PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Tembakau Tahun 2015 1

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tembakau dan Industri Hasil Tembakau IHT di indonesia memiliki peranan strategis dalam perekonomian nasional dan regional karena perannya sebagai sumber pendapatan negara, dan pendapatan petani serta penyedia lapangan kerja di pedesaan dan perkotaan. Pada tahun 2009 penerimaan cukai sebesar Rp. 55,4 triliyun, tahun 2010 sebesar Rp. 63,3 triluin, tahun 2011 sebesar Rp. 66,01 triliyun, tahun 2012 sebesar Rp. 95 trilyun, tahun 2013 sebesar Rp. 104 trilyun dan tahun 2014 sebesar Rp. 116,28 trilyun. Penerimaan devisa negara melalui ekspor rokok dan tembakau lima tahun terakhir juga mengalami peningkatan sebesar 17 sekitar U 508,80 juta. Demikian pula dengan pertumbuhan Industri Hasil Tembakau IHT pada tahun 2009 sebesar 286 miliar batang dan tahun 2014 sebesar 346,3 miliar batang, mka dengan bertambahnya jumlah produksi maka cukai dan pajak yang diterima oleh negara semakin besar. Tahun 2013 pendapatan negara melalui cukai dan pajak IHT sebesar 130 trilyun dan tahun 2014 besar cukai yang diterima sebesar 111,4 trilyun, ini membuktikan bahwa IHT memiliki kontribusi besar serta mampu menyerap tenaga kerja sekitar pada off farm 6,1 juta jiwa yaitu pada on farm sekitar 21 juta jiwa, sedang pada bidang lainnya sebanyak 1,4 juta jiwa. Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Tembakau Tahun 2015 2 Perkembangan areal dan produksi tembakau berkorelasi dengan perkembangan produksi rokok. Areal dan produksi tembakau secara nasional pada tahun 2010 seluas 211.890 Ha, produksi 135.925 ton; tahun 2011 seluas 230.756 ton, produksi 218.556 ton; tahun 2012 seluas 270.015 Ha, 265.772 ton; tahun 2013 seluas 270.972 Ha, 174.030 ton dan tahun 2014 seluas 206.303 ha dengan produksi 222.288 ton. Dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku tembakau Pemerintah cq. Kementerian Keuangan sejak tahun 2008 telah mengalokasikan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil tembakau DBHCHT yang dialokasikan ke Provinsi penghasil tembakau serta penghasil cukai hasil tembakau. Disamping itu pada tahun 2015 dialokasikan dana pengembangan tembakau pada APBN-P 2015. Penggunaan dana bagi hasil tersebut diharapkan tepat sasaran meningkatkan kinerja pertembakauan nasional, sehingga lebih efektif dan efisien maka perlu adanya acuan pelaksanaan berupa Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengembangan Tembakau Tahun 2015, yang nantinya dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan oleh Provinsi maupun KabupatenKota.

B. Sasaran Nasional

Sasaran nasional dari kegiatan pengembangan tembakau adalah meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman tembakau agar memenuhi standar dan kualitas yang dibutuhkan pabrikan. Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Tembakau Tahun 2015 3

C. Tujuan

Tujuan kegiatan Pengembangan Tanaman Tembakau Tahun 2015 adalah: 1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman Tembakau. 2. Memperluas kesempatan kerja dan peluang usaha di wilayah pengembangan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Tembakau Tahun 2015 4

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan