Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab III-24
E. Industri Industri Kecil
Industri kecil di Kabupaten Kulonprogo dikelompokkan menjadi 5 kelompok besar yaitu :
1. Industri pengolahan pangan : tahu, tempe, emping, krimpying, jenang,
minyak kelapa, gula, jamu, slondok, growol, dll; 2.
Industri sandang dan kulit : batik tulis konveksi, bordir dan kerajinan kulit; 3.
Industri kimia dan bahan bangunan : gamping, genteng, gerabah, bata merah dan minyak atsiri;
4. Industri Logam dan Jasa : pande besi, kaleng dan las
5. Kerajinan dan umum : meubel, kerajinan enceng gondok, kerajinan sabut
kelapa, anyaman bambu, imitasi, serat tumbuhan dan wayang golek. Industri yang beroperasi di Kabupaten Kulonprogo, didominasi oleh industri
kecil. Data industri kecil disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.13.
Industri Kecil di Kabupaten Kulonprogo Tahun 2012 - 2014
No. Uraian
Tahun 2012
2013 2014
1. Sentra Industri
83 70
61 2.
Unit Industri 20.305
19.933 20.105
Sumber : Dinas Perindag ESDM Kabupaten Kulonprogo, Tahun 2014
Industri Sumber Pencemar Air
Kegiatan usaha yang berpotensi menimbulkan pencemaran air di Kulonprogo tersebar pada dua belas kecamatan Adapun data sumber pencemar air di Kabupaten
Kulonprogo dapat dilihat pada tabel berikut :
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab III-25
Tabel 3.14. Jumlah Sumber Pencemar Air berdasarkan Jenisnya
di Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014
No. Nama Kegiatan
Jumlah Persentase
1 Pelayanan Kesehatan
31 17,42
2 Industri
123 69,10
3 Jasa Pariwisata
6 3,37
4 Lain-lain
18 10,11
Total 178
100
Sumber : Data Sumber Pencemar DIY Tahun 2013 Pada tabel 45 terlihat bahwa kegiatan industri masih merupakan kegiatan
dominan 69,10 yang menjadi sumber pencemar air disusul kegiatan pelayanan kesehatan 17,42 dan jasa pariwisata 3,37.
Data sebaran sumber pencemar air tersebut disajikan juga dalam bentuk gambar peta sebagai berikut :
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab III-26
Gambar 3.14. Peta Persebaran Sumber Pencemar Air di Kabupaten Kulonprogo
Tahun 2014, pemeriksaan sampel air terkait upaya pencegahan pencemaran air dari limbah usaha dan atau kegiatan dilakukan pada sebanyak 5 titik lokasi usaha
yaitu : pelayanan kesehatan, industri wig dan UMKM batik. Adapun hasil uji laboratorium terhadap limbah cair tersebut, sebagai berikut :
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab III-27
Tabel 3.15. Hasil Uji Kualitas Limbah Cair Industri Tahun 2014
Hasil Uji Limbah Cair pada Sarana Pelayanan Kesehatan :
Parameter Satuan
Lokasi BMAL DIY
Pergub DIY 72010
RSUD Wates
RS St Ysf Boro
RS PKU Muh Nanggulan
TSS mgL
48,1 36,3
34,1 30
TDS mgL
488 256
308 1000
Temperatur °C
28,7 29,3
27 30
pH --
7,30 7,43
7,64 6,0
– 9,0 DO
mgL 7,59
8,61 3,44
- BOD
mgL 2,03
2,19 5,48
30 COD
mgL 80,11
66,76 80,11
80 Amoniak NH3-N
mgL 0,155
0,064 0,135
0,1 Pospat PO4-P
mgL
3,11 1,91
≤0,02 2
Detergen sbg MBAS
mgL 0,93
0,56 0,20
5 Minyak dan Lemak
mgL 5
Fenol mgL
0,144 0,012
0,085 0,5
Coliform total MPN100ml
31 14
30 5000
Hasil Uji Limbah Cair pada Industri B atik “UKM Batik Faras” :
Parameter Satuan
Hasil Uji BMAL DIY
Pergub DIY 72010
TSS mgL
203,4 200
TDS mgL
1748 1000
Temperatur °C
24,5 Deviasi 3°C
DHL µmhoscm
3220,72 15625
pH --
8,01 6,0
– 9,0 DO
mgL 8,62
- BOD
mgL 58,42
50 COD
mgL 141,49
100
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab III-28
Hasil Uji Limbah Cair pada Industri Wig “PT. Sunchang Indonesia” :
Parameter Satuan
Hasil Uji BMAL DIY
Pergub DIY 72010
TSS mgL
21,3 50
TDS mgL
452 1000
Temperatur °C
24,2 Deviasi 3°C
DHL µmhoscm
1973,07 15625
pH --
8 6,0
– 9,0 DO
mgL 7,43
- BOD
mgL 60,49
50 COD
mgL 101,4
125 Detergen sbg MBAS
mgL 0,1843
5 Minyak dan lemak
mgL 8
5
Sumber : Data primer KLH Kulon Progo, 2014
Dari hasil pengujian kualitas limbah cair industri tersebut, diperoleh data bahwa ada beberapa parameter yang masih melebihi baku mutu yang ditentukan Pergub
DIY No. 72010, terutama untuk UMKM industri batik. Hal ini karena sistem pengolahan limbah cair yang ada belum sempurna. Untuk tahun 2014 ini telah
dibangun Ipal Komunal limbah batik dan diharapkan tahun 2015 sudah bisa dioperasionalkan, sehingga sumber pencemar dari industri batik ini dapat
dikendalikan.
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab III-29
Industri Sumber Pencemar Udara
Kegiatan dan atau usaha yang berpotensi untuk menimbulkan pencemaran udara di Kulonprogo antara lain :
1. Usaha Peternakan ayam, unggas, sapi dan kambing, pencemaran yang ditimbulkan adalah bau;
2. Industri AMP dan Stone Chruser serta SPBE yang berpotensi menimbulkan bau gas; 3. Industri Arang Briket, di Kabupaten Kulonprogo ada dua industri kategori menengah
untuk arang briket, yaitu PT. Kurnia Bumi Pertiwi dan PT. Aneka Sinendo. Tabel 3.16. Persebaran Potensi Sumber Pencemar Udara Tidak Bergerak
Kabupaten Kulonprogo
No. Kecamatan
Industri Utilitas
Jumlah
1. Temon
1 1
2 5,9
2. Wates
12 1
13 38,2
3. Panjatan
4. Galur
1 1
2,9 5.
Lendah 6.
Sentolo 4
4 11,8
7. Pengasih
8 8
23,5 8.
Kokap 9.
Girimulyo 10.
Nanggulan 3
3 8,8
11. Samigaluh
12. Kalibawang
2 1
3 8,8
Jumlah 31
3 34
100
Sumber data : Survey Lapangan BLH DIY Tahun 2012
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab III-30
Dari hasil survey lapangan tahun 2012, ada beberapa sumber pencemar udara yang sudah tidak sesuai berhenti beroperasi, dll. Untuk tahun 2014, dilakukan survey
lapangan untuk dilakukan uji kualitas emisi udara dari sumber tidak bergerak. Industri tersebut antara lain :
Tabel 3.15. Data Sumber Pencemar Udara Tidak Bergerak Kabupaten Kulonprogo
No. Nama Industri
Jenis Industri Sumber Emisi
Jumlah
1. PT. Aneka Sinendo
Arang Briket Oven
kayu tungku
pembakaran 1
2. PT. Kurnia Bumi Pertiwi
Arang Briket Oven
kayu tungku
pembakaran 1
3. PT. Selo Adi Karto
AMP Generator Set
1 4.
CV. Surya Mekar Pupuk
Dryer 1
5. CV. Kurnia Agung
Mi Soon Generator Set
1
Sumber data : Hasil survey lapangan, 2014 Tabel 3.16. Hasil Uji Emisi Sumber Tidak Bergerak Tahun 2014
No. Nama Industri
Hasil Uji NO
2
SO
2
Partikel Opasitas
Baku Mutu 1000
mgm
3
800 mgm
3
230 350
20 35
1. PT.
Aneka Sinendo
72,038 21,312
- 331,469
- 25
2. PT. Kurnia Bumi
Pertiwi 109,09
43,528 -
470,138 -
30 3.
PT. Selo Adi Karto
40,538 25,33
24,325 -
8 -
4. CV.
Surya Mekar
57,258 17,714
- 129,756
- 15
5. CV.
Kurnia Agung
88,866 79,201
30,173 -
9 -
Sumber data : Hasil uji laboratorium, 2014 Berdasar Kep.Gub.DIY No. 1692003 tentang BM Emisi Sumber Tidak Bergerak di DIY
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab III-31
Dari hasil uji laboratorium, bahwa untuk parameter NO
2
, SO
2
dan Opasitas, dengan sumber emisi tungku pembakaran, genset maupun dryer, semuanya masih
dalam keadaan baik dibawah baku mutu yang diperuntukkan. Sedangkan untuk
parameter partikel debu, ada satu sumber emisi yang melebihi baku mutu, yaitu pada PT. Kurnia Bumi Pertiwi dengan sumber emisi generator set.
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab III-32
F. Pertambangan