4. Selalu khawatir dan cemas jika nilainya jelek. 5. Jika belajar dirumah ibu jarang menemani.
Berdasarkan keluhan dan hasil obsevasi tersebut praktikan mencoba mengklasifikasikan problem bahwa anak tersebut dapat diperkirakan mengalami masalah belajar, dan masalah
keluarganya
B. ALASAN PEMILIHAN KASUS
Dari gejala yang tampak, maka jelaslah bahwa konseli memang memerlukan bantuan yang bersifat terus menerus untuk menyelesaikan masalahnya sehingga penulis
mengangkat masalah konseli untuk dijadikan kasus, karena masalah yang dihadapi. Dari gejala tersebut kiranya jelas bahwa konseli harus segera dibantu dan diperhatikan lebih
khusus agar konseli dapat segera menyelesaikan masalahnya. Jika tidak segera dibantu dikhawatirkan akan menghambat proses belajar dan perkembanganya.
C. ANCANGAN STUDI KASUS
Ancangan yang digunakan dalam membantu konseli yaitu ancangan trait and faktor yang dikembnagkan oleh E.G Williamson. Praktikan menggunakan ancangan ini karena
memandang konseli sebagai individu yang unik atau berbeda dengan individu lainnya. Selain itu, ancangan ini memliki tahap-tahap yang lengkap dan rinci sehingga memungkinkan
praktikan dapat memberi bantuan secara optimal dan praktikan merasa mampu untuk menggunakannya. Adapun tahap-tahap dalam trait and factor adalah sebagai berikut:
1. Analisis Analisis merupakan langkah untuk mengumpulkan informasi tentang diri konseli
beserta latar belakangnya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang diri konseli berhubungan dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk memperoleh penyesuaian
diri baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang. Untuk mendapatkan data yang sebanyak-banyaknya dan dapat dipertanggung jawabkan, maka praktikan menggunakan
beberapa metode antara lain: studi dokumenter, observasi, wawancara, pelancaran angket DCM, Studi Habit, tes Who Am I dan Sosiometri.
2. Sintesis Sintesis adalah usaha untuk merangkum, menggolong-golongkan dan
menghubungkan data yang telah terkumpul dalam tahap analisis. Dengan demikian dapat menunjukkan keseluruhan gambaran tentang diri konseli.
3. Diagnosis Diagnosis merupakan tahap menginterpretasikan data dari sustu masalah yang sedang
dihadapi konseli. Rumusan diagnosis dilakukan melalui proses pengambilan atau penarikan kesimpulan yang logis. Ada tiga langkah dalam tahap ini, yaitu: identifikasi masalah, etiologi
dan prognosis. 4. Prognosis
Prognosis adalah langkah yang ditempuh untuk menetapkan jenis atau teknik bantuan yang diberikan kepada konseli serta memprediksi kemungkinan yang akan timbul atau yang
sedang dialami konseli sehubungan dengan masalah yang sedang dihadapinya. 5. Treatment
Tahap ini merupakan tahap pengembangan strategi pemecahan masalah dalam konseling, praktikan membantu konseli menemukan sumber-sumber pada diri konseli.
Sumber-sumber dari lembaga dan masyarakat guna membantu kasus mencapai penyesuaian yang optimal. Melalui tahap ini praktikan memberikan alternative pemecahan masalah
dengan tetap mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari setiap alternative yang mungkin dapat dilaksanakan.
6. Evaluasi Tindak lanjut merupakan suatu tahap untuk mengikuti perkembangan konseli setelah
mendapatkan bantuan.
BAB III PROSEDUR DAN METODE PENYELIDIKAN