MAKALAH TENTANG SEKS BEBAS DAN NARKOBA.d

MAKALAH TENTANG SEKS
BEBAS DAN NARKOBA

Anggota:
1. Adinda Wigati
2. Bianda Haya Nadinta
3. Fanny Oktaviani
4. Kamilia Farhan
5. Muhammad Rizqi Rachmat Mustofa
6. Musdalifah
7. Shania Maharani Putri
8. Rahma Aulia Dwiani
9. Tadyanisa

1. SEKS BEBAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak
menjadi dewasa yang dimulai umur 8 – 14 tahun. Awal pubertas dipengaruhi
oleh berbagai faktor diantaranya adalah bangsa, iklim, gizi dan kebudayaan.

Serta ditandai dengan mulai tumbuh ciri-ciri kelamin sekunder, misalnya :
tumbuh rambut pubis, ketiak, timbul jerawat pada wajah, peningkatan berat
badan dan tinggi badan, pada wanita mengalami pembesaran buah dada dan
pada pria terjadi perubahan pada suara dan tumbuh jakun.
Pada masa puber (13 tahun ke atas) adalah masa di mana mereka
mencari jati diri dan arti dari hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki
rasa ingin tahu yang begitu besar. Bisa dibilang karena rasa ingin tahunya
yang besar, semakin dilarang, semakin penasaran dan akhirnya mereka
berani untuk mengambil resiko tanpa pertimbangan terlebih dahulu.
Diera gobalisasi seperti yang kita alami saat ini, remaja harus
terselamatkan dari bahaya globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya
kebebasan. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang
masuk dan berkembang sementara budaya tersebut tidak cocok dengan
kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan seks bebas. Sebagian besar
bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka
hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal ini tentunya bertentangan
dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila.
Selain itu, Banyaknya media remaja yang getol menyajikan budaya Barat
semakin mendekatkan remaja pada kehidupan serba boleh (permissif ) alias
bebas berbuat selama tidak mengganggu orang lain.

Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang
mengkuatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak
jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling
berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka
sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka
merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di
kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
Oleh karena itu pemerintah harus mampu mengambil tindakan dan
menyaring pengaruh yang berhak dan berdampak negatif bagi para remaja.
Begitu pula peran remaja harus mampu mengendalikan diri dan menghindari
hubungan seks pra nikah, serta pendekatan diri kepada Tuhan untuk
memperkuat iman dan takwa.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyebab Terjadinya Seks Bebas
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas
adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak
benar. Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul oleh temantemannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan.Maksud
dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih milih dalam

bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah
terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan
norma hukum yang berlaku,karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.
Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir
panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita
ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain.
Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk
melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:
1.
Karena kehidupan iman yang rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan
pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaranajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi
apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karna kurangnya
keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja harus
meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karna agama
adalah tumpuan bagi hidup kita.
2.
Kurangnya perhatian orang tua.
Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang
anak. Perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karna

orang tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua
sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua
kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak
akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berseks bebas. Apalagi
dengan broken home.
3.
Pergaulan bebas.
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para
remaja. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka pilihlah
teman yang dapat membimbingmu ke masa depan yang cerah.
Pergaulan bebas yang melewati batas seperti dugem, minumminuman keras dan sebagainya akan berujung pada seks bebas.
Karna pergaulan bebas dapat menyebabkan seseorang lupa diri,
merasa tidak modern jika tidak mengikuti tren yang akan berujung

pada seks bebas. Yang pada dasarnya pemikiran seperti itu sangat
salah.

4.

5.


6.

7.

8.

Tekanan dari seorang pacar
Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai,
seseorang harus rela melakukan apa saja terhadap pasangannya,
tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. dalam hal ini yang
berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap
memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan
suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya
orang dewasa, dan pemikiran seperti itu sangat banyak dijumpai.
Pelampiasan diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena
terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat
sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka
dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari

pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas
seperti seks bebas.
Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas.
Sehingga mereka beranggapan bahwa seks bebas adalah
bentuk penyaluran kasih sayang dalam sebuah hubungan berpacaran
suatu hal yang wajar bagi pergaulan mereka. Faktor pengetahuan
yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya
pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan
dapat memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang negatif.
Pada umumnya kita sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu
yang sangat tinggi, apabila menemukan atau melihat suatu hal yang
baru maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau mencobanya.
Lengkapnya fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk
dapat melakukan seks bebas seperti rumah yang nyaman dan gadget
yang memadai, maka perlakuan seks bebas akan mudah sekali terjadi.
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja
sangat besar. Apa yang merka tonton, berkorelasi secara positif dan
signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film
dan social media.

Faktor perubahan zaman.
Faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab
pergaulan bebas di kalangan remaja. Karena di zaman sekarang
banyak media yang mudah di akses oleh semua umur yang
menyediakan tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di
tayangkan khusus orang dewasa. Namun karena rasa ingin tahu yang
sangat tinggi yang mendorong para remaja menggunakan atau melihat
media untuk orang dewasa tersebut.

B. Dampak dari Seks Bebas
Selain memiliki hukum haram, seka bebas memiliki akibat atau
dampak yang sangat negatif bagi sipelaku. seks bebas juga dapat
menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal
yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya
bagi wanita. Selain itu seks bebas juga dapat berakibat:
1.
Hilangnya kehormatan.
Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan
maupun sesama manusia serta merusak masa depannya, dan
meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya

bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi
setiap manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut
sudah hilang maka akan jelas terlihat perbedaannya dengan wanita
yang masih menjaga kehormatannya.
2.
Prestasi cenderung menurun.
Apabila seorang remaja atau mahasiswa sudah melakukan seks
bebas, maka fikirannya akan selalu tertuju pada hal negatif tersebut.
Rasa ingin mengulanginya selalu ada, sehingga tingkat kefokusannya
dalam mengikuti proses belajar disekolah atupun diperkuliahan akan
menurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lains
ebagainya dapat menurunkan prestasi seorang remaja ataupun
mahasiswa tersebut.
3.
Ketagihan.
Seks bebas dapat menyebabkan seseorang ketagihan untuk
melakukan hal kotor tersebut. Hal tersebut sangat berbahaya karna
keinginan yang tidak terkontrol.
4. Hamil Diluar Nikah.
Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi

sipelaku. Terutama bagi remaja yang masih sekolah, pihak sekolah
akan mengeluarkan sipelaku jika ketahuan peserta didiknya ada yang
hamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah akan
menimbulkan rasa malu yang luar biasa terutama orang tua.
5.
Aborsi dan bunuh diri.
Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup
jalan fikiran sipelaku, guna menutupi aib ataupun mencari jalan keluar
agar tidak merusak nama baik dirinya dan keluarganya hal tersebut
dapat berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi bahkan bunuh
diri.
6.
Tercorengnya Nama Baik Keluarga.
Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang

7.

8.

9.


10.

dibangga-banggakan juga di idam-idamkan hamil diluar nikah. Nama
baik keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan hal tersebut akan
meninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga.
Tekanan Batin.
Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat
penyesalan tersebut sipelaku akan sering murung dan berfikir yang
tidak rasional.
Zina Mengeluarkan Bau Busuk.
Bau tersebut yang mampu dicium oleh orang-orang yang
memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya,
Hal ini sangat dipercayai oleh agama islam.
Terjangkit Penyakit.
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit
kelamin yang mematikan, seperti penyakit herpes dan kanker mulut
rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun,
risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali
lipat.

Gangguan kejiwaan.
Akibat seks bebas seseorang dapat mengalami gangguan
kejiwaan atau setres, disebabkan karna ketidak mampuan menerima
kehidupan, kurangnya persiapan mental untuk hamil serta takut
terhadap hukuman Tuhan.

C. Cara Pencegahan
Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah
dengan beberapa upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain:
1.
Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada Tuhan YME.
Mendekatkan diri kepada tuhan akan menjauhkan kita dari
perbuatan mungkar, seperti melaksanakan kewajiban kita sebagai
seorang muslim dan melaksanakan sunnah-sunnah Rasul.
2.
Menanamkan nilai-nilai agama, moral, etika dan ketimuran.
Pendidikan agama, moral dan etika dalam lingkungan keluarga,
maupun lingkungan sekolah. Meningkatkan nilai ketimuaran
dikalangan remaja yang selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang
juga membentuk akar budaya ketimuran. Termasuk meningkatkan
derajat keimanan dan moralitas pemeluknya.
4.
Pendidikan sex (Sex Education).
Hal ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi,
fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin. Pendidikan seks
adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang
arti, fungsi dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkan secara
baik, benar dan legal.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan
hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi

4.

bahaya akibat pergaulan bebas, Dengan demikian, anak-anak remaja
ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas.
Menghindari perilaku yang akan merangsang seksual.
Melalui pakaian, perilaku akan tercerminkan. Perilaku yang
dapat merangkang seksual seperti bergaul sangat dekat dengan orang
yang berlainan jenis.

5.

Menegakkan aturan hukum.
Sudah sepatutnya para penegak hukum menjaga tempattempat yang sering digunakan oleh para kaula muda untuk
berpacaran. Serta memberi sanksi hokum sesuai UUD yang telah
dibentuk kepada pelaku seks bebas.
6. Pacaran sehat.
Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena tidak
sedikit mereka yang melakukan seks bebas bersama kekasihnya. Disitulah
kita tanamkan budaya pacaran sehat tanpa seks. Berpacarn sehat itu
seperti: tidak berhubungan seks, pacar sebagai pemberi motivasi. Bisa
juga dengan cara ber ta’aruf agar terhindar dari dosa dan kemaksiatan.
7. Menjauhkan diri dari beduan ditempat sepi.
Seks bebas bisa terjadi dengan didukungkan suatu tempat, jadi
apabila seorang remaja atau mahasiswa yang masih polos akan mudah
dirayu yang berujung pada seks bebas. Apabila sepasang remaja atau
mahasiswa berdua ditempat yang sepi maka ada orang ketiga yaitu setan
yang dapat menjerumuskan terjadinya seks bebas.
8. Munakahat.
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang
ditawarkan oleh Islam sebagai salah satu solusi atas seks bebas. Karna
pada dasarnya pacaran yang baik adalah pacaran setelah menikah, untuk
menghindarkan fitnah dan perbuatan zina.
D. Pandangan Agama Islam Terhadap Seks Bebas
Tidak ada satu agamapun yang mewajibkan pengikutnya untuk
melakukan seks diluar nikah, Pandangan dari berbagai agama mengenai sex
bebas pastilah negatif terlebih lagi di agama islam. Dibuktikan dengan Firman
Allah SWT : “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. Al-Isra’:
32)
Dan pernyataan yang menyataakan bahwa perbuatan zina termasuk
dosa besar setelah syirik dan pembunuhan, dan termasuk kekejian yang
membinasakan dan kejahatan yang mematikan. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah suatu dosa setelah syirik yang lebih besar di sisi Allah dari setetes
air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak dihalalkan

baginya.”.
Adapun hukumannya yang diterapkan di agama Islam adalah
1. Hukuman bagi pelaku zina baik laki-laki maupun perempuan yang
sudah menikah berupa rajam dengan lemparan batu hingga meninggal
2. Bila keduanya belum berkeluarga, maka mereka dicambuk sebanyak
100 kali dengan cambukan yang paling keras dan dibuang dari negeri
asalnya selama satu tahun.

Melihat fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan
pemudi yang mengaku dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan
zina. Jika hal ini dibiarkan, maka akan sangat berabahaya bagi kelanjutan
da’wah Islam. Betapa sedihnya jika umat Islam yang begitu besar tetapi
akhlak para pemudanya penuh dengan kebobrokan. Naudzubillahi min zaalik.
Padahal Islam telah menetapkan dan mengatur batas-batas dalam
pergaulan bebas diantaranya dengan menjaga dengan pandangan mata dan
memelihara kehormatan (tarji).
Solusi islam dalam penanggulangan seks bebas yaitu:
1.
Memberikan hukuman yang berat seperti yang telah disampaikan
sebelumnya sehingga manusia merasa takut untuk berbuat zina.
2.
Memberikan suatu ketetapan yang mampu memberitahukan
kedalam hati nurani kita bahwa berzina itu salah dan akan
menimbulkan malapetaka.
3.
Memberikan saran agar menjaga hawa nafsu dengan puasa
sunnah.

DAFTAR PUSTAKA
http://sitisalmah27.blogspot.co.id/2014/03/makalah-seks-bebas-dikalanganremaja.html?m=1

2. NARKOBA

BAB II
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan
Bahan Adiktif lainnya). Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat
penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika
Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba,
sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak
dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya
pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang
sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan
pengertian dari:
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
 Narkotika golongan 1 : berpotensi sangat tinggi menyebabkan
ketergantungan . tidak digunakan untuk terapi ( pengobatan ) .
Contoh : heroin , kokain , dan ganja . (Putauw adalah heroin tidak
murni berupa bubuk) .
 Narkotika golongan 2 : berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan
. Digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir.
Contoh : morfin , tetidin , dan metadon .
 Narkotika golongan 3 : berpotensi ringan menyebabkan
ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi .
Contoh : kodein .
Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku”.
 Psikotropika golongan 1 : amat kuat menyebabkan ketergantungan
dan tidak digunakan dalam terapi .
Contoh MDMA ( ekstasi ) , LSD dan STP .
 Psikotropika golongan 2 : kuat menyebabkan ketergantungan
digunakan amat terbatas pada terapi .
Contoh ; amfetamin , metamfetamin ( sabu ) , fensiklidin dan ritalin.
 Psikotropika golongan 3 : potensi sedang menyebabkan
ketergantungan , banyak digunakan dalam terapi .



Contoh ; pentobarbital dan flunitrazepam.
Psikotropika golongan 4 : potensi ringan menyebabkan
ketergantungan dan sangat luas digunakan dalam terapi .
Contoh ; diazepam , klobazam , fenobarbital , barbital , klorazepam ,
klordiazepoxide dan nitrazepam ( nifam , piL KB /koplo , DUM , MG ,
Lexo , rohyp , dan lain-lain ).

Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan
psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan
ketergantungan”
 Alkohol : zat yang terdapat pada berbagai jenis minuman keras .
 Inhalansia / solven : yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang
terdapat pada berbagai keperluan pabrik , kantor , dan rumah tangga .
 Nikotin : zat yang terdapat pada tembakau .
 Kafein : zat pada kopi yang dapat menamah energi dan obat sakit
kepala tertentu .
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis
narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak
pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang
kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan
psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang
dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun yang
memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan
narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Modus Penyebaran Narkoba :
 Penyelundupan sabu dan ekstasi melalui bika ambon
 Penyelundupan ganja dengan truk kayu bakar
 Penyelundupan sabu lewat cartridge printer/tinta printer
 Pengedaran ganja melalui brownies
 Pengedaran ganja melalui kue kering
 Dimasukkan ke dalam organ tubuh
 Diselendupkan di dalam bawang
 Di selundupkan dalam koper, kaki palsu, pipa, tiang, sepatu, dsb.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
Semua
orang
mungkin
sudah
sering
mendengar
kata
NARKOBA,bahkan sudah banyak yang telah menggunakannya ,tapi banyak
diantara kira yang belum mengerti apa penyebab seseorang mau
menggunakan narkoba,dalam hidup di dunia ini manusia pasti punya
masalah,tidak ada manusia yang tidak punya masalah.dan banyak yang
menjadi pengedar/penjual narkoba karena alasan ekonomi dan secara sadar
melibatkan diri dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
sampai pada tinggkat yang lebih tinggi (pemakai-penjual).disamping dirinya
menjadi korban narkoba tersebut juga menjadi objek hukum yang artinya
walaupun pelaku menderita akibat dari penyalahgunaan narkoba,maka yang
bersangkutan juga diancam dengan hukuman sesuai undangundang yang
berlaku.berikut adalah faktor-faktor penyebab seseorang menjadi
penyalahguna narkoba:
1. Penyebab dari diri sendiri
yaitu
Ketidakmampuan
menyesuaikan
diri
dengan
lingkunganKepribadian yang lemahKurangnya percaya diriTidak
mampu mengendalikan diri. Dorongan ingin tahu,ingin mencoba,ingin
meniru, dorongan ingin berpetualang, mengalami tekanan jiwa, tidak
memikirkan akibatnya dikemudian hari, ketidaktahuan akan bahaya
narkoba.
2. Penyebab yang bersumber dari keluarga(orang tua)
Salah satu atau kedua orang tua adalah pengguna narkoba,
tidak mendapatkan perhatian,dan kasih sayang dari orang tua,
keluarga tidak harmonis(tidak ada komunikasi yang terbuka dalam
keluarga), orang tua tidak memberikan pengawasan kepada anaknya,
orang tua terlalu memanjakan anaknya, orang tua sibuk mencari
uang/mengejar karir sehingga perhatian kepada anaknya menjadi
terabaikan.
3. Penyebab dari teman/kelompok sebaya
Adanya satu atau beberapa teman kelompok yang menjadi
pengguna narkobaAdanya anggota kelompok yang menjadi pengedar
narkoba, adanya ajakan atau rayuan dari teman kelompok untuk
menggunakan narkoba, paksaan dari teman kelompok agar
menggunakan narkoba karena apabila tidak mau menggunakan akan
dianggap tidak setia kawan, dan rasa ingin menunjukan perhatian
kepada teman.
4. Penyebab yang bersumber dari lingkungan Masyarakat

Tidak acuh atau tidak peduli, Longgarnya pengawasan sosial
masyarakat, sulit mencari pekerjaan, penegakan hukum lemah,
banyaknya pelanggaran hukum, kemiskinan dan pengangguran yang
tinggi, menurunnya moralitas masyarakat, banyaknya pengedar
narkoba yang mencari konsumen, banyaknya pengguna narkoba di
sekitar tempat tinggal.
B. Dampak Penggunaan Narkoba
Dampak Positif
Dampak narkoba, jika disalahgunakan, seperti halnya singkatan kata
tersebut. (NARKOBA: narkotika dan obat/bahan berbahaya), memang
sangatlah berbahaya bagi manusia. Narkoba dapat merusak kesehatan
manusia baik secara fisik, emosi, maupun perilaku pemakainya. Bahkan,
pada pemakaian dengan dosis berlebih atau yang dikenal dengan istilah over
dosis (OD) bisa mengakibatkan kematian. Namun sayang sekali, walaupun
sudah tahu zat tersebut sangat berbahaya, masih saja ada orang-orang yang
menyalahgunakannya.
Dampak narkoba terhadap fisik :
C. Berat badannya akan turun secara drastis.
D. Matanya akan terlihat cekung dan merah.
E. Mukanya pucat.
F. Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
G. Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.
H. Buang air besar dan kecil kurang lancar.
I. Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
Dampak narkoba terhadap emosi :
 Sangat sensitif dan mudah bosan.
 Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap
membangkang.
 Emosinya tidak stabil.
 Kehilangan nafsu makan.
Dampak narkoba terhadap perilaku :
 Malas
 Sering melupakan tanggung jawab
 Jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya
 Menunjukan sikap tidak peduli
 Menjauh dari keluarga
 Mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan
 Menggadaikan barang-barang berharga di rumah
 Sering menyendiri
 Menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti di kamar
tidur, kloset, gudang, atau kamar mandi
 Takut akan air

 Batuk dan pilek berkepanjangan
 Bersikap manipulative
 Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
 Sering menguap
 Mengaluarkan keringat berlebihan
 Sering mengalami mimpi buruk
 Mengalami nyeri kepala
 Mengalami nyeri/ngilu di sendi-sendi tubuhnya
Dampak Positif
Walaupun begitu setiap kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di
balik dampak negatif, narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika
digunakan sebagaimana mestinya, terutama untuk menyelamatkan jiwa
manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika memberikan manfaat
bagi kehidupan manusia. Berikut dampak positif narkotika:
1. Opioid
Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai
penghilang rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.
2. Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk
mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan
stamina serta mengurangi rasa lelah.
3. Ganja (ganja/cimeng)
Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan
pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja
juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.
C. Cara Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba
Pencegahaan merupakan upaya yang sangat penting, bahkan
terpenting.Untuk mencegah remaja dari penyalahgunaan narkoba hal yang
paling penting adalah membentengi diri sendiri dengan imtaq(iman
taqwa). Selain itu ada hal-hal lain, diantaranya :
B. Menjaga diri sendiri dan teman terdekat dari hal yang menjurus ke
narkoba
C. Pendekatan pada siswa disekolah
D. Latihan peningkatan percaya diri
E. Melatih remja mengelola situasi sehari-hari melalui pendekatan
pemecahan masalah dan curhat
F. Memberi kegiatan yang cocok pada kehidupan remmaja
G. Mendorong partisipasi pada kegiatan yang positif
H. Memberi kesempatan agar remaja mengembangkan kegiatannya
I. Membentuk perkumpulan dalam gerakan anti narkoba (say no to
drugs)
J. Saling memberi dukungan dan kasih sayang
K. Meningkatkan keterampilan dasar

L. Mencoba mengubah kebiasaan buruk, dan menjauh dari hal-hal yang
negatif
M. Melaporkan ke pihak yang berwajib jika mengetahui pengedar/bandar
narkoba
N. Memberikan program, terapi dan rehabilitasi
O. Menyediakan sarana konseling untuk para pemakai dan pengedar
narrkoba.

DAFTAR PUSTAKA
http://blognarkotika.blogspot.co.id/2013/03/penggolongan-narkoba.html
https://fradifradian.wordpress.com/2014/01/26/pencegahan-danpenanggulangan-penyalahgunaan-narkoba/
http://intannm.blogspot.co.id/2015/05/dampak-positif-dan-negatifnarkoba.html
https://panjiploembond.blogspot.co.id/2015/06/beberapa-modus-barunarkoba-yang.html