
dan narkoba dalam Injil terdapat pada
Markus 7:21-23, Korintus 6:18, Kolose 3:5-6.
Dalam kitab suci agama Hindu, larangan terhadap seks bebas juga dapat ditafsirkan secara jelas dari bunyi
Sarasanuccaya 424 yang artinya: “Dari sekian banyak yang dirindukan, tidak ada yang
menyamai wanita dalam hal membuat kesengsaraan, apalagi memperbolehkannya dengan cara yang tidak halal. Karenanya
singkirkan wanita pelacur itu, walau hanya di angan-angan saja sekalipun hendaknya segera ditinggalkan.”
Kemudian dalam reg Veda X 33.3 yang artinya: “Kekacauan
batin akibat dari dorongan seks, mengerogoti seperti tikus,” dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya.
Bhagawadgita XIV.21 yang artinya: “Pintu gerbang Gosial yang menuntun jiwaatma ke lembah kesengsaraan ada tiga,
yaitu: nafsu, amarah, loba. Oleh karena itu orang harus selalu menghindari dan mengendalikan hawa nafsu.” Ayat-ayat lain juga
terdapat pada
Nitisastrasargah XIV.3-4 dan para Reg Veda VIII.2.2.
Dampak Seks Bebas 22
Dalam pandangan Budha Dharma pandangan tentang hal ini juga tegas dinyatakan dalam tiga sila dari Pancasila Budhis,
sebagai berikut: pertama, “Aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan mahluk hidup.” Kedua, “Aku bertekad
melatih diri menghindari perbuatan asusila.”; dan ketiga, “Aku bertekad akan Gosiali diri menghindari segala minuman keras yang
dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.”
Karenanya, agama mempunyai tanggungjawab yang besar untuk menyelamatkan bangsa ini dari serangan masalah seks
bebas. Persoalan HIVAIDS bukan hanya persoalan kesehatan atau kedokteran semata, bahkan yang terbesar adalah persoalan moral
dan agama, persoalan Gosialis dan ketakwaan kepada Tuhan.
Sebagian orang mungkin akan mengatakan bahwa seks bebas jawab akan membawa azhab bagi mereka yang berani Gosialisa
larangan Tuhan sebagaimana halnya pernah terjadi pada umat Nabi Luth. Tetapi menolong mereka yang berada dalam kesulitan
dan kesengsaraan, menasehati dan mengajak mereka untuk kembali ke jalan yang lurus adalah kewajiban para pemuka agama.
Jika pencegahan dan penanggulangan seks bebas dibagi dalam tiga bagian strategi, yakni prevensi membentengi, represi
memerangi, dan rehabilitasi memperbaiki, maka agama terlibat langsung dalam dua hal, yaitu membentengi prevensi dan
memperbaiki rehabilitasi.
Yang terkait dengan strategi prevensi adalah bagaimana membuat masing-masing umat beragama menjadi pribadi-pribadi
yang kuat dan tabah menghadapi godaan setan yang berbentuk rayuan seksual ataupun kenikmatan narkoba. Hal ini dilakukan
melalui peningkatan Gosialis dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
mampu menciptakan daya nalarnya untuk memahami apa dan bagaimana efek dari penyimpangan seksual dan penyalahgunaan
narkoba yang dapat menyebabkan tertular HIVAIDS serta mengetahui tentang apa dan bagaimana kegananasan HIVAIDS
tersebut. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi dan pembelajaran tentang HIVAIDS dan perilaku-perilaku yang menyebabkan
tertularnya HIVAIDS.
Kemudian yang terkait dengan strategi ketiga, yaitu “rehabilitasi” perbaikan. Tugas para tokoh agama adalah
bagaimana mengembalikan mereka yang tersesat ke jalan yang benar. Bagaimana mengubah penderitaan yang mereka rasakan
menjadi sarana introspeksi, sehingga mampu untuk menyesali diri dan bertobat serta kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dampak Seks Bebas 23
Dalam proses rehabilitasi, yang tidak kalah pentingnya bagaimana mengajak GosialisasiGG masyarakat untuk tidak
menambah penderitaan korban. Yakni dengan cara tidak mengucilkan atau berbuat diskriminasi terhadap para pelakunya.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa peran para pemuka agama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan seks bebas
sangat besar dan strategis. Para ulama dan pemuka agama adalah pimpinan, pengayom, pembina dan pembimbing umat. Kata dan
petuahnya menjadi fatwa yang diikuti dan dilaksanakan oleh masyarakat.
Semoga peran para pemuka agama akan mampu membentengi para umat dari ancaman permasalahan
seksualitas, sekaligus mampu meringankan penderitaan mereka.
dikutip dari pidato sambutan Menteri Agama RI Muhammad M Basyuni, pada acara “Pertemuan Nasional
HIVAIDS Lintas Agama” tanggal 7 Mei di Kantor Menko Kesra JakartaWaspadai Seks Bebas Kalangan Remaja
2. Pencegahan Seks Bebas dalam Keluarga Faktor keluarga sangat menentukan dalam masalah
pendidikan seks sehingga perilaku seks bebas dapat dihindari.
Keluarga harus mengerti tentang permasalahan seks,
sebelum menjelaskannya kepada anak-anak mereka.
Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak perempuan dalam menjelaskan masalah
seks.
Jangan menjelaskan masalah seks pada anak-anak laki-laki
dan perempuan pada waktu dan ruang yang sama.
Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks, pilihlah kata-kata yang sopan.
Penting bagi kedua orang tua untuk meyakinkan bahwa
teman-teman putra-putri mereka adalah anak-anak yang baik.
Memberikan perhatian terhadap kemampuan anak di bidang olahraga dan menyibukkan mereka dengan berbagai aktivitas
yang bermanfaat.
Tanamkanlah etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan
maksiat karena itu merupakan sesuatu yang paling berharga.
Membangun sikap saling percaya antara orang tua dana anak.
Dampak Seks Bebas 24
Masa remaja merupakan masa yang rentan seorang anak dalam menghadapi gejolak biologisnya. Ditunjang dengan era globalisasi
dan era informasi yang demikian rupa menyebabkan remaja sekarang terpancing untuk coba-coba mempraktekkan apa yang
dilihatnya. Terlebih bila apa yang dilihatnya merupakan informqasi tentang indahnya seks bebas yang bisa membawa dampak pada
remaja itu sendiri. Pihak orang tua cenderung menganggap bahwa seks bebas dapat
dicegah dengan melakukan peraturan yang keras terhadap anak- anaknya. Padahal hubungan seks tersebut kerap kali dilakukan di
rumah saat orang tuanya sedang pergi. Untuk menghindari anak-anak dari hubungan seks bebas, berikut
ini ada beberapa tips yang baik untuk menghindari masalah tersebut.
· Diskusikan seks dengan anak, meski anda sendiri, mungkin merasa risih, pendidikan seks sebaiknya dilakukan dalam
perbincangan santai, seperti mengomentari sesuatu hal yang anda lihat bersama atau menjawab pertanyaan anak.
· Bercakap-cakap tentang seks dan kontrasepsi bukan berarti anda
· Bentengi anak-anak dengan bekal agama yang cukup sejak kecil, agar mereka mengerti bahwa melakukan hubungan seks di luar
nikah merupakan dosa besar.
Dampak Seks Bebas 25
Keluarga Ujung Tombak Pencegahan
PENCEGAHAN SEKS BEBAS dapat dilakukan melalui pendekatan ketahanan keluarga. Sayangnya, fungsi keluarga ini sudah sering
ditinggalkan. Pemahaman semua serba boleh dan hilangnya rasa malu, ikut GosialisasiG sehingga nilai-nilai penting yang seharusnya
menjadi fungsi sebuah keluarga ditinggalkan. Ada delapan fungsi
Pola Asuh Sementara pembicara lain, Dra Hj Telly P Siwi Zaidan Psi,
mengatakan perlunya menerapkan pola asuh yang tepat untuk menghindarkan remaja dari pergaulan dan seks bebas.
Remaja,menurut psikolog ini, sangat rentan terhadap HIVAIDS karenanya perlu perhatian ekstra tapi tetap dengan pola
demokratis. “Pila asuh otoriter di mana keinginan orangtua dinomorsatukan atau pola asuh
permissive segala keinginan anak dituruti bukan pola asuh yang tepat. Pola asuh demokratis yang
perlu diterapkan, karena di dalamnya ada proses diskusi antara anak dan orangtua,” kata Telly. Untuk menghindarkan remaja dari
seks bebas, perlu pengetahuan dan informasi yang benar yang sampai pada remaja bersangkutan. “Adalah tugas kita semua
terutama orangtua untuk membekali remaja dengan ajaran yang benar tapi tidak menghakimi,” demikian Telly.
1. Agama : membina norma dan ajaran agama dan mengimplementasikannya
dalam kehidupan sehari-hari 2. Budaya : membina tugas-tugas keluarga, meneruskan norma
dan menyaring budaya asing 3. Cinta kasih : tumbuhkembangkan potensi kasih sayang antara
anggota keluarga 4. Perlindungan: penuhi sosialisasi rasa aman pada anggota
keluarga 5. Reproduksi : bina kehidupan keluarga sebagai wahana
pendidikan kesehatan reproduksi bagi keluarga
6. Sosial: sadari, rencanakan keluarga sebagai pendidikan dan sosialisasi pertama
7. Ekonomi: lakukan kegiatan ekonomi di lingkungan keluarga
untuk menopang kelangsungan kehidupan keluarga
Dampak Seks Bebas 26
1. PENGERTIAN PENDIDIKAN SEKS Pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang
anatomi fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin, dan sebagainya. Pendidikan seks bisa juga diartikan sebagai
sex play yang hanya perlu diberikan kepada orang dewasa. Adapun
pengertian pendidikan seks yang akan dijelaskan dalam bab ini adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti
tentang arti, fungsi, dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkannya secara baik, benar, dan legal.
Pendidikan seks mempunyai ruang pembahasan yang luas dan kompleks. Pendidikan seks bukan hanya mengenai penerangan
seks dalam arti heterosexual seseorang yang mempunyai
keinginan seks hanya pada lawan jenisnya , dan bukan semata- mata menyangkut masalah biologis atau fisiologis, melainkan juga
meliputi psikologi, sosio-kultural, agama, dan kesehatan.
Dalam pendidikan seks dapat dibedakan antara sex
instruction dan education in sexuality. Sex instruction ialah penerangan mengenai anatomi, seperti pertumbuhan rambut pada
ketiak dan sekitar alat kelamin, dan mengenai biologi dari reproduksi, yaitu proses berkembang biak melalui hubungan
kelamin untuk mempertahankan jenisnya. Termasuk di dalamnya pembinaan keluarga dan metode kontrasepsi dalam mencegah
terjadinya kehamilan.
moral, fisikologi, ekonomi, dan pengetahuan lainnya yang dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri
sebagai individual seksual, serta mengadakan hubungan interpersonal yang baik.
Sex instruction tanpa education in sexuality dapat menyebabkan promiscuity pergaulan dengan
siapa saja serta hubungan-hubungan seks yang menyimpang. 2. TUJUAN PENDIDIKAN SEKS
Tujuan pendidikan seks secara umum, sesuai dengan kesepakatan internasional “
Conference of Sex Education and Family Planning “ pada 1962, adalah : “ Untuk menghasilkan
manusia-manusia dewasa yang dapat menjalankan kehidupan yang bahagia, karena dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat
dan lingkungannya, serta bertanggung jawab terhadap dirinya dan terhadap orang lain “.
Dampak Seks Bebas 27
Tujuan utamanya adalah untuk melahirkan individu-individu yang senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan
lingkungannya, serta bertanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun orang lain. Adapun tujuan akhir pendidikan seks adalah
pencegahan kehamilan di luar perkawinan.
Tujuan pendidikan seks dapat dirinci sebagai berikut : e. Membentuk pengertian tentang perbedaan seks antara pria
dan wanita dalam keluarga, pekerjaan, dan seluruh kehidupan, yang selalu berubah dan berbeda dalam tiap
masyarakat dan kebudayaan.
f. Membentuk pengertian tentang peranan seks di dalam kehidupan manusia dan keluarga; hubungan seks dan cinta,
perasaan seks dalam perkawinan dan sebagainya. g. Mengembangkan pengertian diri sendiri sehubungan dengan
fungsi dan kebutuhan seks. Jadi pendidikan seks dalam arti sempit
in context adalah pendidikan mengenai seksualitas manusia.
h. Membantu siswa dalam mengembangkan kepribadian, sehingga mampu mengambil keputusan yang bertanggung
jawab, misalnya memilih jodoh, hidup berkeluarga atau tidak, perceraian, kesusilaan dalam seks, dan lain-lain.
3. Pendidikan Seks Penting Bagi Remaja Masih banyak yang belum memahami seks dengan baik dan
benar. Hal ini disebabkan norma dan nilai dalam masyarakat kita
Kini, kemajuan di bidang teknologi informasi telah mengubah struktur dan pandangan hidup masyarakat kita. Dampak negatif
dari kemajuan tersebut adalah pergeseran nilai dan moral yang terjadi di masyarakat. Sesuatu yang dahulu dianggap tabu, kini
menjadi lazim dan begitu sebaliknya.
Salah satu pergeseran moral ialah nilai moral seksual terutama di kalangan remaja. Nilai moral seksual yang dulu
dianggap tabu dan bertentangan dengan moral agama, tidak demikian lagi oleh sebagian kaum remaja. Dengan demikian
memberikan bimbingan dan penerangan seks kepada para remaja merupakan suatu yang sangat penting dan perlu.
Alasan pendidikan seks sangat penting diajarkan kepada para remaja adalah :
a. Dapat mencegah penyimpangan dan kelainan seksual. b. Dapat memelihara tegaknya nilai-nilai moral.
c. Dapat mengatasi gangguan psikis. d. Dapat memberi pengetahuan dalam menghadapi
perkembangan anak.
Dampak Seks Bebas 28
Hubungan seks pranikah bahkan berganti-ganti pasangan seks bebas mengakibatkan aib dan mengganggu ketenteraman
hidup selanjutnya. Untuk itu, sebaiknya para remaja mengenal bahaya akibat hubungan pranikah dan seks bebas sebelum
terlanjur. Perilaku seks pranikah dan seks bebas terutama di kalangan remaja sangat berbahaya bag perkembangan mental
psikis , fisik, dan masa depan seseorang. Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan seks bebas.
f. Menciptakan kenangan buruk; Norma-norma yang berlaku