Pendidikan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
31
Namun seiring berkembangnya zaman, masyarakat Tumbang Titi mulai banyak memeluk agama samawi. Sekarang ini, masyarakat Tumbang Titi
banyak yang beragama Khatolik dan Protestan. Namun ada juga yang menganut agama Islam di Kecamatan Tumbang Titi. Bagi masyarakat
Pesaguan dan sebagian besar kelompok Dayak lainnya di kabupaten Ketapang, kelompok pendatang yang dianggap berbeda, terutama orang-
orang melayu, disebut meniaga atau menyaga’. Konon, istilah ini berasal dari kata ‘niaga’ yang berarti dagang, karena orang Melayu jaman dahulu banyak
yang datang untuk berdagang. Kelompok melayu ini dikatakan datangnya dari daerah Sumatera dan Semenanjung Malaka untuk berdagang. Keadaan
ini dipermudah karena antara kerajaan Tanjungpura dan Sultan Iskandar Syah, Raja Malaka, terdapat hubungan dagang yang lancar.
Selain kegiatan berdagang, orang-orang Melayu juga menyebarkan ajaran agama islam. Hal ini tampak dari penggunaan istilah ‘masuk nyaga’ atau
‘masuk melayu’ dalam masyarakat Dayak daerah ini, yang berarti masuk agama islam. Untuk jumlah data pemeluk agama Khatolik, Protestan dan
Islam, peneliti tidak memiliki jumlah data yang tepat.
32
Akan tetapi peneliti memiliki jumlah rumah ibadah dari agama yang dianut masyarakat Tumbang Titi, dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
Tabel 5. Jumlah Rumah Ibadah di Seluruh Desa pada Kecamatan Tumbang Titi
Sumber: Kementrian Agama dalam Kabupaten Ketapang 2013 hal. 147 – 148.