18
BAB VIII FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG UTAMA
Semua investasi, termasuk investasi pada Reksa Dana, mengandung risiko. Meskipun MANULIFE SAHAM SMC PLUS mencoba mengurangi risiko dengan berinvestasi pada portofolio yang memiliki risiko yang rendah,
hal ini tidak menghilangkan seluruh risiko. Tidak ada satu investasi yang cocok untuk semua pemodal dan calon pemodal harus meminta pendapat profesional sebelum berinvestasi. Risiko utama yang dapat
mempengaruhi kinerja MANULIFE SAHAM SMC PLUS adalah: a.
Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
MANULIFE SAHAM SMC PLUS memiliki risiko fluktuasi Nilai Aktiva Bersih. Tidak ada jaminan bahwa Nilai Aktiva Bersih akan selalu meningkat selama jangka waktu Reksa Dana. Hal-hal yang dapat
mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih antara lain naik turunnya harga saham, Pemerintah Indonesia sebagai penerbit Efek Bersifat Utang, bank danatau penerbit surat berharga dimana MANULIFE
SAHAM SMC PLUS berinvestasi dan pihak lainnya yang berhubungan dengan MANULIFE SAHAM SMC PLUS melakukan wanprestasi default dalam memenuhi kewajibannya.
b. Risiko Likuiditas
Kemampuan Manajer Investasi untuk membeli kembali Unit Penyertaan dari pemodal tergantung pada likuiditas dari portofolio Reksa Dana. Jika pada saat yang bersamaan, sebagian besar atau seluruh
Pemegang Unit Penyertaan melakukan penjualan kembali redemption, maka dapat terjadi Manajer Investasi tidak memiliki cadangan dana kas yang cukup untuk membayar seketika Unit Penyertaan
yang dijual kembali. Hal ini dapat mengakibatkan turunnya Nilai Aktiva Bersih MANULIFE SAHAM SMC PLUS karena portofolio Reksa Dana tersebut harus segera dijual ke pasar dalam jumlah yang besar
secara bersamaan guna memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu cepat sehingga dapat mengakibatkan penurunan nilai Efek dalam portofolio.
Dalam kondisi Force Majeure atau kejadian-kejadian di luar kekuasaan Manajer Investasi, maka Manajer Investasi dapat mengundurkan atau memperpanjang masa pelunasan pembayaran kembali
Unit Penyertaan MANULIFE SAHAM SMC PLUS sampai suatu jangka waktu di mana Manajer Investasi dapat menjual atau mencairkan Efek dalam portofolio MANULIFE SAHAM SMC PLUS
dengan harga pasar dalam rangka melakukan pembayaran kepada Pemegang MANULIFE SAHAM SMC PLUS,dengan ketentuan penundaan atau perpanjangan tersebut akan dilakukan setelah Manajer
Investasi memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada OJK dan Bank Kustodian. Apabila sebagai akibat dari keadaan Force Majeure tersebut Nilai Aktiva Bersih MANULIFE SAHAM SMC
PLUS menjadi kurang dari Rp 25 miliar, maka MANULIFE SAHAM SMC PLUSdapat dibubarkan dan dilikuidasi dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif KIK
MANULIFE SAHAM SMC PLUS.
c. Risiko Perubahan Alokasi Efek dalam Kebijakan Investasi
Dalam hal terjadi penjualan kembali redemption saat yang bersamaan oleh sebagian besar atau seluruh Pemegang Unit Penyertaan, maka dapat terjadi Manajer Investasi tidak memiliki cadangan
dana kas yang cukup untuk membayar seketika Unit Penyertaan yang dijual kembali. Dalam hal ini Manajer Investasi dapat terpaksa menjual sebagian dari porsi Efek guna menjaga tingkat likuiditas,
yang dapat mengakibatkan berubahnya alokasi Efek sebagaimana ditetapkan dalam Kebijakan Investasi.
d. Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik
MANULIFE SAHAM SMC PLUS menginvestasikan sebagian besar dananya pada saham, dan instrumen pasar uang. Perubahan ataupun memburuknya kondisi politik dan perekonomian baik di
dalam maupun di luar negeri, termasuk terjadinya perubahan peraturan yang mempengaruhi perspektif pendapatan, dapat berpengaruh terhadap harga Efek dimana MANULIFE SAHAM SMC PLUS
melakukan investasi sehingga dapat mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih NAB dari MANULIFE SAHAM SMC PLUS.
19
e. Risiko Nilai Investasi
Nilai investasi MANULIFE SAHAM SMC PLUS sangat bergantung kepada risiko penerbit efek dan perubahan peraturan perpajakan. Antara lain hal-hal berikut ini akan mempengaruhi MANULIFE
SAHAM SMC PLUS dalam memberikan perlindungan nilai investasi:
• Pembayaran dividen sesuai dengan jadwal • Pembelian kembali saham secara wajib oleh Pemerintah Indonesia dalam rangka re-profiling
• Perubahan peraturan perpajakan
f.
Risiko Perubahan Peraturan Perpajakan
Dalam hal peraturan Perpajakan atas MANULIFE SAHAM SMC PLUS atau atas investasi pada Efek saham dan instrumen pasar uang di kemudian hari direvisi, maka Tujuan Investasi dari MANULIFE
SAHAM SMC PLUS yang telah ditetapkan di depan dapat menjadi tidak terpenuhi karena kondisi, perkiraan dan informasi yang digunakan Manajer Investasi saat menyusun Tujuan Investasi MANULIFE
SAHAM SMC PLUS dan membuat Prospektus ini tidak berlaku tidak relevan lagi.
g. Risiko Tingkat Suku Bunga
Perubahan tingkat suku bunga di pasar keuangan dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan harga instrumen investasi dalam portofolio Reksa Dana yang dapat berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih
NAB dari MANULIFE SAHAM SMC PLUS.
h. Risiko Pembubaran dan Likuidasi
Dalam hal i diperintahkan oleh OJK; dan ii Nilai Aktiva Bersih MANULIFE SAHAM SMC PLUS menjadi kurang dari nilai yang setara dengan Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah
selama 90 sembilan puluh Hari Bursa berturut-turut, maka sesuai dengan ketentuan BAPEPAM LK No.IV.B.1 angka 37 huruf b dan c serta pasal 24.1 butir ii dan iii dari Kontrak Investasi Kolektif
MANULIFE SAHAM SMC PLUS, Manajer Investasi akan melakukan pembubaran dan likuidasi, sehingga hal ini akan mempengaruhi hasil investasi MANULIFE SAHAM SMC PLUS.
Dalam hal terjadinya salah satu risiko seperti tersebut di atas, termasuk juga bila MANULIFE SAHAM SMC PLUS diundur atau diperpanjang masa pelunasan pembayaran kembali Unit Penyertaannya akibat terjadinya
salah satu dari risiko-risiko dimaksud, yang menyebabkan Pemegang Unit Penyertaan mengalami kerugian materiil atas investasinya pada MANULIFE SAHAM SMC PLUS, maka baik Manajer Investasi maupun Bank
Kustodian dibebaskan dari tanggung jawab dan tidak dapat dituntut atas kerugian tersebut, selama Manajer Investasi dan Bank Kustodian telah berusaha dengan kehati-hatian yang wajar dan itikad baik dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya menurut Kontrak Investasi Kolektif KIK MANULIFE SAHAM SMC PLUS
20
BAB IX KEADAAN KAHAR FORCE MAJEURE
9.1
Yang dimaksud dengan “Keadaan Kahar” adalah suatu kejadian atau peristiwa di luar kemampuan wajar suatu pihak sehingga tidak memungkinkan pihak yang bersangkutan melaksanakan
kewajibannya berdasarkan KIK sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal serta peraturan lainnya yang berlaku termasuk tetapi tidak terbatas dalam hal peristiwa atau
kejadian sebagai berikut:
- Kegagalan sistem perdagangan atau penyelesaian transaksi Efek dalam portofolio MANULIFE
SAHAM SMC PLUS; atau -
Perdagangan Efek baik di Bursa Efek maupun Over-the-Counter OTC dihentikan oleh instansi yang berwenang; atau
- Keadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf k Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
seribu sembilan ratus sembilanpuluh lima tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya.
9.2 Tak satu Pihak pun bertanggung jawab atas setiap keterlambatan atau kelalaian dalam pelaksanaan
kewajibannya menurut Prospektus dan Kontrak Investasi Kolektif yang disebabkan oleh Keadaan Kahar.
9.3 Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, Pihak yang terkena keadaan tersebut wajib memberitahukan secara