Dasar Hukum Sistematika Kegiatan yang Dibatasi dalam RKA-KL B. Penyusunan RKA-KL

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2 4. Mengakomodir permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas maka, Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun Anggaran 2010 disusun dengan tujuan sebagai berikut : 1. Sebagai pedoman bagi Kementerian NegaraLembaga dalam menyusun RKA-KL sesuai dengan Pagu SementaraPagu Definitif yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan; 2. Sebagai pedoman bagi Direktorat Jenderal Anggaran dalam melakukan tugas penelaahan. Kedua tujuan tersebut diharapkan dapat mewujudkan pengelolaan keuangan negara yang tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

C. Ruang Lingkup

Secara substansi buku Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun Anggaran 2009 masih akurat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam penyusunan RKA-KL 2010. Secara umum hal-hal yang tidak bertentangan dengan Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun Anggaran 2009 masih digunakan sebagai acuan, kecuali diatur lain dalam buku petunjuk ini. Ruang lingkup materi buku Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun Anggaran 2010 secara ringkas terdiri dari: 1. Hal-hal baru berupa: penganggaran kegiatan DekonsentrasiTugas Pembantuan, Penganggaran Badan Layanan Umum BLU; dan penerapan Anggaran Reponsif Gender ARG. 2. Beberapa Penyempurnaan.

D. Dasar Hukum

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Petunjuk Penyusunan dan Penelahaan RKA-KL Tahun 2010 terdiri dari peraturan yang telah ditetapkan dalam Juknis RKA-KL 2009 dan beberapa peraturan baru yang terkait dengan penganggaran. Peraturan-peraturan baru dimaksud: 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156PMK.072008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan; dan 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44PMK.052009 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.

E. Sistematika

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3 Petunjuk Penyusunan dan Penelahaan RKA-KL Tahun 2010 disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan A. Latar Belakang B. Pertimbangan dan Tujuan C. Ruang Lingkup D. Dasar Hukum E. Sistematika Bab II : Hal-hal Baru dan Beberapa Penyempurnaan A. Penganggaran Kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

B. Penganggaran Badan Layanan Umum BLU

C. Penerapan Anggaran Responsif Gender ARG

D. Beberapa Penyempurnaan

Bab III : Tata Cara Penyusunan RKA-KL

A. Kegiatan yang Dibatasi dalam RKA-KL B. Penyusunan RKA-KL

C. Pengalokasian Anggaran Bab IV : Tata Cara Penelahaan RKA-KL A. Proses Penelaahan B. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Bab V : Penutup MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4 BAB II HAL-HAL BARU DALAM PENGANGGARAN 2010 DAN BEBERAPA PENYEMPURNAAN Materi Bab II ini menjelaskan hal-hal baru dalam pengalokasian anggaran 2010 dan beberapa penyempurnaan. Penjelasan hal-hal baru dimaksud meliputi: latar belakang, konsep, dan hal-hal yang perlu diketahui berkenaan dengan hal-hal baru dimaksud. Sedangkan materi mengenai beberapa penyempurnaan menguraikan secara singkat tentang penyempurnaan petunjukketentuan yang sebelumnya telah diatur dalam Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun 2009. Penjelasan rinci mengenai kedua hal tersebut sebagaimana uraian di bawah ini.

A. Penganggaran Kegiatan Melalui Mekanisme Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan