Sulawesi Tengah. Kurang lebih 91 km dari Ibu kota Palu kearah utara. Dengan luas areal
penelitian 8.0 Km x 11 Km . Lokasi daerah penelitian dibagian utara di batasi oleh
Kecamatan Balaiesang dan di bagian selatan oleh Kecamatan Sindue.
808000 810000
812000 814000
816000 818000
820000 822000
824000 9966000
9968000 9970000
9972000 9974000
9976000 9978000
9980000 9982000
500 500
Kuala W er ei SIBERA
Ujuna Lende
Lompio Sibado
Tambu
Sikara O mbo
Panampai Ujungbou
Boya T ompe
Dampalei Sipi
Tanjungpadang Balintuma
Dompu Jonooge
Kelapa Kelapa
Kelapa Cengkih
Kelapa Cengk ih
Kelapa Kelapa
A0 A1000
A2000 A3000
A4000 A5000
A6000
B0 B1000
B2000 B3000
B4000 B5000
B6000 B7000
C0 C1000
C2000 C3000
C4000 C5000
C6000 C7000
D0 D1000
D2000 D3000
D4000 D5000
D6000 D7000
E0 E1000
E2000 E3000
E4000 E5000
E6000 E7000
E8000
F0 F1000
F 2000 F3000
F4000 F5000
F6000 F7000
F8000 R1
R2 R3
R4 R5
R6 R7
R8 R9
R10 R11
R12 R13
R14 R15
R16 R17
R18 R19
R20 R21
R22 R23
R24 R25
R26 R27
R28 R29
R30 R31
R32 R33
R34 R35
R36 R37 R38
R39 R40
R41 R42
R43 R44
R45 R46 R47
R48 R49
R50 R51
R52 R53
R54 R55
R56 R57R58
RY1 RY2
RY3 RY4
RY5 RY6
RS.1 RS.2
RS.3 RS.4
RS.5 RS.6
RS.7 RS.8
RS.9 RS.10
RS.11 RS.12
RS.13 RS.14
RS.15 RS.16
RS.17 RS.18
RS.19 RS.20
RS.21 RS.22
KETER ANGAN
T iti k amat magnet K ontur ketin ggian in ter val 50 met er
St rukt ur s esar diperkirakan M ata air panas
J ala n ray a, jalan desa Sungai
GAM BA R I PETA LOKASI PEN YELIDIKAN M AGN ET
DA ERAH PAN AS BU MI LOMPIO KEC AM ATAN SERENJA ,KABUP ATEN DONGGA LA
SU LAWESI TENGA H
U
0 m 1000 m
2000 m 3000 m
4000 m A 2000
Jumlah lintasan 6 A,B,C,D,E dan F = 176 titik Regional = 86 ti tik amat
Jumlah titik amat magnet = 262 titik Luas a real = 20 0 km
Arah Lintasan N 30 E
2
I.3. Geologi dan Struktur Geologi Umum dan Geomorfologi
Geomorfologi daerah penyelidikan terdiri dari 3 satuan morfologi yaitu satuan
dataran rendah dengan relief ketinggian dari 0 mr sampai 100 m, satuan pebukitan dengan
relief ketinggian sedang 100 m sampai 250 m Bulu Setiau yang terpotong oleh lintasan E
dan Lintasan F dan satuan pegunungan dengan relief ketinggian 250 m sampai 1000
m Bulu Sipuringi, Bulu Sioti, Bulu Tinjuawo dan Bulu Tobaba serta Bulu
Dalubai diatas permukaan air laut, terletak disebelah utara, selatan dan timur daerah
penelitian.
Dari hasil pengamatan dilapangan geologi umum daerah penelitian didominasi
oleh batuan malihan– metamorf, alluvium, granit, granit gneis, metamorf skist,
granodiorit, diorit dan batu gamping terumbu – koral.
Batuan intrusi berupa granit, diorit dan granodiorit berumur Kuarter – Tersier dan
batuan metamorf berumur Kapur. Struktur geologi
Secara regional struktur geologi daerah penelitian termasuk dalam sistim lajur sesar
Palu yang umumnya berarah utara – baratlaut Sukamto,dkk, 1973 . Dari pengamatan
lapangan kenampakan berupa sesar –sesar aktif dan terdapatnya mataair panas yang
muncul kepermukaan. Struktur sesar yang terdapat didaerah penelitian adalah sesar
mendatar yang berarah barat–timur , timurlaut baratdaya dan hampir utara–selatan baratlaut
-tenggara, kelurusannya berarah hampir utara - selatan. Kenampakan manifestasi mataair
panas Lompio terdapat di desa Lompio pada batuan granit-granodiorit dan malihhan-
metamorf. Dan mataair panas Ombo terdapat pada batuan gamping terumbu – koral yang
muncul ke permukaan dekat pantai, mempu- nyai suhu berkisar antara 60 sampai 90
derajat celsius.
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005
25 - 2
II. HASIL ANALISA DAN EVALUASI DATA LAPANGAN
2.1. Data Hasil Pengukuran Lapangan Pengambilan data magnet didaerah
Manifestasi panas bumi Lompio telah terdata sebanyak 6 lintasan lintasan A,B,C,D,E dan
F dengan panjang lintasan bervariasi yaitu : Lintasan A dibuat sepanjang 6000 m,lintasan
B 7500 m, lintasan C 7000 m, lintasan D 7000 m, lintasan E 8500 m dan lintasan F
8000 m . Panjang lintasan dibuat berdasarkan situasi lapangan, kondisi topografi dan arah
struktur sesar secara geologi , dengan arah lintasan hampir Utara – Selatan Timurlaut –
Baratdaya. Dari hasil pengukuran telah dialokasikan sebanyak 262 titik ukur magnet ,
dengan rincian sebagai berikut : 176 titik ukur dari 6 lintasan dengan jarak ukur 250 meter
dan 86 titik ukur regional dengan jarak 500 m, sedangkan jarak antara lintasan adalah
1000 m. Hasil pengukuran magnet ditampilkan berupa
penampang anomali magnet gambar 1 sampai dengan gambar 6, peta anomali
magnet total gambar 7 dan model 2 D anomali magnet gambar 8 dan hasil
pengukuran kerentanan magnet batuan tabel 1 .
2.2 Analisa Dan Evaluasi Data Hasil Penelitian Lapangan