Contoh Bukti Fisik Standar Kelulusan - Administrasi SMK STUDY KASUS PPL

(1)

STUDY KASUS

DI SMP NEGERI 1 Wagir

Menumbuhkan Motivasi Belajar Pada Siswa

Laporan

Untuk memenuhi tugas akhir PPL

By :

NINDI DWI RAHAYU 080401090171

Kanjuruhan University of Malang

Faculty of Teacher Training and Education

Departement of English Education

2011


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan studi kasus ini telah diperiksa dan disetujui pada : Hari : Jum‘at

Tanggal : 9 Desember 2011

Mengetahui, Guru Pamong Guru Pamong BP/ BK

Puji Rahayu, Spd Drs. Tunggul Pribadi, M.Pd

NIP. 196501011032009 NIP. 196304201992021001

Kepala SMP N 12 Malang Dosen Pembimbing Lapangan


(3)

NIP. 196227091988031006

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat, dan petunjuk-Nya sehingga laporan studi kasus yang berjudul “Menumbuhkan Motivasi Belajar Pada Siswa” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir PPL di SMP N 1 Wagir, dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang hasil studi kasus yang telah dilakukan.

Dalam menyelesaikan laporan ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik berupa saran, bimbingan, tenaga, maupun pemikiran. Untuk itu kami sampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu. Puji Rahayu, Spdselaku Guru pembimbing Bimbingan dan Konseling. 2. Bpk. Drs. Susilo Wardoyo, M.Si selaku Kepala SMP N 1 Wagir.

3. Bpk. Drs. Mujiono, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan. 4. Dewi Tiara Savira selaku klien studi kasus

5. Serta semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan laporan studi kasus ini.

Namun disadari penulisan laporan studi kasus ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna perbaikan selanjutnya. Semoga penulisan laporan studi kasus ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Malang, Desember 2010


(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. RASIONAL

Studi kasus adalah suatu metode mempelajari seseorang secara komprehensif artinya kegiatan ini menyeluruh, yang menyangkut berbagai aspek pribadi individu dengan pendekatan yang multi dimensional. Dengan kata lain study kasus merupakan salah satu cara untuk mempelajari seseorang secara mendalam untuk membantu penyesuaian diri secara lebih baik. Pelaksanaan studi kasus diadakan dengan mengumpulkan data secara lengkap, bersifat rahasia, dikerjakan terus – menerus, secara ilmiah dan dilaksanakan dengan memperoleh data dari berbagai pihak. Adapun tujuan pembahasan studi kasus adalah : a). Untuk mengenal keadaan individu yang bermasalah. b). Untuk mengadakan interpretasi dan diagnosa tentang tingkah laku individu sesuai dengan kasusnya. c). Menentukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi individu.

Selain tersebut diatas studi kasus juga berguna untuk menetapkan jenis kesulitan atau masalah individu. Dari penentu jenis kesulitan ini lebih lanjut akan dapat ditentukan jenis bantuan dan bimbingan yang perlu diberikan, yang akurat sesuai dengan masalahnya.

Tujuan pembuatan laporan studi kasus ini juga memberikan kesempatan kepada penulis untuk memberikan pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan dalam usaha membantu klien memecahkan masalah, sehingga diharapkan studi kasus ini juga bermanfaat bagi klien dan juga bagi penulis yang kelak menjadi seorang pengajar yang professional.

B. KONFIDENSIAL

Profesi menjadi pengajar sangatlah sulit, disini kita harus membantu siswa yang mempunyai masalah dan sebagai calon pengajar yang profesional kita harus bisa menjaga rahasia si klien atau siswa, sama seperti kode etik dari seorang konselor. Profesi konselor seperti halnya profesi


(5)

yang terus memangku jabatan tersebut. Salah satu kode etik jabatan konselor dalam kaitannya dengan data klien adalah konfidensial/kerahasiaan. Dan seperti diketahui bahwa studi kasus ini mempelajari suatu kasus dalam rangka usaha bantuannya yang melibatkan berbagai pihak. Oleh sebab itu untuk menjaga berbagai kemungkinan akan masalah tersebut diatas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, maka identitas klien dan alamatnya dibuat fiktif. Hal ini sesuai dengan dengan kode etik jabatan konselor yang berhubungan dengan kegiatan professional yaitu pada Bab III Sub Bab Kegiatan profesional Butir 1.1 yang berbunyi sebagai berikut :

“ Catatan tentang diri klien yang meliputi data hasil wawancara, testing, surat menyurat, perekaman dan data lainnya, semuannya merupakan informasi yang bersifat rahasia dan hanya boleh digunakan untuk kepentingan klien. Data tersebut dapat dipergunakan untuk riset atau pendidikan calon penyuluh asalkan identitas klien direncanakan”. (Munandir,1975).

Dalam pengambilan nama samaran ini bukan semata-mata berdasarkan pertimbangan tertentu, melainkan hanya diambil secara kebetulan yang tidak direncanakan. Maka apabila secara kebetulan ada kesamaannya dengan nama orang tertentu, diluar kesengajaan. Dan masalah studi kasus ini tidak ada sangkut pautnya dengan nama yang kebetulan sama tersebut.

C.Tujuan Studi Kasus

1..Tujuan umum

Kegiatan studi kasus adalah kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing atau guru untuk mengenal latar belakamg pribadi siswa yang mengalami kesulitan belajar serta memahami dan menetapkan jenis sifat kesulitan belajar,faktof-faktor penyebab dan penetapan

kemungkinan bagaimana pemecahannya,baik secara pencegahan maupun penyembuhan. 2.Tujuan Khusus

Secara khusus studi kasus bertujuan untuk membantu agar siswa mampu melakukan atau meraih hal-hal berikut:


(6)

a. Mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan,minat,pribadi hasil belajar,sehingga tercapai kemajuan pengajaran yang berarti.

b. Memiliki motivasi dalam pengarahan diri,pemecahan masalah,pengambilan keputusan dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan.

c. Memperoleh kepuasan pribadi dalam penyesuaian diri secara maksimal terhadaap masyarakat.

D.Pentingnya studi kasus

Studi kasus dapat memberikan manfaat kepada : 1.Siswa

Bagi siswa studi kasus dapat digunakan untuk :

 Mengenal dan memahami dirinya dengan baik.

 Mendapat bantuan dalam mengidentifikasi masalah dan upaya pemecahannya.  Memperoleh informasi yang bermanfaat untuk peningkatan prestasi belajar. 2.Orang tua

Manfaat studi kasus bagi orang tua antara lain :

 Membantu dan meringankan beban orang tua dalam memahami anaknya

sehingga mempermudah dalam mengendalikan dan membina anaknya sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik.


(7)

 Meningkatkan komunikasi antara orang tua dan sekolah sehingga kesalahan dalam mendidik anak dapat dihindari.

3.Calon Guru (Mahasiswa PPL).

Hasil dari pembuatan laporan studi kasus ini dapat digunakan sebagai :

 Masukan agar nantinya kalau sudah menjadi guru dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kemampuan siswa secara menyeluruh baik situasi maupun kondisi siswa.

 Penunjang keprofesional sebagai calon guru di masa yang akan datang.  Alat untuk belajar memahami diri siswa dan bagaimana mendidik siswa

seutuhnya.

4.Wali Kelas dan Guru bimbingan Konseling Hasil studi kasus dapat :

 Memberikan informasi yang dapat dijadikan bahan masukan dalam membantu anak didik untuk menyelesaikan masalah lebih lanjut

 Dijadikan upaya dalam menentukan cara-cara yang baik guna maningkatkan prestasi anak didik.

5.Kepala Sekolah

Studi kasus ini dapat dipakai sebagai :

 Salah satu informasi tentang siswanya sehingga dapat digunakan sebagai landasan dalam menentukan kebijakan penyelesaian masalah siswa.


(8)

 Bahan pertimbangan dalam memonitoring keadaan siswa dan kemampuan guru terutama yang berkaitan dengan program studi kasus.

 Bahan masukan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.

E.Metode Pengumpulan Data

Dalam usaha memnperoleh informasi dan data yang akurat dari siswa yang bermasalah ,penulis menggunakan cara sebagai berikut;

a.Tehnik observasi

Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung tingkah laku siswa yang di anggap bermasalah.

b. Tehnik Angket

Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan metode ini adalah dengan cara memberikan angket kepada siswa kasus untuk mengisi sesuai dengan pernyataan yang telah disediakan oleh penulis lewat angket tersebut.Siswa diharapkan memilih

permasalahan-permasalahan yang sesuai dengan siswa amati.

F. IDENTIFIKASI KASUS 1. Proses menemukan kasus

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan konseli, beranggapan bahwa konseli mempunyai masalah, antara lain : Konseli susah untuk memahami pelajaran bahasa inggris khususnya dalam writing dan listening dan ada sedikit kendala dalam keluarga. Berdasarkan data diatas anak harus segera mendapatkan bantuan agar dalam rangka penyesuaian tugas perkembangan dalam fase kehidupan klien dapat berkembang secara optimal. Untuk itulah klien dipilih untuk dijadikan subyek studi kasus.


(9)

2. Identifikasi Klien

a. Data pribadi anak

Nama Lengkap : Dewi Tiara Savira Jenis Kelamin : Dewi

Tempat tanggal lahir : Malang, 21 Oktober 1997

Agama : Islam

Jumlah Saudara : 4

Anak yang ke : 3

Alamat : Perum Permata Asri Blok I/II Duduk di kelas : 8 G

Sekolah : SMP Negeri 1 Wagir Kesekolah dengan : Jalan Kaki

Suku bangsa : Jawa Kewarganegaraan : Indonesia

Bahasa sehari-hari : Jawa dan Indonesia b. Keadaan jasmani

Tinggi badan : 148 cm Berat badan : 38 kg

Warna kulit : Sawo matang Bentuk muka : Bulat


(10)

Pakaian : Rapi c. Keadaan kesehatan

Keadaan fisik : Normal Penglihatan : -1/4

Pendengaran : Baik

Penyakit yang pernah diderita : -Kesempatan istirahat : Cukup

Secara umum : Baik

Gizi yang di konsumsi : Baik d. Identitas keluarga

Ayah

Nama : Hari Santoso (Alm) Tempat/ tanggal lahir : Malang, 31 Agustus 1963

Agama : Islam

Alamat :

-Pekerjaan :

-Pendidikan :

-Kewarganegaraan : Indonesia

Suku Bangsa : Jawa


(11)

-Ibu

Nama : Nurul Khusniah

Tempat / tanggal lahir : Malang / 18 September 1963

Agama : Islam

Alamat : Perum Permata Asri Blok I/II Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Pendidikan : SLTA

Alamat orang tua : Perum Permata Asri Blok I/II Kewarganegaraan : Indonesia

Suku Bangsa : Jawa

Bahasa sehari-hari : Jawa dan Indonesia e. Keadaan di sekolah

Di dalam kelas : Aktif Sikap terhadap guru : Sopan

Sikap terhadap teman : Mudah berkomunikasi dan bergaul

Prestasi : Bagus

f. Rencana Masa Depan

Rencana pendidikan : Sekolah sampai di PT Rencana pekerjaan : Pengajar / Guru Rencana orang tua :


(12)

-3. GAMBARAN KEUNIKAN KASUS a. Penampilan fisik

Konseli mempunyai postur tubuh yang cukup tinggi. Warna rambut hitam bergelombang. Warna kulit sawo matang dan berkaca mata. Penampilannya sederhana.

b. Penampilan psikis

Konseli selalu menunjukkan sikap yang ramah, tapi pada saat ada guru yang pelajarannya membosankan dan tidak dimengerti, konseli akan acuh terhadap guru dan pelajaran tersebut. Klien gampang bergaul dengan orang lain, tapi teman yang dekat hanya itu-itu saja (kelompoknya). Konseli sangat merespon bila di ajak berkomunikasi dan terbuka karena dia merasa bisa meluangkan perasaan yang selama ini dia rasakan dan disimpan sendiri.

BAB II

GEJALA DAN PEMILIHAN KASUS A. GEJALA


(13)

Berdasarkan hasil wawancara dan data-data yang terkumpul dan berhasil dihimpun, bahwa siswa yang berkasus (klien) yang bernama Dewi adalah salah satu siswi di SMP N 1 Wagir, setiap hari berangkat sekolah jalan kaki. Dalam sosialisasi dengan warga sekolah ia tergolong baik, hal ini terlihat dengan banyaknya teman yang ia miliki, meskipun ia pernah bertengkar dengan temannya karena tidak mau disalahkan dan temannya yang sok berkuasa. Selain itu hubungan klien dengan guru juga tergolong baik. Klien termasuk siswa yang penurut pada perintah guru.

Berdasarkan wawancara , konseli tergolong siswa yang rajin tapi konseli tidak terbiasa dalam hal menulis dan mendengarkan kalimat atau kata-kata dalam bahasa inggris sehingga konseli selalu mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, tetapi disamping itu bahasa inggrislah pelajaran yang paling dia sukai. Sewaktu guru menerangkan atau memberi materi konseli memperhatikan tapi kalau pelajarannya membosankan dan sulit dimengerti konseli langsung melakukan hal yang lainnya. Konseli paling tidak suka dalam pelajaran PPKN karena cara penyampaian guru kurang mengasyikkan dan membosankan. Dan pelajaran yang menurut konseli paling sulit adalah Fisika. Hal tersebut mengakibatkan nilai tugasnya cenderung di bawah rata-rata. Selain itu buku pelajaran serta catatan juga terlihat kurang lengkap dalam pelajaran PPKN dan Fisika tersebut, klien hanya memiliki buku Paket dan beberapa buku penunjang.

Kondisi perekonomian keluarganya dapat dikatakan masih lemah. Ayahnya yang sudah meninggal sehingga hanya ibunyalah yang membiayai konseli. Konseli merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Dalam belajar di rumah, konseli hanya mengandalkan belajar sendiri dan belajar bersama teman dirumah. Konseli tidak mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah, dia belajar pada malam hari, itupun jika ada PR atau ulangan. Konseli memiliki kegiatan lain pada sore hari yaitu mengaji.

Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara konseli mengemukakan keluhan-keluhan:

1. Susah jika di beri tugas writing dan listening karena belum menguasai banyak vocabulary dan tidak terbiasa mendengarkan melalui audio.

2. Mudah sekali merasa bosan.

3. Jika merasa penyampaian guru dalam pelajaran membosankan dan susah dimengerti konseli akan mengacuhkan.


(14)

4. Selalu khawatir dan cemas jika nilainya jelek. 5. Jika belajar dirumah ibu jarang menemani.

Berdasarkan keluhan dan hasil obsevasi tersebut praktikan mencoba mengklasifikasikan problem bahwa anak tersebut dapat diperkirakan mengalami masalah belajar, dan masalah keluarganya

B. ALASAN PEMILIHAN KASUS

Dari gejala yang tampak, maka jelaslah bahwa konseli memang memerlukan bantuan yang bersifat terus menerus untuk menyelesaikan masalahnya sehingga penulis mengangkat masalah konseli untuk dijadikan kasus, karena masalah yang dihadapi. Dari gejala tersebut kiranya jelas bahwa konseli harus segera dibantu dan diperhatikan lebih khusus agar konseli dapat segera menyelesaikan masalahnya. Jika tidak segera dibantu dikhawatirkan akan menghambat proses belajar dan perkembanganya.

C. ANCANGAN STUDI KASUS

Ancangan yang digunakan dalam membantu konseli yaitu ancangan trait and faktor yang dikembnagkan oleh E.G Williamson. Praktikan menggunakan ancangan ini karena memandang konseli sebagai individu yang unik atau berbeda dengan individu lainnya. Selain itu, ancangan ini memliki tahap-tahap yang lengkap dan rinci sehingga memungkinkan praktikan dapat memberi bantuan secara optimal dan praktikan merasa mampu untuk menggunakannya. Adapun tahap-tahap dalam trait and factor adalah sebagai berikut:

1. Analisis

Analisis merupakan langkah untuk mengumpulkan informasi tentang diri konseli beserta latar belakangnya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang diri konseli berhubungan dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk memperoleh penyesuaian diri baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang. Untuk mendapatkan data yang sebanyak-banyaknya dan dapat dipertanggung jawabkan, maka praktikan menggunakan


(15)

beberapa metode antara lain: studi dokumenter, observasi, wawancara, pelancaran angket DCM, Studi Habit, tes Who Am I dan Sosiometri.

2. Sintesis

Sintesis adalah usaha untuk merangkum, menggolong-golongkan dan

menghubungkan data yang telah terkumpul dalam tahap analisis. Dengan demikian dapat menunjukkan keseluruhan gambaran tentang diri konseli.

3. Diagnosis

Diagnosis merupakan tahap menginterpretasikan data dari sustu masalah yang sedang dihadapi konseli. Rumusan diagnosis dilakukan melalui proses pengambilan atau penarikan kesimpulan yang logis. Ada tiga langkah dalam tahap ini, yaitu: identifikasi masalah, etiologi dan prognosis.

4. Prognosis

Prognosis adalah langkah yang ditempuh untuk menetapkan jenis atau teknik bantuan yang diberikan kepada konseli serta memprediksi kemungkinan yang akan timbul atau yang sedang dialami konseli sehubungan dengan masalah yang sedang dihadapinya.

5. Treatment

Tahap ini merupakan tahap pengembangan strategi pemecahan masalah dalam konseling, praktikan membantu konseli menemukan sumber-sumber pada diri konseli. Sumber-sumber dari lembaga dan masyarakat guna membantu kasus mencapai penyesuaian yang optimal. Melalui tahap ini praktikan memberikan alternative pemecahan masalah dengan tetap mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari setiap alternative yang mungkin dapat dilaksanakan.

6. Evaluasi

Tindak lanjut merupakan suatu tahap untuk mengikuti perkembangan konseli setelah mendapatkan bantuan.

BAB III


(16)

A. ANALISIS

a. Wawancara dengan klien

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan tanya-jawab secara lisan baik langsung maupun tidak langsung yang terarah pada tujuan tertentu (Hidayah, 1998: 32).

Dalam proses wawancara penulis menciptakan situasi yang bebas terbuka dan menyenangkan sehingga kasus dapat dengan bebas dan terbuka dalam memberikan keterangan.

Dari hasil wawancara banyak data penting yang diperoleh yaitu :

- Konseli tinggal berlima bersama dengan ibu, 2 kakaknya dan 1 adik. - Konseli merupakan anak ke 3.

- Fasilitas belajar dirumah cukup.

- Dalam pergaulannya dengan teman konseli memiliki seorang teman akrab di sekolahnya maupun diluar sekolah.

- Konseli tidak suka pada teman yang sok berkuasa .

- Kasus tidak memiliki kegiatan yang gemar dilakukan karena dia gampang bosan. - Pelajaran yang tidak disenangi adalah PPKN.

- Pelajaran yang paling sulit adalah FISIKA.

B. Sintesis

Sintesa adalah suatu usaha untuk merangkum dan mengorganisasikan data yang telah terkumpul pada tahap analisis sehingga diperoleh gambaran keseluruhan mengenai diri konseli. Dapat disimpulkan bahwa konseli adalah kurang mendapatkan kata-kata dalam bahasa inggris yang menunjang belajar pembelajaran, tidak terbiasa mendengarkan kalimat, kata, dan


(17)

percakapan melalui audiovisual. Orang tuanya jarang mengawasi konseli dalam belajar. Kurangnya fasilitas yang di dapat karena yang membiayai adalah ibu si konseli disebabkan ayahnya meninggal. Konseli juga sering kali tidak dapat memusatkan perhatiannya saat pelajaran bahasa inggris berlangsung didalam kelas. Dan yang positif dari diri klien, dia mudah bekerja sama dengan orang-orang baru. Dengan kata lain intensitas pergaulannya dengan teman sangat tinggi jika dibandingkan dengan tingkat usianya dan latar belakang pendidikan dan keluarganya. Disekolah konseli sering kasus juga terlihat pergi kekantin bersama teman-temannya. Konseli pernah menjadi juara kelas. Konseli anak yang patuh dan rajin jika berada dirumah.

C. Diagnosis

1. Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang sedang dialami kasus antara lain :

a. Gejala masalah moral.

Konseli tidak akan menghiraukan atau acuk terhadap guru jika pelajarannya membosankan dan susah di mengerti, dia akan melakukan hal yang menurutnya lebih menarik.

b. Gejala masalah keluarga.

Lemahnya perekonomian karena hanya ibu yang menjadi tulang punggung keluarga Karena ayahnya sudah meninggal dunia. Ini menyebabkan kurangnya fasilitas yang di dapat dirumah maupun disekolah.

c. Gejala masalah kebiasaan belajar.

Tidak ada masalah karena konseli rajin belajar, jam belajarnya + 2 jam sehari, hanya kurang perhatian dari ibunya, konseli hanya belajar bersama temannya.


(18)

Tahap etiologi merupakan tahap mencari factor-faktor penyebab masalah yang dihadapi kasus :

1. Interent : 2. Eksterent

- Orang tua yang kurang perhatian.

Keluarga sangatlah berperan penting pada perkembangan anak, khususnya orang tua harus tahu kebutuhan dan perkembangan anaknya, agar anak bisa dekat dan bercerita apapun yang ada di hatinya.

BAB IV

USAHA-USAHA BANTUAN


(19)

1. Memberikan layanan konseling

Layanan konseling ini direncanakan secara individual dan kelompok. Dari rencana ini diharapkan akan mencapai hasil-hasil :

a.Konseli akan terbiasa dalam menulis bahasa inggris dan mendengarkan kata, kalimat atau percakapan bahasa inggris melalui media audiovisual.

b. Konseli akan menjadi pribadi yang bersemangat.

2. Home Visit

Home visit disamping bertujuan untuk menjalin hubungan kerjasama antara sekolah dan orang tua dan sebagai cara untuk memperoleh data juga secara implisit dapat digunakan sebagai sarana memberikan bantuan kepada konseli secara langsung disaksikan oleh orang tua mereka.

3. Konferensi Kasus

Konfrensi konseli pada dasarnya merupakan kegiatan pertemuan dari berbagai pihak dalam rangka upaya pemecahan kasus siswa. Disamping mengacu pada kegiatan pengumpulan data dan diagnosa sementara, kegiatan ini juga berupaya mencari berbagai alternative sebagai kemungkinan jalan keluarnya.

B. Bantuan yang telah dilaksanakan

Pada bagian ini dipaparkan kegiatan bantuan yang riil sudah dilaksanakan. Adapun bantuan yang sudah dilaksanakan adalah :

1. Konseling Individual

Layanan konseling ini telah dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yaitu : a. Pertemuan I

Pertemuan ini ditujukan untuk mengenal konseli lebih dalam dan juga untuk melengkapi data. Dari proses konseling diperoleh suatu keputusan, antara lain :


(20)

- konseli mencoba memahami dirinya dan masalah yang sedang ia hadapi. Untuk sementara waktu konseli akan berusaha untuk bisa menulis dan mendengarkan kata, kalimat, atau percakapan melalui audiovisual.

b. Pertemuan II

Pertemuan ini ditujukan untuk pembuatan kesepakatan akan usaha bantuan yang akan diberikan kepada konseli. Dari proses konseling tersebut diperoleh suatu keputusan, antara lain:

 Konseli akan berusahaa dalam menulis dan mendengarkan kata, kalimat, atau percakapan melalui audiovisual.

 Konseli akan berusaha mengendalikan diri dan mulai mengatur dirinya sendiri lebih baik dan benar.

c. Pertemuan III

Pertemuan ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana klien telah melaksanakan keputusan yang ia ambil dalam mengatasi masalahnya menanyakan bagaimana perasaan setelah dapat melaksanakan keputusan itu.

2. Pemberian layanan-layanan informasi

a. Informasi tentang cara mengendalikan diri yang baik dan benar. Dan bisa menguasai writing dan listening dalam bahasa inggris melalui audiovisual. Diharapkan konseli dapat mengendalikan dirinya dan mampu mengerjakan writing dan listening. Sehingga konseli dapat mengatur waktu belajarnya, menentukan sendiri lingkup pergaulannya dan mengerti keadaan keluarga. Adapun informasi yang diberikan adalah informasi cara belajar yang efisien dan mengatasi masalah dalam keluarga.

b. Informasi cara belajar yang efisisen; dari layanan informasi ini diharapakan kasus akan memiliki ketrampilan-ketrampilan dalam menanggulangi masalah belajar. Adapun pokok-pokok informasi yang diberikan adalah : cara membaca buku, cara membuat jadwal belajar dan penggunaan waktu.

c. Berdasarkan Angket

Berdasarkan dari hasil pengisian angket, konseli yang bernama lengkap Dewi Tiara Savira dan biasa dipanggil Dewi, tinggal bersama orang tuanya. Konseli


(21)

mempunyai cita-cita yang tinggi yaitu menjadi guru. Dalam mewujudkan cita-ciatnya ini. Konseeli kelihatan sungguh-sungguh. Hal tersebut ditunjukkan konseli dengan meraih juara kelas.

d. Berdasarkan Checklist

Berdasarkan checklist kebiasaan belajar, konseli sebenarnya mendapatkan waktu yang cukup untuk belajar. Di rumah fasilitas belajar yang dimiliki konseli cukup, hal ini terlihat dari konseli mempunyai tempat untuk belajar. Dari hasil checklist ini pula terlihat bahwa klien masih mau bertanya jika mengalami kesulitan dalam belajar.

e. Berdasarkan Skala Penilaian

Berdasarkan data yang ditunjukkan dari skala penilaian ketertiban atau kedisiplinan siswa, dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah klien selalu aktif dan klien juga selalu memakai seragam sesuai yang ditentukan sekolah. Klien juga selalu memberikan surat ijin jika tidak masuk sekolah. Berdasarkan skala penilaian kegiatan siswa di dalam kelas, keaktifan siswa dalam belajar baik. Untuk kesiapan, perhatian, dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas, klien masih kurang aktif.

B. Usaha bantuan yang belum dilaksanakan

Seperti telah di kemukakan dalam uraian terdahulu bahwa rencana bantuan yang di berikan ada yang telah dilaksanakan dan beberapa diantaranya ada yang belum dapat dilaksanakan. Rencana bantuan yang belum dilaksanakan tersebut diantaranya adalah konfrensi kasus dan home visite. Hal-hal tersebut belum dapat dilaksanakan karena : 1. Masa penyelidikan konseli yang sangat singkat,dan harus dibagi dengan kegiatan praktik

lapangan yang lain.

G. TINDAK LANJUT / FOLLOW UP

Adapun perubahan-perubahan yang dapat diamati setelah konseli menerima bantuan adalah:


(22)

1. Konseli telah menunjukkan self understanding, self acceptance dan mulai sanggup mengarahkan diri untuk mengikuti tugas-tugas sekolah.

2. Konseli telah nampak bersemangat untuk belajar di kelas dan sudah mulai membiasakan diri menghadapi guru mata pelajaran tertentu yang selama ini konseli tidak sukai.


(23)

BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan bahasan yang telah diuraikan diawal dapat ditarik beberapa kesimpulan yang nantinya diharapkan dapat memperkaya dari pelaksanaan studi kasus selanjutnya. Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan studi kasus ini adalah :

1. Dalam laporan studi kasus ini, diperoleh pemahaman yang mendalam mengenai diri konseli sehingga mempermudah pemecahan masalah konseli sebab didalamnya terdapat pengklasifikasian masalah sehingga jelas masalah yang dihadapi konseli. Masalah yang dihadapi konseli adalah masalah pribadi, dan masalah belajar yang disebabkan kurangnya fasilitas yang didapat. Dalam pelaksanaan seluruh kegiatan studi klien khususnya usaha pemberian bantuan dapat ditarik kesimpulan bahwa ada sebagian usaha bantuan yang dapat dilaksanakan dan ada beberapa usaha bantuan yang tidak dapat terlaksana.

2. Hasil yang dapat dicapai dari usaha pemberian bantuan ini yaitu konseli mulai menampakkan perubahan perilaku dan cara belajarnya walaupun hal itu dilakukan kasus secara perlahan, meskipun belum begitu banyak sesuai yang ditargetkan oleh penulis. Namun setidaknya perubahan positif ini sudah mulai menunjukkan keberhasilan penulis dalam membantu kasus menyelesaikan masalahnya.

B. SARAN

Sebagai akhir laporan studi kasus ini, penulis menyampaikan beberapa saran yang mungkin ada manfaatnya bagi berbagai pihak, antara lain :

1. Bagi praktikan

Diharapkan dapat meningkatkan kreativitasnya dalam membantu konseli menemukan berbagai macam alternatif pemecahan masalah. Lebih meningkatkan kerjasama dengan guru-guru lain agar selalu memperhatikan dan memahami masalah-masalah yang sedang dialami konseli.


(24)

2. Bagi orang tua

Laporan studi kasus hendaknya bisa menjadi sarana bagi seluruh pihak khususnya orang tua untuk belajar memahami anak dan apa yang anak inginkan. Anggap anak itu sebagai teman jangan sampai merasa kesepian, sehingga si anak menyelesaikan semuanya sendiri tanpa bimbingan orang tua dan bantuan orang lain. Karena ini bisa mempengaruhi perkembangan anak.

3. Bagi Guru

Harus lebih memperhatikan cara yang menarik dalam belajar pembelajaran sehingga siswa dan siswi tidak merasa bosan dan dapat mempelajarinya kembali dengan mudah. Karena hal ini sangat mempengaruhi perkembangan siswa dalam belajar pembelajaran mereka.

Angket Siswa PENDAHULUAN

Belajar adalah kewajiban setiap siswa. Tujuan kita di sekolah adalah untuk mencari ilmu pengetahuan yang tinggi sehingga kita dapat menjadi manusia yang berilmu, beriman, berbudi pekerti luhur, serta berguna bagi bangsa dan negara. Selain itu dengan ilmu pengetahuan yang tinggi dan


(25)

kemampuan yang kita miliki akan menjadikan kita mudah mencapai cita-cita yang selama ini kita harapkan.

Dalam kegiatan belajar di sekolah, sering siswa mengalami kesulitan memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga siswa merasa bingung dan tidak jarang menjadi putus asa. Untuk itu, agar masalah yang dialami siswa baik dalam memahami pelajaran ataupun masalah lain yang mempengaruhi belajar siswa dapat segera diatasi, maka siswa kasus atau siswa yang mengalami masalah diharapkan untuk mengisi atau menjawab semua pertanyaan berikut dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang siswa alami.

A. Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya !

1. Identitas Siswa

Nama Lengkap : Dewi Tiara Savira

Nama Panggilan : Dewi

Tempat dan tanggal lahir : Malang, 21 Oktober 1997

Agama : Islam

Alamat : Perum Permata Asri Blok I/II

Duduk di kelas : VIII G

Sekolah di : SMP N 1 Wagir

Tinggi badan : 148 cm

Berat badan : 38

Penyakit yang pernah diderita :

-Jumlah saudara : 4 orang

Anak yang ke : 3 dari 4 bersaudara

Tinggal bersama : ayah dan ibu kandung

Jumlah seluruh anggota keluarga : 5 orang

Bahasa sehari-hari : Jawa dan Indonesia

2. Identitas orang tua a. Identitas Ayah

Nama lengkap : Hari Santoso (alm) Tempat/ tanggal lahir : Malang, 31 Agustus 1963


(26)

Agama : Islam

Alamat : Perum Permata Asri Blok I/II

Pekerjaan :

Pendidikan terakhir :

-Kewarganegaraan : Indonesia

Suku bangsa :

Bahasa sehari-hari :

b. Identitas Ibu

Nama lengkap : Nurul Khusniah

Tempat/ tanggal lahir : Malang, 18 September 1963

Agama : Islam

Alamat : Perum Permata Asri Blok I/II

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Pendidikan terakhir : SLTA Kewarganegaraan : Indonesia

Suku bangsa : Jawa

Bahasa sehari-hari : Jawa dan Indonesia

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan sebenarnya !

1. Apa cita-citamu ? Guru

2. Apakah kamu berusaha mencapai cita-citamu ? Ya

3. Bagaimana caramu untuk meraih cita-citamu ? Belajar dengan rajin 4. Apakah kegemaranmu ? Membaca dan Mendengarkan musik 5. Pelajaran apa yang paling kamu sukai ? Bhs Inggris

Mengapa ? karena mudah dan mengasyikkan 6. Pelajaran apa yang paling kamu benci ?PKN

Mengapa ? Membingungkan

7. Pelajaran apa yang menurutmu paling sulit ? Fisika

8. Apakah kamu sering belajar pelajaran yang kamu anggap sulit itu ? Sering

9. Apa yang kamu lakukan jika kamu kesulitan dalam belajar atau mengerjakan tugas ?Menanyakan pada guru bidang Study


(27)

10. Apakah kamu memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran ? Ya

11. Apakah kamu bertanya kepada guru jika kamu mengalami kesulitan belajar atau mengerjakan tugas ? Ya

12. Apakah kamu pernah menyontek pekerjaan temanmu ? Pernah Mengapa? Karena lupa tapi yang sering karena sulit

13. Apakah kamu suka belajar kelompok ? Tidak

Mengapa ? Karena yang mengerjakan selalu saya terus 14. Apakah kamu pernah tidak mengerjakan tugas atau PR ? Ya

Mengapa ? Lupa

15. Bagaimana perasaanmu saat tidak mengerjakan tugas atau PR ? Takut 16. Apakah kamu pernah dimarahi guru ? Tidak Mengapa ? -

17. Apakah kamu suka ramai di kelas ? Kadang-kadang Mengapa ? Karena teman-teman menganggu saya

18. Apakah kamu pernah bertengkar atau berkelahi dengan temanmu ? Tidak Mengapa ? -

19. Apakah kamu pernah bermusuhan dengan temanmu ? Pernah 20. Bagaimanakah guru yang kamu sukai ? Baik

21. Bagaimanakah guru yang tidak kamu sukai ? Menyebalkan

22. Bagaimanakah teman yang kamu sukai ? Selalu membantu saya jika ada masalah 23. Bagaimanakah teman yang tidak kamu sukai ? Sok Berkuasa

24. Apakah kamu senang berkumpul dengan temanmu ? Ya

25. Apakah yang sering kamu bicarakan dengan temanmu jika berkumpul ? Ya 26. Ceritakan kegiatanmu sehari-hari !

a. pagi hari : Sekolah b. siang hari : Istirahat

c. sore hari : Mengaji dan bermain d. malam hari : Belajar dan sholat

27. Apakah kamu selalu belajar di rumah ? Ya

28. Berapa jam kamu belajar setiap hari ? kira-kira 2 jam

29. Adakah yang menemanimu saat belajar di rumah ? kadang-kadang ada Siapa ? teman dirumah

30. Apakah orang tuamu menemanimu saat belajar ? Jarang

31. Apa yang kamu lakukan jika kamu mengalami kesulitan belajar atau kesulitan mengerjakan PR di rumah ? Menanyakan pada guru bidang study


(28)

32. Apakah kamu pernah membantu orang tuamu di rumah ? Sering 33. Apakah kamu pernah dimarahi orang tuamu ? Pernah

Mengapa ? Ke rumah teman tidak ijin dahulu, lalu pulang sore 34. Apakah kamu pernah membantah perintah orang tuamu ? Tidak 35. Kamu lebih senang di rumah apa di sekolah ? Di rumah

Mengapa ? Bisa berkumpul dengan keluarga dan juga teman 36. Apakah kamu sering dinasehati orang tuamu ? Ya

37. Apakah kamu sering dinasehati gurumu ? Kadang-kadang ya 38. Apakah kamu pernah dijauhi teman-temanmu ? Ya

39. Apakah kamu punya waktu bermain di rumah ? Punya Kapan ? Saat mengaji 40. Berapa jam kamu bermain setiap hari ? kira-kira 1 jam

41. Apakah kamu sering bercerita kepada orang tuamu tentang kegiatanmu di sekolah ? Ya

42. Apakah orang tuamu pernah menanyakan nilai-nilai tugasmu atau ulanganmu ? Kadang-kadang 43. Siapa yang menyuruhmu belajar di rumah ? Tidak ada

44. Apakah kamu pernah melanggar tata tertib sekolah ? Pernah 45. Contohnya : Rambut diurai

Mengapa : Males

CHECKLIST KEBIASAAN BELAJAR

Nama : Dewi Tiara Savira Kelas : VIII G


(29)

1. Di bawah ini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan cara kamu belajar, waktu belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan belajarmu

2. Berilah tanda cek ( ) pada pilihan jawaban yang disediakan 3. Berilah jawaban yang sebenarnya sesuai dengan kenyataan

No Pertanyaan-Pertanyaan Ya Tidak

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.

Mempunyai waktu yang cukup untuk belajar Belajar teratur setiap hari

Belajar jika ada ulangan saja

Mempunyai jadwal pelajaran di rumah Buku-buku pelajaran lengkap

Alat-alat tulis lengkap

Mempunyai kelompok belajar Suka belajar kelompok Suka belajar sendirian

Mempunyai kamar sendiri untuk belajar Sering merasa terganggu belajar di rumah Berhenti belajar jika mengalami kesulitan

Tetap melanjutkan belajar meskipun mengalami kesulitan Mempunyai teman belajar di rumah

Belajar apabila disuruh orang tua Orang tua menemani belajar di rumah Orang tua memberi waktu untuk belajar Mempunyai catatan lengkap

Suka membaca buku pelajaran Jika menemui kesulitan belajar diam

Jika menemui kesulitan belajar mau bertanya kepada guru Jika menemui kesulitan belajar mau bertanya kepada orang tua atau teman

Sering meminjam buku di perpustakaan

Mempunyai teman yang sering mengajak belajar Orang tua sering menasehati untuk rajin belajar Rajin belajar                      


(30)

No Pertanyaan-Pertanyaan Ya Tidak

28. 29. 30. 31. 32.

Malas belajar

Suka memperhatikan penjelasan guru

Jarang memperhatikan saat guru menerangkan Suka bermain sendiri saat guru mengajar Mengikuti bimbingan belajar atau les Suka cara mengajar guru

     

 


(31)

CHECKLIST SIKAP BERGAUL

Nama : Dewi Tiara Savira Kelas : VIII G

Petunjuk

1. Di bawah ini merupakan hal-hal yang berkaitan dengan cara kamu bergaul dengan orang lain 2. Berilah tanda cek ( ) pada salah satu pilihan jawaban

3. Jawaban yang kamu berikan harus apa adanya dan tidak boleh berbohong No Aspek yag dinilai

Alternatif Jawaban Tidak

pernah

Kadang-kadang Sering Selalu 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Merasa mudah bergaul dengan siapapun Merasa sulit bergaul dengan siapapun Bersikap ramah kepada orang lain Bersikap kasar kepada orang lain Memperdulikan orang lain di sekitar Suka meniru perilaku orang lain Mau mengerti kesulitan orang lain Sering bertengkar

Suka bekerjasama dengan orang lain Tingkah lakumu sering dicontoh orang Kamu pendiam

Suka menyendiri

Suka iri terhadap orang lain

Mengajak teman atau orang lain berperilaku baik

Suka mengolok-olok teman

Mendukung teman yang berbuat salah Suka bergaul dengan orang yang usianya di atasmu

Suka bergaul dengan orang yang usianya di bawahmu

Suka bergaul dengan orang yang seusia denganmu                   


(32)

No Aspek yag dinilai

Alternatif Jawaban Tidak

pernah

Kadang-kadang Sering Selalu

20. 21.

Senang bergaul dengan lawan jenis

Senang bergaul dengan kelompok anak

nakal 

SKALA PENILAIAN

Aspek yang dinilai : Ketertiban atau kedisiplinan siswa

Nama :

Kelas : VIII G

No Aspek yang dinilai

Alternatif Jawaban Selalu

Kadang-kadang

Tidak pernah


(33)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Datang tepat waktu Memakai seragam sekolah

Meninggalkan sekolah tanpa ijin atau membolos

Mengerjakan tugas atau PR Ramai di kelas

Mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah seperti : pramuka, tari Mengikuti upacara hari senin Berkata-kata sopan

Berkata-kata tidak sopan

Mendapat peringatan dari sekolah karena melanggar tata tertib.

Tidak masuk tanpa ijin

Keluar kelas waktu pelajaran berlangsung.            

Komentar observer :

Diharapkan siswa tersebut dapat meningkatkan prestasi yang baik untuk menjadi bekal dihari esok nanti.

Observer


(34)

(1)

1. Di bawah ini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan cara kamu belajar, waktu belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan belajarmu

2. Berilah tanda cek ( ) pada pilihan jawaban yang disediakan 3. Berilah jawaban yang sebenarnya sesuai dengan kenyataan

No Pertanyaan-Pertanyaan Ya Tidak

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.

Mempunyai waktu yang cukup untuk belajar Belajar teratur setiap hari

Belajar jika ada ulangan saja

Mempunyai jadwal pelajaran di rumah Buku-buku pelajaran lengkap

Alat-alat tulis lengkap

Mempunyai kelompok belajar Suka belajar kelompok Suka belajar sendirian

Mempunyai kamar sendiri untuk belajar Sering merasa terganggu belajar di rumah Berhenti belajar jika mengalami kesulitan

Tetap melanjutkan belajar meskipun mengalami kesulitan Mempunyai teman belajar di rumah

Belajar apabila disuruh orang tua Orang tua menemani belajar di rumah Orang tua memberi waktu untuk belajar Mempunyai catatan lengkap

Suka membaca buku pelajaran Jika menemui kesulitan belajar diam

Jika menemui kesulitan belajar mau bertanya kepada guru Jika menemui kesulitan belajar mau bertanya kepada orang tua atau teman

Sering meminjam buku di perpustakaan

Mempunyai teman yang sering mengajak belajar Orang tua sering menasehati untuk rajin belajar Rajin belajar                      


(2)

No Pertanyaan-Pertanyaan Ya Tidak

28.

29. 30. 31. 32.

Malas belajar

Suka memperhatikan penjelasan guru

Jarang memperhatikan saat guru menerangkan Suka bermain sendiri saat guru mengajar Mengikuti bimbingan belajar atau les Suka cara mengajar guru

     

 


(3)

CHECKLIST SIKAP BERGAUL

Nama : Dewi Tiara Savira Kelas : VIII G

Petunjuk

1. Di bawah ini merupakan hal-hal yang berkaitan dengan cara kamu bergaul dengan orang lain 2. Berilah tanda cek ( ) pada salah satu pilihan jawaban

3. Jawaban yang kamu berikan harus apa adanya dan tidak boleh berbohong

No Aspek yag dinilai

Alternatif Jawaban Tidak

pernah

Kadang-kadang Sering Selalu 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Merasa mudah bergaul dengan siapapun Merasa sulit bergaul dengan siapapun Bersikap ramah kepada orang lain Bersikap kasar kepada orang lain Memperdulikan orang lain di sekitar Suka meniru perilaku orang lain Mau mengerti kesulitan orang lain

Sering bertengkar

Suka bekerjasama dengan orang lain Tingkah lakumu sering dicontoh orang Kamu pendiam

Suka menyendiri

Suka iri terhadap orang lain

Mengajak teman atau orang lain berperilaku baik

Suka mengolok-olok teman

Mendukung teman yang berbuat salah Suka bergaul dengan orang yang usianya di atasmu

Suka bergaul dengan orang yang usianya di bawahmu

Suka bergaul dengan orang yang seusia denganmu                   


(4)

No Aspek yag dinilai

Alternatif Jawaban Tidak

pernah

Kadang-kadang Sering Selalu

20. 21.

Senang bergaul dengan lawan jenis

Senang bergaul dengan kelompok anak

nakal 

SKALA PENILAIAN

Aspek yang dinilai : Ketertiban atau kedisiplinan siswa

Nama :

Kelas : VIII G

No Aspek yang dinilai

Alternatif Jawaban Selalu

Kadang-kadang

Tidak pernah


(5)

1. 2. 3.

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

11.

12.

Datang tepat waktu Memakai seragam sekolah

Meninggalkan sekolah tanpa ijin atau membolos

Mengerjakan tugas atau PR Ramai di kelas

Mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah seperti : pramuka, tari Mengikuti upacara hari senin Berkata-kata sopan

Berkata-kata tidak sopan

Mendapat peringatan dari sekolah karena melanggar tata tertib.

Tidak masuk tanpa ijin

Keluar kelas waktu pelajaran berlangsung.

     

 

Komentar observer :

Diharapkan siswa tersebut dapat meningkatkan prestasi yang baik untuk menjadi bekal dihari esok nanti.

Observer


(6)